Home » Artikel » Penulis yang Baik adalah Pembaca Yang Baik Pula

Penulis yang Baik adalah Pembaca Yang Baik Pula

Sering saya mendapatkan komentar dari para kompasianers yang terkadang tidak nyambung. Bahkan ada juga yang hanya membaca judulnya saja dan langsung memberikan komentar tanpa membaca isinya terlebih dahulu. Tahukah anda bahwa seorang penulis yang baik adalah pembaca yang baik pula?

Sebelum menulis, biasanya seorang penulis yang baik membaca beberapa tulisan orang lain terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar dapat mengembangkan ide dalam menulis. Buat mereka yang terbiasa menulis, biasanya mereka sudah tahu kapan harus memulai dan kapan harus mengakhiri. Seperti orang yang sudah terbiasa menjalankan kendaraan bermotor saja. Sudah tahu kapan harus masuk gigi, dan kapan harus mengerem. Semua itu tertanam dalam dirinya karena jam terbang. Semakin banyak jam terbang anda dalam mengendarai sepeda motor misalnya, maka semakin lancar pula anda menjalankan sepeda motor itu. Filing anda sudah menyatu dengan motor, sehingga anda sudah tahu cara belok ke kiri dan ke kanan secara pas. Berbeda halnya bila anda baru belajar, pasti anda akan terlihat sekali ketakutannya. Begitu pun dengan menulis dan membaca. Semua itu akan menyatu bila anda telah membiasakannya setiap hari.

Selain menulis setiap hari minimal selembar, saya juga selalu memaksakan diri saya membaca. Membaca tulisan orang lain, membaca buku, membaca koran atau majalah, membaca apa yang saya lihat lalu menuliskannya sesuai dengan gaya menulis saya. Saya harus jadi diri saya sendiri yang selalu menulis dengan hati. Menulis dengan niat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dan bukan mencari popularitas.Kalau kemudian tulisan saya itu bermanfaat, pasti akan banyak orang yang berterima kasih dan memberikan apresiasi. Tetapi, kadang-kadang ada juga loh yang mencaci, bahkan ada juga yang komentarnya cuma cari sensasi atau cari musuh. Kalau sudh begitu, repot dech!

Hampir setahun ini, saya banyak belajar menulis dari kang pepih di kompasiana. Juga dengan pak CH (Cappy Hakim) dan pak pray (Prayitno Ramelan). Mereka menulis tidak hanya sekedar menulis, tetapi mereka menulis dari hasil membaca atau pengalaman hidup mereka. Gaya menulis mereka pun berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Coba saja anda lihat dan baca tulisan kang pepih. lalu baca tulisan pak Pray dan pak CH. Di sanalah anda akan mendapatkan gaya menulis yang unik dan sangat berbeda.

Ada juga penulis kompasiana yang sempat menawan hati saya beberapa waktu belakangan ini. Seperti tulisan mas budiman hakim, mariska lubis, mas jodi, mas wisnu, mas iskandar, mas doddy, mas dwiki, mas rifqi, mas elha, prof NT, mas yul, mas Aris, mas amril, mas eko, mas rawi, mas sayuti, dan lain-lain yang mohon maaf saya lupa saking banyaknya. Di sinilah saya menemukan keragaman dalam menulis dan bukan keseragaman. Semua itu saya temukan setelah melakukan proses membaca dan menulis.

Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Saya dapatkan ilmu itu dari kang pepih, pak Pray dan pak CH secara tidak langsung. Mereka selalu rajin membaca dan membalas setiap komentar yang ada. Apalagi pak Pray, hampir tidak ada komentar dalam tulisan beliau yang tidak dijawab. Semua di jawab dengan penuh kearifan dan bijaksana. Oleh karena itu, buat teman-teman kompasianers yang baru saja bergabung di kompasiana, mari kita menjadi penulis yang baik dan juga pembaca yang baik pula. Tapi, jangan latah ya, tetap eksis dengan gaya menulis anda dan jangan lupa untuk rajin membaca juga tulisan kompasianers yang lainnya. Membaca dan menulis adalah dua kegiatan yang tak bisa dipisahkan, seperti pasangan “Romeo and Yuliet”.

Sudahkah anda menjadi penulis dan pembaca yang baik pula?

Salam Blogger Kompasiana

Omjay

Print Artikel Ini Print Artikel Ini
Posted by wijayalabs on Oct 3 2009. Filed under Artikel. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

4 Comments for “Penulis yang Baik adalah Pembaca Yang Baik Pula”

  1. memamng mas terkadang kita egois untuk tidak membaca tulisan orang lain, benar kata mas: biasanya orang melihat judul tulisan sajalangsung buat komentar.

    dari tulisan mas, berarti mas setuju kalau untuk menjadi penulis yang baik kita harus menjadi pembaca yang baik dahulu.

    apakah benar demikian??

    [Reply]

  2. Satuju euy!

    [Reply]

  3. Menulis yang paling enak adalah kata hati hehehe dan kata hati seseorang pulalah yang paling enak dibaca

    [Reply]

  4. sangat setuju….

    [Reply]

Leave a Reply

Amprokan Blogger | Temu Blogger Nusantara


Amprokan Blogger

Sponsor

images-1

---

Member Be-Blog

Sudahkah Anda menjadi bagian dari Be-Blog?

Siapa saja yang sudah terdaftar?

Login

Login Anggota
Lost Password?

Shoutbox


Loading

WP Shoutbox
Name
Website
Message
Smile
:mrgreen::neutral::twisted::arrow::shock::smile::???::cool::evil::grin::idea::oops::razz::roll::wink::cry::eek::lol::mad::sad:8-)8-O:-(:-):-?:-D:-P:-o:-x:-|;-)8)8O:(:):?:D:P:o:x:|;):!::?:



Gabung di Milis Blogger Bekasi

Powered by Yahoo Groups

© 2010 Komunitas Blogger Bekasi. All Rights Reserved. Log in

Switch to our mobile site

- Designed by Gabfire Themes