Haloooo apa kabar Blogger Bekasi, lama saya tidak menulis disini, rasanya kangen sekali!!! oh iya, saya ini belum mengucapkan selamat tahun baru yaa… “Say No to happy new year 2014“. loh mengapa??? tidak apa-apa pak, saya hanya ingin menggantinya dengan “happy new day - Semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung setiap harinya.” Amin yaaaa??? jangan lupa setiap malamnya nanti harus nyalain kembang api nya yaa pak… kan Happy new day!!!
Berani lebih baik, itu saya yang sedang berkampanye, rasanya seperti saya tersadar dan terpanggil untuk menjadi caleg di kota Bekasi, asiiikkkkk banget dah kalo menjadi CALEG atau PEJABAT. Sebenarnya bukan itu maksud dan tujuan saya memasang judul seperti diatas. Realitanya adalah saya tersadar, saya prihatin seperti SBY, masih banyak orang yang acuh terhadap di lingkungan sekitar. Coba rasakan pada saat hujan deras mengguyur Kota Bekasi tercinta kita, bagaimana? apakah jauh lebih baik? Banjir dimana-mana!!! siapa yang mau disalahkan? Tuhan? karena telah menurunkan hujan begitu lama? saya memperhatikan bahwa pada saat hujan sedang berlangsung, kebanyakan dari kita sebagai mahkluk yang paling sempurna adalah berkeluh kesah karena hujan akan menyebabkan semua rencana kita gagal, menyebabkan banjir dan lain-lain hal. Padahal hujan itu ciptaan Tuhan, dan Tuhan memberikan berkah kepada kita berupa air hujan, maka bersyukurlah ketika hujan itu datang, Wassalam. Jadi siapa yang mau disalahkan ketika banjir? PEMKOT Bekasi? tidak, yang disalahkan adalah kita yang tidak bisa menjaga nilai-nilai Estetika terhadap lingkungan sekitar.
Baiklah, jika kita berbicara mengenai Bekasi, di tahun sebelumnya dan sesudah tahun 2013 semakin hari semakin babak belur. Merugikah Bekasi yang katanya kota PATRIOT? jawabnya adalah “merugi banget pak!!! bapak mah enak, cuma duduk-duduk di kursi gak tau gimana keadaannya” ups… maaf ya kalo tersinggung, disini saya tidak akan menyinggung atau mengkritik kinerja Pemerintahan Kota Bekasi loh, saya hanya ingin mengkritik warga Bekasi saja. Kenapa demikian? yah, warga adalah penggerak atau motor dari kota itu sendiri, kalo warga bekasi semuanya membantu untuk melakukan sebuah tindak disiplin untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar, pasti hasilnya jauh lebih bagus. Sementara orang - orang yang bekerja di Pemerintahan Kota Bekasi, begitu sampai dirumah masing-masing, mereka hanya kembali menjadi warga yang biasa-biasa saja. Betul kan?? jadi lebih baik saya mengkritik warga Bekasi saja, yah mudah-mudahan saja Pak ReTe atau RW di kota Bekasi ini ada yang membaca tulisan saya.
Selain padat penduduk, Bekasi itu dulunya adalah kota yang memiliki udara yang segar, dahulu kala sewaktu saya masih kecil, setiap pagi saya sering sekali bangun pagi, kemudian tidur2an di halaman rumah sambil menghadapkan muka ke arah atas lagit biru yang bersih, menghirup udara yang segar membuat saya kembali tertidur pulas… laaahhhh???? Dulu itu terkenal dengan yang namanya kerja bakti bahkan hingga saat ini, tradisi kerja bakti masih dilakukan di setiap kawasan yang padat penduduk, namun akhir-akhir ini saya rasa kita sudah melupakan tradisi tersebut, atau bahkan masih ada yang rutin melakukannya. Saya rasa warga Bekasi sudah mulai senang dan betah untuk mengambil pilihan yang salah, yaitu menyambut hari Ulang Tahun Banjir setiap tahunnya. Coba tebak daerah Bekasi sebelah mana yang setiap kali hujan memiliki kolam renang dadakan? pasti daerah yang di sebut adalah daerah yang namanya itu-itu saja yang selalu disebut.
Zaman memang berubah dan kebanyakan dari kita juga ada yang telah berubah yaitu memikirkan diri sendiri atau egois. Coba kita perhatikan gerak gerik semut, tubuhnya sangat kecil dan sangat sulit untung memindahkan suatu barang atau benda, namun dengan semangat gotong royong keajaiban itu muncul untuk memindahkan barang atau benda yang sangat besar yang akan menjadi makanannya, si semut sadar dan meninggalkan rasa egonya, kalo dia tidak bisa melakukannya secara individu untuk meraih makanan yang besar. Sebenarnya hanya ada satu cara untuk menciptakan keindahan di lingkungan sekitar, cukup satu kata yaitu “Sadar”. Sadar untuk membuang sampah pada tempatnya, sadar untuk tidak membuat hal yang merugikan bagi orang lain ataupun lingkungan sekitar.
Dalam tulisan ini saya memberanikan diri menghimbau dan mengajak para warga Kota Bekasi, untuk melakukan kegiatan kerja bakti yang akan dilaksanakan pada hari minggu pertama dan minggu ketiga dalam waktu setiap bulannya. Cukup 2 kali dalam setiap bulannya, lakukanlah secara rutin dan hasilnya sangat luar biasa. Selamatkan Bumi Bekasi kita, untuk kenyamanan para generasi yang akan meneruskan tekad dari para leluhurnya yang sangat mencintai kebersihan dan keindahan untuk kita semua. Bersih itu indah, bersih itu nyaman dan bersih itu nikmat!!!