Menulis Kala Enak
Head Line, Tips Wednesday, June 9th, 2010 495 views
Ketika ditanya oleh seorang blogger tentang rumusnya menulis yang baik dan enak dibaca, maka paman Tyo menjawab dengan enteng dan santai.
“Menulislah saat kita ingin menulis dan menulislah saat kita merasa enak menulis”
Jawaban yang singkat tapi dalem banget dan membuat semua wajah hadirin acara kopdar Solo penuh dengan senyuman.
Saat ini di dunia sinetron, kita tentu tahu kenapa tayangan TV kita selalu keteteran dalam menyelesaikan ceritanya. Konflik yang dibangun dengan apik di awal cerita, sering jadi kedodoran di akhir cerita atau lebih parah lagi terus diperpanjang konfliknya sampai berjilid-jilid dan akhirnya jadi membosankan.
Para penulis skenario sinetron lebih sering menulis karena dikejar jam tayang daripada menulis saat merasa enak. Meskipun menulis sinetron berbeda dengan menulis blog, tetapi roh dari dua kegiatan ini sama-sama tentang ide dan menuangkan ide dalam sebuah tulisan.
Saat ini, dunia maya di Indonesia sedang dilanda banjir fisbuk. Dengan cepat pengguna FB di Indonesia terus melesat. Meskipun banyak yang mulai berhenti main FB, tetapi fakta kenaikan pemilik akun FB terus bertambah dan bukan tidak mungkin nantinya akan menjadi negara pengguna FB terbesar.
Sifat gotong royong, suka berkumpul, suka ngobrol dan semacamnya yang merupakan trade mark kita sebagai bangsa Indonesia membuat mainan FB ini terasa sangat cocok. Budaya Indonesia memang budaya yang dibidik oleh FB.
Di satu sisi kita boleh bangga dengan jumlah pemilik akun FB yang begitu besar, tapi di sisi lain kita boleh prihatin, karena artinya produk kita kalah bersaing dengan produk mancanegara artinya banyak devisa terbuang untuk membayar lalu lintas berFB-ria di dunia maya ini.
Andai saja ada produk anak negeri yang laris manis seperti FB, maka lalu lintas di dunia maya akan mengambil tujuan ke negara kita dan artinya akan banyak pemasukan devisa ke negara kita. Indahnya dunia kalau itu memang terjadi.
Tak pelak lagi, saat ini dunia blogger tidak seramai tahun-tahun lalu saat Pesta Blogger dipandang sebagai barometer kehidupan para blogger. Pesta Blogger tahun 2008 dan tahun 2009 begitu gegap gempita, tahun ini pesta blogger akan mengambil tema tentang keragaman, akankah tema ini mampu membuat pesta blogger 2010 menjadi pesta besar lagi untuk para blogger? Jawabannya masih belum jelas benar. Waktulah yang nantinya akan menunjukkan kesuksesan pesta blogger ini.
Kecenderungan masyarakat internet Indonesia yang asyik “menatap layar terpaku”, online di FB, membuat para penulis blog sedikit kehabisan waktu untuk menulis lagi. Beberapa bahkan sudah meninggalkan dunia blog, terlihat dari isi blog mereka yang sudah jarang diperbarui dan status FB mereka yang selalu dalam kondisi terkini.
Saat ini justru blogpreneur mulai menggeliat. Pelatihan toko online juga mulai terlihat di beberapa iklan pelatihan internet.
Memang dunia internet sangat banyak membantu bloggger sekaligus wirausahawan yang produknya bisa dijual via internet. Para blogger yang punya jiwa dagang, akan memasang detil produknya di blog mereka dan terbukti beberapa blogger sukses mempergunakan media blog sebagai pintu depan dagangan mereka.
Tidak perlu blog berbayar, blog gratisanpun bisa mendatangkan duit. Meskipun akhirnya untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan, para blogger itu akhirnya memakai layanan hosting berbayar.
Mas Nukman pernah bercerita tentang sebuah blog yang isinya tentang curhat kehidupan berumah tangga, tetapi melalui blog tersebut pemiliknya justru sering kebanjiran order dagangannya, padahal blog yang dia buat tidak bercerita banyak tentang produk dagangannya.
Terlihat bahwa ada kecenderungan pelanggan untuk membeli dagangan via internet karena ada rasa percaya terhadap pemilik dagangan atau pemilik situs tersebut. Hal ini bisa terjadi kalau memang materi yang ada di situs tersebut memang layak baca dan mampu mengundang kepercayaan para pembacanya.
Dari sini terlihat bahwa materi tulisan memang sangat berperan banyak untuk membuat pengunjung situs rajin berkunjung atau berinteraksi dengan pemilik situs. Bagaimanapun juga memang “content is the King”, tidak bisa dipungkiri lagi.
Banyak faktor yang membuat blog kita ramai dikunjungi orang atau blog kita mempunyai daya tarik untuk dikunjungi, namun apapun rumusnya, biasanya akan kembali lagi ke “content” sebagai hal utama yang membuat blog kita menarik.
Rumus paman Tyo jadi terasa pas dengan kondisi ini. Dengan menulis pada kondisi perasaan hati yang enak, suasana lingkungan yang mendukung, maka tulisan akan benar-benar keluar dari hati dan tulisan yang keluar dari hati adalah tulisan terbaik kita.
Jadi marilah kita menulis dari hati dengan mempertimbangkan suasana hati yang paling enak. Menulislah di kala Enak
+++
Gambar penulis (narsis) yang tidak terkait
+++
Tulisan terkait : Caraku menulis Blog
Penulis adalah Wakil Ketua BeBlog yang aktif juga di Komunitas Blogger Cikarang, blog pribadinya ada di "Kehangatan Blog Eshape".
Selain itu aktif juga dalam kegiatan Bisnis Kuliner Nasi Goreng maupun Mie Ayam SEHATI
Nick namenya Eko Eshape


setuju mas eko,….menulislah saat kita ingin menulis ^^
* fotonya sangat meyakinkan sekali sebagai pembicara di suatu forum
[Reply]
eko eshape Reply:
June 10th, 2010 at 2:29 PM
@irmasenja,
hihihihi….
topiku langsung njeblug !:-)
[Reply]
menulis memang suatu bentuk apresiasi yang positif dan unggul.
[Reply]
eshape Reply:
June 9th, 2010 at 1:24 PM
@nida,
makasih komentarnya mbak Nida
[Reply]
dalam bahasa lain, apa yang dikatakan paman tyo adalah menulislah dengan passion … menulis sebagai kenikmatan bukan beban. saya sendiri kalau lagi enak hati, enggak sampai 30 menit jadi sebuah tulisan. tapi kalau lagi gak pas hati sampai beberapa hari pun enggak kelar-kelar.
ach segini aja dulu komentarnya, kalau kepanjangan bisa jadi artikel sendiri nyaingin tulisan mas eko …
[Reply]
Aris Heru Utomo Reply:
June 9th, 2010 at 4:35 PM
@Aris Heru Utomo, nambah komen, itu Paman Tyo ngomongnya diremote sama yang duduk dibawah?
[Reply]
eko eshape Reply:
June 9th, 2010 at 6:03 PM
@Aris Heru Utomo,
hahaha….
maunya mas Aris sedikit lebih panjang lagi nulis komentarnya…
[Reply]
du du du.. poto yang bawah itu pelampiasan karena ga diundang jadi pembicara ya?
[Reply]
eshape Reply:
June 9th, 2010 at 8:29 PM
@quinie,
pelampiasan karena RatuKu nggak datang nemenin
gak ada Irma juga
ada yang kurang jadinya
hehehe….
[Reply]
ayaknya segera muncul paman tyo baru nich…….
[Reply]
eshape Reply:
June 9th, 2010 at 9:42 PM
@ferdi,
hahaha….
kayak matahari saja
salam kompak ya mas Ferdi
[Reply]
paman tyo memang oye.
salam
Omjay
[Reply]
eshape Reply:
June 10th, 2010 at 4:16 AM
@wijaya kusumah,
paman sama Om bisa saingan nih…
[Reply]
wah saya ngalah aja deh, hehhehe
salam
Omjay
[Reply]
eko eshape Reply:
June 10th, 2010 at 8:02 AM
@wijaya kusumah,
jangan memnyerah Om
(kayak judul lagu aja nih)
[Reply]
Endingnya pas foto pak Eko…… Pas Banget…….hehehehe
[Reply]
eko eshape Reply:
June 10th, 2010 at 2:31 PM
@Bapaoisicinta,
kalau itu sih sudah penyakit dari sononya deh
memang sudah dijual belum ya pil anti narsis?
[Reply]
Saya selalu kagum sama gaya bicaranya Paman Tyo. Merangkul penontonnya untuk menikmati apa yang dibicarakannya. Jadi merasa “being involved”
Menulis di kala enak, semestinya memang demikian ya pak.
Note untuk foto terakhir: jadi pembicara tamu entrepreneur di SOLO 2011!
[Reply]
eko eshape Reply:
June 10th, 2010 at 10:25 PM
@dhodie,
maaf mas
untuk yang ini “No Comment!”
(padahal sudah comment)
[Reply]
menulislah kala menjadi pengangguran,, hhe
[Reply]