Pendongeng Sejuta Anak akhirnya hadir di Bekasi
Event Sunday, September 5th, 2010 166 views
Ada dua kegiatan yang mirip pada bulan Ramadhan ini. Dua-duanya sama-sama mengajak partisipasi anak-anak dari Panti Asuhan di Bekasi dan dua-duanya melibatkan beberapa blogger yang malang melintang di BeBlog maupun di Komunitas Tangan Di atas (TDA) Bekasi.
“Mas yang berkaos kuning itu blogger internasional”, kataku pada Kak Bimo seusai dia menyihir ratusan anak yang memadati ruangan gedung Pertemuan Islamic Centre bekasi. Lelaki montok yang berkaos kuning itu adalah sosok penasehat Beblog mas Amril. Tak tahunya mas Amril malah sudah motret Kak Bimo bersama anaknya.
“Ini adalah blogger yang juga wirausahawan. Dua kali naik panggung untuk kejuaraan blogpreneur, mendapat hadiah dari tangan Chaerul Tanjung (pemilik baru Carefour) dan dari menteri UKM”, kataku ketika pak Rawi mendekati tempat dudukku. Kak Bimo hanya takjub saja mendengar perkataanku.
“Mereka kok sangat bersahaja dan sangat bersahabat ya”, begitu komentar kak Bimo akhirnya.
Aku langsung cerita tentang apa itu komunitas TDA pada kak Bimo yang saat ini masih belum menjadi anggota komunitas TDA. Sebuah komunitas wirausaha terbesar dan terbaik menurut pilihan majalah SWA.
“Kmunitas TDA adalah komunitas yang dilandasi semangat berbagi, sehingga tidak ada beda antara pengusaha kaya dan pengusaha yang belum kaya. Semuanya sama derajadnya di komunitas TDA” (kompor mulai dihidupkan).
“Kalau BeBlog adalah komunitas blogger heboh yang sanggup membuat goncang dunia maya, apalagi kalau sudah disusupi oleh anak-anak Ibote dan diSEBUAI oleh komunitas Sejuta Buku”, ini komentarku ketika mas Rawi menyinggung tentang Ibote dan Sebuai untuk acara tahun depan.
Kak Bimo begitu santun saat berbicara dalam komunikasi normal seperti ini, tapi jangan tanya kalau dia sudah maju di atas pentas. Makin banyak anak yang datang makin seru pula acaranya. Kak Bimo seperti terbakar semangatnya kalau bertemu dengan ratusan anak-anak. Apalagi kalau bertemu anak yatim, semangatnya bagaikan semangat api yang tak kunjung padam.
Lihat saja SOP bagi mereka yang ingin mengundang kak Bimo dalam sebuah event dongeng.
STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P.)
EVENT YANG MENGHADIRKAN KAK BIMO
EVENT DONGENG ISLAMI
- Audiens utama adalah anak-anak usia TK/SD.
- Jumlah audiens tidak dibatasi, lebih banyak akan lebih baik.
- Durasi dongeng standar adalah 60–90 menit.
- Lokasi bisa indoor maupun outdoor, akan tetapi lebih disarankan indoor.
- Sound system harus benar-benar memadai, minimal 2.000 watt (menyesuaikan jumlah audiens dan kondisi lokasi).
- Ukuran panggung: panjang 6 meter, lebar 4 meter, tinggi 70 cm.
- Tempat duduk anak-anak di depan merapat ke panggung, sementara orang dewasa menempati posisi di belakang.
- Kalau ada bazar atau orang berjualan, maka posisi mereka harus di atur agar tidak mengganggu konsentrasi anak. Jarak mereka dari lokasi minimal 100 meter. Stand yang diperkenankan berada di lokasi acara hanyalah stand milik panitia atau milik sponsor yang mendapat persetujuan khusus dari panitia.
Kak Bimo adalah seorang master dongeng yang saat ini belum ada duanya. Pemecah dua rekor dongeng ini sudah diakui oleh MURI dan terbukti secara nyata ketika kak Bimo mulai menyihir anak-anak di Gedung Pertemuan Islamic Centre Bekasi.
Dalam waktu sepersekian detik kak Bimo sudah sanggup menguasai aura para audiens. Tak banyak yang dilakukan oleh Kak Bimo, dia hanya memasang muka gila dan anak-anak mulai tertawa melihat mimik wajahnya yang selalu penuh makna.
Kadang kak Bimo tampil begitu elegan, dengan suara bariton dan penampilan yang ala ustadz, tapi tidak usah menunggu lama, wajah itu tiba-tiba bisa berubah menjadi wajah Sponge Bob atau Patrick atau bahkan Gajah ngamuk.
Irama musik yang keluar dari mulut kak Bimo juga punya nilai sendiri dalam menyihir para audiens. Begitu musik itu mengalun, maka secara reflek anak-anak langung mengikuti musik itu dengan lagu yang sudah diajarkan di awal acara.
Cerita yang sesederhana apapun, di tangan kak Bimo seperti hidup dan membuat audiens menjadi lupa menutup mulutnya. Kadang mereka terlihat bengong terlongong mengikuti gerak kak Bimo, kadang mulut mereka meledak menjadi tertawa berkepanjangan. Tidak terbatas untuk anak-anak, para orang tua yang ikut di acara itupun ikut tertawa terbahak-bahak. Beberapa orang tua terlihat ikut berbaur dengan anak-anak dan beberapa di antara mereka duduk di belakang anak-anak.
Acara ini makin meriah karena dipandu oleh sepasang eMCe yang ganteng dan cantik. Dua eMCe ini didukung pula oleh rombongan seksi acara dan manajer panggung yang selalu aktif sepanjang acara.
Tahun ini kegiatan di Bekasi memang seperti mendapat curahan rejeki dari Allah. Semuanya berlangsung lancar, baik yang dilakukan oleh BeBlog maupun oleh TDA Bekasi. Aku memang tidak bisa ikut hadir di acara BeBlog karena ada tugas negara, tetapi laporan dari teman-teman yang meliput acara itu sudah cukup menggambarkan suasana saat itu.
Benar kata pak Rawi, bahwa ada hak anak yatim di rejeki kita dan saat inilah kita bisa membersihkan diri dari hak orang lain di harta kita. Kemeriahan acara ini hanya kembang kehidupan, tapi inti dari acara ini adalah mengajak semua orang untuk menyadari betapa hidup ini hanya sebentar dan masih banyak hal yang belum kita selesaikan dengan Tuhan. Hak-hak anak yatim yang masih menempel di sebagian harta kita masih perlu kita hitung lagi jangan sampai ada yang tertinggal atau belum terhitung.
Tidak nyaman jika acara menghitung hak anak yatim itu baru kita laksanakan saat sudah di depan malaikat maut. Saat semua pertobatan sudah tidak bisa dilakukan lagi. Saat itu sebanyak apapun uang kita tak akan ada lagi artinya. Semua harta kita harus berpisah, demikian juga anak istri kita harus kita tinggalkan jika malaikat maut sudah di depan mata kita.
Saat ini masih tersisa beberapa hari menjelang Idul Fitri dan ini adalah saat terbaik untuk melakukan amalan yang baik. Terima kasih buat seluruh panitia yang telah mengejar-mngejar kita agar membersihkan harta kita. Teirm akasih buat kak Bimo pendongeng Sejuta Anak yang telah ikut menyadarkan kita betapa tidak enaknya tinggal di neraka.
“Ya Tuhan, aku memang tidak pantas tinggal di Sorga. Dosa-dosaku seperti pasir di lautan banyaknya.
Ya Tuhan, sayangnya neraka sangat panas dan tidak nyaman untuk ditinggali…
Jadi tolong masukkan aku dalam sorgamu
Amin …”
Doa Abunawas ini membuat senyum di bibir tapi ada hujaman tajam di hati. Benarkah kita nanti di alam abadi akan mendapat kasih Tuhan?
+++
Artikel terkait
Rejeki anak Yatim mengalir di harta kita
Indahnya keceriaan berbagi bersama TDA Bekasi
Gairah Anak SMP
Mie Sehati dukung Santunan Anak Yatim
Hari yang panjang
Penulis adalah Wakil Ketua BeBlog yang aktif juga di Komunitas Blogger Cikarang, blog pribadinya ada di "Kehangatan Blog Eshape".
Selain itu aktif juga dalam kegiatan Bisnis Kuliner Nasi Goreng maupun Mie Ayam SEHATI
Nick namenya Eko Eshape

