Diskusi Budaya dan Wisata
ASEAN Blogger Community chapter Indonesia sudah lama vakum tidak melakukan kegiatan hal ini dikarenakan kesibukan masing-masing. Meski banyak pertanyaan dan permintaan untuk mengadakan diskusi namun semua belum bisa terealisasi. Sebagai pemanasan event tahun 2013 maka ASEAN Blogger mengadakan Diskusi dari salah satu Pilar ASEAN yaitu Socio Culture.
Dengan mengambil judul Diskusi Budaya dan Wisata maka pada tanggal 13 Oktober 2012, ASEAN Blogger Community bekerja sama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Kerja Sama ASEAN dan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyelenggarakan rangkaian kegiatan sosialisasi, diskusi, pemutaran film, dan pameran hasil-hasil lomba gambar dalam rangka peringatan HUT ASEAN ke-45. Tema Diskusi Budaya dan Wisata Indonesia ditujukan untuk mempromosikan berbagai budaya Indonesia kepada para komunitas blogger Indonesia ternyata mendapat sambutan yang cukup menyegarkan bahkan banyak usulan untuk lebih sering diadakan diskusi Pilar ASEAN lainnya.
Diskusi Budaya dan Wisata kali ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai komunitas Blogger antara lain: Blogger Detik, Blogger Reporter, Emak-emak Blogger, Blogger Bogor, Bunderan HI, Komunitas Teknologi Informasi, Kartunet, Blogger Family, Kopdar Jakarta, Blogger Benteng, Blogger Bekasi, Internet Sehat, Bengawan, Komunitas ITJ, Komunitas Bicara Film, Blogger IPB, Ikatan Duta Budaya dan Pariwisata Indonesia, dan lainnya
Pemuratan film tentang Komunitas Sosial Budaya ASEAN mengawali acara yang selanjutnya dibuka dengan ucapan selamat datang oleh ketua panitia Chichi Utami Lestari yang dilanjutkan sambutan ketua ABC mas Iman Brotoseno. Dalam sambutannya, Ketua ABC, Iman Brotoseno menyampaikan latar belakang pembentukan ABC pada tahun 2011 yaitu pada saat Indonesia menjadi Ketua ASEAN, beserta capaian-capaiannya, antara lain: ASEAN Blogger Declaration, ASEAN Blogger Conference, Lomba Penulisan tentang ASEAN, dan beberapa capaian lainnya. Kepala Pusdiklat Kemlu sekaligus Penasehat ABC, Dubes Hazairin Pohan, menyambut baik terbentuknya ABC dan mengharapkan peran aktif ABC dalam perwujudan Komunitas Sosial Budaya ASEAN dan Komunitas ASEAN secara keseluruhan.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Dubes I Gusti Agung Wesaka Puja, menyampaikan paparan mengenai perkembangan kerjasama ASEAN dengan Mitra Wicara, serta mendorong keterlibatan lebih jauh para anggota ABC dalam mewujudkan Komunitas ASEAN yang people-oriented dan people centred. Dubes Bagas Hapsoro, Deputi Sekjen ASEAN, menambahkan paparannya mengenai berbagai capaian ASEAN di bidang sosial budaya, dan menyambut baik diselenggarakannya forum ASEAN Blogger Community sebagai wujud partisipasi aktif kalangan masyarakat.
Pada sesi tanya jawab banyak blogger menanyakan penanganan masalah Human Rights, khususnya terkait human trafficking dan isu disability di ASEAN. Selain itu, disinggung pula mengenai kemungkinan pembentukan single currency di ASEAN dan rencana common visa ASEAN, dan isu-isu sengketa bilateral di antara negara-negara anggota ASEAN. bahkan ada usulan untuk mengangkat topik diatas sebagai materi diskusi selanjutnya.
Single currency ASEAN belum disepakati dan masih memerlukan proses yang panjang sedangkan Common visa ASEAN saat ini masih dalam tahap pembahasan. Terkait sengketa bilateral, kerja sama ASEAN tidak menggantikan kewenangan dan kedaulatan negara-negara anggota ASEAN. ASEAN secara konsisten akan mendorong dan mengatur mekanisme penyelesaian sengketa secara damai. Penghapusan diskriminasi merupakan salah satu semangat pembahasan ASEAN Human Rights Declaration yang saat ini sedang dalam proses penyelesaian.
Puncak acara adalah pemutaran film “Lukas Moment” dalam upaya promosi budaya dan wisata Indonesia yaitu yang mengisahkan tentang kehidupan Lukas di tanah Papua langsung oleh sutradara dan produser flim dokumenter mas Aryo Danusiri yang dipandu mas Dandhy Laksono. Pada kesematan kali ini ASEAN Blogger mendatangkan Duta Budaya dan Wisata Indonesia yang juga Abang Jakarta tahun 2008, Doddy A. Matondang, Ketua Umum Ikatan Duta Budaya dan Pariwisata Indonesia (IDBPI), menyampaikan upaya dan harapan IDBPI untuk bersama-sama dengan komunitas blogger mempromosikan budaya dan pariwisata di Indonesia. Sementara pembicara lainnya, Dimas Prasetyo Muharam (Pendiri Komunitas Kartunet/karya tuna netra) menyampaikan perlunya perubahan paradigma, dimana kaum difabel juga dapat berkontribusi di berbagai bidang.
Melalui media blog maka para Blogger diharapkan dapat berperan aktif mendiseminasikan informasi langkah-langkah persiapan menuju Komunitas ASEAN 2015 kepada masyarakat umum. Acara diakhiri dengan makan malam dan alunan band Pro Koes.
Komentar Terbaru