Home » Artikel » Arisan Ibu-Anak

Arisan Ibu-Anak

Arisan menurut artikata.com adalah kegiatan mengumpulkan uang atau barang yg bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yg memperolehnya, undian dilaksanakan dl sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya.
Biasanya yang gemar ikut arisan adalah wanita, baik wanita karir maupun ibu rumah tangga.

Arisan dari dulu sudah mendarah daging dengan keluarga Indonesia, bahkan dulu waktu saya sekolah dasar sempat anak-anak di kelas saya juga bikin arisan, bukan dengan uang tapi dengan permen atau coklat. Disebutnya arisan permen dan dikocok seminggu sekali. Jadi tiap minggu ada saja yang jadi juragan permen di kelas. Saya tidak ikutan karena saya dulu tahunya arisan hanya untuk orang dewasa, bukan untuk anak-anak.
Semakin dewasa, saya mulai ikut-ikutan main arisan, dan mulai menikmati “dapet duit arisan” kemudian beli sesuatu dari uang tersebut. Buat saya ini hanya cara paksa untuk menabung.
Sekarang saya pun ikut arisan ibu-ibu di RT saya, yang tiap minggu ditagih uangnya kerumah dan diundi di rumah yang kedapatan arisan. Jadi setiap minggu ada tukang tagih yang datang kerumah dengan password “mau nagih arisan”.

Ternyata, kegiatan arisan ini menjadi perhatian menarik untuk si kecil Rayyan. Mungkin pikirnya enak banget orang ini datang kerumah cuma bilang minta uang arisan kemudian pergi. Dikiranya uang itu untuk orang tersebut karena dia tak pernah tau tentang pembagian arisan. Dan pagi ini dia meminta uang-uang receh yang saya punya, bukan untuk jajan. “untuk arisan”, katanya. Kemudian ketika datang kakeknya kerumah, ia pun meminta uang arisan dari kakek. Datang lagi omnya, dimintanya lagi. Disimpannya di dompet birunya kemudian dipamerkan pada saya “ini uang arisan Rayyan, nanti untuk beli sepeda.”
saya bilang kalau begitu namanya menabung bukan arisan.

Tak berapa lama datang omnya lagi, ditagihnya pula uang arisan. Ketika saya jelaskan “Rayyan, kalau arisan harus dicatat nama-namanya, kemudian nanti uangnya dikembalikan ke orangnya lagi” ia hanya bilang “yaudah, umma yang catat”. Hufth, bagaimana menjelaskan ini.

Akhirnya, daripada ribut lebih baik saya ajak dia main arisan. Jadi setiap hari saya dan dia akan mengumpulkan uang sebesar Rp. 5000,- dan dikocok seminggu sekali. Uangnya boleh untuk ditabung lagi ke bank atau untuk beli sesuatu yang dia inginkan. Disarankan membeli buku bukan mainan. Dia setuju dan arisan pun dimulai.

Mari kita lihat perkembangan arisan ibu-anak ini. Jika berhasil mungkin bisa menjadi salah satu tip melatih anak menabung.

Print Artikel Ini Print Artikel Ini
Posted by on Jan 3 2011. Filed under Artikel. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

2 Comments for “Arisan Ibu-Anak”

  1. Vibram 5 Fingers

    Nothing is impossible to a willing heart. Constant dropping wears the stone.

    [Reply]

  2. Jeremy Scott Adidas

    It is not sufficient to be industrious, so are the ants. What are you industrious for?

    [Reply]

Leave a Reply

RSS Planet Aggregator

  • Melihat Keindahan Langit Melalui Stellarium
  • 4 jam yang heboh di IGbisnis Pillar
  • Mengapa Anak SMP Lebih Senang Bermain Games?
  • Soal UTS TIK Online Kelas 7

Jumlah Member saat ini : 1535. Dan terus bertambah..
Daftar Disini


Penghargaan: Blog Komunitas berbasis Wilayah Terbaik 2010


Amprokan Blogger

Amprokan Blogger | Temu Blogger Nusantara


Amprokan Blogger

Sponsor



Member Be-Blog

Sudahkah Anda menjadi bagian dari Be-Blog?

Siapa saja yang sudah terdaftar?

Login

Login Anggota
Lost Password?




Gabung di Milis Blogger Bekasi

Powered by Yahoo Groups

© 2011 Komunitas Blogger Bekasi. All Rights Reserved. Log in

Switch to our mobile site

- Designed by Gabfire Themes