(Kini) Sholat Nyaman di Mal Bekasi

Saat sholat magghrib berjamaah di Mesjid At Tijaroh, Mal Mega Giant

SHOLAT adalah salah satu ibadah wajib bagi yang mengaku muslim, tidak terkecuali dia orang Bekasi atau orang Amrik. Ibadah shalat adalah sarana penghubung antara seorang hamba dengan Rabbnya. Rasulullah Saw bersabda ”Sesungguhnya jika seseorang dari kamu mengerjakan shalat, ia telah bermunajat (doa) kepada Rabbnya”. Itu lah yang yang saya dengar dari seorang ustadz ketika tanpa sengaja mengikuti pengajian di Mesjid Baitul Jihad Kemang Pratama.

Hadis singkat ini menjelaskan bahwa cara bermunajat atau berdoa yang paling sempurna itu hendaknya diawali dengan shalat. Sesungguhnya manusia, jika berdiri mengerjakan sholat, maka dia bermunajat kepada Alloh dan berdialog denganNya. Itu bukan kata-kata saya, tapi kata pa Ustadz.

Namun, sangat disayangkan ibadah shalat sebagai tiang dari tegaknya syariat Islam ini sering kali kurang mendapat perhatian dari sebagian kalangan, kesibukkan duniawi telah mengikis eksistensi manusia itu sendiri sebagai makhluk Allah yang harus menyembah secara tulus pada-Nya.

Sholat di mesjid serba hijau Ar Rahman, Mal Bekasi Square

Nah, kalimat yang ini kayaknya pas benar dengan saya, yang sering melalaikan sholat, apalagi kalau sedang meeting dengan pimpinan. Dan, yang paling sering kalau sedang banyak uang, sholat menjadi nomor dua. Begitu sule datang (maksudnya kesulitan ekonomi alias lagi cekak), baru rajin lagi datang ke mesjid dan berdoa khusyuk agar dilapangkan rezeki oleh Allah SWT.

Kemudian Pa Ustadz menjelaskan lebih lanjut mengapa sholat menjadi hal yang penting dalam hidup. Shalat merupakan rangkaian doa dan pujian pada Allah, dan juga sebagai oase yang menyejukan. Tentu hal ini bisa dirasakan dengan menjadikan shalat ini benar-benar sebagai penghubung antara jiwa kita dengan Allah dan pencegah dari kemungkaran.

Pertanyaan kemudian adalah: Mungkinkah kita sholat kalau kondisi lingkungan ribut dan dahi kita membawa pasir kecil ketika sujud serta hidung tersumbat karena tempat sholat yang jarang dibersihkan ? Mungkin anda pernah mengalami hal yang sama seperti saya, saat mau sholat ketika sedang berada di mall mewah atau hotel berbintang 5 tapi mushollanya nyempil di lorong parkir, dan seringkali ditempatkan dekat toilet. Apalagi kalau sholatnya penuh dengan motivasi ekonomi dan perhitungan matematis.

Sekarang persoalan mushola ala kadarnya ala mall mewah sudah mulai berkurang. Setidaknya kalau kita jalan-jalan di beberapa mall di Bekasi, sudah berdiri mushola yang lebih representatif dengan desain bangunan yang artistik, walaupun masih ditempatkan di parkiran. Bahkan kita bisa berdoa dengan khusyuk karena ruangan mesjid dilengkapi AC yang super sejuk. Kalau gak percaya, silahkan coba mesjid di Mal Bekasi Square, tempat favorit Mbak Ajeng kalau kopdar Beblog atau ke Mega Giants tempat kopdar khusus karokean. Nah…yang ini koordinatornya Mbak Ratu Camperenik.

Walau tidak termasuk jajaran yang rajin sholat, namun kalau melihat mesjid seperti di Mal Mega Giant, turut bangga menjadi orang Bekasi
Mesjid dengan nuansa hijau yang damai, orang--orang pun betah berlama-lama di Mesjid Ar Rahman, Mal Bekasi Square

Alhamdulillah, sekarang saya lebih bangga menjadi orang Bekasi, karena saya bisa cerita ke orang luar daerah bahwa mal-mal di Bekasi punya mushola (baca:mesjid) yang lebih wokeh. Mesjid ini gak kalah dengan mesjid di Mal Sarinah atau gedung Bidakara Jakarta.

Salam Beblog dari Kemang Pratama -01/02/2010

Aku Anak Bekasi

“Eh, kapan datangnya? Dari Jakarta jam brapa?”

Hahaha! Lucu, setiap aku keluar kota, entah ke Padang kampung halaman orang tuaku, entah ke Bandung tempat kakak ku tinggal, atau entah itu jalan-jalan ke mana saja. Orang-orang akan bertanya dan kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama. Dari Jakarta jam brapa? Lalu akupun menjawab; dari sana jam sekian … (dengan mengabaikan Jakarta-nya). Dan setiap pertanyaan berulang, aku selalu menjawab dengan mengabaikan satu hal penting, bahwa aku dari Bekasi bukan dari Jakarta.

Kelucuan berlanjut ketika ‘pengabaian’ terhadap Jakarta-nya itupun diteruskan dengan pernyataan semisal begini;

“Enak ya di Jakarta rame, banyak gedung-gedung tinggi, cari kerja gampang, banyak artis…”


Walah, aku jadi binggung terhadap ‘cerocosan’ yang seolah hanya ingin dijawab dengan pembenaran “ya”. Dan memang cara yang gampang untuk menjawab dengan kata “ya”. Selain tidak ingin mengecewakan pernyataan mereka yang terlalu ‘bersemangat’, juga terlalu malas bagiku yang masih letih untuk menjawab dengan ‘kebenaran’. Kembali aku mengabaikan ketidak ‘sinkronan’ antara pernyataan Jakarta dengan daerah dimana sebenarnya diriku tinggal. Sementara mereka bicara tentang daerah tinggalku, tetapi mereka bicara tentang Jakarta.

Inilah fenomena yang terjadi, ketika seorang ‘anak Bekasi’ pergi keluar kota, bahkan kota yang terdekat dengan Bekasi sekalipun, seperti Bogor, Purwakarta, dan Subang. Nggak boleh dengar logat Jakarte, orang-orang daerahpun lantas menyamakan ‘anak Bekasi’ dengan ‘anak Jakarta’. Nggak percaya? Hehehe, coba aja beli sesuatu di warung, atau ngobrol dengan seseorang di daerah yang tidak kita kenal. Kalau nggak bisa bahasa daerah sono, maka pertanyaan pertama yang diajukan adalah;

“Anak Jakarta ya?”

Hik, bingung jawabnya? Ternyata rata-rata nggak. Ada berbagai alasan orang untuk bilang ‘ya’. Pertama jawaban ‘ya’ memang paling mudah, kedua jawaban ‘ya’ kadang-kadang memang membuat kebanggaan tersendiri bagi mereka. Bangga jadi ‘anak Jakarta’?. Kenapa ya, kok kebanyakan orang bangga dengan sebutan ‘anak Jakarta’?. Bukannya ingin mengecilkan sebuah ibukota dari negara besar ini, tetapi bukankah “Dimana bumi dipijak, Disitu langit di junjung?”

Kalau sudah ‘ya … ya’ terus dari awal, maka pertanyaan selanjutnya akan terasa menjebak, dan jawabannya-pun jadi lucu;

“Jakarta-nya dimana?”

Nah, kan? Sekarang baru terbongkar “bobrok-nya”. Mau tidak mau, ada penjelasan yang harus disampaikan untuk menjelaskan duduk persoalan (kaya di cecar anggota Pansus aja ya?). Dan bisa dibilang, ‘dengan sedikit nyengir’ maka para ‘terdakwa-pun’ akan mengaku.

“Gue di Pondok Gede, Bekasi”

Hehehe … mungkin, bagi yang malas untuk berlama-lama dengan penjelasan detil tentang Jakarta-nya masih ada harapan untuk ‘bertobat’. Tapi bagi yang ‘berbangga diri’ dengan sebutan ‘anak Jakarta’, nggak ada salahnya mulai sekarang ‘koreksi’ diri untuk juga ikut ‘berbangga’ dengan Bekasi. Kota yang mungkin telah ‘melahirkan-nya’, atau kota yang mungkin telah ‘membesarkan-nya’. Sekaligus mengenalkan pada ‘dunia’ bahwa ada sebuah kota nyaman yang menyokong kota besar Jakarta, bahkan menyokong pemerintahan Republik Indonesia.

Bahwa ada kota ‘satelite’ yang juga menjadi ‘incaran’ para investor untuk menanamkan modalnya. Juga bahwa ada kota yang sedang ‘berbenah’ dan ‘mempercantik diri’ hingga mampu mengundang ‘perjaka-perjaka’ dari berbagai kota di sekitarnya untuk tinggal, bekerja dan berwisata ke Bekasi.

Anda anak Jakarta? Saya bukan … Saya Anak Bekasi…

Cintai Bekasi dengan Langkah Nyata

Rasa cinta yang hakiki sejatinya tidak hanya diucapkan dengan lisan, tetapi harus menghujam ke hati dan yang terpenting dibuktikan dengan perbuatan. Cinta sebatas lisan hanya jadi kiasan dan cinta tanpa perbuatan tidak akan abadi.

Selain kepada Sang Pencipta dan sesama manusia, rasa cinta terhadap wilayah tempat tinggal merupakan fitrah individu yang tidak bisa diingkari. Baginda kita Rasulullah SAW pun memiliki rasa itu, yang membuat beliau bersama para sahabat dan umat Muslim lainnya yang ikut hijrah kembali memasuki kota kelahiran beliau di Mekkah setelah sekitar 13 tahun lamanya menetap dan membangun peradaban Islam di Madinah. Atau dalam kehidupan masa kini dapat kita lihat dalam fenomena mudik dimana jutaan orang setiap tahun rela jatuh bangun, berdesakan, dan melakukan apa saja agar bisa kembali ke kampung halaman.

Setelah 22 tahun lamanya menetap di Kota Bekasi, saya yang walaupun tidak dilahirkan di Bekasi namun rasa cinta terhadap kota ini sungguh telah terasa mendalam. Hal ini wajar karena di kota inilah saya mendapatkan segalanya, mulai dari pendidikan (SD,SMP,SMA), sahabat, karir hingga jodoh pun saya dapatkan di kota yang berbatasan dengan Jakarta ini. Mungkinkah malaikat maut nanti juga akan menjemput saya di Bekasi ? Wallahu’lam

Sebagai bukti rasa cinta saya terhadap Bekasi, saya wujudkan dengan berusaha memberikan sesuatu yang berguna khususnya bagi masyarakat Bekasi yang kurang beruntung. Dengan harapan agar mereka yang juga warga masyarakat Bekasi dapat tumbuh dan berkembang di tengah keterbatasan yang ada. Selain itu saya berharap agar angka pengangguran dan kemiskinan di kota ini bisa berkurang.

Di bawah naungan bendera Yayasan Al Fatih yang bergerak di bidang sosial, dakwah, dan pendidikan, saya bersama beberapa orang rekan yang peduli terhadap permasalahan sosial di Bekasi berinisiatif membuka kursus elektronik gratis khusus bagi pemuda pengangguran dan putus sekolah di tahun 2007. Ada dua “nilai jual” dari program ini yang kami konsepkan. Pertama, kursus ini diperuntukan hanya bagi pemuda yang putus sekolah ataupun yang masih menganggur. Kedua, pelaksanaan program ini tanpa dipungut biaya sepeserpun.

Respon yang kami terima pada awal launching program ini cukup besar, sehingga kami terpaksa melakukan seleksi kepada para peminat. Seleksi dilakukan sederhana yaitu dengan wawancara yang menekankan pada komitmen mereka dalam mengikuti program ini. Kemudian peserta yang terpilih dapat mulai mengikuti kegiatan pelatihan ini, mulai dari teori hingga praktek. Alhamdulillah dengan keterbatasan yang ada, program ini sudah mampu menghasilkan alumi dan beberapa diantaranya telah mandiri bekerja di bengkel-bengkel servis baik milik sendiri ataupun bekerja dengan orang lain.

Namun sayang seribu kali sayang, program ini untuk sementara belum bisa berjalan lagi dikarenakan permasalahan klasik (baca : dana). Besarnya biaya operasioal kegiatan seperti honor tenaga pengajar, pengadaan alat-alat praktek, hingga biaya sewa rumah tempat pelatihan membuat kami untuk sementara “tiarap” sejenak sembari memikirkan rencana pengembangan ke depan.

Usaha yang saya lakukan bersama dengan teman-teman ini sejatinya adalah wujud rasa cinta kepada Kota Bekasi. Saya ingin melihat Kota Bekasi bebas (atau minimal sepi) dari tindak kriminal, anak-anak dapat bersekolah hingga jenjang tertinggi, tiap keluarga memiliki tempat tinggal yang layak dan sebagainya. Itu semua dapat terwujud salah satunya dengan membantu mengurangi angka pengangguran yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Jangan hanya bicara kawan. Jangan pula hanya berteriak kepada pemerintah daerah. Tapi lakukan yang dapat kita lakukan untuk Bekasi tercinta.

Wassalam

Wahyu Ishardino S

Bekasiku Tercinta

Akhir-akhir ini Bekasi sering diguyur hujan yang cukup panjang dan lebat. Sebagi salah satu warga Bekasi, saya hanya bisa berharap semoga Bekasi tidak mengalami kebanjiran seperti tahun kemarin. Kota Bekasi dulu masih sejuk, banyak pohon-pohon rindang untuk tempat berteduh, berbeda dengan keadaannya yang sekarang. Akan tetapi dari waktu ke waktu mulai sejak zaman Hindia Belanda, pendudukan militer Jepang, perang kemerdekaan hingga terbentuknya Republik Indonesia saat ini Kota Bekasi terlihat dinamis.

Continue reading Bekasiku Tercinta

Ciuman Terakhir, Di Hari Terakhir

If tomorrow never comes

Will she know how much I loved her

Did I try in every way to show her every day

That she’s my only one

And if my time on earth were through

And she must face the world without me

Is the love I gave her in the past

Gonna be enough to last

If tomorrow never comes

–”If Tomorrow Never Comes”, Dinyanyikan oleh Ronan Keating

SETIAP kali saat berangkat bekerja dipagi hari, saya selalu memeluk erat lalu mencium pipi dan kening kedua anak tercinta serta istri saya, dengan rentang waktu yang cukup lama. Pada awalnya mereka rikuh dan tak nyaman. Apalagi sang istri yang sempat curiga dan menganggap tindakan aneh bin ajaib saya ini sebagai salah satu gejala awal penyakit “Puber Kedua” kronis yang konon kerap melanda pria-pria diambang usia 40.

Tapi belakangan ini, “prosesi ciuman” itu sudah menjadi suatu kebiasaan tersendiri.

Terlebih ketika saya katakan pada mereka bahwa bisa jadi Hari ini adalah Hari Terakhir Papa bersama kalian. Saya, Rizky, Alya bahkan sang ibu sekalipun tak akan pernah bisa menebak apakah dihari itu, saya , sang tulang punggung pencari nafkah keluarga, akan menemui ajal disuatu tempat, disuatu waktu yang tak seorangpun tahu dan tak akan pernah lagi bertemu dengan mereka setelah itu. Ini telah menjadi sebuah misteri kehidupan yang niscaya adanya. Tak terelakkan. Apalagi jika melihat fakta bahwa setiap hari kerja saya mesti menempuh perjalanan jauh antara Cikarang ke Cilandak yang berjarak 40 km dan tentu memiliki resiko sangat tinggi mengalami kecelakaan di Jalan.

Saya ingin memaknai dihari saya berangkat kerja sebagai hari terakhir bertemu mereka. Dan akan mempergunakan hari itu dengan tak akan melewatkan momen-momen terindah sedikitpun dengan orang-orang yang saya cinta.

Kelak bila “hal yang tak diharapkan tapi pasti datangnya” itu tiba, maka paling tidak tak ada rasa penyesalan yang tertinggal dibatin anak-anak dan istri saya, bila belum sempat melakukan ciuman terakhir untuk saya ketika masih hidup. Mungkin sebuah “tradisi” yang aneh dan menakutkan bagi segelintir orang. Terlebih bicara soal kematian, acapkali menjadi hal tabu yang dibicarakan.

Tapi bagi saya, dengan menganggap setiap hari adalah hari terakhir, maka saya selalu terpacu untuk melakukan hal terbaik minimal buat diri saya dan keluarga. Saya akan menghargai hari tersebut dengan berusaha tampil berinteraksi dengan orang lain disekitar saya dengan tingkatan paling unggul. Tak akan ada sedikitpun terlintas di benak saya untuk menebar rasa permusuhan serta kejahatan.

Di hari libur, saya berusaha memanfaatkan momen tersebut sebaik-baiknya dengan melewatkan masa-masa paling indah bersama kedua anak saya. Mengajaknya bermain bola, berenang, bermain petak umpet, main sepeda bersama, mendongengkan mereka dengan kisah-kisah teladan dan kegiatan yang lain. Pada saat yang sama, di hari libur, saya berusaha membantu istri saya mengerjakan tugas-tugas rumah tangga yang kerap ia lakukan saat saya kekantor. Seperti mencuci pakaian, mengepel, menyapu dan menyetrika pakaian. Dengan perasaan riang dan tanpa beban. Saya ingin mereka tahu betapa saya mencintai dan membuat mereka merasa dihargai. Di hari terakhir hidup saya. Setiap hari.

Sekitar empat bulan silam, dalam perjalanan pulang ke kantor, diatas bis menuju Bekasi Timur, saya duduk disamping seorang ibu yang menangis sesunggukan. Pada awalnya saya terganggu karena konsentrasi saya membaca majalah jadi buyar karenanya. Dengan perasaan ingin tahu saya lalu bertanya apa gerangan yang membuatnya menangis.

Ibu itu bercerita, minggu lalu ia baru saja kehilangan putra tertuanya yang tewas akibat kecelakaan. Anak ibu tersebut sedang mengendarai sepeda motor pinjaman dari kawannya dan tiba-tiba terserempet dan digilas truk Container di daerah Bulak Kapal. Yang membuat ibu itu menangis penuh penyesalan adalah karena sehari sebelumnya, putra kesayangannya tersebut yang baru duduk di Kelas 2 SMA merengek minta dibelikan sepeda motor baru. Sebenarnya, ia memiliki biaya untuk hal itu namun konon sudah dialokasikan untuk menambah modal warungnya. Betapa kecewanya sang anak. Tapi ia tak melawan dan memilih mengikuti nasehat sang ibu untuk menunda membeli motor impiannya itu. “Kapan-kapan saja kalau ada modal lagi”, kata ibu itu mengulang kalimatnya pada sang anak.

Tak disangka, keesokan harinya ajal datang menjemput sang putra yang menggunakan motor pinjaman kawannya. Betapa menyesalnya sang ibu saat menyadari semuanya telah terlambat. Janjinya pun tak tertunaikan buat sang anak.

Di kesempatan lain, beberapa tahun silam, seorang kawan pria secara terbuka bercurhat ria kepada saya dengan tangisan berderai. Ia memiliki sahabat wanita yang diam-diam dicintainya setengah mati. Dan ia tahu, sahabat wanitanya itupun memendam perasaan serupa terhadapnya. Tapi sejauh itu tak ada komitmen apa-apa diantara mereka. Masing-masing dari mereka menyimpan rahasia hati itu dalam-dalam. Sampai suatu ketika musibah itu datang. Sahabat wanita yang dicintainya itu tewas mengenaskan dalam sebuah kecelakaan lalulintas di Bogor.

Betapa menyesalnya kawan saya tadi tidak segera mengungkapkan perasaan yang dipendamnya lama itu dan melewatkan masa-masa indah bersama wanita yang dicintainya hingga disisa akhir hidupnya. Ia menangis panjang dan mengutuk kebodohan yang telah ia lakukan. Namun semuanya sudah terlambat. Dan penyesalan, pada akhirnya selalu datang belakangan. Dengan rasa duka mendalam, ia bertutur, kalau saja waktu bisa diputar kebelakang, maka ia, dengan segala keberanian yang dimiliki akan mengungkapkan isi hatinya pada sang wanita pujaan secara jujur dan terbuka. Dan bila meski kemudian sang wanita impiannya itu wafat, setidaknya ia sudah tahu apa yang ada dalam perasaannya saat ini. Tidak dalam keadaan tersirat saja.

Saya mengambil hikmah dari semua kisah itu.

Kita mesti senantiasa menghargai hari ini sebagai karunia terbesar dari Tuhan. Karena hidup adalah hari ini. Bila kita menyadari itu, maka setiap lintasan momen yang terjadi tak akan kita lewatkan sedikitpun. Dan dengan menghargai hari ini sebagai hari terakhir dalam hidup akan senantiasa memacu semangat untuk berbuat yang terbaik dengan cara-cara yang luar biasa.

Yesterday is a history, Tomorrow is a mystery. Today is a Gift. That’s why we call is Present.


Bertandang ke komunitas deblogger (depok)

Hari ini saya, Mba Ajeng & Devy diundang untuk datang ke acara Temu Kangen komunitas Blogger Depok (deblogger) oleh sang Ketua, Dodi *ya ya ya… beliau juga aktip di Be-Blog :D*
Terimakasih atas undangannya :)

Saya, Devy & Mba Ajeng berangkat dari rumah Pak Harun jam 2 siang dan sampai di tempat makan KedaiQu (markas Deblogger sering berkumpul) jam 3 lewat sedikit, ya ga molor2 banget dari undangan :) tapi disana baru ada 1 orang. Akhirnya acaranya dimulai setelah beberapa personil deblogger berdatangan, sekitar jam setengah 5. Oiya, disana selain kami bertiga, ada juga mas Rachman yang sering woro wiri di even2 Be-Blog. Beliau melalang buana euy, di Depok & di Bekasi.

Acara dimulai dengan memperkenalkan para anggota deblogger satu persatu kepada kami para undangan. Ya beberapa sudah sering beredar, jadi agak familiar.

Mba Ajeng sebagai anggota deblogger sekaligus wakil dari Be-blog menginformasikan tentang Amprokan Blogger yang akan diadakan Be-Blog bulan Maret mendatang. Juga tidak ketinggalan memberikan tips2 etika Ngeblog & tips2 berkomunitas.

Pada temu kangen ini, anggota deblogger pun dimintai pendapatnya tentang keadaan deblogger dan masukan2nya untuk menjadikan deblogger lebih maju & dinamis.
Saya sebagai tamu undangan mencatat beberapa point menarik dari evaluasi deblogger, yaitu event Blogger Of The Month. Sounds great, isn’t it?
Setiap bulan akan ada Blogger yang direview dan diperkenalkan blognya. Huaaa… pasti seru banget.
Siapa yang setuju?
Poin lainnya adalah kompetisi persahabatan dari deblogger untuk saling bersinergi, dimulai dari Kopdar gabungan Be-Blog & Deblogger dalam ajang kontes karaoke antar komunitas. Hihihihi… seerrrruuuuuu… udah mulai kebayang atmosfernya, kepikir kategori lomba dan mulai mempersiapkan para pesertanya. Nantikan kelanjutannya :D.

Poin lainnya juga adalah durasi waktu rapat & pertemuan dari deblogger, Cuma 1 setengah jam! Great… i love the short meeting. Hihihi… masukan nih untuk para pecinta meeting :)

Alhamdulillah, Tol JORR menjadikan jarak yang lumayan jauh terasa begitu singkat tapi jalan dari UI ke kedaiQu jauh banget serasa di antah berantah, sehingga apa perlu dibuatkan toll khusus? Xixixi.

Terimakasih undangannya, lain kali kita diundang lagi ya :). ‘Blogwalking’ yang seru :)

Special thanks to Devy & her Ceria to take us there :)

Be-Blog Idol

Kau seperti…

Nyanyian dalam hatiku

Yang memanggil rinduku, padamu…

Hihihi.. tebak tebak buah manggis apa judul dari penggalan lirik tersebut & siapa penyanyinya :D.

Pasti Devi & Mila, langsung inget siapa yang menjanjikannya karena mereka berdua ikutan menjadi backing vocal dan memandu ketukan lagu dari si penyanyi palsu :D.

Yup, lagu itu langsung dipilih oleh peserta kopdar yang dateng terakhir yang rada2 invisible karena tiba2 dateng dan tiba2 menghilang dan kembali saat bubaran. *peace*

Pak Arispun tiada disangka dan tiada diduga akan dateng karena tidak ada konfirmasi akan datang *dan tadinya beliau sayah kira adalah Wahyu makanya sayah berbicara gua-elu di telpon, maafkan sayah ya pak* berkenan menyanyikan lagu What a wonderful community world :).

Devi, Mila & Mba Ajeng anteng aja antusias pilah pilih lagu2 yang mau dinyanyikan. Playlistnya udah penuh ajah, padahal waktu kita Cuma 3 jam :D dan otomatis mic ga berpindah dari mereka bertiga. Xixixixixi…

Mila pun yang juga baru ikutan kopdar ternyata punya suara asoy geboy indah nian bercengkok pula, selalu bersemangat untuk menyanyikan semua lagu yang ada di playlist *ya iyalahh kan banyakan dia yang milih* tapi sempet kecewa saat sedang konsen menyanyikan Bukan Cinta Biasa – Afgan tiba2 layarnya mati karena touch screennya di restart.

Ya kalo lagi ga giliran dia yang nyanyi, ada ajah yang dilakukan, dari mulai cubit2 pipi sayah, cowel2 jahil dan sisanya ngakak2 bareng sayah.

Kalo Mbok Jum Mbak Ajeng sih jangan ditanya lagi. Jagonya karaoke. Semua lagu dilibas habissss… dari yang careless whisper sampe bang toyib :p.

Dodi pun menyanyi solo lagu dari Efek Rumah Kaca, Sakit Gigi Cinta Melulu. Solo karena ga ada yang tau gimana lagunya.

Pak Mirza yang khatam banget daerah wisata ujungkulon dan baru kali ini ikutan kopdar, ga ketinggalan kita todong untuk bikin outing be blog ke ujungkulon menyanyi dan beliau memilih lagu Hi Jude.

Mas irfan pun yang dateng sebentar untuk mengecek apakah sayah beneran ngadain acara kopdar pun ga luput dari menyanyi.

Juga Mandor Tempe yang masih tetap menjauhkan diri dari dunia narsis di ranah maya pun juga ikut ambil bagian di acara ini.

Kopdar Januari - Karaoke

Huahaha.. pokoknya semua harus nyanyi.

Suara bagus? gak penting.

Yang penting bisa baca teksnya & tau ketukan :D. *prikitiiiwwww*

Anyway, such a great kopdar :D.

Thanks to : Mila, Mbak Ajeng, Dodi, Pak Mirza, Devy, Mandor Tempe, Mas Irfan, Pak Aris & Pak Harun.

Ada ide untuk kopdar selanjutnya ?

Sampai jumpa di kopdar selanjutnya yaa…. :)

Update Data Peserta Lomba Blog dan Lomba Foto “Aku Cinta Bekasi”

Rekan-rekan sekalian,

Berkaitan dengan pelaksanaan Lomba Blog dan Lomba Foto yang dilaksanakan oleh Komunitas Blogger Bekasi bertema “Aku Cinta Bekasi”, dibawah ini kami sampaikan daftar nama peserta Lomba yang sudah mendaftar dan mengirimkan karya (serta link karyanya di blog masing-masing) ke email panitia di [email protected].

Masih banyak peserta yang sudah mendaftar namun belum mengirimkan karyanya kepada kami. Jangan khawatir, masih ada waktu kok untuk mendapat kesempatan memperoleh hadiah lomba yang berhadiah total Rp 45 juta ini.

LOMBA BLOG

1. Majayus Irone, Judul : MIMPI BEKASI 2013

2. Dewa Gde Satrya, Judul : “Jakarta-Bekasi Overland, Nikmati Wisata Belanja”

3. Kahar Setyo Cahyono, Judul : “Merajut Asa di Kota Tapal Batas” dan Pentingnya Memperhatikan Siswa Prakerin

4. Kholif Faiz Ma’ruf, Judul : “Apresiasi Cinta Bekasi Dengan Tur Dayeuh Sundasembawa (Jayagiri)”

5. Indra Adi Putra, Judul : “Bekasi I’m In Love”

6. Lutfi Setiyono, Judul : “Ikon Tiga Diva Cinta dari Barat Bekasi”

7. W.Catila Palestins, Judul : “”Bekasi, A Missing Identity”

8. Lina Kurniati, Judul : “Selamat Datang di Kota Bekasi, The Skycraper City”

9. Wahyu Ishardino, Judul : “Cintai Bekasi dengan Langkah Nyata”

10. Nur’aeni, Judul : Kesan Pertama [Aku Cinta Bekasi #1] , Ma’isyah? Bekasi Aja… [Aku Cinta Bekasi #2] dan Bekasi, betah aku dibuatnya… [Aku Cinta Bekasi #3]

11. Subhan Apriyatna, Judul : “Aku Cinta Bekasi, Sebuah Realita Masyarakat Kota Bekasi”

12. Edmira Rivani, Judul : Bekasiku Tercinta

13. Hernawan, Judul : “Syndrome Cinta Bekasi”

Update (1/2/2010)

14. Eko Sutrisno HP, Judul : Aku Cinta Bekasi

15. Amril Taufik Gobel, Judul : Bekasi Cyber City, Mungkinkah?

16. David Usman, Judul : Aku Anak Bekasi

17. Wijayakusumah, Judul : Kenapa Aku Cinta Bekasi

18. Iqbal Hariadi, Judul : Bahasa Bekasi: Mixed to be Interesting

19. Masim “Vavai” Sugianto, Judul : Bekasi dan Tantangan Kota Metropolitan

20. Kahar.S.Cahyono, Judul : Otonomi Daerah dan Penyelesaian Masalah Perburuhan di Bekasi

Update (2/2/2010)

21. Achicha Wahyunani, Judul : Kemiskinan, BUKAN Penghalang untuk Belajar dan Berkarya ( BEKASI GO PROGRESS FUTURE )

22. Nur’aeni, Judul : Tak Kenal Maka Ta’aruf, Kenalan dengan Bekasi Yuk! [Aku Cinta Bekasi #4]

23. Kahar S Cahyono, Judul : Bicaralah Warga Bekasi

24. Gani Gaos Saputra, Judul : Kota Bekasi Si Cantik Yang Ramah Kaki Lima?

Update (3/2/2010)

25. Bene Waluyo, Judul : Terjebak Cinta & Fantasi Liar Bekasi

26. David Usman : Judul : Pemulung dan Lapak Barang Bekas; Potret Sektor Informal yang Terabaikan

27. Ahmad Rosidi, Judul : Kenali dan Cintai Bekasi Yukk..

28. Gani Gaos Saputra, Judul : Agar Bekasi Lebih Dicintai Warganya

29. Achmad Zulfikar, Judul : Cinta Bekasi, Cinta Bantargebang : Potret Kota dalam Pengelolaan Sampah

30. Sapto Nugroho Adi, Judul : Menyulap Bekasi Menjadi Kota Pengganti Jakarta

Update (4/2/2010)

31. Fitta Astriyani, Judul : Me-Rebranding Kota Bekasi sebagai Kota Patriot

32. Komaruddin Ibnu Mikam, Judul : Galakin Sastra Bekasi, Agar Kagak Galak!

33. M.Harun Alrasyid, Judul : Ada Apa di Balik Kata Patriot?

34. Dhiora Bintang, Judul : Bekasi, Memberdayakan Kemiskinan ?

35. Devy Huzairin, Judul : Nostalgila di Bekasi tapi ga bikin gila

36. Anggikusumah, Judul : Jadikan Bekasiku Bersih dan Hijau

Update (6/2/2010)

37. Daniel Hermawan, Judul : “Bekasi : Roda Kecil Penggerak Bangsa”

38. David Usman, Judul : “Berarti”

39. Ika Rahmawati, Judul: “Wujudkan Transformasi Kota Bekasi Menuju The Most Liveable City”

Update (8/2/2010)

40. David Usman, Judul : (Mungkin) Cuma Ada di Bekasi; Komputer dan Elektronik Jadi Emas!

41. Gajah Pesing, Judul : Aku Cinta Bekasi

Update (9/2/2010)

42. Raden Mas Joko, Judul : Ruang Hijau Yang Layak di Bekasi, Masih Mungkin Gak Ya..

43. Nura’eni, Judul : Menjadi Bekasi Sesungguhnya [Aku Cinta Bekasi #5]

Update (10/2/2010)

44. Sapto Nugroho Hadi, Judul : Angka 13 tak selamanya sial : Refleksi 13 tahun kota Bekasi

45. Aris Gunawan, Judul : Subsidi Fiskal untuk Peningkatan Sarana Transportasi Massal di Kota Bekasi

46. Darma Ismayanto, Judul : Aku Orang Bekasi

Update (11/2/2010)

47. Yulyanto, Judul : Belajar Mencintai Bekasi Melalui Blog

48. Ratu Sya, Judul : Mikrolet Hitam Merah

49. Raden Mas Joko, Judul : Filosofi Sol Sepatu, Rahasia Sukses Memimpin Bekasi

50. Wiwiek Sulistyowati, Judul : Mempatriotkan Kota Bekasi

Update (12/2/2010)

51. Aris Heru Utomo, Judul : Ruang Publik dan Ruang Inspirasi Warga Bekasi

52. Sapto Nugroho Hadi, Judul : Merasa Mencinta Bekasi? Mari Dorong Bekasi Menjadi Istana Para Pemulung Yang Modern

53. Sapto Nugroho Hadi, Judul : 20 Tahun Menjaga tradisi Kuliner Bekasi

54. Muhammad Tohiruddin, Judul : Rintihan Suara Hati dari Km.15 demi Bekasi Tercinta

55. Febria Silaen, Judul : Bekasi Adalah Rumahku

56. Komaruddin Ibnu Mikam, Judul : Pantun, Aseli Betswi

57. Reza Febrian, Judul : Miniatur Kota dalam satu taman

58. Yulyanto, Judul : Sebuah Konsep untuk Men-dunaiakan Bekasi

59. Aris Heru Utomo, Judul : Membaca Rambu Berbahasa Inggris di Bekasi dan Sepuluh Alasan Cinta Bekasi

Update (13/2/2010)

60. Komaruddin Ibnu Mikam, Judul : Kalo Dinas Pendidikan Bikin PLBB, Endah Beneeeer…!

61. Sapto Nugroho Hadi, Judul : , “Bekasi dan Masa Depan; Belajar dari Kitab Suci dan Ajaran Gadjah Mada” dan

Bekasi Masa Depan, Keharmonisan Antara Gedung Pencakar Langit dan Ruang Terbuka Hijau

62. Aris Heru Utomo, Judul : Berburu Foto Berburu Cinta

63.M.Harun Alrasyid, Judul : Bekasi, The City of Pluralism


LOMBA FOTO

1. Aryadi Setiawan, mengirimkan 2 karya foto berjudul : Bekasi Indah Kotaku

2. Hernawan, mengirimkan 1 karya foto berjudul : Facebook Cinta Bekasi

3. Eko Sutrisno HP mengirimkan 1 karya foto berjudul : Konser Tunggal

4. Ismed Ismail Daud, mengirimkan 2 karya foto berjudul : One Stop Mall dan Flying Ads Fox

Update (2/2/2010)

5. Didik Harianto, mengirimkan 3 karya foto berjudul: Bekasi Kala Malam, Bekasi Terus Membangun dan Bekasi Yang Hijau

Update (3/2/2010)

6. Budi Winarno, mengirimkan 3 karya foto berjudul : Menjaga Cagar Budaya, Wujudkan Bekasi Bersih, dan Mengunjungi Gedung Tinggi

7. Bene Waluyo, mengirimkan 2 karya foto berjudul : Birunya Langit Bekasi dan Sunrise at Bekasi

8. Irfan ZJ, mengirimkan satu karya foto berjudul : Rumputpun Cinta Bekasi

Update (4/2/2010)

9. Wahyu Bintang Syuhada, mengirimkan 2 karya foto berjudul : Aku, Rambu dan Becak serta Bekasi, Gerobakmu

10. Yulius Kristanto, mengirimkan 2 karya foto berjudul : Kalimalang belumlah indah dan Mereka Juga Pahlawan

Update (8/2/2010)

11. Komaruddin Ibnu Mikam, mengirimkan satu karya foto Bekasi Night

Update (9/2/2010)

12. Yulius Kristanto, mengirimkan 1 karya foto berjudul : Caman oh Caman

Update (10/2/2010)

13. Wiwiek Sulistyowati, mengirimkan 1 karya foto berjudul : Para Penglaju

Update (11/2/2010)

14. Reza Febrian, mengirimkan 3 karya foto : Selamat Sore Jl KH Noer Ali, Pancaran Pesona Kalimalang dan Gemerlap Kota Bekasi

15. Dita Sayid, mengirimkan 3 karya foto berjudul : Bermain Bersama Keluarga, Senja Dibawah Pohon, dan Sore di GOR Bekasi

16. Tody Maulifa, mengirimkan 3 karya foto berjudul : Semangat Patriot Mania, Veteran Gedung Joeang, With The Crowds

17. Devy Huzairin, mengirimkan 1 karya foto berjudul : SUTET

Update 12/2/2010

18. Mawan Masturi, mengirimkan 3 karya foto berjudul : Energi Patriot Mania, Si Penjaga Kali dan The Flying Boy

19. Irfan ZJ, mengirimkan 2 karya foto berjudul : Bersih Bekasiku, dan Bekasiku Bebas Kritikan

20. Yulyanto mengirimkan 2 karya foto : Bekasi Poenya Jembatan dan Bekasi Poenya SPBU serta Bekasi Poenya Macet

21. Iza MLM mengirimkan 3 karya foto : Potret Kalimalangku Dulu, Masjidku Sangat Megah dan Wajah Veteran Bekasi

22. Diah Mandarasih mengirimkan 1 karya foto : Puncak Patriot

23. Aris Heru Utomo mengirimkan 2 karya foto berjudul : Monumen Patriot Bekasi dan Menggapai Langit Kelabu

24. Muhammad Abduh, mengirimkan 3 karya foto berjudul : Membersihkan Sampah Kalimalang, Mengecek Tangki dan Mengisi Tangki

25. Fitta Astriyani, mengirimkan 3 karya foto : Hijau Itu Langka (1), Hijau Itu Langka (2) dan Hijau itu langka(3)

26. Dodi Mulyana, mengirimkan 3 karya foto : City Light, Tepi Kali Bekasi, dan Menepi di Pantai Pakis

27. Anggi Kusumah, mengirimkan 3 karya foto : Bekasiku Kota Metropolitan, Bekasiku Melek Teknologi dan Mari Berkebun di Bekasi

28. Muh.Harun Al Rasyid, mengirimkan 3 karya foto : Mengejar Ketertinggalan, Refleksi Sore di Kalimalang dan Bekasi Punya Situ

29.: Imam Resti Muhtahar, mengirimkan 3 karya foto : Suasana Pasar, Sang Pemburu Cacing dan Pembangunan Infrasturktur Bekasi

Update 13/02/2010

30. Rifcky Amarthtya Ardiatama Utomo, mengirimkan 1 karya foto berjudul: Cinta Bekasi

31. Gajah Pesing, mengirimkan 2 karya foto berjudul : Mengais Mimpi Adipura dan Bekasi Kupersembahkan Adipura

32, Aris Heru Utomo, mengirimkan 1 karya foto berjudul : Mengenalkan Bekasi

Daftar ini akan kami update secara berkala, hingga Batas Waktu Penutupan rangkaian Lomba tanggal 13 Februari 2010.

Jadi, segera posting di blog dan konfirmasikan dengan mengirimkan karya anda ke [email protected] !

Kami tunggu..

Sumber foto


The Power of Word

Banyak cara yang dilakukan orang untuk tetap berada dalam suhu semangat yang selalu berkobar. Salah satu lembaga training leadership and motivation selalu menerapkan ucapan “Selamat Pagi” dalam menyapa orang yang ditemuinya meskipun bertemu di saat siang atau malam hari. Ucapan ini dianggap memiliki ruh untuk tetap termotivasi layaknya kondisi tubuh di pagi hari yang segar, ceria dan bersemangat dalam menjalankan aktivitas. Ada pula yang menggunakan kata “Super” untuk menyapa dan menyebut seseorang. “Salam Super” atau “Anda yang Super” kiranya demikian ucapan sang motivator untuk memberikan ‘sesuatu’ yang berbeda untuk tujuan yang sama, yakni sama-sama agar orang tetap dalam motivasi yang tinggi kapan pun dan dalam kondisi apapun.

Namun ucapan atau kata-kata motivasi yang disampaikan untuk orang lain ternyata pengaruhnya hanya sedikit dibandingkan kata-kata motivasi yang kita ucapkan kepada diri kita sendiri. Menurut Raymond Birdwhistle di dalam buku Keajaiban Kata-Kata karya Yvonne Oswald mengatakan bahwa “kata-kata yang diucapkan kepada orang lain hanya mewakili 7% dari hasil komunikasi, sedangkan kata-kata yang diucapkan kepada diri sendiri menghasilkan 100% bagi hidup anda”. Jadi menurut hemat saya, untuk memotivasi diri sendiri adalah bukan berasal dari perkataan orang lain, melainkan perkataan yang lahir dari diri sendiri, meskipun perkataan orang lain pun dapat menjadi trigger bagi diri kita.

Untuk itu, bila kita sakit ucapkanlah perkataan pada diri kita bahwa ‘saya akan sembuh tidak lama lagi’, bila kita terpuruk ucapkanlah ‘saya yakin bisa bangkit dari keterpurukkan ini’, bila kita futur (lemah setelah sebelumnya giat) maka ucapkanlah ‘saya tidak boleh malas, saya harus bergerak’, serta kondisi-kondisi lainnya yang menjadikan diri kita 3L (lemah, lalai dan lambat) dalam menjalankan sesuatu. Dengan ini temperatur semangat hidup kita akan tetap stabil dan menjadikan diri kita lebih baik. *irm

Aku Cinta Bekasi, Sebuah Realita Masyarakat Kota Bekasi

Akhir tahun 2009, tepatnya bulan November 2009 Komunitas Blogger Bekasi (BeBlog) mengadakan Lomba Penulisan Artikel ”Aku Cinta Bekasi”. Awalnya sih saya tidak begitu tertarik untuk mengikuti lomba, tetapi pada bulan Desember 2009 saya mulai tertarik dikarenakan komunitas ini banyak memberikan semangat dan rangsangan agar para anggotanya menulis Tentang Bekasi. Nah, pada bulan itulah saya mulai merancang ide dan konsep apa yang akan saya tulis untuk Kota Bekasi ini.
Artikel yang saya tulis ini merupakan artikel yang kedua saya tentang Kota Bekasi. Artikel Bekasi yang pertama saya adalah ”Supporter Laskar Patriot Bekasi”.
Anda pasti bertanya ”Apa maksud dari judul artikel ini ?”. Sengaja saya menulis judul artikel ini, karena saya ingin mengetahui dan meneliti secara sederhana sebuah realita masyarakat Kota Bekasi atas kecintaan dan kepedulian terhadap daerahnya. Tetapi kenapa harus daerah Kota Bekasi yang menjadi obyek penelitiannya? Karena saya merupakan masyarakat Kota Bekasi, jadi saya merasa perlu untuk meneliti daerah tempat tinggal saya.

Menurut Wikipedia.com:
”Kota Bekasi, merupakan kota besar kelima yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Bekasi merupakan salah satu kota penyangga di wilayah megapolitan Jabotabek selain Tangerang, Tangerang Selatan, Bogor, Depok, dan Cikarang; serta menjadi tempat tinggal para komuter yang bekerja di Jakarta. Oleh karena itu, ekonomi Kota Bekasi sangat berhubungan erat dengan kota-kota di wilayah Jabotabek. Kota Bekasi terdiri atas 12 kecamatan, yang dibagi lagi atas 56 kelurahan.”

Dalam menulis artikel ini, saya mencoba membuat Quesioner sederhana berjudul Quesioner ”Aku Cinta Bekasi” hal ini saya gunakan untuk mendapatkan jawaban dari realita masyarakat Kota Bekasi. Responden yang saya beri Quesioner berjumlah 20 responden, yang terdiri dari 10 Responden Laki-Laki dan 10 Responden Perempuan dengan kriteria berusia 20-50 tahun, berdomisili di daerah Kota Bekasi dan memiliki pekerjaan yang beragam. Tempat dan Tanggal Pelaksanaan Quesioner adalah Gelanggang Olahraga Bekasi (GOR Bekasi) pada minggu pagi tanggal 27 Desember 2009. Alasan GOR Bekasi, sebagai tempat penelitian saya adalah pertama, karena di Gelanggang Olahraga Bekasi inilah tempat berkumpulnya semua aktivitas warga Kota Bekasi dalam mengisi minggu paginya dari sekedar berolahraga ataupun cuci mata melihat dagangan yang ditawarkan oleh para pedagang musiman setiap akhir pekan. Kedua, Karena warga yang berkunjung di GOR Bekasi terdiri dari berbagai kalangan dan berbagai umur, maka tempat inilah saya jadikan tempat mencari dan mengumpulkan data dari penelitian saya kali ini, yang nantinya akan saya jadikan sebuah artikel yang menceritakan sebuah realita masyarakat Kota Bekasi terhadap kepedulian dan kecintaan pada Kota Bekasi. Memang kalau kita lihat secara penelitian sesungguhnya, penelitian ini jauh dari penelitian sesungguhnya. Maklumlah saya juga masih belajar, akan tetapi dari penelitian sederhana ini kita dapat melihat bahwa hasil penelitian ini merupakan realita yang terjadi di masyarakat Kota Bekasi sesungguhnya.

Adapun Daftar Pertanyaan yang Saya berikan, cukup mudah untuk mereka mengisinya, karena hampir semua pertanyaan yang saya berikan merupakan pertanyaan tentang keanekaragaman Kota Bekasi, antara lain : pengetahuan tentang Kota Bekasi, Sejarah Kota Bekasi, seberapa besar warga mengenal Pemimpin Kota Bekasi, aspek wisata, aspek fasilitas publik, dan potensi Kota Bekasi.

Dalam penulisan artikel ini tidak ada satupun jawaban mereka yang sengaja saya ada-adakan ataupun paksaan dari pihak lain, jadi dalam artikel ini benar-benar murni dari jawaban sebagian masyarakat Kota Bekasi. Sehingga hasil dari penelitian ini murni jawaban realita masyarakat yang ada di Kota Bekasi.

Aspek pengetahuan, sejarah, dan ciri khas Kota Bekasi
Dari segi pengetahuan mereka terhadap Kota Bekasi, menurut pandangan mereka Bekasi adalah Kota yang sangat panas, macet, dan tempat kaum urban atau komuter tinggal; Kota yang berbasis jasa dan perdagangan; Kota tempat penampungan dan pembuangan sampah; Kota yang berkembang akan pembangunan dan wisata hiburan; Kota yang ramai penduduknya dan luas daerahnya; Kota yang terkenal dengan Koasinya.
Dari segi sejarah Kota Bekasi, 65% responden menjawab mereka tidak mengetahui tentang sejarah Kota Bekasi. Sedangkan 35% responden yang mengetahui sejarah Kota Bekasi menjawab bahwa mereka hanya sekedar mengetahui seorang tokoh pejuang, yakni KH Noer Ali sebagai pahlawan lokal Kota Bekasi yang dahulu telah mengharumkan nama baik Kota ini dan dia juga telah mendirikan dan inspirasikan sebuah lembaga pendidikan dasar hingga menengah kejuruan untuk memajukan pendidikan di kota ini. Sehingga Kota Bekasi disebut Kota Patriot, yakni Kota yang dahulunya banyak pejuang lokal yang bersembunyi dari para penjajah dan berjuang demi mempertahankan daerahnya. Selain seorang tokoh dan Kota Patriot, ada juga responden yang menjawab sejarah Kota Bekasi adalah ”pembongkaran patung lele yang dibakar oleh Masyarakat Bekasi itu sendiri”. Pernyataan tersebut membuat pertanyaan bagi masyarakat kota ini sendiri.
Aspek ciri khas yang melekat pada masyarakat Kota Bekasi adalah bahwa kota ini terkenal akan berbagai ciri khas antara lain:
1. Makanan khasnya
Mereka menjawab ciri khas Kota Bekasi adalah makanan khasnya, yaitu dodol bekasi dan sayur gabus pucung. Makanan khas ini banyak kita jumpai di daerah utara bekasi dan kranji.
2. Angkutan umumnya (KOASI)
Masyarakat kota ini menyebut angkutan umum Kota Bekasi adalah KOASI. Padahal KOASI itu sendiri singkatan dari Koperasi Angkutan Bekasi yakni angkutan umum yang berwarna orange kemerah-merahan yang melayani jasa angkutan masyarakat dari Terminal Bekasi ke tempat rute tujuannya masing-masing.
3. Bahasa dan Budaya
Bekasi merupakan salah satu bagian dari suku betawi, karena suku betawi itu sendiri tersebar di JADETABEK (jakarta, depok, tangerang, bekasi). Sehingga masih banyak kita jumpai masyarakat Kota Bekasi yang masih melestarikan dan mampu menguasai budaya dan bahasa betawi. Bahasa dan Budaya Bekasi sendiri merupakan percampuran suku betawi dengan kaum pendatang, sehingga Bahasa Bekasi bisa disebut dengan bahasa betawi campuran.
4. Patung Lele dan Manggis
Patung Lele dan Manggis kita dahulu mengetahui bahwa Kota ini memiliki sebuah ciri khas yang melekat di masyarakat Kota Bekasi, namun sayang ciri khas ini telah dirubah dengan sebuah tugu jam. Sehingga banyak orang yang tidak mengetahui lambang dari Kota Bekasi sendiri. Dan banyak pula masyarakat Kota Bekasi dan Luar Kota Bekasi yang menjadikan patung ini sebagai patokan petunjuk arah.
5. Kota yang terkenal akan macet, panas, dan banjir
Kita semua pasti merasakan kemacetan dan panas di kota ini, maklumlah masyarakat kota ini memiliki penduduk 2 juta jiwa dan hampir setiap warganya memiliki kendaraan bermotor. Kemacetan dan panas mungkin terjadi di kota ini disebabkan oleh masih kurangnya penghijauan yang ada dan lebarnya bahu jalan di kota ini. Namun, kita perlu mengacungi jempol kepada Pemerintah Kota Bekasi yang sudah mulai peduli dan tanggap akan keluhan warganya. Pemerintah kota ini sudah mulai menggalakan penghijauan dan sudah mulai melebarkan bahu jalan di kota ini. namun di sisi lain masih ada daerah yang terkena imbas banjir karena disebabkan oleh kesalahan masyarakat kota ini yang kurang peduli akan lingkungannya.
6. Mall Metropolitan
Beberapa responden menjawab bahwa ciri khas kota ini adalah Mall Metropolitan, alasannya karena pusat perbelanjaan ini merupakan sebuah ciri khas yang diketahui oleh masyarakat luar bekasi dan menjadi patokan kalau mau berkunjung ke wilayah Kota Bekasi.
Aspek seberapa besar warga mengenal pemimpin Kota Bekasi

Mungkin bagi mereka yang sering berkecimpung dan aktif di beberapa kelompok, komunitas, dan kegiatan di Kota Bekasi pasti mengetahui siapa nama orang nomor 1 dan nomor 2 di Kota Bekasi. Tetapi dalam penelitian saya ini, ternyata sekitar 60% responden mereka menjawab ”hanya mengetahui sosok orang nomor satunya saja, yaitu sosok bang M2 (mukhtar muhammad)” dan 30% responden menjawab mengetahui kedua pemimpin Kota Bekasi. Mereka mengenal bang M2 hanya dari beberapa media publikasi (media cetak, media online, media elektronik, dan beberapa iklan dan spanduk) saja, contohnya dari sebuah iklan masyarakat Anti Narkoba yang dikumandangkan oleh BNK Bekasi, Yang tidak lain ketuanya adalah bang M2 sendiri.

Saya sungguh heran kenapa masyarakat Kota Bekasi masih ada yang tidak mengenal bang Pepen (Rahmat Effendy), sebagai Wakil Walikota Bekasi. Padahal sosok Bang Pepen, kalau menurut saya juga merupakan sosok yang terkenal di kalangan masyarakat Kota Bekasi. Karena beliau merupakan seorang sosok organisatoris yang sering berkecimpung di berbagai organisasi masyarakat bekasi.
Yang menjadi pertanyaan bagi saya, ”apakah mereka tidak peduli dengan pemimpin kotanya sendiri?”. semoga saja masyarakat Kota Bekasi hanya lupa namanya saja tetapi mereka mengetahui sosok kepemimpinannya. Sehingga mereka dapat mengetahui dan menilai hasil dari kinerja kepemimpinan kedua pemimpin kota ini.
Aspek Wisata Kota Bekasi
Aspek-aspek yang saya tuju dalam wisata Kota Bekasi adalah wisata kuliner, wisata belanja, wisata keluarga, wisata sejarah dan budaya. Dalam aspek ini kita dapat mengetahui potensi wisata apa saja yang dimiliki dan mungkin dapat dikembangkan oleh Pemerintah Kota Bekasi dan pihak pengembang usaha wisata.
1. Tempat Wisata Favorit masyarakat Kota Bekasi
25% responden / 5 orang menjawab, tempat favorit mereka adalah Gelanggang Olahraga (GOR) Bekasi. Urutan selanjutnya adalah Mall Metropolitan, Giant, dan Alun-Alun dengan suara masing-masing 10%. Alasan GOR sebagai favorit mereka adalah karena di GOR-lah mereka dapat berwisata belanja, wisata kuliner, dan berolahraga pagi di akhir pekan.
2. Tempat Wisata Kuliner masyarakat Kota Bekasi
Hampir semua jawaban responden yang berhubungan dengan tempat wisata kuliner yang disukai di Kota Bekasi sangat beragam, sehingga saya sendiri mengalami kesusahan dalam menganalisisnya mulai dari tempat masakan khas Kota Bekasi, masakan tradisional Indonesia, hingga masakan fast food yang ada di Kota Bekasi.
Saya sendiri sebagai masyarakat Kota Bekasi yang telah menetap di kota ini selama 22 tahun, merasa kurang gaul karena kekurangan info wisata kuliner tentang keberadaan masakan yang enak, sedap dan menggugah cita rasa ini. Dari hasil quesioner ini ternyata tempat favorit kuliner mereka adalah Rumah Makan Sayur Gabus Pucung di Kranji, Soto Mie Alun-Alun, Rumah Makan Cibiuk, Dunia Seafood (dekat hotel bunga karang), Ayam Kalasan, Food Center BCP, Marakash dan berbagai masakan pinggir jalan yang ada di Kota Bekasi.
3. Tempat Wisata Belanja masyarakat Kota Bekasi
55% dan 35% Reponden menjawab Giant dan Metropolitan Mall. Menurut Mereka, alasannya adalah pertama, karena kedua tempat wisata belanja inilah yang menjadi favorit mereka dalam belanja kebutuhan pribadi sampai kebutuhan rumah tangga pada akhir pekan atau libur nasional. Kedua, karena tempat wisata belanja ini berada di tempat strategis Kota Bekasi yaitu jalan utama / protokol Kota Bekasi. Ketiga, mereka beralasan karena barang yang dijual di kedua tempat ini cukup branded.
Mall sekarang ini dipandang oleh masyarakat modern sebagai pusat perbelanjaan modern, sarana hiburan keluarga, dan tempat kuliner yang modern. Hampir di dalamnya terpampang deretan simbol-simbol modernism, mulai dari gaya hidup hingga kebutuhan sehari-hari individu masyarakat modern. Masyarakat yang berkunjung ke Mall dapat dipastikan seolah-olah memasuki dunia baru penuh dengan imaji modernitas. Banyak yang melukiskan bahwa mall sebagai surga bagi kon¬sumerisme (a temple of consumerism). Mall tidak hanya merupakan tempat dimana pengunjung bebas memilih dan juga merupakan pusat ekonomi, melainkan secara aktif membentuk imaji mengenai kehidupan yang sesungguhnya, dan imaji itu disebut konsumerisme.

Ada banyak alasan masyarakat modern seperti masyarakat Kota Bekasi lebih memilih berbelanja ke mall ketimbang di pasar tradisional. Hampir disetiap Mall yang selalu kita jumpai pengelola melengkapi aneka ragam fasilitas yang dapat memberikan kenyamanan dan membuat pengunjung betah untuk berlama-lama berada di mall ketimbang di pasar tradisional yang terlihat kumuh dan becek. Hal ini karena mungkin kurang diperhatikan oleh pemerintah hingga para pengelola pasar tidak dapat memberikan fasilitas seperti pasar modern. Selain itu, Perubahan pola hidup dari masyarakat pun telah memberikan kontribusi dalam membuat keberadaan pasar tradisional semakin terjepit. Gaya hidup modern inilah yang dilekatkan pada mall sehingga membuat masyarakat beralih belanja di mall.

Walaupun Pasar Modern menjadi pilihan favorit wisata belanja masyarakat Kota Bekasi, ternyata Pasar Tradisional pun tidak kalah di pilih oleh 20% responden masyarakat Bekasi. Mereka beralasan karena belanja di pasar tradisional tidak kalah murahnya dengan belanja di pasar modern seperti mall dan hypermarket yang berdiri kokoh di pusat kota ini. Selain itu mereka pun beralasan jika berbelanja di pasar tradisional pakaian dan dandanan yang digunakan tidak harus rapi dan cantik, mereka cukup berdandan dan mengenakan pakaian yang santai dan casual saja.
Tetapi kita patut bangga pada pemerintah kota ini, karena mereka sudah mulai memperhatikan terhadap pasar tradisional yang ada di kota ini. Hal ini telah nampak terlihat pada beberapa pasar yang telah di renovasi oleh pemerintah kota dan pengelola pasar tersebut. Salah satunya seperti yang terlihat pada Pasar Baru Bekasi dan Pasar Teluk Buyung.
4. Tempat Wisata Keluarga atau Hiburan masyarakat Kota Bekasi
4 Orang / 20% responden menjawab bahwa tempat wisata favorit keluarga adalah Mall Metropolitan (MM) Bekasi. Alasan mereka karena tempat ini ramai pengunjung, banyak pilihan wisata keluarga dan hiburan yang diberikan oleh pengelola mall. Tetapi ada hal yang sangat mengecewakan bahwa 45% responden tidak menjawab, karena menurut mereka tidak ada wisata keluarga dan hiburan di kota ini yang benar-benar dapat menghilangkan kepenatan dan berbagi kebersamaan dengan keluarga. Bahkan yang ada hanyalah wisata keluarga atau hiburan yang selalu dipadati oleh masyarakat bekasi yang lebih condong ke arah konsumerisme.
Hal ini tidak dipungkiri oleh sebagian masyarakat dan keluarga di kota ini yang lebih suka berwisata keluar kota bekasi, sebagai pilihan favorit wisata keluarga.
5. Tempat-tempat Wisata Kota Bekasi menurut intensitas kunjungan masyarakat Kota Bekasi
Karena jawaban mereka sangat beragam terhadap intensitas kunjungan wisata di Kota Bekasi. Maka saya hanya mengurutkan 5 besar tempat wisata yang intensitas kunjungannya banyak dipilih oleh responden. Tidak heran urutan 3 besar tempat wisata menurut skala intensitas kunjungan masyarakat kota ini ditempati oleh raksasa wisata belanja dan hiburan Kota Bekasi, yakni: Mall Metropolitan, Bekasi Mega Hypermarket (Giant), dan Bekasi Cyber Park (BCP). Tetapi tidak kalah banyaknya pula responden yang menulis bahwa intensitas kunjungannya adalah menempati Gelanggang Olahraga (GOR) Bekasi, Waterboom dan Gedung Juang Bekasi, sebagai tempat wisata yang intensitas kunjungannya menjadi urutan lima besar pilihannya.

Selain tempat wisata yang telah disebutkan di atas, ternyata tempat wisata di kota ini sangat beragam. Sampai-sampai saya kagum dan merasa ingin mencoba mengunjungi objek wisata yang ada di kota ini. Objek wisata yang disebutkan oleh responden, antara lain: Sport Center Kemang, Sport Center Harapan Indah, Kolam Renang Taman Kota, Alun-Alun Bekasi, Marakash Square, Taman Buaya Cibarusah, Sport Center Harapan Baru, BTC, Bekasi Square, Grand Mall, Lapangan Persikasi, dan beberapa restoran yang ada di Bekasi. Walaupun banyak objek wisata yang disebutkan, tetapi masih ada saja 15% responden yang apatis (tidak peduli) terhadap wisata kotanya sendiri.

salah satu obyek wisata di kota bekasi
Saran dan Harapan Masyarakat Kota Bekasi tentang Wisata
Saran dan harapan masyarakat Kota Bekasi demi kemajuan wisata kota ini adalah :
1. Wisata Kuliner
Masyarakat kota ini menginginkan agar Pemkot Bekasi dan Para Developer wisata membuatkan Pusat Jajanan terpusat yang menjual Masakan Khas Bekasi, Masakan Tradisional Indonesia, dan Masakan Fast Food. Sehingga masyarakat kota ini tidak perlu lagi berwisata kuliner keluar kota bekasi.
2. Wisata Alam
Maksudnya Pemkot Bekasi bekerjasama dengan para developer perumahan dan usaha pariwisata Kota Bekasi untuk menambahkan fasilitas dan ruang hijau yang ada di kota ini seperti sebuah Taman Kota. Sehingga ruang hijau di kota ini semakin asri, indah, dan hijau.
3. Wisata Keluarga dan Hiburan
Sebenarnya wisata keluarga dan hiburan di kota ini sudah banyak, akan tetapi masih kurangnya promosi yang diberikan oleh pengelola wisata tersebut, sehingga terkesan oleh masyarakat bekasi dan masyarakat luar kota bekasi bahwa Kota Bekasi kurang memiliki objek wisata keluarga yang begitu lengkap, Padahal kalau para pengelola wisata itu gencar untuk berpromosi, hal tersebut akan menguntungkan bagi pariwisata kota ini dan mendatangkan devisa bagi pendapatan Kota Bekasi.
4. Wisata Budaya dan Sejarah
salah satu warisan sejarah kota bekasi

Masalah wisata budaya dan sejarah, hampir sebagian masyarakat kota ini kurang mengetahui objek wisata budaya dan sejarah. Saya rasa jika Dinas Pariwisata dan Pendidikan Kota Bekasi giat mempromosikan budaya kota ini, yang konon bekasi merupakan salah satu budaya betawi campuran. Kalau menurut saya programnya bisa membuat sebuah gedung kesenian dan museum sejarah kota bekasi, serta merawat, melestarikan, dan memperbaiki cagar budaya dan sejarah yang ada.

Selain usaha Pemerintah Kota dalam mempromosikan wisata budaya dan pariwisata, saya rasa Dinas Pendidikan Kota Bekasi juga perlu membuat sebuah muatan lokal Bahasa Bekasi ataupun Pengetahuan tentang bekasi (sejarah dan kebudayaan bekasi) yang waktu itu pernah di tulis oleh blogger Bekasi yaitu bang komar. Karena jika kita telusuri lebih jauh ternyata bekasi ini merupakan bagian dari suku betawi. Kurikulum muatan lokal ini bisa diperuntukan sebagai pendidikan dasar bagi generasi muda Bekasi yang ingin mengenal lebih dalam akan sejarah dan kebudayaan daerahnya.
Aspek Fasilitas Publik
Dalam quesioner tersebut, saya menanyakan 10 Fasilitas publik yang sering dikunjungi selama mereka tinggal di Kota Bekasi
- Pasar Tradisional (1)
- Kantor Pelayanan Pemerintah (kelurahan,kecamatan,dinas) (5)
- Rumah Sakit Umum Daerah (8)
- Kantor Pos (9)
- Kantor Kepolisian (10)
- Kantor Pelayanan Publik (samsat, pajak,telepon,listrik,pdam) (6)
- Terminal (7)
- Stasiun Kereta Api (4)
- Gelanggang Olahraga (GOR) (2)
- Tempat Peribadatan * (3)
Urutan lima besar fasilitas publik yang sering dikunjungi oleh masyarakat bekasi adalah, Pasar Tradisional, Gelanggang Olahraga (GOR), Tempat Peribadatan (Masjid Al-Azhar, Masjid Al-Barkah, Islamic Center, Gereja, wihara dan Pura), Stasiun Kereta Api, Kantor Pelayanan Pemerintah, dan urutan ke 6 sampai 10 adalah Kantor Pelayanan Publik, Terminal Bekasi, RSUD, Kantor Pos, dan Kantor Kepolisian .
Menurut hemat saya, sebenarnya fenomena fasilitas publik yang jarang dikunjungi oleh masyarakat kota, bukan hanya di Kota Bekasi saja. Tetapi hampir di daerah perkotaan banyak masyarakat pada enggan mengunjungi seperti Kantor Pelayanan Pemerintah, Kantor Pelayanan Publik, Kantor Pos, Rumah Sakit Umum Daerah, dan Kantor Kepolisian.
Alasan Fasilitas Publik di atas kurang diminati oleh masyarkat perkotaan, adalah:
1. Kantor Pos
Karena Jaringan Provider handphone dan Internet sudah menjelajah ke lapisan masyarakat perkotaan dan pedesaan sehingga setiap individu dapat mengirim sebuah pesan dan kiriman uang dengan mudah dan cepat hanya dengan bantuan teknologi.
2. Pelayanan Publik, Pemerintahan dan Kepolisian
Pelayanan tersebut jarang dikunjungi oleh masyarakat adalah karena bantuan perantara manusia (calo/makelar) ataupun biro jasa sudah dapat mengurusi segala administrasi individu yang berhubungan dengan pelayanan publik, pemerintahan, dan kepolisian dengan cepat dan murah. Sehingga masyarakat cukup membayar biro jasa ataupun calo.
3. RSUD
Faktor Fasilitas dan sarana penunjang di RSUD masih kurang bersaing dengan RS Swasta. Hal ini menyebabkan kurangnya rasa nyaman bagi pasien terhadap pelayanan jasa RSUD sehingga masyarakat lebih memilih pelayanan jasa RS Swasta.
masjid al-barkah kota bekasi
Saran dan Harapan Masyarakat Kota Bekasi tentang Fasilitas Publik
Saran dan harapan masyarakat Kota Bekasi untuk kemajuan Fasilitas Publik adalah :
1. Lingkungan
Masyarakat kota ini menginginkan agar Pemerintah Kota Bekasi memperbanyak tempat sampah yang berada di fasilitas publik kota bekasi, sehingga bekasi terlihat bersih dan indah. Selain itu, masyarakat juga menginginkan agar Pemerintah Kota Bekasi menambah dan merawat kembali ruang hijau yang ada di kota ini sehingga terlihat indah, sejuk, dan hijau disetiap sudut kota. Kita pun tahu sekarang ini pemkot bekasi sedang menggalakan dan mengkampanyekan kota bekasi sebagai kota hijau dan bersih. Semoga saja kampanye yang dilakukan pemkot ini bisa membuahkan hasil, sehingga Kota Bekasi akan terasa tidak panas, bersih dan terlihat hijau. Dan harapan Kota Bekasi pun dapat tercapai sebagai Kota Adipura.
2. Sarana Ibadah
Masyarakat kota ini mengharapkan agar pemkot bekerjasama dengan MUI dan lembaga keagamaan Kota Bekasi untuk memberikan subsidi atau bantuan dana bagi sarana ibadah kota ini. selain itu, agar pemkot mempermudah perijinan pembentukan sarana ibadah.
Saya juga merasa sangat senang dan bangga atas Pemerintah Kota Bekasi yang sudah berupaya menata dan merenovasi Masjid Al-Barkah yang berada di tengah Kota Bekasi, sehingga kota ini tidak kalah dalam sarana ibadah yang dimiliki. Walaupun awal merenovasinya disebabkan karena Kota Bekasi dijadikan Kota penyelenggaraan MTQ tingkat Nasional, tetapi hal ini harus kita beri dukungan dan ucapan terima kasih kepada pemkot yang telah berupaya mengeluarkan APBD kota ini untuk kepentingan sarana ibadah.
3. Sarana Transportasi
Dalam hal ini adalah penertiban pangkalan angkutan kota (angkot). Kita semua mengetahui bahwa armada angkutan kota (KOASI) di bekasi sangat banyak dan beragam sehingga angkutan kota menjadi salah satu penyebab kemacetan yang ada di kota ini. hal ini disebabkan karena banyak Koasi (angkutan umum bekasi) yang selalu berhenti dan menaikan penumpang disembarang tempat. Sebagai contoh di depan BCP (bekasi cyber park) / depan Islamic Center Bekasi, Stasiun Bekasi, dan depan Grand Mall Bekasi banyak para sopir Koasi yang berhenti di tempat tersebut sehingga kemacetan pun terjadi. Masyarakat kota ini berharap agar Pemkot berusaha untuk menertibkan pangkalan Koasi tersebut.
Di aspek lain pun kita jangan melupakan keberhasilan Pemkot Bekasi, dalam merenovasi Terminal Bekasi. Sehingga penataan Terminal Bekasi sekarang ini terlihat lebih teratur dan baik.
4. Jalan Raya
Sebagian responden mengharapkan agar Pemkot Bekasi berupaya untuk memperbaiki jalan-jalan rusak di kota ini, seperti yang berada di jalan utama kalimalang (KH. Noer Ali), karena jalan tersebut adalah jalan utama yang sering dilewati bagi masyarakat Kota Bekasi dalam beraktivitas ke Jakarta. Selain, jalan utama kalimalang masyarakat juga mengharapkan agar pemkot memperbaiki jalan yang rusak di daerah Kota Bekasi lainnya.
5. Birokrasi dan Administrasi Pemerintahan
Persingkat birokrasi dan pelayanan administrasi Pemkot Bekasi, kalau bisa birokrasi dan pelayanan administrasi publik bersifat online. Sehingga segala sesuatunya dapat dikerjakan dengan cepat. Selain itu, hilangkan pungutan liar dan makelar atau calo yang ada di pelayanan publik Kota Bekasi. Sehingga birokrasi dan pelayanan administrasi kota ini dapat dicontoh oleh daerah lainnya.
6. Renovasi Fasilitas Publik
Memperbaiki dan merawat fasilitas publik merupakan saran dan harapan yang diinginkan oleh masyarakat kota bekasi. Sehingga fasilitas publik yang dimiliki oleh kota ini terlihat rapi, terawat, nyaman dan baik. Seperti fasilitas publik halte, kantor pemerintahan, kantor pelayanan publik, dan RSUD.
Aspek Potensi Kota Bekasi
Secara garis besar, menurut masyarakat Kota Bekasi Bidang atau Potensi yang harus dikembangkan di Bekasi adalah :
1. Hiburan
Potensi dalam dunia hiburan dapat dilihat dari aspek merangkul kegiatan anak muda dan memberikan warna pada dunia hiburan Kota Bekasi, ternyata potensi terhadap dunia hiburan (entertainment) di Kota ini cukup banyak diharapkan oleh masyarakat Kota Bekasi dengan suara 20% responden.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya stasiun radio swasta yang bermunculan, terutama untuk merangkul kegiatan kaum muda dalam mengekspresikan diri dan berkreatifitas.
2. Wisata
8 dari 20 Responden mengharapkan agar potensi dan bidang wisata kota ini agar dikembangkan. Dengan kriteria wisata global 20%, wisata belanja 10%, wisata kuliner 5%, dan wisata budaya 5%.
Mungkin hal ini dikarenakan masyarakat bekasi pada umumnya kurang mengetahui potensi wisata yang dapat dikembangkan di daerah bekasi dibandingkan tempat wisata yang ada di luar bekasi.
3. Tata Kota dan Perumahan
Masyarakat kota ini mengharapkan tata kota dan sistem tata ruang perumahan agar lebih dikembangkan lagi. Hal ini dikarenakan masyarakat pada umumnya berpendapat agar potensi yang sudah dimiliki dapat dikembangkan lagi, karena potensi ini sangat tepat dikembangkan oleh pemkot terhadap kaum urban dan komuter yang bekerja di daerah JADETABEK. Selain itu, daerah ini merupakan daerah pemukiman yang strategis bagi warganya yang bekerja di JADETABEK.
4. Olahraga
Aspek olahraga merupakan salah satu aspek yang dapat dikembangkan di kota ini dan Kita perlu mendukung usaha yang telah dilakukan oleh Pemkot yang telah memberikan ruang terhadap pengembangan olahraga di kota ini sebagai contoh dukungan besar terhadap tim sepakbola yang ada di kota ini, hal ini dapat kita lihat dari upaya pemkot untuk memberikan dukungan yang positif bagi tim sepakbola kota bekasi yakni Persipasi (persatuan sepak bola kota bekasi) yang telah memberikan hasil yang baik dan mengangkat Kota Bekasi di pentas persepakbolaan nasional.
Dari penjelasan yang saya berikan tentang realita yang ada di masyarakat Kota Bekasi, saya dapat menyimpulkan bahwa masyarakat Kota Bekasi masih kurang mengenal dan mengetahui segala aspek pengetahuan dan sejarah Kota Bekasi; Aspek pengenalan warga terhadap pemimpinnya pun masih kurang mereka masih kurang peduli terhadap pemimpinnya; Aspek wisata pun menjadi aspek yang harus dikembangkan oleh pemkot, developer wisata dan masyarakat Kota Bekasi; Aspek fasilitas publik pun masih banyak harus dikembangkan oleh pemerintah kota agar tercipta kota yang memiliki fasilitas publik yang baik dan nyaman; dan terakhir adalah Potensi Kota Bekasi, sebenarnya kota ini memiliki potensi yang beragam, tetapi kurang kita cermati sebagai masyarakat dan pemerintah kota ini.
Saya sebagai bagian dari masyarakat Kota Bekasi berharap kepada Pemerintah Kota Bekasi, agar pemerintah kota mendengarkan berbagai opini dari masyarakat pada umumnya yang mewakili realita kehidupan masyarakat kota ini. Semoga pada kepemimpinan Walikota-Wakil Walikota sekarang ini Kota Bekasi dapat menjadi kota yang terbaik dan menjadi panutan bagi kota-kota lainnya di Indonesia pada umumnya dan kota-kota lainnya yang berada di Provinsi Jawa Barat secara khususnya.
Sekian artikel yang saya buat semoga bermanfaat bagi kita semua sebagai Masyarakat dan Pemerintah Kota Bekasi untuk bersama-sama memajukan kota ini dan mencintai kota ini. Bravo Kota Bekasi.
untuk melihat hasil tampilan yang lebih maksimal, silakan kunjungi Blog saya di : UBANZHOLIC SITE