Real Madrid - Real Mataram - Real Masjid
Resensi Thursday, September 15th, 2011 363 views Print Artikel Ini“Hahahaha….lucu bener judulnya, memang ada hubungan dengan Real Mataram atau Real Madrid?”, kataku melihat sebuah buku berjudul Real Masjid.
“Pegang ya, aku ambil fotonya..”, kataku pada anakku.
Rupanya anakku juga tertarik dengan buku itu dan langsung memboyongnya ke rumah bersama dengan buku lain yang dijual di sebuah toko buku langganan kita.
Malamnya buku itu tidak sempat habis dibacanya, tapi tetap di pelukannya ketik atidur dan baru paginya diserahkan padaku.
“Ini pak”, kata anakku
“Baguskah nak?”
Anakku mengangguk sambil tersenyum dan akupun membawa buku ini ke ruang depan untuk membacanya. Ada sepatah dua patah kata dari penulis di halaman depan tapi aku tidak begitu perhatian. Aku langsung saja membuka halaman dalam.
“Ini dari depan ke belakang kan membacanya? Bukan kayak komik Jepang kemarin?”, kataku memastikan. Soalnya minggu lalu aku membaca buku komik terbitan komikus Jepang dan salah membaca. Dasar orang Jepang, aneh-aneh saja mengurutkan halaman komik.
“Ya ampun, ini komik ya? Tak pikir tadi kumpulan cerpen rohani atau apa gitu”, kataku kaget melihat ternyata buku Real Masjid adalah buku komik.
“Memang bapak nggak lihat, kan ada tulisan komik di buku itu?”, kata anakku
Dalam minggu akhir ini dua kali jadinya aku membaca buku komik nih. Pertama berjudul Ibu dan ini yang ke dua berjudul Real Masjid.
Pada halaman pertama aku langsung menangkap esensi buku ini. Cocok sekali bagi anak-anak untuk mendidik karakter mereka tanpa harus menggurui. Cocok juga untuk orang dewasa agar kupingnya merasa dipelintir oleh gambar-gambar kartun sederhana ala garuda boy.
Penulisnya memang membuat komik ini untuk menasehati dirinya sendiri, tapi para pembaca pasti akan ikut ternasehati oleh komik ini.
Semua dibawakan secara ringkas dalam empat gambar atau dalam beberapa seri dengan setiap seri rata-rata 4 gambar.
Nasehat tentang tidur di Masjid disampaikan dengan gambar yang sederhana saja. Ada seseorang yang sendirian di masjid dan kemudian merasa senang ketika ada orang lain ikut masuk ke masjid. Ternyata yang datang belakangan bukan datang untuk sholat tapi datang untuk numpang tidur.
Demikian juga nasehat tentang adab mendengarkan kutbah Jumat, disampaikan dengan gambar yang sangat sederhana, tapi mudah dipahami.
Pengarangnya berhasil membuat cerita yang sederhana dan ilustratornya membuat cerita tersebut menjadi lebih hidup.
Anakku yang masih SD terpingkal-pingkal membaca buku komik ini, sementara yang sudah SMA juga menganggap buku komik mini ini sangat menarik. Mudah dicerna tanpa harus menggurui.
Selamat membaca dan mari kita budayakan membaca di kalangan terdekat kita. Nanti pasti akan ketemu istilah yang aneh-aneh, misalnya Kucing yang tertukar sebagai parodi dari sinetron Putri yang tertukar.
Real Masjid? Kenapa Tidak!
+++Penulis adalah Wakil Ketua BeBlog yang aktif juga di Komunitas Blogger Cikarang, blog pribadinya ada di "Dari Kaca Mataku".
Selain itu aktif juga menulis tentang Gadget Ipad, Blackberry, Android, Samsung maupun menulis tentang bisnis kuliner Mie Ayam SEHATI
Nick namenya Eko Eshape Print Artikel Ini
terimakasih info’a mas,,
kayanya serutuh, saya harus baca nih
[Reply]