Home » Sosial-Budaya » Kontrakan, Kerja Kontrak & Kontraktor

Kontrakan, Kerja Kontrak & Kontraktor

Memang gak enak jadi orang kontrakan. Rumah ngontrak. Setiap tahun pindah rumah. Karena rumah lama biasanya kalau diperpanjang kontraknya nilai kontraknya naik. Maka setiap tahun harus berburu rumah kontrakan yang lebih murah atau minimal sama dengan yang lama. Baru jalan 6 bulan, sudah kepikiran untuk ngumpulin uang lagi. Karena waktu jatuh tempo 6 bulan ke depan bakal terasa cepat sekali datangnya.

Sudah rumah ngontrak, status kepegawaiannya juga sebagai karyawan kontrak pula. Maunya sih disyukuri saja. Biarpun kontrak, ini lebih baik daripada nganggur. Pada awal-awal kerja pasti senang sekali. Kerja penuh semangat. Setelah waktu berjalan, masa kontrak tinggal 2-3 bulan lagi, kerja sudah nggak konsentrasi. Tiap hari hunting mencari majikan baru yang mau mempekerjakan dirinya. Syukur kalau langsung dapat begitu masa kontrak habis. Kalau tidak, akan jadi pengangguran lagi untuk sementara waktu.

Betapa tidak nyamannya menjadi orang kontrakan demikian. Maka wajar saja jika banyak orang pengen punya rumah sendiri. Maka wajar saja jika setiap karyawan pengen diangkat menjadi karyawan tetap dengan segala fasilitasnya.

Tapi bagaimanapun tak nyamannya, masih ada sisi positifnya. Cepat atau lambat cita-cita itu bakal terwujud. Paling tidak, selesai kontrakan rumah pertama pindah ke rumah kontrakan berikutnya. Selesai kontrak dari majikan pertama pindah ke majikan berikutnya. Dan suatu saat akan memiliki rumah sendiri dan menjadi karyawan tetap.

Maka jangan bersedih para kontraktor, karena ada yang lebih ‘tak enak’ daripada itu. Dan itu dialami oleh setiap orang. Ya, setiap kita adalah orang kontrakan. Meskipun sudah punya rumah sendiri. Meskipun sudah jadi karyawan tetap. Kita adalah orang kontrakan….. Kontrak hidup di dunia. Kita tinggal di dunia ini dibatasi waktu tertentu.

Kalau orang kontrakan di atas, mereka tahu kapan masa kontraknya habis, maka tidak demikian dengan kontrak hidup kita. Tak ada yang tahu kapan masa kontrak kita habis.

Ya, tak ada yang tahu!

Meskipun demikian semua orang sadar, bahwa masa kontrak kita suatu saat pasti habis. Kalau orang kontrakan di atas, begitu masa kontrak rumahnya habis dia bisa pindah kontrak rumah lain. Dia sudah merencanakan dengan matang termasuk menabung uang sewa. Tapi tidak demikian dengan kontrak hidup kita. Sekali masa kontraknya habis, tak bisa diperpanjang. Merencanakan cicilan ‘tabungan’ pun tak bisa diatur dengan satuan waktu sedemikian sehingga saat habis kontrak terkumpul jumlah tertentu yang kita inginkan. Karena kita tak tahu kapan masa jatuh temponya.

Jadi bersyukurlah orang kontrakan, karena masih ada jenis kontrakan lain yang lebih tak menentu.

Maka pantaslah dalam ketidakmenentuan itu, Rasulullah bersabda bahwa orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematiannya –yaitu habisnya masa kontrak hidupnya di dunia. Dengan selalu mengingat habisnya masa kontrak yang bisa datang tiba-tiba, maka si cerdas ini akan memanfaatkan waktunya seefisien dan seefektif mungkin untuk menuai berlimpah ruahnya rahmat, keberkahan dan keridhaan Allah subhanahu wa ta’ala.

Sehingga setelah masa kontraknya habis, dia akan diangkat menjadi ‘karyawan tetap’ di surga. Lengkap dengan rumah mewahnya.

Cikarang Baru, 12 November 2009
Renungan 44 tahun menjalani masa kontrakku di dunia. Entah berapa tahun lagi Allah memberi kesempatan aku tinggal di sini. Semoga Allah memberi kita semua kecerdasan.

Tulisan lain di http://choirul-asyhar.co.cc

Print Artikel Ini Print Artikel Ini
Posted by Choirul Asyhar on Nov 24 2009. Filed under Sosial-Budaya. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

6 Comments for “Kontrakan, Kerja Kontrak & Kontraktor”

  1. intinya tetap berSYUKUR dalam setiap kesempatan toh? :)
    wlo emang dalam menjalaninya ya tidak semudah mengatakannya.

    terima kasih sudah berbagi :)

    [Reply]

    Choirul Asyhar Reply:

    Betul Pak/Bu NiQue,
    Kita terus belajar menjadi orang yang bersyukur.

    Salam

    [Reply]

  2. hm.. berhubung harga rumah muahal buanget, jadi kalo saat ini menjadi kontraktor, ga masalah kok :) . Masih untung bisa ngontrak, dibandingin mereka2 yang nomaden tiap hari? :)

    [Reply]

    Choirul Asyhar Reply:

    @mbak quinie, mari kita tabung aja ‘uang’ kita untuk membeli rumah di surga.
    Asal kita manfaatkan waktu kita selama kita ngontrak hidup di dunia ini.

    Thanks atas komentarnya.

    [Reply]

  3. kasihan ya yang pada ngontrak ,untung ane gak ngontrak.

    [Reply]

    Choirul Asyhar Reply:

    @yusuf, mas kita semua ngontrak di dunia ini.
    Ini inti dari tulisan di atas.
    Tapi kontrak yang tak bisa diperpanjang.

    Terima kasih telah membaca dan kirim komentar.

    [Reply]

Leave a Reply

RSS Planet Aggregator

  • Scroll News Ticker Sederhana Menggunakan jQuery LI Scroller Pada WordPress
  • Ngopy Bareng Bersama Tifatul Sembiring, Menkominfo RI
  • Workshop Pembelajaran Berbasis Online For Super Teacher
  • Implementasi DomainKeys pada Zimbra & SLES 11 SP1 Menggunakan OpenDKIM
  • Selamat Hari Ibu, Jasamu Tiada Tara
  • Selamat Hari Ibu, Jasamu Tiada Tara

Amprokan Blogger | Temu Blogger Nusantara


Amprokan Blogger

Sponsor

images-1

---

Member Be-Blog

Sudahkah Anda menjadi bagian dari Be-Blog?

Siapa saja yang sudah terdaftar?

Login

Login Anggota
Lost Password?

Shoutbox


Loading

WP Shoutbox
Name
Website
Message
Smile
:mrgreen::neutral::twisted::arrow::shock::smile::???::cool::evil::grin::idea::oops::razz::roll::wink::cry::eek::lol::mad::sad:8-)8-O:-(:-):-?:-D:-P:-o:-x:-|;-)8)8O:(:):?:D:P:o:x:|;):!::?:



Gabung di Milis Blogger Bekasi

Powered by Yahoo Groups

© 2010 Komunitas Blogger Bekasi. All Rights Reserved. Log in

Switch to our mobile site

- Designed by Gabfire Themes