Menulis Itu Mengabadikan Eksistensi

“Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapa pun tingginya, dia tidak berpribadi. Sehebat-hebatnya mesin, dibikin oleh sehebat-hebat manusia dia pun tidak berpribadi. Tetapi sesederhana-sederhana cerita yang ditulis, dia mewakili pribadi individu atau malahan bisa juga bangsanya. (Alm.Pramoedya Ananta Toer dalam buku “Jejak Langkah” , Von Kollewijn, 32)

Apa yang membuat saya untuk tetap konsisten menulis di blog hingga saat ini?. Untaian kalimat inspiratif karya penulis novel terkenal sekaligus kontraversial di Indonesia, alm.Pramoedya Ananta Toer seperti yang saya kutip diatas menjadi salah satu alasannya. “Pribadi Individu” yang saya sampaikan lewat cerita-cerita, lewat tulisan-tulisan di blog tidak akan bisa tergantikan. Ia tidak hanya sekedar representasi atas eksistensi buah karya olah fikir seseorang namun lebih dari itu, menulis adalah bagian dari merangkai kenangan, memadukan mozaik-mozaik yang terserak disepanjang jejak perjalanan dan menjadikannya abadi, sepanjang masa.

Sudah beberapa kali saya menceritakan pengalaman dan motivasi saya ngeblog namun dorongan terpenting buat saya untuk terus menulis adalah bagaimana agar otak saya bisa terus bekerja, menganalisa, mencatat berbagai hal yang menarik dan membaginya lewat tulisan di blog. Secara kritis dan jernih. Saya masih ingat betul, pertama kali merintis “karir” di bidang penulisan justru diawali oleh kegemaran saya membaca.
Sejak masih SD, ayah saya berlangganan majalah anak-anak seperti Bobo, Ananda, dll. Saya “melahap” semua bacaan yang tersedia itu dengan antusias. “Virus” membaca itu tumbuh kian subur ketika saya memasuki jenjang SMP dan SMA. Ada sebuah lapak penyewaan buku komik dan novel tak jauh dari rumah saya yang menjadi langganan. Kerapkali uang jajan yang diberikan orang tua saya “tabung” untuk biaya menyewa komik atau novel.

Memasuki jenjang mahasiswa, perpustakaan UNHAS selalu menjadi tempat saya nongkrong. Betah rasanya berlama-lama disana membaca, membiarkan imajinasi saya melayang, berkelana jauh bersama jalinan kisah atau informasi yang tersaji di buku. Kadang-kadang lantaran keasyikan petugas perpustakaan datang mengingatkan bahwa akan tutup sebentar lagi karena jam kerja sudah selesai. Saya menjadi salah satu “tukang pinjam buku” yang aktif di perpustakaan kampus.

Saya mulai aktif menulis sejak duduk di bangku SMA (1986-1989). Bersama kawan, Andi Kurniawan, kami membuat bulletin sekolah SMA. Saya masih ingat betul kami membuat 4 halaman bulletin stensilan disekolah dengan dibantu oleh petugas administrasi serta restu dari Kepala Sekolah alm.M.Samud Panondo.Saya masih ingat betul beberapa kali baju saya kena percikan noda stensil atau betapa letihnya lengan saya “mengayuh” engkol mesin stensilan yang masih manual. Penulis bulletin tersebut mayoritas adalah saya dan Wawan -nama panggilan Andi Kurniawan. Melalui Bulletin yang terbit sebulan sekali ini, saya melatih kebiasaan menulis dan juga konsistensi. Menjelang terbit selalu menjadi masa-masa paling deg-deg-an buat saya dan Wawan. Bila tidak ada kontribusi tulisan, maka, apa boleh buat, kamilah yang menulis.

Saya akhirnya berhasil “menembus” media lokal di Makassar, “Pedoman Rakyat” di masa awal memasuki jenjang kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Mesin UNHAS dengan tulisan resensi film (sayangnya klipping tulisan bersejarah itu rusak dan hanyut bersama banjir yang melanda tempat kos saya dulu di Cawang, tahun 1997). Itulah yang kemudian menjadi pemicu awal menjadi penulis aktif disana serta menulis fiksi (cerpen dan puisi) di Harian Fajar, Makassar serta sejumlah media cetak nasional.

Saya kemudian bergabung dengan penerbitan Kampus Identitas UNHAS dan mendirikan Surat Kabar Mahasiswa Fakultas Teknik Channel 9 yang justru kian menggairahkan minat menulis saya. Pada kurun waktu 1991-1994 merupakan masa-masa aktif saya untuk menuangkan fikiran dan perasaan saya lewat tulisan. Saya seperti mendapatkan apa yang selama ini yang saya cari lewat menulis. Dan tentu saja hobi saya membaca menjadi pilar utama hingga saya bisa memperoleh dan memperkaya rujukan untuk menulis dengan baik dan memikat.

Akhir Tahun 2002 saya pertama kali ngeblog. Bagai menemukan media berekspresi melalui tulisan saya pun mengisi blog dengan antusias, termasuk kemudian memakai domain sendiri dengan nama “Daeng Battala”. Berbagai “keajaiban” saya temui tidak hanya blog saya bisa dibukukan, menang berbagai lomba penulisan di dunia maya, mendapatkan penghasilan tambahan sampai berkesempatan mengunjungi Hongkong Disneyland tahun lalu berkat aktifitas blogging. Semuanya berkah dari menulis.

Akhirnya, disinilah saya saat ini. Ekspektasi saya dengan ngeblog dan menulis sesungguhnya sederhana saja : saya ingin berbagi dan mengabadikan eksistensi. Menjelmakan tulisan-tulisan yang saya buat membuat “tetap hidup” bahkan ketika saya sudah tak berada di dunia fana ini. Saya berharap jejak-jejak ini tak sekedar sebagai kenangan yang tak pernah sirna dibenak orang-orang yang mengenal serta mencintai saya namun juga menjadi hikmah, manfaat bahkan hiburan bagi yang membacanya.

Dan saya akan tetap eksis, hadir dan mengalir.

Melalui tulisan. Hingga akhir waktu.

Pengkhianatan Kucing di malam minggu

Seperti biasa setiap malam minggu, Kosasih selalu menyambangi rumahku sekedar bercerita berbagai hal mulai dari cerita asmara, karir, main tebak-tebakan, sampai cerita masa kecilnya. Malam minggu kali ini ia kembali bercerita, sementara aku menjadi pendengar yang baik karena tak mempunyai stok cerita yang banyak. Ia langsung teringat kakeknya yang selalu bercerita tentang asal-usul hewan dan tanaman di kampungnya. Sang kakek menjadi teman berceritanya saat masih kecil. Ia pun teringat pada satu cerita kakeknya tentang asal-usul kucing dan anjing yang tak pernah akur. Kosasih bertanya padaku, “sudah mendengar belum ceritanya” tanyanya. Aku mencoba mengingat-ingat memori masa kecil, “rasa-rasasnya sudah, tapi tidak sampai selesai” ucapku.
“begini cerita kakeku” ungkapnya. Alkisah pada dahulu kala saat hewan-hewan menguasai bumi, sebelum manusia ada. Di tanah ada Jawa sebuah kerajaan hewan yang dipimpin Singa. Kucing dan Anjing adalah tentara kerajaan, mereka merupakan sahabat sejati. Saling membantu sesama menghadapi musuh. Namun si kucing tak memiliki senjata lengkap, hanya bermodalkan taring sebaliknya Anjing memiliki kuku sakti, dan jurus seribu bayangan. Karena senjatanya itu Anjing dipercaya Singa sebagai jenderal besar.
Sejak naik Jabatan Anjing tak berpisah dengan sahabatnya itu. Hingga suatu saat datang surat yang ditujukan kepadanya.“sahabat kita sudah lama berjuang, susah senang bersama. Kini kau sudah meraih cita-citamu. aku ingin bertemu denganmu. Aku tunggu di pasar” kata kucing dalam sebuah suratnya. Usai membaca surat itu, si Anjing teringat sahabat lamanya, segera ingin menemuinya.
Sampailah di hari H, Anjing bersiap-siap dengan mengenakan baju kebesarannya menemui sahabat lamanya. “mungkin ia ingin bernostalgia denganku” pikirnya dalam hati. Setelah melewati perjalanan 5 mil, tibalah Anjing di pasar dekat ibu kota kerajaan.
Di kedai kopi, kucing duduk dengan kopi di hadapannya. “sepertinya itu kucing” kata Anjing. Ia mendekat kesana dan ternyata memang benar itu sahabatnya. “hai kawan sudah lama kita tak bertemu. Kau sudah terlihat beda dengan dulu yang masih dekil” sambungnya. “ah bisa saja kau Cing, sama saja” merendah Anjing.
“hebat ya sekarang kau sudah menjadi jenderal besar” puji si kucing sembari menepuk badan Anjing. “aku juga tak menyangka bisa seperti ini, kamu juga tak menutup kemungkinan untuk berprestasi” kata Anjing. Mereka sangat menikmat obrolan sore itu, sehingga tak terasa kopinya sudah tiris. Sesekali diselingi tawa terbahak-bahak dari mulut mereka berdua yang menyita perhatian orang yang kebetulan lewat.
Tiba-tiba di pertengahan obrolan Kucing berkata “sebenarnya aku ingin minta bantuanmu, itu pun jika tak keberatan” pintanya. Anjing merasa terdiam sejenak, “ada apa, kalau bisa aku bantu ya aku bantu” tawarnya. Diam sebentar si kucing melanjutkan pembicarannya, “aku ingin meminjam senjatamu itu”. “untuk apa “ anjing bertanya. “aku ingin menggunakannya untuk menghadapi perang yang akan terjadi di tahun-tahun ini, sebab kamu sudah tak turun ke lapangan lagi, sayang jika tak digunakan” papar kucing.
“benar juga, tapi gimana ya, aku sangat menyayanginya, sebab dengan itu aku menempati posisi seperti saat ini” kata Anjing. “baiklah karena kita sahabat, dan aku ingin melihat sahabatku berprestasi pula” lanjutnya. “jadi aku boleh meminjam senjata itu” kata kucing. Anjing mengangguk petanda boleh. “terima kasih sahabat, aku tak akan melupakan jasamu ini”. “pesanku setelah perang usai, senjata itu kembalikan padaku” kata Ajing. “tenang jangan khawatir” kata kucing seraya tersenyum lebar.
Anjing menyuruh menemuinya besok untuk mengambil senjatanya itu. Percakapan mereka pun berakhir bersamaan dengan gelapnya malam, bergegas kembali ke rumahnya masing-masing. Anjing pulang dengan perasaan sedikit khawatir tentang niatan si kucing. Tapi ia tak mau berburuk sangka dengan sahabat karibnya itu. sementara si kucing terus tersenyum setelah si Anjing membolehkan meminjam senajatanya itu.
Keesokan harinya Kucing tiba di rumah sahabatnya yang luas dan megah itu. Terkagum-kagum matanya berpindah –pindah arah menatap setiap sudut yang ada. Bila dibandingkan dengan rumahnya sendiri sangat berpindah, ia tinggal di pekampungan yang dikelilingi sawah. Kucing masih berdiri di halaman rumah sahabatnya itu. dari dalam rumah si Anjing melihat ke jendela dan mendapati temannya sudah ada di luar. Segera ia menemui temannya.
“kenapa tidak mengetuk-ngetuk pintu” tanya si Anjing. “aku kagum dengan rumahmu yang besar ini berbeda dengan rumahku” kata si kucing. “cepat masuk sini” ajaknya masuk ke dalam rumah. Seperti seorang tamu pada umumnya, si kucing disediakan makanan ringan, dan segelas kopi. Di dalam rumah ia pun menengok-nengok ke berbagai perabotan yang ada. Sementara si Anjing sedang bersiap mengeluarkan senjata yang akan dipinjamkannya.
Anjing keluar dari kamarnya dengan membawa kotak persegi empat, terbuat dari kayu jati dihiasi dengan ukiran-ukiran Jepara, di kotak itulah senjatanya disimpan. Semenjak menjabat jenderal besar senjatanya tak dipakai lagi, lebih banyak bertugas di keraton. “inilah senjataku” ucap Anjing. “kamu sangat hati-hati menyimpannya” tanya kucing. “ya aku sangat menjaganya seperti menjaga diriku” katanya. “sebenarnya aku tak mengijinkan kepada siapapun, namun karena kau sahabat seperjugananganku, aku pinjamkan ini” sergahnya. “aku selalu berpikir positif dan ingin melihat temanku berprestasi” lanjutnya. Kucing hanya terdiam mendengar ucapan temannya itu. “pesanku sekali lagi, setelah kau berhasil memenangi pertempuran itu, tolong kembalikan senjata itu” kata Anjing. “terima kasih kawan, aku akan menjaga senjata ini seperti kau menjaganya, dan aku segera akan mengembalikannya” kata kucing.
Senjata itu pun berpindah tangan, setelah menerimanya Kucing lantas berpamit. Anjing mempersilahkan sahabatnya pergi, sementar hatinya masih tak tenang. ia segera menghapus kekhawatirannya dengan beraktifitas kembali, bersiap-bersiap menuju keraton menghadap sang raja.
——-
Keadaan perbatasan semakin genting, pasukan musuh mulai mendekat. Raja segera memerintahkan Anjing menyiapkan pasukan untuk dikirim kesana. Setelah mendengar berita itu, ia memerintahkan Kerbau menjadi panglima memimpin pasukan tempur kerajaan. Kucing sendiri ada di dalam kesatuan itu.
Berbagai persenjataan dikeluarkan mulai dari pelontar api, sampai meriam besar. Ribuan pasukan sudah berkumpul di alun-alun depan keraton, menunggu komando. Usai mendapat komando pasukan bergerak menuju wilayah konflik yang terletak di perbatasan timur, daerah pegunungan dan hutan lebat Kerbau sendiri cukup berpengalaman, karena berhasil menumpas pemberontakan di wilayah selatan.
Perjalanan sangat jauh, melewati perkampungan, hutan belantara, dan perbukitan. Dengan semangat tinggi pasukan terus merangsek medan yang susah itu. Tak jarang saat melintasi perkampungan, warga memberi bantuan kepada mereka berupa air minum, nasi, dan sekedar tempat mengasoh. Perjalanan menuju kesana memakan tiga haru waktu perjalanan. Di hari keempat mereka sudah dekat dengan wilayah perbatasan, hanya beberapa jam lagi mereka sudah sampai.
Sampai lah di wilayah perbatasan di tandai dengan tiang perbatasan. Mereka beristirahat sembari mendirikan tenda mempersiapkan amunisi meriam, anak panah, dan perisai. Di depan berjarak 5 kilo meter tenda-tenda pasukan musuh sudah berdiri dilengkapi dengan meriam-meriam. Kerbau menulis surat kepada tentara kerajaan Harimau yang dipimpin Badak. Surat itu berisi ajakan menyelesaikan masalah melalui jaur dialog, guna menghindari pertempuran yang menumpahkan banyak darah, dan memboroskan anggaran negara.
Kerbau mengutus Kambing utusan untuk mengantarkan surat itu ke tenda pasukan Badak. Siap tidak siap, kambing menerima perintah atasan dengan berat hati ia melaksanakannya. “ini demi tugas negara, segala sesuatunya demi negara” Kerbau menguatkan hati bawahannya itu. “baik panglima” kata Kambing. Sampailah di tenda tentara lawan, ia segera dihadang. “ada apa” tanya prajurit itu. Kambing menjelaskan kedatangannya, ingin menemui panglima Badak, menyampaikan surat dari panglima Kerbau. Diijinkanlah kambing menemui panglima.
Badak membaca dengan seksama isi surat itu. Tak lama lalu menyobeknya, dan menyuruh ajudan untuk membunuh Kambing. “surat macam apa ini, tidak bisa seperti itu, ini harus diselesaikan dengan perang” kata badak. “bunuh dia” perintahnya. Kambing tak bisa melarikan diri, karena sudah dikelilingi tentara dengan pedang siap menghujamnya, dan akhirnya tusukan pedang membunuhnya. Perang dimulai tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Badak memerintahkan pasukannya untuk menyerang. Esok hari saat pagi menyingsing pasukan Badak bergerak menuju perbatasan, kearah pasukan Kerbau berada. Saat menunggu utusannya kembali, Kerbau dikejutkan oleh serangan mendadak. Dengan persiapan seadanya ia menyuruh pasukannya bersiap-siap dengan perlatan yang ada.
Perang tak terhindarkan, hujan panah dari kedua pihak saling berganti. Keadaan semakin terjepit, panglima kerbau mengambil inisiatif untuk tidak bertahan melainkan menyerang. Mengerahkan pasukan cadangan menuju kearah pasukan badak. Kerbau memaksakan kehendak dengan bermodalkan pasukan yang sedikit, hasilnya dapat dipatahkan pasukan badak, dan terbunuh lah kerbau.
Pasca serangan itu, Badak segera menarik pasukannya mundur, mengambil waktu istirahat di malam hari. Ia merasa yakin memengangkan pertempuran ini, karena sudah terbunuhya Kerbau. Mengetahui panglimanya terbunuh, para tentara yang tersisa membawa kembali mayatnya ke kamp. Kini mereka tak memiliki panglima yang mempiminnya, wajah-wajah mereka masam khawatir akan mengalami kekaalahan. Sapi, Banteng, dan Owa Jawa berdiskusi menentukan siapa pengganti panglima kerbau. Mereka adalah hewan kepercayaan panglima kerbau.
Usai panjang lebar berdiskusi akhirnya mereka sepakat menunjuk Kucing menggantikan posisi Kerbau. Kucing yang sedang ngobrol bersama teman-temannya dipanggil oleh Owa Jawa. “sini ikut, ada hal penting yang ingin dibicarakan” kata Owa. Kucing terheran dengan ajakan owa itu, ia pun segera mengikuti perintahnya. “setelah berdiskusi kami sepakat menunjuk kamu sebagai pengganti panglima” kata Banteng, diikuti dengan anggukan kepala Sapi, dan owa Jawa.
“Aku tak siap dengan perintah ini” kata kucing. Mereka melihat Kucing adalah teman seperjuangan Jenderal Anjing, memiliki lumayan banyak pengalaman mengikuti perang bersamanya. “kami melihat kamu sebagai teman seperjuangan Jenderal Besar” papar Banteng. Kucing berpikir lama, lantaran bingung perihal putusan ini dan merasa dirinya belum siap. Ia teringat senjata yang dibawanya saat ini. Senjata yang dipinjamkan temannya waktu itu. Hatinya pun kini menjadi yakin, segera ia mengiyakan tawarannya itu. “baiklah aku terima tawaran ini”.
Tibalah di hari berikutnya, melanjutkan pertempuran. Kali ini kucing yang memimpin pasukan mengahadapi gempuran bala tentara kerajaan Harimau. Pertempuran berlangsung alot, kedua pihak mulai kehabisan suplai baik persenjataan maupun tentara. Kucing membiarkan pasukan badak terus menyerang, ia sendiri memilih bertahan sekuat tenaga menunggu kekuatan lawannya habis. Prediksinya terbukti, pasukan Badak mulai kehabisan tenaga, dan kucing segera menyerang balik. Menggunakan senjata andalannya berupa Kuku Sakti, dan Jurus Seribu Bayangan. Tak dinyana pasukan badak dapat dikalahkan, sekaligus membayar nyawa Kerbau dengan kemenangan. Badak pun terbunuh dalam pertempuran itu dengan sayatan kuku saktinya Kucing, menjadikan tawanan pasukan yang tersisa.
Berita kemenangan tersiar di seluruh kota, Raja beserta rakyat menyambut rombongan tentara. Kucing mendapatkan penghargaan dari raja berupa medali, serta menaikan posisi jabatannya menjadi panglima tertinggi. Para pejabat keraton memberikan selamat, pesta pun digelar guna merayakan kemenangan ini. Anjing turut bergembira dengan prestasi temannya itu dan memberikan ucapan selamat. Sekaligus gembira karena senjatanya akan kembali ke tangannya selepas kucing mengikuti pertempuran itu.
———-///
Anjing gundah sebab sudah lima bulan Kucing tak memenuhi janjinya mengembalikan senjatanya. Sudah berkali-kali ia menyurati namun tak dibalas, hingga akhirnya kesabarannya sirna. Anjing segera memerintahkan pasukannya untuk membawa Kucing ke hadapannya. Pasukannya pun menemui Kucing di kediamannya, dan mereka dihadang oleh pasukan kucing sehingga tak bisa masuk.
Pasukan anjing memaksa masuk namun tak diperbolehkan, maka mereka terus menerobos. Kucing memberikan komando ke anak buahnya untuk menghabisi utusan Anjing, sehingga terjadilah bentrokan. Pasukan Anjing kalah jumlah dengan pasukan kucing yang berjumlah lebih banyak, dalam bentrokan itu pasukan anjing terbunuh semua.
Setelah insiden itu, kucing segera melapor kepada Raja, bahwa pasukan Anjing telah menyerang kediamannya, dengan membeberkan serta merekayasa bukti-bukti yanga ada seperti senjata tajam. Menerima laporan itu Singa berang dan segera mengutus bawahannya untuk segera membuat keputusan pemberhentian Anjing sebagai seorang menteri.
Sudah sehari semalam Anjing menuggu tak ada kabar dari utusannya. Dari kejauhan terlihat ada yang datang, mereka adalah utusan raja membawa surat keputusan pemberhentiannya. “ada apa kalian datang” tanyanya. “kami datang atas perintah raja untuk memberikan surat ini kepada mu”. Anjing membaca suratnya itu, tak lama kemudian wajahnya memerah dan giginya mengancing. “maksudnya apa ini, saya tidak berbuat seperti ini”. “saya tidak tahu hanya diperintah oleh raja”.
Anjing kesal dengan pemberhentiannya secara sepihak oleh raja, ia menuduh kucing ada di balik ini semua. Ia merasa Kucing telah menghasut raja untuk segera menggulingkannya. perkara ini ia tak ingin menghadap ke Raja sebab pikirnya semuanya sia-sia, lebih memilih menerimanya. Segara bersumpah tak akan melupakan pengalaman ini, dan mewariskan dendam ini kepada cucunya. “aku akan menuntut dendam sampai anak cucuku”.
“Begitulah ceritanya, kenapa Kucing dan Anjing selalu ribut” kosasih mengkahiri cerita malam itu. Setelah mendengar itu kami tertawa. Obrolan kami pun malam itu berakhir, karena sudah tak ada bahan cerita lagi dari kosasih. “nanti cerita lagi ya” kataku.

SARA itu diperbolehkan dan HALAL

Sepertinya Pilkada DKI kali ini bener-bener memberikan pelajaran yang sangat banyak. Dari mulai calon independen hingga pelajaran bertoleransi. Faisal-Biem berhasil menjadi calon independen dengan pemilih yang lumayan banyak dan meninggalkan simpati besar dari kalangan orang banyak. Dan sejak awal Pilkada, kemunculan cawagub Ahok telah memancing “kepentingan” etnis yang (mungkin) sedikit dibungkus bumbu Agama. Otomatis isu SARA sebenarnya sudah dimulai jauh-jauh hari.

Tentu saja, isu SARA itu boleh dan HALAL. Karena memang pada kenyataannya kita semua terdiri dari berbagai macam etnis bahkan suku. Hanya orang-orang yang mudah terpengaruh dengan “gesekan” akan perbedaan itu semua yang takut untuk membahas SARA. Berbeda dengan cara didik kita sewaktu kecil dulu, yang banyak diwarnai kepentingan penyelenggara negara, saya katakan bahwa kita perlu untuk mempelajari semua ini dengan rendah hati dan lapang dada.

Apa yang salah dengan kenyataan bahwa Ahok itu China dan bukan islam? Apakah Katolik atau apapun agamanya?. Sekali lagi, kenyataan bahwa orang-orang takut untuk menyinggung tentang SARA bahkan membicarakannya adalah karena masih banyak orang-orang yang tidak bisa menerima kenyataan dengan baik bahwa kita ini berbeda-beda. Bila orang-orang tersebut adalah muslim, maka saya katakan bahwa mereka tidak benar-benar memaknai Rahmatan Lil Alamin.

Yang menjadi kesalahan bagi kita, apabila kita terus berargumen untuk memandang perbedaan agama, etnis atau suku sebagai dasar pedoman diri sendiri untuk berpihak. Obyektifitas dalam berpihak juga sangat didukung oleh tingkat kesadaran masing-masing pribadi. Semestinya kepentingan (obyektifitas) yang muncul adalah untuk kemajuan. Entah kemajuan dalam sosial, budaya, maupun daerah. Tidak selalu pula orang daerah asli bisa menjadi ahli untuk daerahnya.

Ada sebuah analog, Orang asli dari sebuah daerah (misalnya Jog-jakarta) cenderung akan merasa lebih hebat dari orang-orang pendatang lainnya di daerahnya tersebut. Kenapa begitu? Karena sebagai manusia, memang sudah trah-nya sebagai jago kandang. Sehingga sering lupa bahwa kemajuan daerah tersebut banyak berhasil karena peran serta orang-orang dari luar daerah, dan orang-orang aslinya tersingkir ke sudut-sudut kota. Semua ini kesalahan mereka sendiri yang cenderung “merasa bisa” bukan “bisa merasa” karena menganggap diri sebagai pemilik tanah/daerah.

Ini hampir mirip dengan pendidikan lingkungan yang terjadi hampir puluhan tahun di hampir semua wilayah Indonesia. Bahwa sebagai orang islam, kita harus benci orang china. Karena orang-orang china banyak merugikan dan serakah dengan uangnya dan banyak alasan-alasan lainnya. Dulu, sewaktu kecil sangat saya sadari bahwa saya pun sempat membenci etnis China disebabkan oleh pendidikan lingkungan yang ada di waktu itu.

Setelah sekian tahun hidup dan sekarang saya menjadi seorang pengusaha, saya menjadi tahu bahwa kebencian yang dulu ditanamkan oleh lingkungan hanya karena kecemburuan ekonomi. Karena umat islam banyak yang miskin dan orang china banyak yang kaya di daerahku. Padahal, sebenarnya Umat Islam sendirilah yang SALAH. Banyak orang islam yang tidak berusaha lebih keras untuk menjadi lebih kaya dari etnis lain. Itu disebabkan oleh ketidakmampuan orang islam sendiri. Sehingga kecemburuanlah yang akhirnya dimunculkan untuk menutupi ketidakbisaannya. Dan kembali lagi, ini karena banyak orang Islam tidak belajar untuk “bisa merasa” namun terus menghidupkan “merasa bisa”.

Dari pandangan di atas, pada dasarnya SARA itu diperbolehkan dan HALAL. Dan menyebut bahwa Foke - Islam dan Jokowi - Jawa itu aneh. Mengapa begitu, karena Jokowi juga Islam. Mungkin akan lebih baik bila menyebutnya Foke - Betawi - Islam dan Jokowi - Jawa - Islam. Lah terus emang kenapa??? Saya yakin pembaca lebih paham dari saya…

Dan sekarang, para penghembus isu SARA akhirnya merasa bahwa yang mereka lakukan adalah Blunder. Karena pihak yang diserang dengan isu SARA justru semakin mendapatkan simpati yang lebih banyak. Dan untuk membela diri dengan semua itu, maka para penghembus isu sengaja menghembuskan bahwa semua isu itu sengaja dihembuskan untuk Self Victim oleh pihak korban sendiri.

Duh makin aneh saja orang-orang ini demi kepentingan. Mereka yang selalu sadar dan mengatakan “fitnah lebih kejam daripada pembunuhan” segera lupa ketika sedang memiliki kepentingan. Dan siapapun orang yang menggunakan segala cara untuk menang, maka ketika menang nanti akan menjadi orang yang congkak. (HR. Kika Syafii).

Salam Air.

Cross Post di www.kompasiana.com/kikasyafii

Buka Bersama Anak Yatim dan Duafa, Membuat Memory Saya Kembali ke 45 Tahun yang Lalu

Ikut berbuka bersama dengan sekitar 300 orang anak yatim, piatu maupun duafa kemarin di Bekasi, membuat pikiran saya menerawang ke 45 tahun yang silam. Di mana saat itu, saya juga berada pada posisi yang sama dengan anak-anak yang kemarin saya temui. Tinggal di panti asuhan, karena kedua orang tua saya telah tiada.

Adalah Komunitas TDA (Tangan Di Atas) Bekasi, kelompok para pengusaha yang umumnya masih muda serta telah sukses ini mengadakan acara buka bersama anak-anak yatim, piatu dan duafa yang ditampung di beberapa panti asuhan di sekitar kota Bekasi. Acara bertajuk “Berbagi Ceria Bersama Anak Yatim & Duafa” ini dilaksanakan di Balai Patriot yang terletak di lingkungan kantor Pemda Kodya Bekasi.

Acara yang dimulai pukul 2 siang ini, diisi dengan berbagai pertunjukan seperti Nasyid, Sulap bersama ka Rozy dan dongeng bersama Kampung Dongeng dengan judul “Dongeng Islami bersama kak Awam”. Sambil menunggu lengkapnya para undangan datang, para anak-anak ini dihibur dengan menonton bersama film Rumah Tanpa Jendela hasil karya sutradara Aditya Gumay. Setelah menonton film, menunggu waktu Asyar tiba, acara diisi dengan kuis dengan hadiah berupa boneka bantal. Saat Asyar tiba, semua peserta di ajak shalat berjamaah di Masjid Pemda Bekasi.

Selesai shalat Asyar, acara utama dimulai. Diawali dengan hiburan Nasyid, permainan lalu di iringi dengan acara berkenalan setiap peserta masing-masing dengan sepuluh peserta lainnya. Setelah berkenalan acara dilanjutkan dengan Sulap oleh kak Rozy yang membuat takjub semua peserta.

Acara semakin meriah ketika dilanjutkan dengan Dongeng oleh kak Awam. Kak Awam benar-benar menguasai audiensnya, gayanya yang kocak serta diiringi dengan kemampuan menirukan berbagai jenis suara hewan, sehinga pertunjukan yang di pertontonkannya benar-benar disambut meriah oleh para peserta yang masih duduk di taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama itu.

Beberapa menit menjelang datangnya magrib, acara diisi dengan pembacaan kitab suci Al-Quran oleh dua perwakilan peserta.

Saat azan magrib bergema, kami semua berbuka puasa dengan snack yang telah disediakan panitia yang kemudian dilanjutkan dengan shalat magrib berjamaah di masjid Pemda Bekasi. Selesai shalat sebagian peserta melanjutkan dengan makan, namun sebagian lainnya tetap mengikuti acara dan menyimpan nasi kotak jatah mereka untuk dibawa pulang dan dinikmati di tempat mereka masing-masing nantinya.

Acara penutup adalah pembagian santunan untuk para anak-anak yatim dan duafa tersebut. Pembagian santunan di wakili oleh masing-masing dua peserta untuk setiap kontingen dan diserahkan secara bergantian oleh para pengurus komunitas TDA Bekasi.

Beriringan dengan pulangnya para peserta sayapun pamit kepada teman-teman TDA Bekasi yang sempat saya temui. Tapi sebelum naik bus untuk pulang ke Tomang, saya menyempatkan mampir disebuah rumah makan, untuk mengisi perut yang saat itu memang terasa lapar, hal yang sering saya alami saat masa kecil dulu.

Wakil dari Komunitas TDA Bekasi, tengah memberikan kata sambutan.

 

Sekitar tigaratusan anak yatim dan duafa yang diundang TDA Bekasi mengikuti acara Berbagi Ceria bersama Yatim dan Duafa

 

Asyiiiiikkk….. dapat boneka bantal.

 

Dengan kertas dan spidol di tangan bersiap mencari teman baru

 

Hiburan Nasyid sebagai pembuka acara

 

Pertunjukan sulap bersama kak Rozy
Kak Awam dari Kampung Dongeng, ketika tengah berakting berdongeng di depan para peserta.
Penyerahan bingkisan kepada wakil kontingen oleh pengurus TDA
Timbunan beraneka hadiah untuk para peserta.
Ratusan bingkisan yang siap dibagikan pada setiap anak

 

Snack untuk berbuka puasa yang ditumpuk untuk masing-masing kontingen

 

Berfoto bersama bersama kak Awam dari Kampung Dongeng

 

Omjay bersama keluarga yang datang sebagai tamu terakhir

Tips : Mengecilkan ukuran file powerpoint

Beberapa kali aku mendapat keluhan dari teman-teman yang kesulitan mengirim file PPT via surel. Biasanya maksimal penerimaan file via surel adalah sekitar 4 MB, sehingga file PPT yang biasanya lebih besar dari 4 MB akan kesulitan dikirim ke alamat surel yang hanya menyediakan kapasitas inbox sebesar 4 MB.

Beberapa kali juga akhirnya kutemukan bahwa file yang mereka kirim sebenarnya bisa dimampatkan hanya menjadi sekitar 20 atau 30 persen dari file aslinya. Memang angka ini sangat bervariasi. Ada yang bisa dimampatkan menjadi hanya sebesar 10%-nya tetapi ada juga yang memang sudah optimal alias tidak bisa lagi dimampatkan.

Biasanya saat kita membuat file PPT sering lupa tentang ukuran gambar yang ditempelkan ke file tersebut, sehingga gambar ini menjadi beban berat bagi file tersebut. Jadi untuk memampatkan file PPT, maka yang perlu dioptimalkan sebenarnya adalah pada optimalisasi gambar yang ditempelkan di file PPT tersebut.

Mari kita coba buka sebuah file powerpoint dan kita klik kanan pada salah satu gambar yang tertempel pada file tersebut. Kita arahkan pointer ke menu FORMAT, maka akan terlihat tampilan menu sebagai berikut.

Pilih compress pictures dan akan terlihat menu pop up sebagai berikut.

Pada powerpoint versi 2007, maka defaultnya adalah compress untuk semua gambar, sedangkan pada versi 2003 defaultnya adalah hanya untuk kompresi satu gambar yang dipilih saja. Untuk kompresi optimal pilih kompresi untuk semua gambar.

Kemudian kita pilih salah satu target dari output kita, apakah cukup hanya untuk lampiran surel (96 dpi) atau akan dipakai untuk bahan presentasi (150 dpi).

Bila dipilih lampiran surel, maka bisa dipastikan ukuran file akan jauh mengecil, tetapi pilihan ini tidak cocok bila kita ingin melakukan pencetakan file tersebut.

Setelah kita tekan OK, maka selesailah proses kompresi file PPT ini. Silahkan diperiksa kembali ukuran file setelah proses ini, semoga sesuai dengan harapan anda.

Apabila hasilnya kurang sesuai dengan harapan, maka bisa jadi gambar yang ditempelkan pada file tersebut sudah optimal artinya kerapatan titik per incinya sudah dibawah 150 dpi.

Selamat mencoba.

+++

Trial sebuah file powerpoint dengan 102 gambar di dalamnya, ukuran file sekitar 39 Mb.

File ppt sebelum dikompres

Setelah dikompres dengan aplikasi winrar, maka ukuran file ternyata tidak banyak berubah. Dalam hal ini seting winrar adalah seting default.

Setelah file ppt di”zip”

Bila dilakukan metode kompresi gambar seperti tips dalam tulisan ini, maka hasilnya cukup signifikan. Ukuran file jadi hanya sekitar 5 Mb.

+++

untuk powerpoint versi lainnya, yang penting dicari option untuk memumculkan pengaturan gambar
artikel [tidak] terkait : Download Video dari facebook

Berbagi Ceria Bersama Anak Yatim dan Dhuafa (TDA Bekasi)

Tahun ini komunitas wirausaha TDA Bekasi kembali mengadakan acara menggembirakan anak-anak sebagai subyek dan bukan sebagai obyek. Tahun lalu terkumpul sekitar seribuan anak-anak dari berbagai daerah di bekasi yang ikut bergembira ria mengikuti rangkaian acara yang diadakan oleh TDA Bekasi.

Mas Yuserla, Yusuf Erlangga, seperti biasa dengan piawai mengawal acara agar selalu berada pada jalurnya. Lalu bagaimana susunan acara tahun ini? Silahkan simak di bawah ini.

Jam *14:00 » para undangan mulai tiba. [Pj sie regristasi].

14:00-14:50 » nonton film (disuguhi film untuk peserta yg sudah hadir, sambil menunggu yg lain kumpul). [Pj sie perlengkapan].

14:50-15:05 » games, bagi2 hadiah (sumbangan hadiah dr member TDA). [dipandu oleh MC].

15:05-15:15 » sambutan ketua panitia.

15:15-15:40 » shalat Ashar berjamaah (waktu Ashar jam 15:19. Peserta menuju ke masjid, di sebelah pendopo)

15:40-15:55 » hiburan Nasyid (team nasyid sman1 bernyanyi 2-3 lagu sambil menunggu peserta kumpul kembali dari masjid) [oleh group nasyid pic: deni].

15:55-15:58 » Bagi2 hadiah [oleh MC].

15:58-16:08 » Sambutan ketua TDA Bekasi. [oleh bang Barra].

16:08-16:25 » Hiburan sulap. [oleh kak Rozy].

16:25-16:47 » Sharing bisnis dari member TDA Bekasi (disiapkan 2 orang pebisnis dari TDA Bekasi).

16:47-16:50 » Bagi2 hadiah [oleh MC].

16:50-17:45 » Dongeng [oleh kak Awam].
(jam 17:30 sie konsumsi mulai membagikan makanan kpd kordinator masing2 yayasan).

17:45-17:51» Tilawah dan do’a berbuka puasa. [dipimpin oleh perwakilan dari santri/peserta].

17:51-18:00 » Berbuka dgn makan/minum pembuka. (Adzan Maghrib jam 17:51) [Pj sie konsumsi].

18:00-18:10 » Penyerahan santunan scr simbolis kpd tiap2 perwakilan yayasan. (peserta lainnya masih menikmati makan) [simbolis diserahkan oleh sesepuh TDA Bekasi].

18:10-18:45 » Peserta menyesuaikan tuk makan nasi ditempat (shalat maghrib di Masjid.)

18:45 » acara sudah ditutup dan peserta bisa mulai pulang per yayasan sambil mengambil paket santunan. [Pj sie regristasi, dipandu oleh MC].

19:05 » diharapkan sdh beres semua, karena sudah masuk adzan Isya (jam 19:04)

Begitulah susunan acara Santunan TDA Bekasi tahun ini. Silahkan berpartisipasi dengan cara masing-masing. Jangan lupa catat tanggalnya, Sabtu 28 Juli 2012 di Balai Patriot Kompleks Pemda Bekasi, dalam rangkaian acara yang diberi label “Ceria Anak Ramadan TDA Peduli”.

ceria bersama anak

Update OS BB ver 7 dan BBDS (Blackberry Desktop Software)

Ketika melihat aku yang asyik lepas batere dan pasang batere BB lagi, temanku langsung nyeletuk.

“Pak Eko BB-nya dibuang ke laut saja. Sekarang ini sudah jamannya Android lho pak”

Aku hanya bisa tersenyum (kecut) mendengar guyonan temanku. Maklum sudah berhari-hari ini aku asyik melakukan acara lepas batere dan pasang lagi, tapi tetap saja BB gak mau bekerja sama dengan baik. Baru dipakai sebentar sudah hang lagi. Sang kursor dengan manisnya tetap menari-nari di layar BB.

“Wah itu bukannya BB baru pak?”

“Iya mas…”

“Kan sudah pakai Software BB 7 ya pak?”

“Iya mas…”

“Kok njawabnya lemes gitu, puasa atau karena sudah tidak ada solusi?”

“Iya lemes karena mikir solusinya harus pakai WIPE”

“Apa itu WIPE? Hehehe… bukan wiper mobil kan pak?”

“WIPE membuat BB kembali seperti baru beli dari toko, semua data dihapus, sehingga isinya kosong melompong”

“Wow… jadi baru lagi?”

“Hahaha… seperti baru mas, bukan jadi baru. Barangnya sih tetap ini-ini aja”

“Kok gak pakai Android saja to pak?”

“Hahaha… iya nih jadi mikir Android lagi. Punyaku yang Samsung Galaxy SII tak jual beberapa waktu lalu sih”

Dengan perasaan galau, aku akhirnya menautkan BB Onyx3 Bellagio ini ke komputerku. Sebelum melakukan proses WIPE aku harus melakukan proses back up dulu. Nanti setelah selesai proses WIPE lakukan lagi restore.

Begitu BB tersambung ke BBDS (Backberry Desktop Software), langsung muncul jendela pop-up yang memberitahukan kalau ada update untuk sisop BB 7. Ragu-ragu aku mengklik “update”, maklum maunya segera sehat kembali BB-nya, sedangkan proses update biasanya cukup lama, minimal tidak sebentar.

Akhirnya kuputuskan untuk update saja, setelah itu baru proses WIPE.

Begitu selesai proses update yang menang beneran lama, maka aku segera mencari catatan untuk melakukan proses WIPE yang aman. Sambil mencari-cari iseng-iseng kumainkan BB-ku. Ternyata BB ini berjalan sangat lancar. Langsung saja kucolok lagi dan sekarang malah muncul update BBDS-nya sendiri.

Wow keren. BB-ku lancar kembali dan bisa berselancar dengan sangat lancar. Jadi sekarang tidak perlu beli BB baru atau Android baru, toh masih ada iPhone dan Samsung ACE. Meskipun sebenarnya sedang cari alasan untuk beli Samsung Galaxy S3 atau Note 2 (pesaing iPhone 5 yang belum muncul).

install BBDS 71032 bundle 33

 

Ngabuburit-IT BeBlog Bareng Internet Sehat

Halo kawan-kawan Blogger…

Internet sehat akan mengadakan acara buka puasa bersama sambil diskusi internet + nonton bareng film #linimassa2 di 6 kota besar di Indonesia, yaitu Makassar, Gorontalo, Bandung, Semarang, Banjarmasin dan Bekasi. Suatu kebanggan untuk BeBlog karena terpilih sebagai salah satu komunitas yang bekerjasama untuk menyelanggarakan acara ini di wilayah Jakbodetabek.

Acaranya seperti apa? Pastinya bakalan seru, karena semua blogger bisa berkumpul serta bersilaturahmi di acara tersebut. Dan semua peserta yang hadir tidak dipungut biaya alias gratis. Namun mohon maaf, seat yang tersedia hanya 50 orang pendaftar saja. Yuk segera daftarkan diri kamu melalui sms 085210334998 (Mira)

Detil acara
Hari/ tanggal : Jumat, 10 Agustus 2012
Pukul : 15.00 - 19.00
Tempat : RM. Katineung lantai 4, Jl. RA Kartini No 22 Bekasi
Pendaftaran : GRATISS
CP : Mira (085210334998)

Rute : Dari arah tol Bekasi Barat, belok ke kiri, lampu merah MM/BCP belok kanan, lurus lewati lampu merah pertama, dan di lampu merah kedua belok kiri. Patokan setelah RS. Bhakti Kartini, sebelah kiri jalan)

Jangan sampai kehabisan seat yaa… sampai bertemu di tekape pada tanggal 10 Agustus 2012. Bersama BeBlog, “Semangat Kebersamaan dalam Harmoni Perubahan”

+++

Gambar diambil dari sini

Sederhana itu indah

Aku bukan tak ingin kaya,tapi juga tak ingin hidup miskin.
Aku hanya ingin hidup sederhana dan menjadi orang biasa.
Aku takut berlimpahnya harta akan menyilaukan mata dan hatiku.
Takut nyamannya rumah dan kendaraan membuatku tak lagi mampu,
meletakan harta ditangan tapi telah jauh meracuni hatiku,
dan aku sungguh takut dengan ujian harta ini.

Biarlah kemana-mana aku naik angkutan umum kelas ekonomi,
selagi fisik mampu diajak kompromi.
Bukan naik taxi atau kendaraan kelas eksekutif yg nyaman.
Bukan karena sayang mengeluarkan uang,
tapi sungguh bersama orang-orang dgn berbagai tipe
dikelas ekonomi,banyak pelajaran yang bisa kuambil.
Dan itu mampu melembutkan hatiku…

Biarlah aku mempunyai baju dan barang secukupnya saja.
Tak harus mengikuti model terbaru,yg penting bajuku pantas.
Dan barang-barangku bisa dipergunakan sebaiknya,
tanpa menjadi penganut paham materialistis.

Tidak akan pernah ada kata cukup karena cukup sebenarnya,
tergantung pada persepsi kita masing-masing.
Banyak bersyukur dan menerima apa yang ada itu yang terbaik.

 

* Tulisan ini adalah SmS panjang yang terkirim dari sahabat saya, mba tari. Entah mengapa begitu mengena dan membuat saya berfikir jauh kedalam, membuat saya ingin membaginya dengan teman blogger lainnya. Bahwa sederhana itu indah,… karena ramadhan juga tidak perlu berlebih-lebihan, karena lebaran juga tidak perlu bermewah-mewahan.

 

 

 

 

 

 

 

Image from Google

Signifikansi Fungsi dan Peran Kepala Sekolah

Untuk menggapai visi dan misi pendidikan perlu ditunjang oleh kemampuan aktor kepala sekolah yang handal dalam menjalankan roda kepemimpinan. Meskipun pengangkatan kepala sekolah dilakukan secara tidak sembarangan, bahkan diangkat dari guru yang sudah berpengalaman atau mungkin sudah lama menjabat sebagai wakil kepala sekolah, namun tidak dengan sendirinya membuat kepala sekolah menjadi profesional dalam melakukan tugas. Pada beberapa kasus ditunjukkan masih banyaknya kepala sekolah yang terpaku dengan urusan–urusan administratf, yang sebenarnya bisa dilimpahkan kepada tenaga administrasi sekolah. Dalam pelaksanaannya, pekerjaan kepala sekolah merupakan pekerjaan berat, yang menuntut kemampuan ekstra.

Dinas pendidikan telah menetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya sebagai edukator, manajer, administrator dan suvervisor (EMAS). Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman, kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai leader, inovator dan motivator di sekolahnya. Dengan demikian, dalam paradigma baru manajemen pendidikan, kepala sekolah sedikitnya harus mampu berfungsi sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator, disingkat EMASLIM.

Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai figur dan mediator yang berjiwa wirausaha bagi perkembangan masyarakat dan lingkungan. Dengan demikian, pekerjaan kepala sekolah semakin hari semakin meningkat dan akan selalu meningkat sesuai dengan perkembangan pendidikan yang diharapkan. Dalam hal ini pekerjaan kepala sekolah tidak hanya sebagai EMASLIM, tetapi akan berkembang menjadi EMASLIM-FM atau EMASLIME. Semua itu harus dipahami oleh kepala sekolah dan yang lebih penting adalah bagaimana kepala sekolah mampu mengamalkan dan menjadikan hal tersebut dalam bentuk tindakan nyata di sekolah. Pelaksanaan tugas dan fungsi kepala sekolah tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena saling terkait dan saling mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah profesional. Kepala sekolah yang demikian akan mampu mendorong visi dan misi menjadi aksi dalam paradigma baru manajemen pendidikan.

*disarikan dri tugas2 pokok kepala sekolah