“Menulis bukanlah perkerjaan yang sulit, mempertahankan agar tetap bisa menulis secara konsisten itu yang lebih sulit”. Kalimat tersebut nampaknya sangat sesuai dengan apa yang saya atau mungkin rekan-rekan alami saat ini. Walaupun dahulu saya sangat aktif menulis, namun setelah sempat fakum hampir 2 (dua) tahun lamanya untuk menulis, membuat saya sangat kesulitan untuk kembali aktif menulis.
Berpuluh-puluh kalimat motivasi dari rekan-rekan sesama penulis, bahkan ratusan motivasi dan tips menulis dari artikel, buku atau majalah dan sejenisnya ternyata tidak mampu membuat saya bisa aktif kembali menulis seperti dulu lagi, karena biar bagaimanapun komitmen serta kemauan dari dalam diri sendiri adalah kuncinya, tanpa komitmen dan kemauan tersebut nampaknya semuanya akan menjadi sia-sia saja.
Meskipun sempat ber-komitmen dengan diri sendiri untuk kembali menulis lagi diawal tahun ini (2012), namun hingga bulan Juli 2012 ini, ternyata saya hanya mampu menulis 2 (dua) artikel saja. Sebuah jumlah yang sangat sedikit untuk target saya sebenarnya, karena komitmen awalnya adalah minimal 1 (satu) artikel per bulan kemudian meningkat secara bertahap.
Alasan kesibukan aktivitas untuk keluarga dan pekerjaan tidak menjadikan pembenaran akan itu semua, karena ini hanya bicara komitmen terhadap diri sendiri dan rasanya tidak mungkin dalam 1 (satu) bulan saya tidak memiliki waktu kosong hanya sekitar 30-60 menit untuk menyempatkan diri menulis sebuah artikel sederhana.
Faktanya, beberapa materi tulisan yang sempat terlintas akan saya tulis kini hanya menumpuk dalam sebuah folder database yang tidak pernah dibuka sama sekali, dan saat mulai dipilah-pilah lagi untuk dijadikan sebagai bahan tulisan nampaknya sudah tidak up to date lagi. Tulisan yang informatif memang harus seketika saat terlintas langsung ditulis. Masalahnya saat terlintas akan ditulis, kebanyakan dari kita (termasuk saya) tidak punya waktu untuk menulis pada saat yang bersamaan.
Solusinya adalah untuk sementara saya simpan dalam sebuah folder database untuk kemudian ditulis saat saya sudah punya waktu untuk menulis. Namun dengan berjalannya waktu dan kesibukan, seringkali materi-materi tersebut terlupakan sehingga akan tetap terbingkai rapih dalam folder database tersebut, meskipun tetap saja ada beberapa materi tulisan yang mungkin tak lekang dimakan waktu.
Kembali untuk bertanggung jawab terhadap komitmen diri sendiri adalah hal yang paling penting, ketimbang hal lainnya. Kondisi ini sebenarnya mutlak berlaku untuk hal apapun, bukan hanya terhadap komitmen untuk menulis saja. Seringkali kita melanggar komitmen terhadap diri kita sendiri karena kurangnya disiplin dan terlalu pemaaf bagi diri kita sendiri.
Jika hanya sesekali karena alpa atau sejenisnya mungkin bisa dimaklumi, namun jika sudah seringkali terjadi dan terhadap segala hal tentunya kita harus lebih berhati-hati dan mulai waspada, karena hal ini bisa berarti sebuah refleksi atau pertanda yang kurang baik bagi diri kita sendiri.
Mantan Perdana Menteri Inggris, Margareth Hilda Thatcher pernah menyampaikan kata-kata yang sangat sederhana mengenai komitmen, yaitu: “You may have to fight a battle more than once to win it” atau jika kita terjemahkan secara sederhananya dalam bahasa Indonesia akan menjadi seperti ini: “Anda mungkin harus melawan pertempuran lebih dari sekali untuk memenangkannya (maksudnya untuk mewujudkan komitmen tersebut)”
Ya, memang ternyata untuk mewujudkan sebuah komitmen itu memang tidak se-sederhana saat kita niatkan atau ucapkan, tetap bersabarlah karena kita mungkin masih akan membutuhkan waktu hingga berkali-kali untuk mewujudkan komitmen tersebut.
Jadi, mulai sekarang coba anda hitung-hitung lagi sudah berapa banyak komitmen di awal tahun 2012 lalu yang sudah anda realisasikan atau minimal sudah di eksekusi atau sedang berjalan. Jika belum ada satupun yang di eksekusi berarti anda masih butuh perjuangan sekali atau beberapa kali lagi untuk mewujudkan komitmen tersebut!…
Atau barangkali saja, selama ini Anda memang tidak pernah memiliki KOMITMEN dalam HIDUP?………………………….
inspiratif mas Yul, ditunggu tulisan2 selanjutnya. Salam
[Reply]
Ok mas, salam balik juga mas Aris!
Thanks atas komentarnya….
[Reply]
Ok mas, salam balik juga buat mas Aris dan keluarga di Beijing!
Thanks atas komentarnya….
[Reply]
Wah kok sampai 2 kali saya posting reply-nya nih? Gaptek nih!
[Reply]
Mantaap mas Yul…jadi kangen baca kisah2 inspiratif mas Yul lagi. Ditunggu postingan berikutnya
[Reply]