The Raid : More Blood and Fight..

aksi pukul yg hebat

Booming film ini disebagian kalangan penggemar film di tanah air memang sudah bergaung setahun yang lalu, saya sebagai seorang penyuka film layar lebar harus kecewa karena kehabisan tiket film waktu ada tayangan perdana film The Raid saat acara Inaff. Pada tanggal 23 Maret 2012 kemarin ini lah, film yang berhasil sukses di beberapa festival film luar negeri telah saya tonton bersama teman-teman. Tidak sia-sia juga antri tiket setelah solat Jumat dan berhasil mendapatkan 4 tiket dengan mudahnya tanpa harus rewo-rewo bersaing mendapatkan tiket seperti di tempat lain.

Saya sendiri sudah menunggu lama film ini terbit di layar bioskop sekitar rumah, karena menurut saya film ini merupakan sebuah tamparan besar buat para sutradara sampah yang hanya bisa membuat film Horno (Horor Porno) dan merusak generasi muda dengan racun-racun film tolol tak bernilai. Walaupun The Raid itu sendiri merupakan hasil karya Sutradara Gareth Evan yang tak lain adalah orang asing namun dari karakter, Fighting Art, dan nuansanya merupakan hasil karya orang Indonesia.

Iko Uwais dan Yayan Ruhian merupakan 2 Tokoh utama dalam pertarungan di Film ini, setelah mereka sukses bertemu di Merantau Movies, kini mereka bertemu kembali di film The Raid untuk menunjukkan kekuatan seni bela diri mereka yang terkenal unik. Seni bela diri yang dipakai dalam film ini adalah silat tangan kosong, ya walaupun beberapa scene iko uwais menggunakan senjata untuk melumpuhkan rombongan musuh-musuhnya yang siap menggorok lehernya. Saya tidak akan menceritakan tentang film ini seperti apa ceritanya, lebih baik persiapkan diri pembaca untuk pergi ke bioskop terdeka.

Film ini sangat tidak cocok buat anak-anak dibawah usia remaja dan memang lebih cocok di tonton kalangan dewasa yang tidak alergi dengan darah muncrat. adegan-adegan fight di setiap film ini benar-benar bloody, darah muncrat sana-sini bahkan ada adegan yang terlihat di sensor karena tergolong sadis (penggorokan leher dgn lampu neon). Film ini sendiri hanya menonjolkan pertarungan dari Iko dan Yayan serta beberapa pemain pendukung yang bisa berkelahi namun dari segi cerita sangat-sangat sederhana sekali, penonton tidak perlu memutar otak untuk mencerna cerita dalam film The Raid. Walaupun cerita tergolong sederhana, para penonton sepertinya tetap fokus memandang layar bioskop tanpa sempat menengok kenanan kekiri mencari objek mesum di ruang bioskop. Tepuk tangan pun beberapa kali terdengar dari telinga saya ketika om Iko berhasil mengalahkan musuhnya dengan teknik silatnya yang aduhai.Sudah 2x saya menonton film bioskop seperti menonton pertandingan badminton, para penonton riuh bertepuk tangan dan tak jarang berteriak “waaah….” dengan suara lantang. terbukti para penonton film di Indonesia sangat haus dengan film-film yang digarap dengan serius dan jauh dari gambar ‘dada’ dan pocong, apalagi film-film cinta dengan tema yang sama dan akhiran film monoton.

Film The Raid sendiri ditayangkan juga di Amerika dan Australia, bahkan dari kaskuser di ostrali melaporkan jika poster The Raid telah memenuhi papan reklame dan antusias penontonnya cukup tinggi. Bangga?, yap, namun ada kebanggaan yang kurang yaitu film ini tidak 100% buatan lokal, bahkan untuk penayangan diluar Indonesia, Sound Effect dan scoringnya di buat oleh mike shinoda yang tak lain adalah personil Linkin Park. SejujurnyaThe Raid bukan yang pertama berhasil menjuarai festival film international, Daun diatas bantal dan laskar pelangi merupakan film berharga milik negara kita yang memenangkan beberapa penghargaan.

Saya sendiri membaca beberapa kekurangan dari Film The Raid, boleh dunk saya sebagai penonton memberikan kritik terhadap film ini. Kekurangan pertama dari pengucapan dialog atau aksen dari pemain sehingga saya beberapa kali tidak mendengar apa yang mereka omongin dan bicarakan karena tidak jelas. dari Iko Uwais sendiri ada beberapa kalimat yang ia ucapkan ejaannya kurang jelas, tapi mungkin sudah ciri khas dia berbicara seperti itu karena di film Merantau pun saya beberapa kali miss terhadap dialognya. Kekurangan kedua pada kekuatan serta detail cerita, namun saya sadar kalau sang sutradara memang ingin menampilkan film ini dengan konsep fighting bukan ba bi bu dialog panjang serta sejarah yang hanya memakan waktu, ia menginginkan para penonton tidak berpindah pandangan ke kanan atau kekiri, tetap di layar lebar dengan perasaan menegangkan. Kekurangan ketiga, ada di endingnya, merasa ada yang kurang saja pada adegan terakhir meskipun di akhir cerita ada tanda-tanda The Raid akan memiliki sekuel.

Menonton film ini seperti menikmati sepotong pizza, gigitan di ujung pizza enak, ditengah-tengah makin enak tapi di akhir gigitan terasa garing tapi mengenyangkan. Saya cukup puas menonton film The Raid, sudah setahun saya tidak menonton film lokal dan ini yang pertama di tahun 2012 saya menonton film lokal, semoga sutradara-sutradara sampah bisa sadar untuk membuat film terbaik dan apabila masih saja membuat film sampah lebih baik dia (indiahe) pulang saja ke negara asalnya. Saya lebih baik menemukan film lokal yang pembuatannya lama, 2 tahun sekali di produksi daripada harus bertemu dengan film lokal yang dalam setahun bisa produksi film sebanyak 5 film dan kelima filmnya tidak ada yang saya tonton karena film sampah.

Suami Di Penjara, Isteri Mulai Galang Kekuatan

Awalnya saya agak bingung ketika seorang teman guru di tempat sekolah kami mengajar bilang ke saya, “sekarang ada tokoh baru pak, SM2 (read: SM two)”. Saya yang telat mengamati perkembangan konstelasi politik di Kota Bekasi karena lagi “demen” mengamati perkembangan di kabupaten Bekasi sempat bertanya, “SM2 apaan pak?”. Itu loh, isterinya M2 mo nyalonin walikota, jawab teman saya. What?? Are you serious..? keheranan saya memantulkan pertanyaan ke teman saya tersebut.

Ternyata yang dimaksud SM2 adalah singkatan dari Sumiyati Mochtar Mohammad, isteri sang walikota Bekasi yang sudah dipenjarakan oleh KPK karena kasus korupsinya. Benar saja, saat beberapa kali melintasi daerah Kota Bekasi sudah banyak terpampang spanduk sosialisasi (istilah lain dari kampanye) di seantero kota Bekasi. Jargonnya pun gak jauh dari suaminya dulu waktu kampanye tahun 2008, pendidikan, kesehatan gratis ditambah infrastruktur. Dengan tagline “The Next Major” wajah full sang isteri mantan walikota tersebut menghiasi media spanduk tersebut.

Spanduk SM2 menghiasi jalan di kota Bekasi

Menarik memang menyimak perkembangan konstelasi dan atmosfir politik kota Bekasi saat ini, apalagi pasca penangkapan walikota non aktif Mochtar Mohammad (M2/ M two) di Bali beberapa waktu lalu, membuat sang wakil Dr. Rahmat Effendi (yang akrab disapa bang pepen) menjadi Pelaksana Tugas (Plt) walikota. Hal tersebut merupakan poin plus yang bisa memuluskan destinasi beliau menuju kursi walikota. Ditambah kendaraan politik beliau juga bertambah massif dengan adanya BM Peterpen (Barisan Muda Pendukung Tetap Rahmat Effendi). Sosok putera daerah Bekasi juga menguntungkan bang pepen karena mayoritas masyarakat kota Bekasi rindu akan pemimpin yang berasal dari putera daerah pasca sepeninggalan bang/babeh (alm.) H. Ahmad Zurfaih, M.Si mantan walikota Bekasi periode 2003-2008.

Kembali ke SM2, entah apa motifnya yang jelas spanduk sudah bertebaran. Mungkin juga karena melihat konstelasi di kabupaten Bekasi yang pada pemilukada periode ini mampu dimenangi oleh seorang perempuan menuju Bupati Bekasi yaitu dr. Neneng H. Yasin yang menggandeng Rohim Mintareja. Di sisi lain, muncul spekulasi juga bahwa langkah ini untuk merevitalisasi kredibilitas sang suami, M2 yang sudah kadung terlabelkan sebagai koruptor oleh masyarakat (simak perjalanan kasusnya disni). Nampaknya situasi ini yang akan dimanfaatkan barisan pendukung M2/SM2, seperti kita lihat di beberapa media masih banyak yang mendukung M2 untuk dibebaskan dan menghalangi penjemputan paksa, bahkan menjaga rumah dinasnya di lingkungan pemda kota Bekasi.

Ada juga asumsi umum masyarakat yang mengatakan sudah lumrah bahwa incumbent rentan “bercerai” ketika akan maju di pemilukada kembali masing-masing. Tak ada salahnya selagi prestasi keduanya (walikota dan wakil) bisa ditimbang dan dirasakan oleh masyakarat. Namun kalau sudah terpidana jelas itu preseden buruk bagi profil Bekasi yang mempunyai visi Bekasi Cerdas, Sehat, Ihsan. Bukankah perilaku koruptif jelas telah mereduksi makna ihsan sehingga nuansa ihsan di kota Bekasi menjadi bias.

Namun hemat saya, masyarakat kota Bekasi sudah bisa mencerna dan memfilterisasi dari beberapa balon (bakal calon) yang sudah mengambil langkah aba-aba menuju pemilukada kota Bekasi Desember mendatang. Sudah banyak beberapa balon yang mengajukan niatnya memimpin kota Bekasi, kurang lebih sekitar 10 orang (sumber: radar bekasi) baik dari kendaraan partai politik dan ada juga yang independen.

Wow! Mahasiswi di Kota Padang Cantik-cantik loh!

Hari ini adalah hari yang bahagia karena bisa berjumpa dengan teman-teman mahasiswa-mahasiswi di kota padang. Tepatnya di universitas bung hatta padang. Saya diminta menjadi nara sumber seminar nasional menjadi guru tangguh berhati cahaya bersama dengan Muhammad Yunus yang merupakan salah seorang kompasianer yang saya jumpa di acara kompasianival beberapa waktu lalu.

Hari ini adalah hari nyepi. Hari dimana umat hindu merayakan hari sucinya. Di hari nyepi ini, jumat 23 maret 2012 saya berangkat ke kota padang dari terminal bus rawamangun jakarta timur menuju bandara soekarno hatta. Saya naik pesawat lion air penerbangan jam pertama.

Tak terasa, jakarta - padang ditempuh hanya memakan waktu 1,5 jam menumpang peswat terbang. Setiba di bandara minangkabau saya dijemput oleh mas yunus dan mas riki yang ganteng-ganteng. Kedua pemuda tampan ini menemani saya ke tempat acara seminar nasional menjadi guru tangguh berhati cahaya.

Di tengah jalan, mas yunus membelokkan mobilnya untuk sarapan lotek padang yang lezat. Wow nikmat sekali rasa loteknya. Mirip kayak gado-gado jakarta. Pantesan banyak polisi yang datang sarapan pagi di warung simpang presiden. Saya pun dibuatkan jus jeruk hangat sebagai pendamping lotek santapan saya pagi ini di kota padang.

Usai makan lotek khas padang, kami langsung meluncur ke kampus universitas bung hatta. Kampus yang luas dan berada dekat tepi pantai kota padang. Berdecak kagum juga saya berada di kampus sang proklamator ri ini. Sudah 4 kali ke kota padang, tapi baru kali ini saya menjejakkan kaki di kampus yang mahasiswa FKIP-nya (fakultas ilmu keguruan dan pendidikan) sekarang ini bertambah banyak. Rata-rata didominasi oleh para mahasiswi. Hal itulah yang saya lihat di aula bung hatta. Tempat acara dipenuhi bidadari cantik. Lebih dari 250 orang peserta hadir mengikuti seminar nasional guru tangguh berhati cahaya.

Ketika sampai, saya diperkenalkan dengan dosen pembimbing kegiatan dan perwakilan kepala dinas kota padang. Saya pun diperkenalkan dengan pak Krisnamukti, mantan pembantu rektor 3 universitas bung hatta yg kini usianya sudah 74 tahun. Meski beliau terkena stroke, tetapi semangatnya untuk berbagi masih sangat tinggi.

Sambil menunggu acara dimulai, saya diminta oleh panitia (komunitas cinta menulis) untuk menanda tangani sertifikat acara. Saya hitung ada sekitar 300 lembar sertifikat yang harus saya tanda tangani. Saya lihat jumlah peserta yang hadir semakin bertambah. Saya ucapkan sukses untuk panitia yang mampu mendatangkan peserta dengan jumlah yg luar biasa. Tidak mudah mencari peserta, apalagi di saat libur panjang seperti ini. Tentu akan banyak mahasiswa yang pulang kampung.

Kota padang adalah kota pelajar dimana para mahasiswanya kebanyakan berasal dari kampung atau daerah. Mereka datang ke kota padang untuk menuntut ilmu.

Ketika saya diminta untuk tampil mempresentasikan materi menjadi guru tangguh berhati cahaya, saya lihat banyak mahasiswi yang cantik-cantik. Sayang ya saya sudah tak muda lagi. Kalau masih muda sudah saya pacari salah satunya, hehehe.

Saya memulai presentasi dengan menampilkan 3 sosok pahlawan nasional, yaitu Buya Hamka. Bung Hatta dan Kiai Haji Ahmad Dahlan. Ketiga tokoh itu adalah contoh daripada guru tangguh berhati cahaya. Hal yang membuat mereka berbeda dengan guru lainnya adalah mereka mampu menulis. Mereka mampu membuat karya tulis berupa buku sebelum ajal menjemput. Tak salah bila buku-buku mereka saat ini masih kita baca padahal orang sudah tiada. Menulis buku membuat mereka mencapai keabadian. Jasad mereka boleh saja mati, tapi tulisan mereka selalu terjaga sepanjang masa.

Gak kerasa sudah satu jam saya memberikan materi. Saya serahkan waktu kepada mas Yunus sebagai pemakalah untuk mempresentasikan makalahnya. Saya lihat mas Yunus membuka tulisannya di kompasiana. Katanya menjadi guru tangguh berhati cahaya seperti melihat kelok 44 di Sumatera Barat. Penuh medan yang berliku dan turun naik pula. Dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian untuk sampai ke sana. Untuk lengkapnya, anda dapat membaca tulisannya di kompasiana dengan mengetik muhammad yunus di menu search kompasiana.com.

Pada saat sesi tanya jawab, saya lihat banyak mahasiswi cantik bertanya kepada kami sebagai pembicara. Ternyata mahasiswi di kota padang bukan hanya cantik tetapi juga cerdas. Hal itu terlihat dari pertanyaan-pertanyaannya yang super sekali. Saya pun menjadi teringat dengan guru wanita yang mengajar di STM Negeri 3 Jakarta dulu. Cantik dan cerdas. Makanya dulu ketika masih sekolah, saya sempat jatuh cinta dan menuliskan cerpen dengan judul “guruku cinta pertamaku”, hehehe.

Senang sekali bisa berbagi pengalaman menjadi guru tangguh berhati cahaya. Apa yang saya presentasikan sudah ada lengkap dalam buku terbaru saya “menjadi guru tangguh berhati cahaya”. Saya melihat banyak mahasiswi yg berniat membelinya. Semoga bisa anda dapatkan di toko buku gramedia. (Promosi ni yee, hehehe).

1331042770642858725
Buku terbaru Omjay, pemesanan ke hp. 08159155515

Akhirnya, berada di kota padang yang singkat ini membuat saya menemukan kegembiraan. Sebuah kegembiraan yang belum pernah saya temui sebelumnya. Wow! Ternyata mahasiswi di kota padang cantik-cantik ya! Hehehe.

Salam blogger persahabatan
Omjay
Http://wijayalabs.com

Visual Marketing, base on Google Maps

Perjalanan teknologi yang begitu pesat, memunculkan banyak inovasi dan kreatifitas tanpa batas. Seperti yang dilakukan google dalam mendeteksi lokasi melalui satelit hingga menangkap akses posisi seseorang berdasarkan email atau handphone yang dipakai orang yang sudah terkoneksi dengan google. Kondisi yang semakin memudahkan bagi kita untuk menjangkau akses informasi dan mengetahui sarana serta alamat dengan segera.

Dalam dunia bisnis terutama bidang teknologi, ada dikenal dengan nama Using Other Platform untuk membentuk atau membuat sendiri produk yang diinginkan. Atau juga menggunakan platform lain untuk sarana marketing seperti yang dilakukan oleh banyak orang untuk melakukan pemasaran dan jual beli di Facebook dan Twitter. Dengan sedikit perubahan, memperbagus dan mengemas (kembali) kreasi kita, maka jadilah sebuah produk yang siap pakai dan bisa jadi spektakular.

Alurkrian melakukan itu untuk membangun jaringan informasi sosial dengan menggunakan Platform dari Google Maps, dan dikemas ke dalam situs yang diberi nama PingPoin.com. Jaringan informasi sosial yang ingin dirangkum di Pingpoin.com ditargetkan untuk bisa memperluas aktifitas orang-orang dalam dunia Online dewasa ini. Dimana setiap orang bisa mempoin dirinya atau posisi kegiatannya. Ide menggunakan Google Maps untuk mengembangkan aplikasi tersendiri sudah banyak dilakukan di Luar Negeri bahkan beberapa dari dalam negeri. Cita-cita besar Pingpoin.com adalah bisa menjadi alat yang memudahkan orang dalam penggunaannya dan menjadi sebuah alat yang bermanfaat.

Konsep yang serupa tapi tak sama ini Alurkria lakukan untuk mendevelop Homyzone.com atas pesanan dari Muhaimin Iqbal pemilik Geraidinar. Homyzone yang friendly dan mudah digunakan, merupakan harapan Alurkria dan Geraidinar. Maka setelah beberapa kali meeting dan menentukan konsep yang pas untuk di implementasi menjadi sebuah aplikasi, pengerjaan pun dimulai. Karena kreatifitas serta idealism dari Alurkrian, beberapa kali konsep mendapatkan perubahan baik kecil maupun besar dan rata-rata tidak sengaja. Atau istilah kerennya, teman-teman keasyikan menggarap hingga keluar dari koridor. Hal seperti ini memang memperlambat pengerjaan website homyzone tersebut.

Dasar programmer Idealis!! Awas kalian kalau kerja lama-lama lagi!! <– Teriakan para desainer yang pegel karena banyak desain interface sudah siap pakai namun harus ngantri.

Namun seiring waktu, pada akhirnya Homyzone pun bisa selesai untuk versi Beta. Dan pengembangan selanjutnya masih akan dilakukan seiring dengan konsep yang sudah siap di implementasi. Pengerjaan yang jelas akan memakan waktu yang sangat panjang, dan tentu akan terus berkelanjutan. Karena bagaimanapun, website tersebut akan membutuhkan sumberdaya yang besar sebagai alat visual marketing.

Tanpa sadar, Pingpoin justru sudah punya anak yaitu Homyzone. Seperti Alurkria.com yang akhirnya mengadopsi anak liar namun kreatif dari Kampoong.com, yaitu Kampoong Design.

Pembuatan Pingpoin.com masih belum selesai, terhenti dikarenakan kami fokus dalam membangun homyzone, karena setiap klien adalah special. Dan masih panjang perjalanan bisnis untuk mencapai hingga titik puncaknya. Dan kami akan terus berkreasi serta berinovasi dengan imajinasi-imajinasi yang menerobos langit tanpa batas.

Salam Kreatif.

Cross Posting di Blog.alurkria.com

Keberadaan Kota Mandiri, Benarkah Mengurangi Peran Pemerintah ?

Menggelitik rasa ingin tahu saya tentang kota mandiri yang ditanyakan panelis pada saat Debat Kandidat Calon Bupati dan wakilnya di Metro TV Rabu, 7 Maret 2012 kemarin. Pertanyaannya adalah : kebijakan kota mandiri yang terus bermunculan di kabupaten Bekasi akankah dilanjutkan dan di manakah peran pemerintah jika keberadaanya tetap diadakan ? Saya penasaran, kenapa ya para kandidat tidak mampu menjawab dengan tegas dan menggigit?

Kota mandiri (township) sendiri adalah kota yang mampu menyediakan fasilitas lengkap, sehingga para penghuninya tidak perlu ke luar kompleks perumahan untuk mendapatkan segalanya.

Menurut pengamat property, Ali Tranghada, sebuah kawasan bisa disebut sebagai kota mandiri apabila 60 persen penghuninya melakukan aktivitas di kawasan tersbeut. Konsep township ini pertama kali dikembangkan Sinar Mas dengan BSD (Bumi Serpong Damai)nya. Fasilitas yang diberikan BSD dalam area perumahan pada saat itu adalah kompleks perkantoran, sarana bermain, sampai sarana belanja. Pengembang Lippo di kawasan Karawaci Tangerang memberikan huniannya kawasan industry, sementara itu Ancol menawarkan tambahan tempat wisata.

Kemandirian kota-kota ini di satu sisi memang menguntungkan, karena bisa berbagi beban dengan kota besar seperti Jakarta, misalnya dalam hal berbagi pekerjaan. Seharusnya pula keberadaan township ini membantu mengurangi kemacetan di wilayah-wilayah sekitarnya. Di Kabupaten Bekasi sendiri ada kota mandiri Deltamas dan Grandwisata yang juga menawarkan konsep bekerja, tinggal, dan memiliki factor penggerak ekonomi di area pemukiman tersebut. Deltamas menambahkan fasilitas pusat pemerintahan kabupaten Bekasi. Grand Wisata malah memberikan akses tol yang sangat mudah.

Sementara itu pengembang-pengembang lainnya mulai menggeliat mengikuti kesuksesan Deltamas dan Grandwisata ini. Sebut saja ada Permata Metropolitan yang sudah melengkapinya dengan fasilitas pendidikan, mall, ruko, hotel dan kolam renang. Lantas, mengacu kembali kepada pertanyaan panelis untuk calon Bupati tentang kota mandiri ini, benarkah pemerintah tidak lagi mempunyai peran dalam pembangunan?

Menurut saya, tidak mungkin pemerintah tak lagi mempunyai pekerjaan karena tanggung jawabnya meliputi banyak wilayah yang tersebar di seantero kabupaten Bekasi. Pekerjaan pemerintahpun tidak hanya memberikan tandatangan pada proposal-proposal yang disebutkan oleh seorang kandidat, namun adanya kota mandiri seharusnya memberikan peluang dan waktu lebih banyak bagi pemerintah memberdayakan wilayah lainnya.

Kota mandiri sendiri harus tetap dikontrol agar pengembangannya tidak melanggar tata kota yang sudah dibuat pemerintah. Kota mandiri harus dipantau agar tetap memiliki ruang hijau dan masterplan ramah lingkungan. Jangan sampai pengembang hanya memikirkan keuntungan dengan membuka ruko atau mall dan mengorbankan ruang hijau tersebut.

Hujan Badai Di Bekasi

Akhir-akhir ini mungkin kita akan selalu disuguhi oleh banyak air yang menetes dari atas awan yang mendung ini. Bukan hanya air saja yang turun, tetapi kini angin kencang selalu menghiasi suhu di permukaan bumi Bekasi bersamaan dengan turunnya hujan. Sebut saja hujan badai, air yang di sertai angin kencang ini, lambat laun semakin menimbulkan kepanikan bagi warga Bekasi. Bukan hanya di Bekasi, JABODETABEK juga merasakan hal yang sedemikian rupa. Biasanya angin juga membawa kesejukan tersendiri, kali ini angin yang besar juga akan membawa kerusakan bagi rumah-rumah yang biasa kita huni, sedikit demi sedikit angin pasti akan menggerogoti atap rumah jika terjadi secara terus menerus.

Gambar di ambil dari google

Pada tanggal 19 Maret 2012 tepat pada pukul 02.00 pagi, telah terjadi hujan disertai dengan hembusan angin kencang yang mungkin saja dapat menerbangkan atap rumah, awalnya merasa semakin nyaman untuk tetap tidur dan melanjutkan mimpi, lama-lama angin yang kencang ini telah sukses membuat kepanikan yang melanda penghuni seisi rumah. Hujan angin ini berlangsung selama 2 jam lamanya, kemudian sedikit demi sedikit mulai reda dan menjelang pagi matahari mulai tersenyum rapih.

Kejadian ini bukan hanya terjadi sekali, hal yang sama juga baru saja terjadi, pada tanggal yang sama dan waktu yang berbeda! Tepat pada pukul 15.00 sore dini hari telah terjadi kembali sebuah serangan udara yang tidak begitu lama tetapi cukup membuat kepanikan warga.

Hingga saat ini masih belum ditemukan korban atau kerusakan-kerusakan parah yang di timbulkan akibat hujan badai yang terjadi. Untuk menghindari segala kemungkinan buruk yang akan terjadi segeralah mengikuti petunjuk berikut ini, untuk menghindari tingkat kecemasan di saat hujan badai menerjang diantaranya adalah hindari untuk berteduh di bawah pohon, jika memiliki waktu luang, mohon periksa kembali atap-atap rumah sehabis terkena hujan badai, mungkin akan menemukan sedikit kerusakan atau kebocoran air.

Umur bumi kita sudah tidak muda lagi, sudah seharusnya bagi kita yang muda untuk memanjakan yang tua.

*Gambar di peroleh dari google

Liga Champion : Saatnya Bayern melawan Barcelona atau El Classico saja ?

Undian piala Champion sudah dilaksanakan dengan baik dan Real Madrid berpeluang besar untuk menuju ke partai final melawan seteru abadinya barcelona. Di atas kertas Real Madrid akan dengan mudah melewati para penghalangnya, sedangkan Barca sudah harus berhadapan dengan Milan yang terlihat makin percaya diri.

Ada Ronaldo di Real Madrid dan ada Messi dari galaxy lain yang bermain di Barca. Dua ikon ini begaimanapun selalu dibanding-bandingkan, baik di tingkat liga Spanyol maupun di tingkat dunia. Keduanya memang pemain fantastis dan sangat berperan besar bagi klub masing-masing.

Seorang pelatih lawan pernah berujar, “Barca adalah tim besar yang sulit dikalahkan, meskipun tanpa Messi, tapi bersama Messi mereka menjelma menjadi tim dari galaxy lain”

Barca identik dengan Messi dan Pep, bila sang coach tidak tertarik untuk menangani tim lain. Pep memang saat ini mungkin justru jenuh dengan superioritas dari Barca. Tidak ada tim lain yang mereka takuti, biarpun mereka tidak pernah memandang remeh para lawannya.

Di atas kertas Real Madrid akan mudah melewati tim penggembira APOEL, kecuali muncul kejutan yang sangat tidak masuk akal. Mourinho pasti tidak akan memandang sebelah mata terhadap tim penggembira ini. Mou seperti biasa akan menurunkan skuad terbaik saat melawan APOEL dan ada kepastian siapa pemenang di laga ini.

Dengan semangat yang berlipat, Bayern bisa jadi akan menang tipis atas klub Pernacis Marseille. Semangat Bayern pasti muncul karena final pesta bola liga Champion ini akan digelar di negara mereka. Hanya saja lawan yang menanti adalah calon peserta final, Real Madrid.

Di sisi lain, Barca bila sukses menekuk Milan, maka akan berhadapan dengan pemenang antara Benfica dan Chelsea. Diperkirakan Chelsea akan keluar sebagai pemenang laga ini. Meskipun pelatihnya baru dipecat, tetapi justru Chelsea menampakkan mental juara mereka dengan memenangi semua laga sepeninggal pelatihnya.

Sayangnya Chelsea akan berhadapan dengan Barca, yang pasti difavoritkan untuk keluar sebagai pemenang dan melenggang ke babak Final.

Lalu siapakah yang akan membawa piala Champion pulang? Prediksi paling masuk akal adalah BARCA, tetapi bukan tidak mungkin ada tim lain yang tiba-tiba membuat sejarah dengan mengalahkan Barca.

Mari kita lihat finalnya pada tanggal 19 Mei 2012 di TV masing-masing. Selamat menonton.

 

NoBar BeBlog : Negeri 5 Menara

Salah satu kegiatan komunitas Blogger Bekasi adalah kopdar dan minggu ini kita pilih menu kopdar adalah NoBar film “Negara 5 Menara”. Minggu sebelumnya aku sudah ikutan nobar film “Sampai ke Ujung Dunia“, hari ini anggota komunitas BeBlog(Blogger Bekasi) rame-rame nonton film Lima Menara. Sebelum nonton lebih dulu asyik ngobrol tentang film yang diangkat dari sebuah novel.

“Kalau kita belum baca novelnya dan nonton filmnya, maka bisa dipastikan mereka akan mengacungkan jempolnya”

“Sebaliknya, bila sudah baca novelnya dan kemudian lihat filmnya, maka biasanya akan banyak protes keluar dari mereka”

“Begitulah sunatullahnya. Saat ada seribu pembaca novel Lima Menara, maka akan tercipta seribu wajah Alif, seribu sekolah Madani dan seribu suasana kamar para santri, namun saat semuanya itu dijadikan sebuah film, maka hanya ada satu wajah Alif, satu sekolah Madani dan satu suasana kamar para santri”

“Sutradara telah memaksa semua pembaca novel untuk melihat perwujudan dari apa yang ada di semua imajinasi para pembaca novelnya”

Perbincangan seru itu akhirnya berhenti ketika waktu sudah menunjukkan jam tayang film. Setelah berebut masuk toilet, mulailah sajian film Lima Menara muncul.

http://negeri5menara.com/

Penonton langsung disuguhi keindahan pemandangan di Sumatera Barat. Kualitas camera, sudut ambil camera dan obyek yang indah membuat pemnonton seperti tersihir masuk dalam alam Minangkabau. Bahasa awal film yang menggunakan dialek Minang membuat suasana terbangkit segera.

Adegan penjualan kerbau sangat menarik, baik dari proses pengambnuilan gambarnya, pesan yang disampaikan dan akting Alif yang begitu pas.

Perjalanan Alif terus bergulir sampai ke tanah Jawa dan film terus mengalir pelan, memberikan detil-detil pesantren, semua nafas kehidupan yang ada dalam pesantren. Yang belum pernah melihat pesantren jadi bisa sedikit membayangkan seperti apa yang disebut pesantren itu.

“Guru di pesantren ini tidak dibayar? Lalu darimana mereka menghidupi dirinya sendiri?”

Pertanyaan Alif itu tetap menjadi pertanyaan sampai di ujung cerita dan sutradara memang membuat pertanyaan itu menggantung dengan melakukan editing yang sangat bagus antara pulangnya ustadz favorit Salman dan jawaban pertanyaan itu.

Adegan sederhana yang cukup menyentuh adalah saat Sang Kiai pimpinan pondok pesantren tidak mau disebut hutang barang, demi memenuhi tuntutan para santrinya. Sebuah contoh risiko demokrasi yang harus dipikul penuh tanggung jawab. Sayang para wakil rakyat kita mungkin kurang tertarik dengan adegan ini (semoga prasangkaku yang salah, astaghfirullah).

Alif memang menjadi tokoh sentral film ini dan aktingnya sungguh patut diacungi jempol, meskipun Alif masih perlu peran lain untuk menunjukkan kemampuan aktingnya. Proses dari sebuah kebencian terhadap sebuah pesantren sampai akhirnya kecintaan akan sebuah pesantren diperankan dengan sangat pas oleh Alif.

Sisipan adegan gadis berjilbab main badminton sebenarnya bagus, demikian juga adegan kekalahan Lim Swie King sangat pas. Adegan lain yang cukup menarik adalah adegan Alif foto bertiga dengan dua gadis cantik. Adegan yang sangat natural dan manusiawi serta membuat penonton terkekeh-kekeh.

Meski begitu, kalau saja sutradara mau mengorbankan adegan bagus itu untuk mengisi pra ending mungkin film ini akan menjadi lebih bagus lagi. Ada gap yang sangat terasa menjelang ending cerita. Penonton belum siap untuk menyaksikan Alif ketika menjadi seorang wartawan sukses.

Ending cerita Lima Menara ini malah kalah menarik dibanding ending film “Sampai ke Ujung Dunia” yang secara keseluruhan masih kalah kelas. Sama-sama ending yang bisa ditebak, tetapi Lima Menara terasa sangat Hollywood banget endingnya. Harus berakhir bahagia !:-)

Meski demikian, film ini masih sangat layak tonton sebagai film keluarga. Kecintaan seorang Ibu dan Ayah pada keluarganya patut untuk ditonton bersama oleh sebuah keluarga yang menginginkan pencerahan dalam keluarganya. Pencerahan tentang pesantren juga diucapkan oleh sang Kiai dengan jelas dan gamblang.

Akhirnya, selamat menonton.

Foto sebagian peserta NoBar, diambil oleh spesialis fotografer kawakan dari Kompasiana pak Dian Kelana

+++

Gambar diambil dari sini dan dari sini.

EARTH HOUR 31 Maret 2012, 20.30 – 21.30 ‘INI AKSIKU, MANA AKSIMU?’

Sejak tahun 2009 aku sudah mulai tertarik dengan kegiatan Earth Hour ini. Siapapun penggagasnya, aku tidak peduli, aku hanya melihat manfaat bagi gerakan Go Green ini. Apakah ada yang sinis dengan gerakan ini? Rasanya ada sebagian yang sinis, tapi aku yakin, pada saatnya nanti akan lebih banyak yang mendukung gerakan ini.

Bebagai komentar baik yang lucu, maupun serius juga sering kuterima saat mempopulerkan kegiatan ini.

“Kami sudah tiap malam kena pemadaman listrik dari PLN, jadi tidak perlu lagi gerakan ini”

“knape cuma setaun sekali ajj boy ….
padahal klo seminggu sekali pasti banyak yang dukung juga tuh …..!
salam damai …..”

“Betul mas, sekalian mengajarkan kepada anak2 untuk lebih mencintai bumi ini, apalagi mereka sebagai generasi penerus”

Beberapa foto di situs Earth Hour Indonesia memperlihatkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap gerakan moral yang terus menggelinding bak bola salju ini.

candi earth hour

Kukutip lagi ide yang sudah kutulis di tahun 2010 lalu di Kompasiana.

  1. Undang teman dan keluarga untuk pesta “tanpa lampu” di depan rumah.
    Sajikan hidangan ringan yang merupakan produksi negeri sendiri, sambil bermain gitar dan bernyanyi bersama.
  2. Matikan lampu, komputer dan telepon selular. Gunakan waktu sunyi tersebut untuk berisitrahat dari dunia listrik dengan bermeditasi untuk rileksasi pikiran dan tubuh.
  3. Undang teman spesial untuk makan malam romantis atau hanya sekedar ngobrol sambil ditemani cahaya lilin.
  4. Undang teman-teman untuk kemping di halaman rumah. Menyanyikan lagu, berbagi cerita-cerita seram, dan membuat jagung bakar di perapian.
  5. Melemaskan otot dan serta menenangkan pikiran dengan berendam menggunakan garam mandi sambil ditemani cahaya lilin.
  6. Matikan komputer dan menulis surat menggunakan kertas dan pen sambil ditemani cahaya lilin, seperti halnya yang dilakukan oleh orang pada masa belum ada listrik.
  7. Bersama teman atau keluarga bermain tebak-tebakan, catur atau kartu sambil duduk- duduk di depan rumah.
  8. Main tebak-tebakan bayangan senter.
  9. Lihat langit malam melalui teleskop [jika punya] dan nikmati indahnya pemandangan bintang di langit.
  10. Ambil foto atau video bagaimana kamu dan keluarga menghabiskan waktu pada Earth Hour dan jadikan foto dan video keluarga anda sebagai inspirasi orang lain dengan mengirimkannya ke halaman Home di www.earthhour.wwf.or.id klik Facebook, Twitter, Flicker atau YouTube. Dan jangan lupa ceritakan kisah seru keluarga anda dengan mengirimkan artikel ke tim Earth Hour Indonesia di[email protected]

Aku sendiri mungkin merencanakan kegiatan temu keluarga dan akan mencoba menggali apa yang menjadi cita-cita anak-anakku. Barangkali dengan memanfaatkan momen ini, banyak hal yang bisa kudapat bersama keluargaku.

Anda sendiri tertarik kegiatan apa untuk menyambut Earth Hour 2012 ini?

+++

Earth Hour 2009
Earth Hour 2010
Earth Hour 2011
Sumber gambar disini

10 menit 43 detik

Tak lama aku memandangmu,…

Hanya dari sekumandang isya hingga iqomahnya

Memaknai tatapan dari sudut yang kusebut kekaguman

Selendang merah jambu yang kau kenakan,

menutupi aura lelah penantianku.

Ya,…aku jatuh hati pada caramu menatapku

Tatapan yang hanya ada pada bunga yg jatuh pada belaian embun

Harusnya aku menahanmu disudut itu lebih dari jengah waktu

Sudut dimana kau tak dapat berucap,

” aku harus pergi “

Untuk datangmu menemui mimpiku

untuk senyum yang kau lepas tuk dahagaku

10 menit 43 detik itu,

disudut kedai teh di kota suci arafah

” Aku mencintaimu,sungguh…”

*Image from google*