Renungan Awal Tahun “Moralitas Pejabat Kota Bekasi Masih di Bawah Standar”

Posted by chandra Bekasi-Ku Sunday, January 2nd, 2011   169 views  Print Artikel Ini

Menikmati Mentari pertama di awal tahun 2011, bergantinya tahun kita semua berharap makin optimis pula memandang masa depan. Namun apa lacur, hari pertama di awal tahun ini tanda-tanda perbaikan pelayanan publik masih sangat jauh dari harapan. Hal ini ditandai dengan masuknya sebuah SMS ke HP saya pas pada jam pergantian tahun, yang berbunyi kurang lebih ”Semua Kepsek SMK dan SMA se Kota Bekasi dipungli sebesar 10 Juta Rupiah oleh Kepala Dinas”. Dan SMS ini bukan SMS bohong ataupun surat kaleng tanpa bukti, karena yang mengirim pun bukan orang biasa di Kota Bekasi ini.

Ternyata mentalitas para pejabat sudah sangat jauh dari baik, bahkan mungkin sudah pada tahap degradasi mental. Mari kita simak sepanjang tahun 2010 kemarin. Dimulai dengan tertangkap tangannya dua pejabat Pemkot Bekasi yaitu Heri Lukmantohari dan Heri Suparjan .ketika akan menyuap pejabat BPK Jawa Barat. Setelah itu pucuk pimpinan Birokrasi yaitu Sekretaris Daerah Tjandra Utama Effendi digiring juga oleh KPK.
Mereka bertiga terbukti bersalah karena menyuap Auditor BPK Jawa Barat, masing-masing telah dijatuhi Vonis dari 2,5 tahun hingga 3,5 tahun.

Belum genap tiga bulan para pejabat tersebut menikmati vonisnya, KPK kembali menggebrak dengan langkah yang sangat mencengangkan yaitu Walikota Bekasi menjadi tersangka terhadap tiga kasus yang disangkakan.
KPK pun menahan Pak MM dengan tuduhan SPJ Fiktif pada APBD tahun 2009, Suap untuk piala Adipura dan Fee 2 % untuk pengesahan APBD tahun 2010. Terasa langit Kota Bekasi mendung sekali, sehingga para pejabat di lingkup Birokrasi Pemkot Bekasi kehilangan gairah dalam melayani atau malah ketakutan karena kapan saja KPK bisa membidik mereka menjadi tersangka.

Namun gelapnya langit Kota Bekasi seakan menjadi runtuh dan membelalakan mata. Tak sampai 24 jam Pak MM ditahan oleh KPK tersiar kabar bahwa para pejabat penting Kota Bekasi tertangkap di Crown Discotiq room 718 pada penggerebekan Narkoba. Disinyalir 7 pejabat penting itu mengadakan pesta Narkoba, walau akhirnya dilepas pihak kepolisian karena tak cukup bukti. Gelombang demo pun tak terelakan guna mempertanyakan moralitas para pemangku amanah ini.

Yang membuat kita geleng-geleng kepala plus menelepak jidat adalah selang dua hari dari itu, tertangkap lagi satu pejabat berbeda sedang dugem ditempat yang sama. Pejabat tersebut langsung digelandang oleh pihak kepolisian dan Satgas P4GN. Namun pada saat tes urine kembali sang pejabat dapat lolos dari jerat hukum.

Kabarnya pada minggu terakhir tahun 2010 pun, ada dua lagi pejabat setingkat KaBid yang sedang berasyik masyuk di dalam Discotiq tersebut. Namun karena keadaan sudah semakin tak terkendali karena isu dan demontrasi terhadap moralitas para pejabat yang kian memanas maka pencidukan dua pejabat tersebut diurungkan.

Carut marutnya mentalitas pejabat harus segera dibenahi, bukan rahasia lagi jika memang para Pejabat kita sangat doyan dengan namanya sogokan. Namun kita berharap di tahun 2011, ketika KPK telah dengan nyata membersihkan para pejabat korup maka sudah seharusnya mereka semua berfikir ulang. Jika tak mampu untuk berfikir (karena mungkin tak punya fikiran) maka seharusnya mereka takut akan penjara, takut pula cap sang keturunan Koruptor, pecandu Narkoba tersemat abadi di jidat para keturunannya kelak. [Chan]