Home » Bekasi-Ku » Aku Cinta Pohon, buktinya?

Aku Cinta Pohon, buktinya?

Pak EKA BUDIANTA Direktur Proyek Jababeka Botanic Gardens dengan piawai telah membawa para Blogger ke dunia flora, sehingga para blogger yang sudah kekenyangan, ngantuk dan tinggal 5 watt, tiba-tiba seperti bertemu dengan bidadari cantik yang lemah gemulai dan sangat menarik hati.

Padahal pak Eka dijamin laki-laki sejati.

Hari ini memang semua blogger dipuaskan dengan gaya khas pak Eka yang bak penyihir ketika bercerit atentang dunia tumbuhan, tentang Bandung dan tentang semua hal yang berhubungan dengan lingkungan. Tidak lupa ada sisipan pesan moral ketika pak Eka cerita tentang daun yang gugur.

“Semua orang pasti gugur, seperti daun yang gugur ke tanah”, begitu ucap pak Eka lembut.

Hari ini semua perwakilan blogger mendapat tanda mata dan dipersilahkan menanam pohon di Jababeka sebagai bukti kecintaan para blogger terhadap pohon.

Tidak lupa pak Eka membuat sebuah tulisan buat kita semua. Silahkan simak tulisan beliau yang versi resmi.

+++

Cikarang, Sabtu 6 Maret 2010
Menyambut Ulang Tahun Ketiga
JABABEKA BOTANIC GARDENS

Teman-teman bloggers sekalian,

Pada hari Kamis, 8 Maret 2007, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Ir. Rachmat Witoelar didaulat untuk menanam pohon salam (Syzygium polyantum) di taman President Executive Club (PEC). Setelah itu diikuti oleh Mantan Duta Besar Singapura, Edward Lee menanam kayu manis (Cinamon burnamii), dan Presdir Jababeka Tbk, S.D. Darmono menanam sawo kecik (Manikara kauki). Rektor Presiden University, Prof.Dr. Muliawati G. Siswanto menanam pohon kola (Cola nitida). Itulah awal dibukanya Jababeka Botanic Gardens, yang pada hari Senin lusa, genap berumur 3 tahun.

Hari ini, izinkan saya mengajak para bloggers sekalian menanam beberapa tambahan koleksi. Di antaranya adalah pohon bintaro ( Cerbera odollam), ketapang (Terminalia catappa), hujan emas (Tabebuea chrysanta), dadap merah (Erythrina variegate), Ki Acret (Sapatodea campanulata), Flamboyan (Delonix regia), daun kupu-kupu (Bauhinia blakeana) dan mahoni (Switenia mahagony). Koleksi merupakan kekayaan sebuah kebun raya. Setiap tahun, setiap bulan, bahkan kalau bisa setiap detik, kita selalu memerlukan pohon baru, sebagaimana setiap detik di bumi ini selalu lahir manusia baru.

Mengapa kebun raya Jababeka Botanic Gardens ini perlu dibangun?

Kebun raya adalah tanda bahwa ada sekelompok manusia mencintai tanaman. Kalau kita ingin membuktikan diri bahwa betul kita mencintai pohon, pertama kita harus mengenal pohon, kedua: pernah menanam dan merawat pohon, ketiga: kita ajak orang lain mempunyai pohon masing-masing. Ketiga syarat itu dapat kita pelajari dan kita praktikan di kebun raya.

Fungsi utama kebun raya adalah untuk pendidikan masyarakat. Karena itu, sejak dibuka, aspek pendidikan melalui Jababeka Botanic Gardens ini selalu dikedepankan. Pada hari ulang tahun pertama, yang dirayakan 16 Maret 2008, kita menerima hadiah berupa 2020 bibit dari Puslitbang Departemen Kehutanan di Bogor. Separuh dari bibit itu ditanam bersama-sama dalam kebun ini, dan separuh lagi dibawa pulang warga seputar, untuk ditanam di rumah masing-masing.

Acaranya di kebun ini dipimpin oleh Bapak Jaksa Agung Hendarman Supandji dengan menanam pohon meranti merah (Shorea Sp). Sedangkan berbagai spesies tanaman rumah yang dibagikan meliputi kayu manis, nangka, mengkudu, jamblang, pala, manggis, dan banyak lagi. Sebelum acara itu, pada tanggal 1 Desember 2007, Bupati Bekasi, Bapak Drs. Sadudin sempat menanam kurma (Phoenix dactylifera) di sini. Acaranya bertepatan dengan Gerakan Sejuta Pohon yang dilancarkan oleh Presiden SBY. Pada waktu itu, Jababeka Botanic Gardens menyatakan berpartisipasi dengan telah menanam 400.000 pohon.

Itulah jumlah pohon dalam kebun kita pada saat itu. Mereka tumbuh dalam klaster-klaster yang tersebar. Di antara klaster yang permanen adalah jalur hijau perumahan dan industri, padang golf Jababeka, dan satu blok khusus yang dirancang sebagai Taman Eden atau Firdaus di wilayah Kota Jababeka yang total luasnya mencapai 5600 hektar, dan diharapkan terwujut pada tahun 2025 nanti.

Sudah jelas, program penciptaan kebun raya makan waktu panjang. Kita memerlukan kesabaran dan ketelitian, perhatian dan cinta yang mendalam. Beberapa pohon yang kita tanam bahkan memerlukan waktu ribuan tahun. Dalam klaster lapangan golf, kita memiliki tiga pohon baobab (Adansonia digitata) yang satu di antaranya ditanam oleh Fotografer terkemuka, Deniek G. Sukarya pada tanggal 7 Juli 2007. Pohon itu akan kelihatan besar kalau sudah berumur 3000 tahun. Syukur alhamdulilah kita sudah menanamnya 3 tahun yang lalu, sehingga tinggal menunggu 2997 tahun lagi.

Jangan lupa, pohon flamboyan yang anda tanam juga perlu waktu 20 tahun. Itu kalau anda tanam hari ini. Kalau menanamnya besok pagi, diperlukan watu 20 tahun lebih satu hari!

Teman-teman bloggers sekalian,

Untuk kebun ini, peranan anda sekalian sangat besar. Anda bisa memperkenalkan pohon-pohon yang sekarang masih kecil, namun punya masa depan yang jauh dan panjang. Ada Araucaria cuninghamii yang ditanam oleh Ketua Asosiasi Bunga Indonesia ( Asbindo) Ibu Karen Syarief Tambayong juga perlu waktu sampai 600 tahun. Ada pohon cemara Norfolk (Aracauria heterophyla) yang ditanam oleh Bapak Prof. Dr. Emil Salim pada 30 Mei 2009. Kita juga menerima sumbangan kayu rapat dan kayu sintok hadiah Ibu Martha Tilaar; serta pohon melati anting dari Ibu Sugiarti dari Kebun Raya Bogor, pada ultah Jababeka Botanic Gardens kedua.

Yang terbaru, ada pula pohon nyamplung (Chrysophyllum inophyllum) yang ditanam Kak Seto Mulyadi dalam acara Wonder Child Festival di pada 29 Oktober 2009. Itulah acara terbesar yang pernah diadakan di kebun ini oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, dengan mendatangkan lebih dari 6.000 anak peserta didik usia dini (PAUD) beserta 4.000 guru dan orangtua mereka.

Kebun raya adalah tanda cinta sekaligus sarana pendidikan untuk memperhatikan tanaman dan lingkungan hidup. Dengan kebun ini, kita berharap Indonesia dapat menjadi bangsa yang pandai mencintai dan memperindah lingkungan hidupnya. Bersama pohon-pohon itu kita berupaya mengatasi pemanasan global. Bersama anda sekalian kita berjuang untuk membuat kehidupan lebih sehat, lebih panjang dan lebih berguna untuk sebanyak-banyaknya orang. Itulah inti dari pembangunan masyarakat madani dengan lingkungan sehat dan berkelanjutan.

Terima kasih atas kedatangan, dukungan dan perhatian anda kepada Jababeka Botanic Gardens yang sama-sama kita cintai.

Wassalam,

EKA BUDIANTA
Direktur Proyek Jababeka Botanic Gardens
+++

Asyik ya Jababeka, itu sebabnya LiLo suka sekali main bola disitu.

+++

Ini adalah rangkaian acara dalam AB 2010

+++

+++
Penulis adalah Wakil Ketua BeBlog yang aktif juga di Komunitas Blogger Cikarang, blog pribadinya ada di "Kehangatan Blog Eshape".

Selain itu aktif juga dalam kegiatan Bisnis Kuliner Nasi Goreng maupun Mie Ayam SEHATI

Nick namenya Eko Eshape Print Artikel Ini Print Artikel Ini
Posted by eko sutrisno hp on Mar 6 2010. Filed under Bekasi-Ku. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

13 Comments for “Aku Cinta Pohon, buktinya?”

  1. Bagus sekali postingan ini. membuat kita tersadarkan akan pentingnya pohon dalam kehidupan. Terima kasih pak eka Budianta. Anda adalah bapak Pohon Indonesia.

    salam
    Omjay

    [Reply]

    eshape Reply:

    @wijayalabs,
    hahaha…bener Om Jay
    ada istlah baru nih OM, Bapak Pohon Indonesia

    [Reply]

  2. Ternyata Pak Eka bisa serius juga yah? Padahal saat amprokan blogger, pak Eka banyak sekali mengeluarkan jurus banyolan segar… Trim’s pak Eka, trims Amprokan Blogger, Trims mas Eko… untuk ilmu yang bermanfaat bagi anak cucu kita…

    [Reply]

    Eka Budianta Reply:

    Terima kasih banyak atas kedatangan anda sekalian di kebun kita hari ini. Semoga lagu yang anda nyanyikan “Happy Birthday, Pohon!” bergema ke seluruh dunia.
    Kita tunjukkan bahwa bangsa Indonesia bisa mencintai pohon,mengenal nama-nama mereka, asal-usul dan fungsi masing-masing, serta dapat memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya.
    Terima kasih untuk tiga lilin yang menyala di seputar tumpeng hari ini. Semoga niat baik kita dapat menerangi perjalanan cinta antara pohon dan manusia.
    Teriring salam bahagia (Eka Budianta).

    [Reply]

    eshape Reply:

    @Eka Budianta,
    hahahaha…pak Eka kok dilawan
    biar penampilan tidak lucu dan tidak serius,
    tetapi pak Eka adalah orang yang sangat serius dan sangat lucu

    Pak Eka memang luar biasa

    [Reply]

    eshape Reply:

    @dapitdong,
    makasih komentarnya mas David…

    [Reply]

  3. @Eka Budianta, terima kasih pak Eka. kami sangat senang sekali bisa ikut menanam pohon di Botanic gardens

    salam
    Omjay

    [Reply]

    eshape Reply:

    @wijayalabs,
    kapan kesini lagi Om?

    [Reply]

  4. Saya baru tahu kalau di Botanic Garden itu ada pohon Baobab, pohon yang hanya dikenal di buku-buku dan film petualangan. Sayang, tidak bisa melihatnya! Tapi kalau pun berkesempatan melihat, pastinya pohon itu berukuran masih kecil.
    @Pak Eka: Bagaimana menjaga pohon itu dari tangan-tangan jahil (orang-orang tidak bertanggung jawab) atau mulut-mulut jahil (kambing atau sapi penduduk)? Sayang kan ada pohon yang susah menanamnya hilang/rusak dalam sekejap.

    [Reply]

    eshape Reply:

    @Ceppi,
    bapak memang sangat care dengan alam ya pak

    jadi inget postingan pak Ceppi tentang sampah
    hehehe…
    makasih komentarnya pak

    [Reply]

  5. Bagaimana menjaga pohon-pohon itu?
    Pertama, kita doakan agar Allah SWT sendiri melindungi dan memberkati semua mahluk ciptaanNya, termasuk pohon, dari bermacam badai, petir, puting beliung dan ancamaan lainnya. Kedua, kita pelajari sistim keselamatan pohon dari penyakit, pencurian, pemakzulan, pelecehan dan destruksi lainnya. Ketiga, kita jadikan tugas perlindungan bagi tukang kebun, anak-anak sekolah, pengunjung dan kita sendiri.
    Perlu dicatat, selama ini kita kehilangan dua pohon kesturi (mangga khas Kalimantan Selatan) sumbangan ortu siswa SMA Presiden dari Banjarmasin. Sebatang pohon cendana (Santalum album), dicabut dengan tidak sengaja karena tukang kebun baru dan tidak paham jenis tanaman berharga. (Padahal cendana itu dibawa jauh-jauh dari Kupang, Pulau Timor, NTT.)
    Ada banyak yang mati karena kekeringan atau terlalu becek sehingga akarnya membusuk. Pada waktu kemarau akarnya putus karena tanahnya mengeras dan merekah. Jadi, kita tingkatkan ilmu dan taqwa untuk memelihara flora dan fauna sebagai bagian kehidupan di alam semesta.
    Salam,
    Eka Budianta
    PS: Jangan lupa di samping masjid Cikarang Baru ada pohon Tin yang sangat besar dan rindang. Kalau kita tidak kenal, bisa ditebang begitu saja. Padahal pohon itu dibawa dari Ryadh atau kota lain di Tanah Suci.

    [Reply]

    eshape Reply:

    @Eka Budianta,
    kaykanya pak Eka perlu baca tulisan ini deh
    http://edukasi.kompasiana.com/2010/01/01/bahasa-menunjukkan-bangsa/

    Salam

    [Reply]

  6. Jejak Pesawat « Blog Archive « Kompilasi Karya Fotografer Cikarang

    [...] Botanic garden memang tempat yang penuh nuansa. Bisa untuk jogging, badminton, ngrumpi keluarga maupun belanja segala macam belanjaan, baik makanan maupun makanan-minuman. -6.251300 107.166269 › [...]

Leave a Reply

Amprokan Blogger | Temu Blogger Nusantara


Amprokan Blogger

Sponsor

images-1

---

Member Be-Blog

Sudahkah Anda menjadi bagian dari Be-Blog?

Siapa saja yang sudah terdaftar?

Login

Login Anggota
Lost Password?

Shoutbox


Loading

WP Shoutbox
Name
Website
Message
Smile
:mrgreen::neutral::twisted::arrow::shock::smile::???::cool::evil::grin::idea::oops::razz::roll::wink::cry::eek::lol::mad::sad:8-)8-O:-(:-):-?:-D:-P:-o:-x:-|;-)8)8O:(:):?:D:P:o:x:|;):!::?:



Gabung di Milis Blogger Bekasi

Powered by Yahoo Groups

© 2010 Komunitas Blogger Bekasi. All Rights Reserved. Log in

Switch to our mobile site

- Designed by Gabfire Themes