Catatan Awal Tahun 2011 : Gegar Politik, Calon Independen Jadi Alternatif
Artikel Sunday, January 2nd, 2011 100 views
Gegar politik di Kota Bekasi. Setelah KPK in action menyikat sejumlah pejabat di Pemkot Bekasi serta sejumlah kasus dugaan penggunaan narkoba, menyisakan tarikan kepentingan politik antar kalangan. Karena dicokoknya Walikota kemudian menyembulkan persaingan politik (baru) : Rahmat Ependi menguat. Calon Wakil walikota ini di atas angin. Namun, para penyokong M2 tidak kehabisan akal. Pepen pun, sapaan akrab sang wakil, dijadikan target untuk di’sikat’. Beberapa kali demo dan sidak langsung anggota DPRD dari PDI P ke rumah dinas yang diduga terjadi penyelewengan terlalu kentara mengisyaratkan bahwa ini agenda ‘serangan balasan’.
Dari pertempuran ini kemudian menciptakan rasa muak publik terhadap politik dan birokrasi. Ujung-ujungnya sudah dipastikan animo publik kepada rekruitmen di jalur politik mengalami titik nadir. Warga hampir-hampir tidak percaya lagi dengan politik. Nah, dalam cuaca ketidakpercayaan ini, kita menyimpan satu mekanisme rekruitmen calon pemimpin melallui jalur independen.
Persoalannya kemudian calon independen baru punya peluang. Bukan jaminan untuk bisa langsung diterima dan menang dalam pilkada nanti. Butuh ikhtiar yang luar biasa besar. Paling tidak, calon independen harus menyiapkan sejumlah modal. Diantaranya modal Popularitas Figur, intelektual figur, modal akhlak, modal sosial dan modal financial.
Modal Intelektual dan popularitas Figur
Ini penting. Bagaimana calon pemimpin dikenal warga. Faktor popularitas doang hanya menyisakan para seleb. Namun, dengan model intelekualitas akan mengombinasikan bahwa sang calon bukan hanya bermodalkan tampang. Tapi juga konsep. Apa konsep yang diusung untuk menjadi pemimpin kota Bekasi atau kabupaten Bekasi mendatang. Pokoknya dicari calon yang popular, cerdas dan terkonsep.
Dalam konteks ini sang calon tidak harus sendiri. Bisa saja ia menyiapkan team ahli untuk menyiapkan konsep komprehensip. Yang diorientasikan penuh dalam ikhtiar penciptaan niat luhur dalam berbangsa : meningkatkan kesejahteraan umun dan mencerdaskan kehidupan bangsa. So, ada gak ya yang terkenal dan punya konsep untuk ukuran kota atau kabupaten Bekasi?
Modal Akhlak.
Krisis di Kota Bekasi adalah krisis akhlak. Moralitas. Maka, cari pemimpin dari independen yang berkahlakul karimah.
Modal Financial
Bagaimana pun butuh cost. Biaya politik. Pasti butuh dana untuk mengakselerasi segalanya. Buat modal dukungan saja harus mendapatan 3% KTO dan surat dukungan yang dibubuhi materai. nah, baru buat beli materai saja bisa 6000 x 60 ribu. Kira-kira 360.000.000. Tiga ratus enam puluh juta. Belom lagi yang lain…..waaah pokoknya mahal deh!
Modal Jaringan/sosial
Bagaimana pun calon independen harus membangun jejaring sosial yang mumpuni. Ini bisa jadi mesin politik. Memobilisir, menginventarisir, menyediakan amunisi dan menggerakan. Ini dilakukan oleh organisasi pendukung independen.
Kalau parameter-parameter di atas belum maksimal, saya yakin jalur politik akan kembali menang…….[]
