Siang itu macet sekali. Aku tak kebagian tempat duduk dan harus berdesak-desakkan didalam bus Transjakarta jurusan Kampung Melayu. Air Conditioner tak lagi berfungsi. Tenggorokkanku tercekat, aku hauS. Badanku gemetar, aku terus beristighfar. Keringat dingin mulai mengucur diseluruh tubuhku. Seketika mataku berkunang-kunang.
Dalam keadaan setengah sadar, aku meraih madu dalam bentuk sachet didalam tasku. Aku selalu membawanya kemana-mana dan meminumnya ketika kepalaku mulai pusing. Madu sachet kini berada di genggamanku. Kusobek ujungnya dengan menggunakan gigi taringku. Dalam waktu singkat aku dapat menghabiskan seluruh isi didalamnya. Namun pusingku tak kunjung reda. Penglihatanku semakin buram. Aku hampir tak sadarkan diri.
Seorang bapak menepuk pundakku, memberikan tempat duduk untukku. Mataku terpejam. Namun dapat kurasakan alisku yang terus mengerut menahan sakit di kepala. Setibanya di Kampung Melayu, aku segera ke klinik terdekat, penasaran dengan kadar hemoglobin dalam darahku. Aku memang sudah terbiasa kurang darah. Aku memiliki riwayat anemia.
8,7-10,1 g/dL adalah kadar hemoglobin rata-rataku. Tak pernah bisa lebih dari kadar segitu, sementara kadar hemoglobin yang normal adalah 11,7-15,5 g/dL. Hari ini aku sudah meminum sebutir obat penambah darah, dan setelah periksa di klinik tersebut, kadar Hemoglobin-ku masih 10 saja, tak lebih. Aku berjalan dengan lesu, kutangkap sebuah tulisan di dinding klinik.
Thalassemia.. merupakan penyakit kelainan darah yang diturunkan / diwariskan, karena adanya kelainan genetik yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam sintesis atau produksi rantai globin. Akibatnya, produksi hemoglobin berkurang, kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari usia sel darah merah normal yaitu kurang dari 120 hari sehingga penderita akan mengalami gangguan kurang darah atau biasa disebut anemia.
Gejala Thalassemia.. Anemia - Pucat, sulit tidur, lemas, kurang nafsu makan, infeksi yang sering berulang. Jantung Berdebar - Jantung bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hemoglobin dan semakin lama jantung akan menjadi lemah dan mudah berdebar-debar Tulang Tipis dan Rapuh - Sel darah diproduksi dalam sumsum tulang. Pada keadaan thalassemia sumsum tulang dipaksa bekerja lebih keras untuk pembentukan hemoglobin lebih banyak. Pada kasus thalssemia berat (mayor), tampilan khas penderitanya adalah batang hidung yang melesak ke dalam atau “facies cooley”.
Deteksi Thalassemia
Melalui Panel Uji Saring Thalassemia Panel Thalassemia merupakan serangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan thalassemia. Pemeriksaan ini terdiri dari:
- Hematologi rutin – Untuk mengetahui nilai MCV-volume hemoglobin dalam sel darah merah dan MCH-konsentrasi hemoglobin di dalam sel darah merah
- Gambaran darah tepi – Untuk melihat morfologi eritrosit (bentuk/gambaran sel darah merah)
- Analisis Hb – Untuk mendeteksi hemoglobin yang abnormal, baik jumlah produksi maupun jenisnya
- Badan inklusi HbH – Untuk mendeteksi kemungkinan pembawa sifat thalassemia atau HbH disease
- Ferritin – Untuk mengetahui apakah anemia disebabkan oleh defisiensi / kekurangan zat besi, penyakit kronik atau thalassemia
- Tes Presipitasi DCIP – Untuk mendeteksi kelainan hemoglobin varian HbE Pengobatan Yang Diberikan Penderita thalassemia mayor memerlukan perhatian lebih khusus.
Pada umumnya, penderita thalassemia mayor harus menjalani transfusi darah dan pengobatan seumur hidup. Selain transfusi darah, perlu diberikan obat desferal (deferoxamine) untuk mengatasi penumpukan zat besi di dalam organ tubuh akibat transfusi darah berulang dalam waktu lama. Obat ini diberikan melalui suntikan di bawah kulit atau infus, yang dapat mengikat zat besi tersebut untuk dikeluarkan melalui urin. Namun, cara ini sangat menyakitkan bagi anak-anak, untunglah untuk saat ini sudah ditemukan obat tablet deferasirox pengganti suntikan infus desferal, yang dapat diberikan pada penderita berusia di atas dua tahun.
Cara Mencegah Thalassemia Mencegah perkawinan antara dua orang pembawa sifat thalassemia Memeriksa janin yang dikandung oleh pasangan pembawa sifat thalassemia, dan menghentikan kehamilan bila janin dinyatakan sebagai penderita thalassemia mayor. Thalassemia merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan. Prevalensi penyakit Thalassemia dapat dicegah atau dikurangi jika setiap orang melakukan pemeriksaan atau skrining Thalassemia.
Bulu kudukku berdiri, tubuhku gemetar, mataku berkaca-kaca.
Ayah, Ibu, siapa diantara kalian yang mewariskan penyakit ini padaku?
Pada suatu siang yang terik
memayungkan diri disebuah halte
sambil menunggu bus P9A
Pasar Senen - Bekasi
Komentar Terbaru