Hotel Santika Premiere Harapan Indah resmi dibuka dan mewarnai wajah pariwisata Kota Bekasi pada hari Jumat, 25 April 2014. Hotel Santika sebagai hotel bintang 4 yang terletak di area perumahan Harapan Indah, memiliki luas 4 Ha dengan fasilitas sangat lengkap dimulai dari ruang karaoke, kolam renang anak-anak dan dewasa, whirl pool, lapangan tenis, billyard, fitness dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, ruang ballroomnya dipersiapkan untuk menampung tamu hingga 5000 orang.
Gedung Hotel Santika Premiere Harapan Indah pun memiliki keunikan dari sisi arsitek dan ornamen yang menghiasi dinding, pintu, dan lukisan-lukisan yang berada di setiap koridor hotel. Gambar daun dan kupu-kupu menjadi tema utama setiap detail desainnya. Dengan konsep urban culture, atap gedung hotel pun bergambarkan daun. Jika diperhatikan dari atas gedung, seolah-olah seperti kapal yang bertambat di atas gedung bertingkat. Keunikan ini tentunya bisa menjadi salah satu Landmark bagi Kota Bekasi.
Hotel Santika Premiere Harapan Indah memiliki jumlah 152 kamar dengan jenis kamar deluxe (24 m2), suite (49m2) dan sky lounge. Market tamu hotel ini ditujukan tidak hanya untuk penghuni Harapan Indah, namun kawasan industri yang ada di kawasan Jabodetabek, mengingat disepanjang jalan raya Pulo Gadung hingga menuju Kelapa Gading, Hotel Santika Harapan Indah menjadi leader sebagai hotel Bintang 4 dengan fasilitas terlengkap.
Sisi lain yang menarik dari acara pembukaan Hotel Santika Premiere Harapan Indah ini adalah para tamu dimanjakan dengan menu makanan east to west. Di sepanjang koridor ballroom, banyak sekali makanan yang dipresentasikan kepada tamu untuk dicicipi, sehingga tamu bisa mengetahui jenis makanan apa saja yang ada di Hotel Santika Premiere Harapan Indah ini. Jenis makanannya berjejer menu makanan khas Indonesia, sushi (Jepang), oriental (China), Barat, bahkan cemilan dan buah dengan varian yang sangat banyak.
Tidak hanya itu, Gabus pucung sebagai ciri khas makanan betawi diapresiasi oleh Santika Premiere Harapan Indah sebagai bagian dari menu utama sarapan di hotel bintang 4 ini. Tentunya ciri khas Gabus Pucung ini bisa menjadi nilai lebih bagi Hotel Santika Premiere Harapan Indah sehingga para tamu yang ingin merasakan kuliner Gabus Pucung, dapat dinikmati di dalam hotel.
Harga promo hingga akhir Mei 2014 ini Rp 749.000 per malam. yuukk..kita coba menikmati kamar Hotel Santika dengan harga promonya sambil berlibur berekreasi membawa keluarga menikmati fasilitas sport club nya yang sangat lengkap. Selamat Berekreasi!
Tata kelola Internet secara global kini sudah mulai mengusung semangat multi-stakeholder (pemangku kepentingan majemuk). Maknanya, penyusunan, implementasi dan pengawasan atas penegakan regulasi dan kebijakan yang terkait dengan penggunaan Internet, adalah menjadi tanggung-jawab bersama antara pemerintah, sektor bisnis dan organisasi masyarakat sipil (Civil Society Organization / CSO). Hal tersebut tercermin dalam sejumlah konsensus ataupun kesepakatan global dengan Indonesia, semisal pada World Summit on Information Society (WSIS)1, Internet Governance Forum (IGF), dan NETmundial.
Untuk itulah maka ICT Watch mendukung penuh CSO Indonesia, melalui jejaring Indonesia Civil Society Network for Internet Governance (ID-CONFIG) ataupun Indonesia Internet Governance Forum (ID-IGF), untuk secara proaktif terlibat dalam dialog tata kelola Internet di Indonesia bersama stakeholder lainnya dari unsur pemerintah dan bisnis yang dilaksanakan hari Kamis tanggal 10 April 2014 di Jakarta.
Dialog dimulai sejak hulu ketika regulasi dan kebijakan dirancang, lantas disepakati bersama oleh para pemangku kepentingan, hingga pada tahapan hilirnya ketika diimplementasikan dan dievaluasi.
Kemudian terkait pula pada informasi di dalam Catatan Ringkas Tata-Kelola & Praktik Internet Indonesia, ICT Watch memberikan 4 (empat) rekomendasi sebagai berikut:
Penyusunan regulasi/kebijakan Internet di Indonesia hendaknya secara serius dan terus-menerus mengedepankan semangat dan pelibatan multi-stakeholder, dengan proses yang inklusif, setara dan kolaboratif demi mewujudkan tata kelola Internet Indonesia yang transparan, akuntabel dan egaliter tanpa ada satu atau segelintir pihak tertentu yang mendominasi proses tersebut.
Arah dan posisi Indonesia dalam konteks regional maupun global, hendaknya dirumuskan dan disuarakan bersama oleh multi-stakeholder, dengan tetap menghormati keberagaman sudut pandang dan kepentingan masing-masing. Untuk itu diharapkan CSO dapat membangun kapasitas dirinya sehingga dapat secara proaktif terlibat dalam dialog tata-kelola regional/global yang relevan seperti IGF maupun NETmundial.
Revisi atas Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) hendaknya menjadi prioritas program kerja Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang baru, setelah terpilih dan dilantik nanti usai seluruh proses Pemilu 2014. Pasal 27 ayat 3 UU ITE (tentang pencemaran nama baik di Internet) terbukti selama ini lebih cenderung digunakan untuk membungkam kebebasan berekspresi, dengan langsung memenjarakan orang yang menggunakan haknya untuk berinformasi.
Terkait dengan Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Kominfo tentang Pengendalian Konten Negatif, ICT Watch telah memberikan tanggapan dan masukan secara resmi kepada Kominfo. Hal paling mendasar untuk direvisi dalam RPM tersebut pelibatan peran multi-stakeholder secara inklusif, setara dan kolaboratif dalam kewenangan dan proses penentuan kriteria situs negatif di dalam database Trust Positif. RPM tersebut juga hendaknya dilengkapi dengan informasi dan/atau jaminan atas proses tata kelola yang transparan, akuntabel dan profesional, sehingga dapat memberikan perlindungan memadai atas hak berinformasi sebagaimana telah diatur oleh UUD 1945 pasal 28 F yang berbunyi, “setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.
Siaran Pers / Rekomendasi ini disiapkan oleh ICT Watch - Indonesia, disampaikan dalam Dialog Multistakeholder, 10 April 2014
Posisi: Customer Service
Perusahaan: Mall Puri Kembangan Jakarta Barat
Kualifikasi :
- Pria / wanita
- usia max. 27 th
- pendidikan min SMU / D3 semua jurusan
- berpenampilan menarik
- komunikatif
- diutamakan yg bisa bahasa inggris atau mandarin
- mampu mengoperasikan komputer (ms.office)
- bersedia bekerja shifting
Apabila berminat bisa langsung ke :
Wisma Aldiron Lt. Dasar / GF suite 009 jl. Gatot subroto kav. 72 pancoran jaksel
021-79191027
Wawancara langsung setiap hari senin - jumat jam 10,00-15.00
Untuk para Job seeker, ada lowongan dari PT Guna Era Manufaktura di kawasan Industri Lippo Cikarang, Bekasi – Jawa Barat. CV Lamaran bisa dikirim ke: [email protected] atau [email protected]
Melalui pos : PT Guna Era Manufaktura Jl. JAti Raya Blok J2 No 1-3 Kawasan Newton Techno Park – Lippo Cikarang 17550.
Di bawah ini adalah posisinya:
1. ESTIMATOR
Syarat-syarat :
· Pria / Wanita , usia max. 30 tahun
· Pend. D3 / S1 Jurusan Teknik Elektro / Teknik Mesin / Teknik Industri
· Mampu mengoperasikan Computer program MS Office
2. DRAFTER / DESIGN ENGINEER
Syarat-syarat :
· Pria, usia max. 30 tahun
· Pend. D3/S1 Jurusan Teknik Mesin
· Mampu & familiar mengoperasikan Program AutoCad
3. DOCUMENT CONTROL (DCC) & AFTER SALES SERVICE
Syarat-syarat :
· Pria / Wanita, usia max. 30 tahun
· Pend D3 / S1 Ekonomi / Manajemen / Teknik Industri
· Mampu mengoperasikan Computer program MS Office
· Familiar dengan ISO 9001 / ISO 14001 / OHSAS 18001
4. QUALITY CONTROL (QC)
Syarat-syarat :
· Pria usia max. 30 tahun
· Pend D3 / S1 Teknik Mesin / Teknik Elektro
· Familiar dengan ISO 9001 / ISO 14001 / OHSAS 18001
· Familiar dengan program AutoCad
5. ADMIN. SALES/ MARKETING
Syarat-syarat :
· Pria usia max. 27 tahun
· Pend D3 / S1 Ekonomi / Manajemen / Teknik Industri / Teknik ELektro
· Mampu mengoperasikan program Computer MS Office
· Good Communication Skill
6. Programmer / IT
Syarat-syarat :
· Pria / Wanita usia max. 30 tahun
· Pend D3/S1 Teknik Informatika
· Familiar with Visual Basic & Programming
· Familiar with Microcontroller & Programming
Kemarin siang, Kamis (17/10), saya mendapatkan kehormatan diundang khusus oleh Putra Sampoerna Foundation (PSF) dalam kapasitas sebagai Blogger untuk bersilaturrahmi dan makan siang dalam acara “PSF Bloggers Luncheon” yang dilaksanakan di Sampoerna Strategic Square Building lantai 31. Saya hadir bersama 10 blogger/penggiat sosial media Indonesia kawakan lainnya seperti Mas Wicaksono (@ndorokakung), mas Iman Brotoseno (@imanbr), mas Didi Nugrahadi (@didinu), mas Gabriel Montadaro (@gmontadaro), mas Motulz (@motulz), mas Kreshna Aditya (@kreshna), Abang Edwin (@bangwinissimo), serta mbak Venus (@venustweets) , mbak Silly (@justsilly), dan mbak Ainun Chomsun (@pasarsapi).
Kami disambut hangat oleh mbak Tyas Handayani dan mas Fickry yang sebelumnya pernah berjumpa dalam acara buka bersama sekaligus presentasi tentang profil PSF di Komunitas Blogger Bekasi 3 bulan lalu. Saya menebar pandangan ke sekeliling area lantai 31, yang terkesan seperti “rumah” dibandingkan nuansa perkantoran megah di kawasan pusat bisnis di Jakarta. Interior yang didominasi dengan ornamen kayu dan ukiran tradisional, menyajikan kehangatan dan keramahtamahan yang khas. Di beberapa sudut terdapat tanaman hijau serta di bagian dinding ada parade lukisan nan indah. Begitu mewah dan elegan. “Tepat di lantai atas kita ini, adalah kediaman pribadi Pak Putra Sampoerna sekeluarga,” jelas mbak Tyas yang juga adalah Digital & Social Media Manager PSF . Kami lalu diajak untuk mencicipi penganan tradisional yang telah disiapkan di meja sambil menunggu beberapa teman lain yang sepertinya agak terlambat tiba karena terhadang macet parah akibat pawai demonstrasi buruh yang terjadi disaat yang sama.
Tak lama kemudian, kami diperkenalkan kepada jajaran direksi Putra Sampoerna Foundation termasuk Managing Director Ibu Nenny Soemawinata yang nanti akan memberikan presentasi. Saya sangat terkesan pada menu makan siang yang disajikan yang sarat dengan sentuhan rasa kuliner tradisional seperti sayur asem, sate ayam, nasi kuning rames dilengkapi tempe goreng. Rasanya begitu nikmat disantap. Saya duduk bersama di sebuah meja makan bulat dan bercakap tentang banyak hal, terutama persoalan-persoalan aktual yang tengah melanda negeri ini dalam suasana penuh canda dan kekeluargaan. Syukurlah sebagian besar yang hadir sudah saling kenal satu sama lain sehingga interaksinya terasa jauh lebih akrab.
Seusai makan siang, kami lalu pindah ke sisi yang lain dimana terdapat jajaran sofa empuk dan didepannya sebuah layar TV LCD 50″ yang akan menampilkan presentasi ibu Nenny. Pertemuan informal ini dibuka oleh mbak Tyas yang memperkenalkan satu persatu perwakilan Putra Sampoerna Foundation yang hadir kemudian memperkenalkan kami yang hadir pada kesempatan tersebut. Suasananya begitu santai dan bersahaja.
Ibu Nenny Soemawinata, Managing Director PSF kemudian tampil menyajikan presentasi berjudul “Peranan Agen Perubahan Dalam Praktik CSR di Indonesia”. Dengan gaya yang memikat, beliau membuka presentasi dengan menyajikan fakta menarik hasil riset “Holmes Report” yang menyebutkan “4 dari 10 karyawan (37%) di 24 negara menunjukkan bahwa sangat penting bagi pemilik perusahaan untuk dapat bertanggung jawab kepada masyarakat” dan “55% pekerja di Indonesia mengatakan bahwa sangat penting bagi pemilik perusahaan untuk bertanggung jawab kepada masyarakat”. Sayangnya, kata beliau, kecenderungan di Indonesia, perusahaan meng-kategorikan kegiatan CSR dalam bentuk donasi untuk lingkungan sekitar, bukan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Padahal definisi CSR (Corporate Social Responsibility) itu sendiri adalah adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan.
“Untuk itu, sejak PSF digagas tahun 2001, kita merubah orientasi dari visi filantropi menjadi Social Bisnis. Intinya adalah Sustanability atau keberlanjutan. PSF berharap tidak sekedar berhenti pada pemberian beasiswa namun juga memikirkan upaya-upaya pemberdayaan dunia pendidikan dengan program-program yang relevan dan membumi,” tambah ibu Nenny.
“Berdasarkan hasil survey McKinsey&Co, sistem pendidikan dan kendala bakat menjadi isu penting bagi keberhasilan bisnis masa depan, jurang keterampilan yang makin melebar di berbagai jenjang kian memperparah hal ini, sehingga PSF berupaya melakukan upaya-upaya strategis agar situasi ini bisa teratasi dengan menerapkan 4 pilar utama yakni Pendidikan, Pemberdayaan Wanita, Kewirausahaan dan Bantuan Kemanusiaan dalam kiprahnya,”ujar ibu Nenny yang pernah menjabat sebagai direktur operasi RCTI (1999-2001) dan sejak 2009 menjabat sebagai Managing Director PSF ini.
“Implementasi dari keempat pilar tersebut,”lanjutnya,”tak hanya membangun sekolah Akademi Siswa Bangsa Internasional, Koperasi Siswa Bangsa dan Universitas Siswa Bangsa Internasional yang menampung siswa berprestasi dan kurang mampu dengan menerapkan basis pendidikan berstandar internasional, namun juga program pemberdayaan perempuan melalui sahabat wanita, jaringan kewirausahaan lewat program Mekar sampai bantuan kemanusiaan ‘Bait Al Kamil”. Tidak hanya itu, PSF juga mengembangkan School Development Outreach yang bertujuan untuk meningkatkan standar kualitas sekolah dan para pendidik agar Indonesia siap menghadapi tantangan global melalui SDP (Pengembangan Manajemen Sekolah), PDP(Pengembangan Profesionalisme Guru) dan ERP (Pengembangan Sarana dan Prasarana) dimana sejak 7 tahun beroperasi telah melibatkan 21 korporasi, 36 staf termasuk 3 fasilitator, 23.000 guru, 118 sekolah dan 9 madrasah”.
Ibu Nenny kemudian dengan bangga menuturkan bahwa prestasi lulusan ASBI (Akademi Siswa Bangsa Internasional) yang sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu memperlihatkan hasil yang sangat luar biasa. “Ekosistem pendidikan yang dibangun dalam Siswa Bangsa Education Ecosystem menjadi elemen utama untuk menciptakan pemimpin dan bangsa yang berkeunggulan di masa depan dengan memberikan kontribusi dan perubahan sosial serta perkembangan ekonomi di komunitas mereka,” imbuh Ibu Nenny. Di Sampoerna Academy Bogor kampus misalnya, siswa-siswa terpilih dari berbagai propinsi di Indonesia “digembleng” bersama dengan program pendidikan bertaraf Internasional sehingga mampu berkompetisi di masa depan dengan kompetensi yang dimilikinya.
Ajang diskusi berlangsung menarik. Mas Wicaksono Ndoro Kakung misalnya menanyakan apa saja tantangan terberat yang dihadapi oleh PSF selama ini terutama ketika publik mulai mengaitkan kehadiran yayasan ini sebagai bagian dari upaya mengemas citra. Ibu Nenny menyatakan memang tak mudah saat pertama kali mendirikan PSF, di awal memang dana operasional pengelolaan murni berasal dari Putra Sampoerna namun dalam perkembangannya, secara bertahap ada sejumlah lembaga donor yang memiliki kepedulian tinggi bagi kualitas pendidikan di Indonesia ikut berpartisipasi di PSF setelah melihat komitmen yayasan ini dalam mewujudkan gagasannya. Ibu Nenny kemudian menyinggung soal filosofi tiga tangan yang dianut oleh Sampoerna Group yaitu : Produsen, Distributor, dan Konsumen dimana ketiganya memerlukan sinergi yang saling menguatkan agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai. Filosofi inipun diterapkan oleh PSF terutama dalam menjalin kemitraan dengan pihak terkait dan memiliki visi sejalan dengan program yang sudah dicanangkan.
Pernyataan ini ditanggapi oleh mas Gabriel Montadaro dan mbak Ainun Chomsun yang berharap agar 4 pilar PSF kian diberdayakan dengan menjalin konektivitas dan sinergi konstruktif dengan berbagai pihak. Misalnya di pilar Kewirausahaan, Mekar bisa bekerjasama dengan sejumlah Start-Up Company di Indonesia untuk belajar berwirausaha mandiri, di sisi lain pada pilar Pendidikan, PSF dapat pula menggalang interaksi bersama Indonesia Mengajar atau Akademi Berbagi. Sementara itu mas Motulz mengusulkan agar promosi eksistensi PSF kian digencarkan dengan cara para siswa dan alumni yang sudah mengikuti program ini dan meraih prestasi membanggakan dapat menceritakan “Success Story”-nya sendiri, melalui berbagai media, termasuk media sosial. “Ini penting,” kata mas Motulz,”tidak sekedar menuturkan prestasi yang sudah diraih dengan sejumlah tantangan yang dihadapi dan bagaimana menyiasatinya, namun juga setidaknya jadi bagian identifikasi potensi mereka khususnya yang membutuhkan keahlian dan inspirasi serta motivasi positif bagi yang membacanya”.
Pada bagian yang lain saya dan mas Iman Brotoseno juga mengajukan pendapat agar kelak orientasi PSF khususnya mendirikan sekolah Akademi Siswa Bangsa yang bertaraf internasional serta program lainnya juga diarahkan ke Indonesia Timur. Mengenai hal ini Ibu Nenny menanggapi positif dengan berharap agar Pemda setempat di wilayah Indonesia Timur bisa mendukung dan berkoordinasi dengan baik bersama PSF agar bisa terwujud sama seperti yang sudah dilakukan di Palembang, Bogor, Malang dan Bali. Seluruh rangkaian acara “PSF Bloggers Luncheon” berakhir pukul 14.30 siang dan ditutup dengan foto bersama. Terimakasih kepada Putra Sampoerna Foundation yang telah mengundang kami dalam kesempatan tersebut dan mendapatkan banyak pencerahan tentang kiprah PSF selama ini dalam menggagas dan membangun masa depan bangsa yang berkeunggulan.
Itulah sepenggal kalimat yang sering saya dengarkan pada saat saya duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Bekasi Jaya Indah II hingga saya SMA dan masa perkuliahan saya. Judul tulisan ini sengaja saya gunakan kalimat berbahasa Inggris karena betapa pentingnya bahasa Internasional ini untuk kedepannya nanti. Percakapan dengan menggunakan bahasa Inggris itu memang sangat menarik, saya pun suka bahasa Inggris namun jika saya melakukan dialog dengan memakai bahasa Internasional ini sudah cukup tidak sempurna, hal ini di akibatkan karena saya memang mengerti arti dari percakapan tersebut namun untuk membalasnya masih kurang mampu. Bagaimana bisa? yah, selama ini saya selalu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, ini yang membuat saya tidak begitu lancar dengan bahasa Inggris. Salah satu cara tercepat bila kita ingin menguasai bahasa Inggris adalah selalu membiasakan berkomunikasi dengan bahasa Inggris itu sendiri, tidak sulit kok, meskipun kita salah mengungkapkan kalimat, lawan bicara kita tidak akan mengejek kita, mungkin akan membantu kita untuk menyempurnakan kesalahan-kesalahan dalam pengucapan kosa kata berbahasa Inggris.
Beberapa hari yang lalu, setelah saya mengikuti sebuah acara ASEAN Blogger Community di kantor PUSDIKLAT KEMENLU, saya pulang menuju Bekasi bersama 2 Srikandi BloggerBekasi dot com, yaitu @Mirasahid dan @IrmairmaSenja, mereka memiliki posisi yang sangat penting dalam ranah Blogger Tanah Air, selama perjalanan pulang, saya diajak untuk membiasakan diri untuk selalu berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris. Dalam sebuah kendaraan yang saya tumpangi, kami bertiga melakukan percakapan-percakapan dalam bentuk Bahasa Inggris yang sangat menyenangkan. Saya akui, saya memang sangat minim dalam berbahasa inggris tapi hal itu tidak menyurutkan saya untuk terus belajar untuk melancarkan bahasa Internasional tersebut.
Ketika kantor saya kedatangan 2 orang tamu wanita, salah satunya adalah founder World Muslimah Beauty yang bernama Eka Shanty beserta temannya yang berasal dari Pakistan mengungkapkan:
Di Indonesia masyarakatnya sangat pintar dalam menyanyikan lagu berbahasa Inggris, namun tidak semuanya dapat menggunakan bahasa Inggris tersebut dalam sebuah komunikasi, kebanyakan dari mereka sangat tidak percaya diri dalam melakukannya. Padahal bahasa inggris itu sangat mudah sekali!!!
Eka Shanty juga mengatakan bahwasannya belajar berbahasa inggris bisa kita lakukan dengan banyak mendengarkan lagu berbahasa Inggris, kemudian artikan. Menurutnya pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia lumayan ribet tapi sangat bagus, jika kita masuk dalam sebuah toko yang terletak di dalam negara Amerika, hal yang dilakukan oleh orang Indonesia pasti sangatlah ribet dalam metode pengucapannya, mungkin ini membuat si penjaga toko tersebut tertidur karena tidak langsung pada titik point yang dituju. Contoh nya,
Indonesia >> i want to buy one cigarette… bla bla bla
Negara Asing selain Indonesia >>> One Cigarette please << si penjaga toko langsung pergi mengambilkan pesanan
Saya pun tersenyum mendengarnya sambil berpikir dan membayangkan kembali pada saat saya belajar bahasa Inggris di bangku pendidikan dahulu. Memang benar metode yang diajarkan sangatlah ribet, ada banyak rumus-rumus yang mesti di pahami layaknya sedang belajar matematika, seperti rumus past future tense dan masih banyak lagi. Sehingga hal itu yang menyebabkan saya malas jika ada pelajaran berbahasa Inggris.
Ternyata ada salah seorang guru yang metode pembelajarannya saya nilai lain daripada yang lain, hal ini saya alami ketika saya masih duduk di bangku kelas 1 SLTA. Setiap kali belajar hanya menterjemahkan paragraf - paragraf dalam bentuk bahasa inggris menjadi bahasa Indonesia, menurut saya menterjemahkan termasuk cara mudah untuk menghapal dari kata perkata bahasa Inggris, beliau adalah Marjohan Usman, guru terbaik se Indonesia yang mendapatkan penghargaan dari KEMENDIKNAS, beliau juga seorang penulis Novel berbahasa Inggris dan Prancis, hingga sekarang masih aktif dalam menulis blog.
Pentingkah Bahasa Ingris?
Penting atau tidaknya akan terjawab jika Anda pernah mengikuti Seminar-Seminar yang bertemakan ASEAN yang diselenggarakan oleh ASEAN Blogger Community. Tidak hanya mengikutinya saja, tetapi cobalah baca tulisan-tulisan yang bertemakan tentang ASEAN, disanalah isu - isu ASEAN akan dibahas dan kita mulai mengetahui seberapa pentingnya bahasa Inggris dalam berkomunikasi kedepannya nanti.
Pelatihan Blog Berbahasa Inggris?
Setelah mengikuti kegiatan Halal bi halal Blogger Reporter dan Indosat kemarin, Saya pulang menuju Bekasi bersama 2 orang pejabat penting di struktur komunitas Asean Blogger, yaitu @Ajengkol dan @Sheed Bientang. Percakapan demi percakapan terjadi dalam sebuah taksi yang kami tumpangi. Dan Ide pun keluar dari salah seorang aktifis ASEAN Blogger, ide tersebut adalah akan segera diadakannya blogshop dengan tema menulis blog dengan bahasa Inggris dan mungkin akan di dukung juga oleh Kompasiana. Saya rasa dengan adanya pelatihan seperti ini sangatlah bagus, secara zaman sudah semakin “GILA“. Tapi saya tidak tahu blogshop ini akan diselenggarakan oleh pihak BloggerBekasi dot com atau ASEAN Blogger Community ?
Bayangkan jika anda yang memiliki bisnis sampingan melahap rupiah dengan menggunakan Blog dan kemudian menuliskannya dengan menggunakan bahasa Inggris, mungkin kran rezeki Anda bukan hanya dari dalam negeri saja tapi yang diluar negeri sana akan lari ke blog anda, market yang sangat bagus kan??
Dari sekian banyaknya petarung yang memampang namanya di bloggerbekasi [dot] com, mungkin hanya saya seorang yang memberanikan diri untuk terang-terangan mendeklarasikan permintaan maaf melalui tulisan di blog ini. Namun pada hakikatnya selama raga saya masih aktif, permohonan maaf lahir dan batin ini selalu terucap bukan hanya di bulan suci Ramadhan saja. Ibarat kata kita memang dianjurkan untuk selalu bertaubat setiap saat. Begitulah yang Nabi Muhammad SAW lakukan. Pada dasarnya sejak kita pertama kali belajar Agama di TK & SD, kita sudah diajarkan untuk selalu saling memaafkan. Bener toh?
Tanpa terasa waktu liburan telah habis, THR pun juga sudah habis dan kita sudah melewati 3 hari besar, pertama hari raya Idul Fitri, yang kedua hari Jumat dan yang ketiga Hari Kemerdekaan RI. Saya perhatikan sudah banyak yang memposting tulisan dengan tema 17 Agustus, namun belum ada yang memposting tentang hari Besar Umat Islam. Meskipun komunitas ini belum sempat mengadakan kegiatan halal bihalal ataupun sudah mengadakan kegiatan halal bihalal, saya akan tetap bersilahturahmi melalui tulisan.
Secar turun temurun dari tahun ke tahun, hingga saat ini jika kita berbicara mengenai hari besar umat Islam hampir seperti bagaimana kita merasakan kemerdekaan secara lahir dan batin, saling bermaaf-maafan kepada sesama manusia. Itu baru yang namanya Habluminannas, hubungan sesama umat manusia, bagaimana hubungan kita dengan Allah Sang Pencipta? namun menurut apa yang saya ketahui dan mengingat kembali apa saja yang saya dapatkan ketika saya mengikuti sebuah pengajian, Habluminannas itu setiap waktu kita selalu melakukannya baik itu bersedekah atau pun komunikasi antar sesama manusia. Habluminallah pun demikian, terjadi pada saat kita beribadah, berpuasa dll.
Jika ingin memasuki surga, sebelum mokat / meninggal dunia kita harus menyeimbangkan kedua hubungan tersebut. Selesai…!!! Namun akhir-akhir ini mulai muncul beberapa topik perbincangan yang sangat menarik tentang Hari besar Islam atau mungkin karena saya yang baru mengetahui info seperti ini. Bukannya sok tahu, tapi saya hanya ingin berbagi dari sumber yang penjelasannya menurut saya memang masuk akal, bahwasannya Idul Fitri yang kita nanti-nantikan setelah melakukan berpuasa selama 1 bulan memiliki arti yang sangat jauh berbeda dari yang sebelumnya “kembali suci”.
Jadi Idul Fithri memiliki arti yang sebenarnya adalah Hari Raya berbuka Puasa, kembali berbuka yakni tidak berpuasa lagi setelah 1 bulan lamanya kita berpuasa. Jangan karena kita berpuasa selama 1 bulan lamanya kita langsung kembali suci layaknya seorang Bayi, Allahu alam yaaaa….
Sebenarnya tidak ada kesulitan dalam mengenal agama Islam, jika memang salah satu arti tersebut sangatlah benar, maka memang sebenarnya kita tidak melanggar kan?? Permasalahannya pada saat Idul Fithri pastinya tidak ada yang sedang melakukan ibadah puasa, namun ucapan maaf dan memaafkan memang sangat sesuai kita lontarkan tapi ingat jangan hanya terpaku karena kita berada di hari besar ini saja pilihlah secara akal sehat, mana yang menurut mu yang benar arti dari Idul Fithri.
Sumber dengan penyampaian yang jelas beserta dengan Hadits silahkan klik disini
Salah satu Imam di Istiqlal pun memiliki persepsi yang sama, silahkan klik disini
‘Alhamdullilah ye Nip kite masih dipertemukan dengan Ramadan tahun ini. Kita masih bisa beribadah dan memperbanyak pundi-pundi amal ibdah kita berlipat ganda’, ujar Bang Nawi ke Sanip
‘Iye Bang, Alhamdullilah banget. Tapi saying, seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap munggahan selalu aje orang pade rebut nyariin si hilal untuk nentuin kapan puasanye’, jawab si Sanip
‘Lah bukan orang kita namanya kalau gak didahului ribut-ribut. Kagak asyik kalau lempeng-lempeng aje’, ujar Bang Nawi cuek nanggepin keluhan Sanip.
‘He he he bisa aje si abang. Tapi emang bener sich, mau puasanye mulai Selasa atau Rabu gak masalah, kan masing-masing udah ada dasar perhitungannye. Yang kagak boleh, ngaku Muslim tapi kagak puasa di bulan Ramadan’
‘Itu lah Nip, kita nyantai aje nyikapin perbedaan yang ada. Kagak usah ikut-ikutan emosi dan nyerang sana-sini. Kita juga kagak usah ikut-ikutan perang di twitter atau fesbuk segala’
‘Siyap Bang, nyang penting sekarang kita jalanin ibadah puasa dengan baik. Kalau perlu bikin cek list tentang apa-apa yang mesti dikerjakan selama Ramadan. Perbanyak ibdaha dan santunan. Nach soal santunan, terserah mau sendiri-sendiri atau ikutan rame-rame bareng komunitas. Pokoknya tinggal pilih aja’
‘Termasuk buka puasa bareng kan Nip?’
‘Iya, kalau mau ikutan buka puasa bareng bisa ikutan juga tuch, salah satunya bareng blogger bekasi yang mau bikin acara buka puasa bersama tanggal 20 Juli 2013. Kalau Bang Nawi mau tau infonya, baca dech postinganya mas Eko Eshape. Komplit tuch, kayak martabak telor istimewa. Ada foto cewek cakep lagi di postingannya’
‘Ach elo paling bisa Nip. Kalau gitu, biar gue belum sempet ganti foto profil gue di fesbuk atau twitter dengan busana Muslim, tapi gue mau ngucapin ke temen-temen semua, selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT dan makin meningkatkan iman dan takwa kita’
Metropolitan Mall Bekasi atau biasa disebut dengan sebutan MM, selalu ramai dengan para pengunjung yang ingin menghabiskan akhir pekan bersama keluarga atau pacar tercintanya. Bukan hanya akhir pekan saja, Mall tersebut selalu ramai sepanjang waktu, iyalah… namanya juga Mall mana ada yang sepi?? Tentunya memasuki Mall memiliki tujuan masing-masing, ada yang makan, nonton, ataupun berbelanja bahkan mejeng. Bagi seorang jomblo seperti saya malam minggu berkunjung ke Mall adalah untuk membaca sekaligus membeli buku komik di toko gramedia. Niat awalnya memasuki MM Bekasi adalah untuk menonton film di bioskop, namun niat tersebut harus saya batalkan karena tiba di Tol Barat Bekasi sudah menjelang malam, maka saya putuskan untuk masuk ke toko Gramedia.
Sabtu 2 Maret 2013, sekita pukul 19.00 wib, di tengah asiknya membaca komik, tiba-tiba semua lampu mati total, kirain hanya didalam toko gramedia saja, ternyata kegelapannya mencapai seluruh area seisi Metropolitan Mall Bekasi. Seiringnya mati listrik terdengar suara keluhan bahkan suara candaan. Mungkin ketegangan lebih terasa ketika ada beberapa orang yang terjebak di dalam lift, melakukan transaksi dan bagaimana dengan nasib bagi orang-orang yang sedang menonton film di Bioskop? Intinya gelap-gelapan semakin yahutt dah, sedot teruuuusss…. Sedot air minumnya maksud saya yaa
Padamnya listrik di dalam MM Bekasi tersebut cukup memakan waktu yang lumayan lama, hidup sebentar kemudian mati kembali, sorak-sorak bergembira pun mulai terdengar. Bagaimanapun semua pasti memiliki kekurangan, dan saya pun yakin dengan adanya insiden pemadaman listrik ini tidak menyebabkan kurangnya pengunjung yang akan terus hadir di Metropolitan Mall Bekasi ini, termasuk saya sendiri.
3 Calon Kepala Desa Jayamukti didampingi istri masing-masing duduk dengan takzim diatas panggung area parkir Pasar Bersih Cikarang, pada Hari Minggu (20/1). Wajah mereka terlihat sumringah. Juga berpenampilan gagah. Mereka adalah Nomor 1, H. Agung Hardyatmoko, SE., dengan lambang buah Apel. lalu Nomor Urut 2, H. Martin Hardjawinata, SE., dengan lambang buah Nanas. Dan Nomor Urut 3, Ulud Saprudin, dengan lambang buah Durian. Di depan mereka terdapat meja kecil dengan pot bunga serta lambang buah-buahan yang mereka jadikan simbol masing-masing.
Pagi itu, pukul 08.00, saya, istri dan kedua anak saya berangkat jalan kaki menuju lokasi TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang jaraknya hanya sekitar 150 meter dari rumah kami. Suasana terlihat begitu ramai. Kerumunan orang terlihat begitu padat di pintu masuk menuju area TPS. Hari itu secara serentak sekitar 12.000 warga desa Jayamukti Cikarang menggunakan hak pilihnya. Terdapat 10 pintu masuk yang menjadi akses untuk menuju TPS yang mewakili setiap RT.
Kami lalu berbaris untuk antri di pintu RW.10. Saya menyapa beberapa warga yang saya kenal, termasuk pak Faisal Mahbub yang menjadi tim sukses salah satu kandidat. Sambil menanti giliran antri masuk, kami bercakap tentang banyak hal termasuk fenomena “politik uang” yang marak terjadi menjelang Pilkades Jayamukti kali ini.
Cuaca terlihat cukup bersahabat. Matahari bersinar cerah meski terlihat ada sedikit mendung di langit timur. “Kayaknya pawang hujan Pilkades kali ini canggih deh,” kata saya berseloroh pada istri. Saya sudah menyiapkan kamera untuk mengabadikan detik-detik pemungutan suara yang akan saya lakukan sebentar lagi. Saya kembali teringat masa 6 tahun silam saat mengikuti Pilkades yang sama di area yang kini telah menjadi supermarket Alfamidi di jalan Beruang Raya. Suasana persis seperti saat yang saya alami sekarang. Meriah dan heboh.
Setelah menyetorkan surat undangan serta verifikasi KTP ke panitia di dekat pintu, kami kemudian antri lagi untuk mengambil kertas suara. Terdapat 25 bilik suara disiapkan yang terletak tepat didepan panggung dimana para kandidat kepala desa Jayamukti duduk. Saya sempat berjabat tangan dengan pak David Makmuriyanto yang menjadi anggota milis Cikarang Baru dan juga menjadi Panitia inti Pilkades Jayamukti Cikarang kali ini.”Selamat memilih ya pak,” kata Pak David ramah sambil menyerahkan surat suara kepada saya.
Saya kemudian masuk ke dalam salah satu bilik suara, ditemani Rizky (10 tahun) putra sulung saya. Dia tersenyum penuh arti ketika saya mencoblos salah satu tanda gambar. Setelah itu kami keluar bilik suara dan memasukkan surat tersebut kedalam kotak suara yang sudah disiapkan. Sebelum menuju pintu keluar, saya menyempatkan diri mengambil foto tiga kandidat kepala desa Jayamukti diatas panggung.
Acara pemungutan suara berlangsung hingga pukul 14.00. Perhitungan suara sendiri berlangsung cukup lama mengingat pemilih kali ini jauh lebih banyak dari Pilkades 6 tahun lalu. Saya sendiri sempat mampir melihat sejenak proses penghitungan suara pukul 20.00 malam, namun ternyata belum selesai.
Tadi pagi saya membuka milis Cikarang Baru dan Pak Dindin menyampaikan hasil akhirnya yaitu : Apel (H,Agung Hardyatmoko,SE): 918 suara, Nanas (H.Martin Hardjawinata,SE): 5275 suara dan Durian (Ulud Syafruddin) : 4444 suara. Tingkat partisipasi warga sangat memuaskan, dari 12.307 pemilih yang terdaftar di dalam Daftar pemilih Tetap (DPT), warga yang menggunakan haknya sebanyak 10.765 pemilih, atau mencapai 87.47%. Dengan demikian yang terpilih sebagai Kepala Desa Jayamukti periode 2013-2019 adalah Pak H.Martin Harrdjawinata, SE.
Saya menghaturkan, Selamat kepada Pak H.Martin Hardjawinata, SE semoga bisa mengemban tugas dengan baik dan amanah.