Aylin Korkmaz
Posted by ferdi
Cerita Bersambung
Thursday, June 30th, 2011
70 views
Print Artikel Ini
Bertahan Hidup Demi Anak-Anak
Ketika Aylin Korkmaz meninggalkan suaminya, pria itu mencoba membunuh dia diatas nama harga diri
Bagian 1
Oleh:ANATJE ALTHOFF
Ditulis Ulang oleh:Ferdi
Bercermin adalah hal yang biasa, tetapi bagi wanita, ini menatap cermin menjadi penyiksaan. Setiap pagi dan malam, Aylin Korkmaz berdiri dikamar tidurnya dan mematut bayangan dirinya.Pandangan matanya tertumbuk kepada wajah yang dipenuhi bekas luka yang dalam.”Pertama kali bercermin setelah kejadian itu, saya tidak bias mengenali diri sendiri,” ujarnya pelan.”Wajah saya tampak seperti tambalan perca yang dijahit menyatu denga mesin jahit saya tak mengenali wanita di cermin itu.”
Pantulan dirinya di cermin menjadi pengingat akan hari terburuk dalam hidup Aylin. Waktu itu 21 November 2007,dan dia sedang menjalani giliran malam di SPBU. Baden-Baden, tempat dia telah Delapan Tahun bekerja sebagai kasir.Waktu itu menunjukan nyaris pukul 15:00 ketika dia masuk kemobilnya.Giliran tugasnya dimulai pada pukul 15:00 dan dia telambat. Makan siang bersama anak-anak telah membuat dia menghabiskan waktu lebih lama.dia menyukai pekerjaanya sebagai kasir. Pekerjaan itu menyenangkan dan dia punya pelanggan maupun rekan kerja yang baik namun hari itu bisnis maupun waktu sedang terasa lambat Karen itu, Aylin merasa senang ketika seoran rekan kerja menyuruh dia beristiraat pada pukul 18.45. Aylin pergi keruang ganti dan mulai membolak-balik lembaran majalah,”Mendadak saya mendengar bunyi pintu terbuka,Ssaya menengadah dan langsung bertatapan dengan mata itu, sepasang mata yang dingin dan marah hanya itu yang saya ingat.”Pendidikan Aylin cukup baik.dia menuntaskan pendidikan dasar dan berharap untuk melanjutkan dengan mempelajari hukum.tetapi ibunya punya rencana lain untu dia. “Menurut ibu dia seorang gadis harus punya suami untuk menompang hidupnya,” katanya. Maka, dengan bantuan kerabat, sang Ibu mengatur pertungangan bagi putrid bilianya yang cantik. Pria yang beruntuk itu adalah Mehmet Korkmaz, keponakan lelaki dari seseoran kenalan keluara.saya bertemu dia haya sekali sebelu diputuskan bahwa saya akan menikahi dia. ”Saya tidak punya hak bicara dalam persoalan itu,” ujar aylin, blak-blakan. |
Tampaknya perjodoan itu masih lumrah,diturki. Anda diberitahu siapa suami anda.kelak, tidak peduli dia apakah dia orang baik atau jahat. Itu adalah bagian anda.dia akan menjadi ayah dari anak-anak anda. Jika dia ternyata pria yang baik.baguslah”. jika tidak sayang sekali.tetapi tidak ada kesempatan kedua, tambahnya. Mehmet berusiah 13 Tahun lebih tua dari Aylin dan dia adalah orang kurdi dia tinggal di jerman, tidak punya pekerjaan tetap dan tidak terlalu lancer berbahasa jerman. Setelah menikah pada 1991 pasangan tersebut pindah ke Baden-Baden. Sang pengantin wanita baru berusia 19 tahun awalnya saya masih berharap bias sekolah disisi tetapi saya segera menyadari bahwa itu tak akan terjadi lagi, kata aylin mehmez tidak dapat menghadapi kenyataan bahwa istrinya yang atraktif dengan lues menyesuaikan diri dengan masyarakat, setempat dan bias langsung bias bicara bahasa jerma n, lebih baik dari dia.bahkan kelahiran 3 anak mereka. 2 puteri dan seoran putra gagal memngubah keadaan , pernikahan meraka tidak bahagia . “Setiap kali saya menganjak sesuatu segagai gagasa yang bagus , dia akan menentang” kenangan Aylin. “Misalnya saya suka membaca. Tetapi begitu saya mengambil buku ,ia akan mulai menggerutu.atau ketika saya menyalakan TV,dia akan mengeluh bahwa saya sering menonton tv .diabegitu cemburuan dan dia hanya mengingin kan saya untuk diri nya sendiri”.
Disalin dari majalah Readers Digest Indonesia Edisi April 2011 |
Bersambung…
Print Artikel Ini
Posted by
ferdi
on Jun 30 2011. Filed under
Cerita Bersambung.
You can follow any responses to this entry through the
RSS 2.0.
You can leave a response or trackback to this entry