O2, CO2, dan Penghijauan di Bekasi
Artikel, Bekasi-Ku Sunday, December 27th, 2009 1,479 views
Bekasi memerlukan oksigen dan karbondioksida yang seimbang. Oleh karenanya diperlukan gerakan penghijauan yang terus menerus agar keseimbangan oksigen dan karbondioksida tetap terjaga. Itulah makna yang saya tangkap dari pembicaraan dengan pak Mochtar Mohammad, Walikota bekasi di rumah dinasnya yang asri di belakang kantor Walikota.
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa[1] dan unsur paling melimpah di kerak Bumi.[2] Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi..[3]
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 milyar tahun yang lalu.[4] Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut.
Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777,[5] yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume [1] walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.
Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering.
CO2 adalah oksida asam. Larutan CO2 mengubah warna litmus dari biru menjadi merah muda.
O2 atau Oksigen, dan CO2 atau Karbondioksida sekarang ini sudah mulai menipis. Hal ini disebabkan semakin jarangnya tanaman tumbuh di sekitar kita. Tahukah anda pohon menghasilkan karbondioksida dan kita perlu oksigen untuk paru-paru kita?
Kalau kita merasa perlu oksigen alami untuk paru-paru kita, dan karbondioksida untuk pohon-pohon kita, maka tanamlah pohon di sekitar rumah anda. Bila lingkungan rumah anda gersang, lakukan penghijauan. Anda harus mampu menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama menanam pohon. Membuat lingkungan anda menjadi hijau. Penuh dengan berbagai tanaman hijau.
Seperti apa yang pernah saya lakukan ketika menjadi ketua RT dulu di perumahan baru kami. Bersama-sama warga menanam pohon agar lingkungan serasa asri dan teduh. Alhamdulillah, sekarang ini kami bisa melihat hasil kerja kami. Pohon-pohon itu tumbuh subur dengan daun yang banyak pula. Menghasilkan oksigen yang segar bagi siapa saja yang menghirupnya di sekitar tanaman itu. Tanaman itu pun mendapatkan karbondioksida dari manusia. Menjadi tempat berteduh dan bermain anak-anak serta menjadi tempat rekreasi keluarga.
Tahukah anda bahwa sebenarnya manusia dan pohon saling membutuhkan? Bila anda telah mengetahui, maka segera lakukan PENGHIJAUAN di tempat tinggal anda lalu katakan pada warga anda, satu rumah satu pohon besar yang membuat oksigen dan karbondioksida menjadi seimbang. Pohon juga sanggup untuk menyimpan air. Bila air di tempatmu sulit untuk keluar, itu tandanya di daerahmu kurang banyak pohon tumbuh dan daerah resapan air sudah habis untuk dibangun perumahan.
Bekasi dari dulu terkenal dengan julukan Bekasi kota hijau. Pohon rambutan, kecapi dan sawo tumbuh subur di sini. Bila tidak hijau, maka bukan kota Bekasi namanya, tetapi kota tanpa pohon. Panas dan gersang, lalu kita pun serasa tak bernafas dengan lega. O2, CO2, dan Penghijauan harus tetap seimbang terjaga di kota Bekasi yang kita cintai ini.
Aku Cinta Bekasi, oleh karenanya akan kulakukan penghijauan untuk kotaku. Bila anda kesulitan pohon atau tanaman, hubungi bapak Walikota Bekasi. Ratusan bahkan ribuan pohon akan dikirimkan gratis ke tempat anda. Bahkan pak walikota pun akan datang ke tempat anda membantu menanam pohon. Penghijauan harus berhasil digalakkan di kota Bekasi sehingga julukan Bekasi kota Hijau bukan hanya sekedar slogan. Mari bertanam pohon dari sekarang, dan jangan biarkan halaman rumahmu kosong tanpa tanaman.
Mari hijaukan Bekasi dengan berbagai tanaman.
Menulislah Setiap Hari dan buktikan apa yang terjadi salam blogger persahabatan Omjay

[...] This post was mentioned on Twitter by bloggerbekasi, bloggerbekasi. bloggerbekasi said: [Bloggerbekasi.Com] O2, CO2, dan Penghijauan di Bekasi: Bekasi memerlukan oksigen dan karbondioksida yang seimbang…. http://bit.ly/8cIvuf [...]
Wah… yang begini yang demen. Kita memang harus senantiasa peduli pada kebersihan, kelestarian dan keseimbangan alam di sekitar kita. Bukan hanya dalam undang-undang dan peraturan pemerintah, dalam kitab suci Al Qur’an pun banyak sekali ayat yang menerangkan tentang kewajiban umat manusia untuk memelihara kelestarian alam.
Saya sangat mendukung gerakan ini dan kepada pak walikota saya sampaikan salut dan acung dua jempol deh atas kepedulian beliau.
Oya, salam kenal buat semua anggota dan pengurus Komunitas Blogger Bekasi. Semoga kehadiran saya di sini dapat diterima dengan baik oleh rekan2. Wassalam…
[Reply]