Rumah Belajar Samsung di Makasar yang Inovatif

Rumah Belajar Samsung (RBS) yang keempat diresmikan di Makasar pada 27 Januari 2015. Alhamdulillah omjay berkesempatan mengunjungi peresmiannya. Samsung menyediakan kesempatan bagi para pemuda untuk meraih masa depan yang lebih baik dengan lapangan pekerjaan secara langsung dan berbagai pelatihan keterampilan. Adanya RBS diharapkan dapat menjadi solusi pengangguran terdidik di Sulawesi Selatan. Inilah salah satu contoh pendidikan multi budaya yang diharapkan memiliki dampak berkelanjutan dalam menyiapakn generasi emas Indonesia. Yuk kita baca liputannya!
Batu Peresmian Rumah Belajar Samsung di Makassar

Rumah Belajar Samsung (RBS) Makassar merupakan hasil kerjasama antara Samsung, Yayasan Cinta anak Bangsa (YCAB), Unit Pelaksana Teknis (UPTD), dan Pusat Pelayanan Sosial Bina Remaja (PPSBR) Makkareso Maros Sulawesi Selatan yang memberikan solusi edukasi keterampilan lanjutan lebih dari 240 anak putus sekolah di Sulawesi Selatan. RBS menjadi salah satu pemenuhan komitmen samsung pada dunia sosial dan ketenagakerjaan dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Tentu saja untuk mewujudkan semua itu samsung perlu menggandeng dan bekerjasama dengan lembaga lainnya.

Peserta pelatihan keterampilan di RBS MAKASSAR

Kolaborasi antar ketiga lembaga di atas memberikan kekuatan dahsyat untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Sungguh saya sangat kagum dibuatnya. Pemerintah daerah sangat antusias dengan adanya kerjasama dengan pihak swasta ini. Samsung bekerjasama dengan YCAB dan PPSBR Makkareso, Maros ingin mendapatkan pemetaan yang paling sesuai untuk menyasar target RBS di Makkasar. Tanpa adanya kerjasama antar lembaga, mustahil tujuan yang mulia ini dapat terwujud.

Peserta didik di RBS yg dilatih selama 5 bulan

RBS merupakan sebuah program strategic dari corporate citizenship Samsung Electronic Indonesia. Perusahaan elektronik dari Korea Selatan ini benar benar mencari lokasi yang tepat agar programnya tepat sasaran dan memiliki azas manfaat buat orang banyak.

Dialog dan wawancara dengan awak media dan blogger di RBS Makkasar

Perhatikan wajah-wajah anak muda dalam foto-foto di blog ini. Mereka begitu bersemangat belajar di RBS. Selama 5 bulan mereka dilatih keterampilannya, dan juga mentalnya. Kurikulum yang dibuat diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta pelatihan dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja pada umumnya. Harapannya, mereka siap kerja dan siap usaha serta kalau bisa siap kuliah lagi di perguruan tinggi. RBS akan berusaha untuk memfasilitasinya.

Gadis-gadis makassar yang cantik menyambut kami di RBS

Harus diakui, kondisi ketenagakerjaan kita banyak yang tidak siap pakai di dunia industri. Hal itu terjadi di hampir di setiap daerah. Tentu ini menjadi perhatian dan latar belakang samsung bersama lembaga lainnya membuka RBS di Makassar Sulawesi Selatan.

Para pemuda Makassar nan gagah rupawan

Sayang saya belum sempat mendapatkan kisah yang utuh tentang kisah dibalik para penerima bantuan RBS dan bagaimana bantuan samsung melalui RBS bermanfaat bagi mereka. Mr. Kanghyun Lee saat ditanya wartawan enggan menyebutkan berapa dana yang mereka gulirkan. Katanya cukup besar dan ini bisa dilihat dari bukti fisik dari adanya bangunan dan peralatan yang tersedia di RBS Makassar.

Pemberian Cinderamata bersama Farhan Sekjen YCAB saat peresmian RBS di Medan 28 Okt 2014

Inovasi penting yang dilakukan dalam rumah belajar samsung makassar dilakukan dengan fasilitas smart library dengan tujuan meningkatkan kebiasaan membaca anak-anak Indonesia dan juga mendukung bekal keahlian anak didik dalam budaya digitalisasi di dunia perusahaan. Otomatis buku-buku yang ada dalam perpustakaan ini adalah buku-buku yang mampu mencerdaskan peserta pelatihan. Ada sebuah buku lucu dan keren yang saya dapatkan dalam perpustakaan RBS ini.

Guru Monyet, bukan guru Biasa

Sekjen YCAB, Farhan sangat senang bisa ikut andil dalam mewujudkan RBS di 4 kota. Sayang saat pembukaan RBS di Makassar beliau berhalangan hadir, dan diwakili Dr. Iskandar Irwan Hukom (Board, Advisor Yayasan Cinta Anak Bangsa).

Interaksi antara Instruktur dan peserta didik terjalin akrab

Alhamdulillah, senang sekali omjay, Selasa 27 Januari 2015 bisa menyaksikan langsung peresmian rumah belajar samsung di Bantimurung, Kabupaten Maros Makassar. Omjay bisa hadir karena diundang oleh tim Talk Link dari Samsung sebagai bloggers. PT. Samsung elektronics Indonesia adalah perusahaan elektronik urutan ke-7 global brand berdasarkan survey interbrand. Sebuah loncatan hebat dari Samsung dalam dunia elektronik.

Mr. Kang Hyun Lee, Vice Presiden Samsung Electronic Indonesia berinteraksi langsung dengan para peserta didik di RBS Makassar

Dengan diresmikannya rumah belajar samsung di Bantimurung, Maros Makassar, maka sudah ada 4 rumah belajar samsung selain di Jakarta, Medan, dan Cikarang. Adanya RBS diharapkan lebih dari 1200 anak didik dapat dilatih menjadi teknisi elektronik handal dan wirausaha dalam setahunnya melalui pelatihan pelatihan yang diberikan di RBS. RBS di Sulsel diharapkan dapat membantu menurunkan tingkat pengangguran propinsi yang semakin meningkat setiap tahunnya bila tidak ditangani dengan baik.

Para pimpinan lembaga melihat langsung rbs, yaitu: Mr. Kanghyun Lee , Ibu Nurmi Handa, SH, MH, dan Bapak Drs. H. Patriot Haruni, Msi

Adapun lokasi RBS lainnya yang sudah diresmikan ada di Duri Kepa Jakarta Barat, Cikarang Bekasi yang diresmikan tahun 2012 dan kemudian di Tanjung Morawa Medan yang resmi digunakan sejak tanggal 28 oktober 2014. Di setaip RBS samsung berusaha menyediakan fasilitas pendukung seperti Smart Library. Adanya perpustakaan diharapkan dapat mencerdaskan anak bangsa dan meningkatkan kebiasaan membaca yang sangat lemah di kalangangenerasi muda kita.

Yuk Bergabung di RBS!

RBS memberikan kesempatan bagi para pemuda Indonesia untuk mengikuti pelatihan mental, keterampilan elektronik, dan softkill yang terdiri dari interpersonal skill dan intrapersonal skill. Dari pelatihan ini diharapkan ada kemandirian dan jiwa kewirausahaan dari para peserta yang belajar di RBS. Sudah banyak peserta yang berhasil dan sukses dalam karir setelah RBS didirikan.

Kang Hyun Lee, berdialog dengan peserta didik di RBS MAkassar

Rasanya seperti mimpi bisa berada di Makassar dan melihat langsung RBS yang keempat diresmikan. Selasa, 27 Januari 2015 omjay bersama media dan bloggers mendapatkan kesempatan meliput acara peresmian rumah belajar samsung yang sangat luas lokasinya. RBS dibangun dengan luas kurang lebih 240 meter persegi di dalam area 4,8 hektar di dalam area PPSBR Makkareso. RBS Makassar memiliki 4 ruang kelas dan 1 ruang smart library yang akan memberikan pelatihan keterampilan elektronik di bidang telepon selluler, teknologi informasi atau komputer, audio visual dan peralatan rumah tangga lainnya.

Peresmian RBS di Bantimurung, Maros Makasar, dn smbutan dari Ibu Nurmi Handa, SH, MH (Kepala UPTD Pusat Pelayanan Bina Sosial Remaja Makkareso, Maros)

Di tempat yang luas ini dibangun fasilitas gedung dan sarana penunjang lainnya agar mampu mempersiapkan anak muda Indonesia untuk tidak kalah bersaing dengan pemuda dari negara lainnya dalam mencari dan menciptakan pekerjaan sendiri. RBS yang didirikan dalam area seluas 4,8 hektar ini adalah milik UPTD PPSBR Makkareso di Jl. Poros Bantimurung km. 11, Kabupaten Maros. Keberadaannya diharapkan dapat mengatasi pengangguran, pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat Sulawesi Selatan.

Omjay Narsis di RBS Makassar

Terus terang omjay baru tahu ada rumah belajar samsung. Kalau tidak ada undangan datang kepada omjay, mungkin omjay tidak pernah tahu ada rumah belajar samsung yang kehadirannya sangat bermanfaat buat anak muda Indonesia. Peran swasta dalam peduli pendidikan tentu sangat diharapkan. Di sinilah dahsyatnya bila perusahaan swasta berkolaborasi dengan pemerintah daerah.

Konferensi Pers bersama media dan blogger di RBS

Usai berkeliling Rumah Belajar Samsung, ada konferensi pers dan dialog dari Mr. Kanghyun Lee (Vice President PT. Samsung Electronics Indonesia), Ibu Nurmi Handa, SH, MH (Kepala UPTD Pusat Pelayanan Bina Sosial Remaja Makkareso, Maros), Bapak Dr. Iskandar Irwan Hukom (Board, Advisor Yayasan Cinta Anak Bangsa), dan Bapak Drs. H. Patriot Haruni, Msi (Sekretaris Jenderal Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, mewakili Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan).

Dialog dengan ipul, salah satu peserta RBS yang sudah sukses

Dalam konferensi pers yang digelar, didapatkan informasi bahwa samsung akan membuka kembali rumah belajar samsung yang kelima. Tempatnya sampai saat ini masih dalam tahap penjajakan. Lalu ada cerita dari siswa rumah belajar yang sudah sukses setelah mengikuti pelatihan di rumah belajar samsung. Saeful Alimi yang biasa dipanggil ipul menjadi saksi hidup tentang bukti nyata peran RBS dalam membina dan melatih anak muda Indonesia dalam keterampilan tambahan. Videonya bisa ditonton di sini.

Interaksi sangat penting dalam sebuah pelatihan

Pengalaman diundang mengikuti peresmian rumah belajar samsung di Makasar bagi omjay memiliki arti tersendiri. Ternyata masih ada perusahaan dari luar negeri yang tidak hanya sekedar mencari keuntungan semata di negeri ini. Semoga bisa ditiru oleh perusahaan asing lainnya.

Kawan-kawan Media dan Bloggers yang Ikut Meliput ke RBS

Rumah Belajar Samsung memang sangat inovatif. Keberadaannya mengikuti perkembangan zaman. Teknologi yang ditampilkan dan dipelajari peserta pelatihan selama 5 bulan nampak modern. Saya percaya RBS akan menjadi tempat pengembangan pelatihan keterampilan di bidang teknologi elektronika, dan digital. Peran YCAB sebagai organisasi non profit Indonesia yang berfokus kepada pembagunan anak muda tentu sangat diharapkan. Adanya YCAB memungkinkan pemuda kurang mampu untuk mandiri melalui gaya hidup sehat, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Salah satunya dengan bekerjasama membangun rumah belajar samsung bersama PT Samsung Electronics Indonesia, dan Pusat pelayanan Sosial Bina Remaja Makkareso, Maros Sulawesi Selatan.

Suasana pembukaan Rumah Belajar samsung di Maros

Guru TIK di Persimpangan Jalan

Ketika bertemu pak Jokowi di sebuah hotel di Jakarta, saya katakan kepada beliau untuk mengembalikan mata pelajaran TIK di kurikulum sekolah. Jokowi tampak tertegun sejenak, dan kemudian memberikan senyuman kepada saya, dan bahasa tubuhnya mengatakan akan mengabulkan permintaan guru TIK dan KKPI se-Indonesia.

Perlu diketahui, guru Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di SD, SMP, dan SMA serta sederajat dengannya di lingkungan kementrian pendidikan agama sangat galau akhir-akhir ini. Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) di SMK juga mengalami nasib yang sama. Perasaan senasib dan sepenanggungan itu, akhirnya membuat kami para guru TIK dan KKPI berembug di UPI Bandung pada 23 Januari 2014. Terbentuklah organisasi guru TIK dan KKPI yang bernama Asosiasi Guru TIK dan KKPI Nasional yang disingkat AGTIKKNAS.

Dalam perjalanannya, organisasi ini mulai mencari celah agar mata pelajaran TIK dan KKPI dikembalikan dalam struktur kurikulum sekolah kita. Perlu diketahui, dalam struktur kurikulum 2013, ada mata pelajaran baru yang bernama prakarya. Mata pelajaran ini menggusur mata pelajaran TIK, dan ribuan guru TIK dan KKPI diminta mengampu bidang studi atau mata pelajaran ini. Banyak guru TIK dan KKPI dialihkan menjadi guru prakarya. Bahkan banyak juga yang diminta menjadi instruktur prakarya.

Melihat kenyataan itu, tentu saja banyak guru TIK dan KKPI protes, dan mereka melakukan dialog dengan pejabat kemendikbud dengan cara melaksanakan atau menggelar kegiatan seminar nasional guru TIK dan KKPI di Gedung A Kemendikbud Senayan Jakarta pada 26 April 2014. Saat itu, agtikknas mengundang pak Nuh, dan pejabat kemendikbud lainnya. Sayangnya, mendikbud di pemerintahan SBY ini tidak bisa hadir, dan membuat guru TIK dan KKPI yang hadir bertambah kecewa.

Kekecewaan mereka kemudian dilimpahkan saat dialog dengan kepala pusat kurikulum kemendikbud, pak Ramon Mahondas. Terjadilah dialog yang berat sebelah, dimana kepala pusat kurikulum “dibantai” dalam berbagai pertanyaan dan pernyataan teman-teman guru TIK-KKPI yang hadir. Mereka tidak puas, karena TIK hanya dijadikan sebagai tools dan bukan sebagai sebuah keilmuan atau sains yang wajib diajarkan kepada peserta didik. Dasar-dasar TIK harus diberikan sejak dini kepada peserta didik kita agar mereka tidak menjadi konsumen di bidang TIK. Anda bisa melihat videonya di sini.

karikatur agtikknas

Sebagai salah seorang guru TIK yang diberi amanah sebagai sekjen Agtikknas, saya berusa keras agar aspirasi kawan-kawan guru TIK dan KKPI dapat didengar oleh orang nomor satu di Kemendikbud. Pada Jumat, 2 Mei 2014, Agtikknas melakukan demo besar bersama para mahasiswa untuk menentang kebijakan pemerintah yang tidak adil kepada kami guru TIK dan KKPI. Kami memberikan 10 pernyataan sikap yang dapat anda lihat di sini. Guru TIK yang baik hati itu mendapat balasan seperti air susu dibalas dengan air tuba. Tujuh tahun lalu, ketika Kementerian Pendidikan menerapkan kurikulum KBK ada hal yang mencapai kemajuan. Dalam struktur kurikulum berbasis kompetensi itu terdapat mata pelajaran baru yang bernama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).Dikatakan maju karena ketika itu pelajaran TIK adalah hasil “pencomotan” ekstrakurikuler keterampilan komputer kemudian diganti baju menjadi mata pelajaran wajib, bernama TIK.

14096367722027662974
Rembuknas guru TIK dan KKPI 2 di UPI Bandung

Saat sore hari, perwakilan Agtikknas yang berdemo di depan kantor Kemendikbud diterima pak Nuh di ruang kerjanya. Beliau meminta kepada kami menyampaikan unek-uneknya. Namun sayang, waktu pak nuh singkat sekali sehingga pertemuan kami dengan pak Nuh tidak berlangsung lama. Pak Nuh mengatakan bahwa mata pelajaran TIK tetap dihapus dalam kurikulum 2013. Anda bisa melihat videonya di sini.

Setelah bertemu dengan pak Nuh, agtikknas terus melakukan konsolidasi dan memperkuat organisasi. Dalam rapat kerja nasional atau rakernas guru TIK dan KKPI se-Indonesia di Wisma Handayani, Jakarta selatan, disepakati Agtikknas terus mengajukan usulan agar mata pelajaran TIK dan KKPI dikembalikan dalam kurikulum sekolah. Tentu saja kami juga menyiapkan naskah akademiknya dan kemudian disampaikan kepada Kemendikbud. Anda bisa melihat foto kegiatan rakernas di sini.

Saat malam hari, perwakilan pengurus Agtikknas mengunjungi gedung DPR untuk menyaksikan langsung dengar pendapat atau rapat menteri pendidikan dan kebudayaan, Mohammad Nuh dengan komisi X DPR. Kami langsung melihat rapat itu dari atas balkon gedung dan melihat langsung laporan Kemendikbud kepada DPR. Pada saat dialog, beberapa anggota DPR, khususnya bang Miing dari PDIP, dan ibu Popong dari Golkar menanyakan nasib guru TIK dan KKPI kepada pak Nuh. Kami pun bersorak riang karena anggota DPR mengapresiasi apa yang kami sampaikan.

foto bersama dengan pak Nuh usai rapat dengar pendapat di gedung DPR

Usai rakernas pada 26-27 Mei 2014, perwakilan Agtikknas diundang oleh direktorat pendidikan SMA membuat draft Juknis dari permen guru TIK dan KKPI. Kami pun menyelesaikannya di hotel Preanger Bandung selama 5 hari non stop siang malam. Kami berusaha keras agar draft yang dihasilkan dapat membahagiakan semua guru TIK dan KKPI di tanah air.

Pada saat menyusun draft itu, ada harapan besar bagi kami terakomodasinya peran guru TIK dari tingkat SD, SMP, SMA dan KKPI di SMK. Harapan itu tertuang dalam draft juknis dan permen guru TIK dan KKPI yang kami usulkan kepada pemerintah. Kami berharap, kemendikbud dapat mengabulkan apa yang kami usulkan.

Namun, malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Ketua umum (Firman Oktora) dan Sekjen Agtikknas (Wijaya Kusumah), diundang secara mendadak ke hotel Falatehan Jakarta. Saat tiba di lokasi kami diminta mempresentasikan hasil usulan kami di hotel Preanger Bandung. Namun, pihak Direktorat P2TK Dikdas yang ternyata diberi wewenang Mendikbud menyusun Permendikbud peran guru TIK dan KKPI, rupanya sudah memiliki draft tersendiri. Mereka sudah ditunjuk menteri untuk menyelesaikannya.

Kami lalu memberikan masukan agar apa yang dirancang di Bandung dapat diakomodir dan diapresiasi. Sayangnya, posisi kami bukan pada bagian yang menentukan kebijakan. Kami hanya pada bagian mengusulkan. Ketika Permendikbud peran guru TIK dan KKPI diterbitkan atau keluar, tentu saja tidak menyenangkan semua guru TIK dan KKPI. Terutama buat guru TIK dan KKPI yang ijazah S1-nya tidak linier dengan bidang TIK yang diminta kemendikbud. Mereka menjadi sangat galau karena harus kuliah lagi, padahal mereka sudah memiliki sertifikasi guru TIK dan KKPI.

Permendikbud nomor 068 tahun 2014 itu akhirnya turun dan ditandatangani pak Nuh. Peran guru TIK dan KKPI dalam implementasi kurikulum 2013 tertulis jelas di sana. Ada 3 kewajiban guru TIK dan KKPI, yaitu membimbing siswa minimal 150 siswa, memfasilitasi guru, dan memfasilitasi TU di bidang TIK.

Tentu saja, Permendikbud yang baru ini bukan membuat guru TIK dan KKPI menjadi senang dan nyaman. Sebab dalam implementasi di lapangan tidak ada surat edaran ke kepala dinas pendidikan setempat, sehingga banyak sekolah yang belum menjalankannya. Ribuan guru TIK dan KKPI masih dialihkan menjadi tenaga pengajar mata pelajaran prakarya. Guru TIK menjadi bertambah bingung seperti apa yang dituliskan koran kompas cetak di sini.

14098760381797155874

Bersambung………….., sabar ya!

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Workshop Penelitian Tindakan Kelas di Kampus UNJ

Halo teman-teman guru era baru. Semoga sukses selalu.

Ikatan Guru Indonesia (IGI) kembali mengadakan workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kampus A, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rawamangun Jakarta Timur. Kegiatan ini adalah kerjasama IGI dengan penerbit Indeks.

Workshop PTK akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal: Minggu, 23 Februari 2014

Tempat: di Aula Wisma UNJ Rawamangun, Jl. Pemuda Komplek UNJ (turun di halte busway UNJ sebelah Gedung Sertifikasi Guru UNJ), telepon Wisma UNJ di 0214890236. Bagi peserta dari daerah yang membutuhkan penginapan dapat menghubungi pengelola Wisma UNJ.

Acara akan dimulai dari jam 8 pagi sampai 16 sore (8 jam), dengan nara sumber/instruktur Workshop:

  1. DR. Nusa Putra, M.Pd (Dosen FIS UNJ), penulis buku penelitian kualitatif
  2. Wijaya Kusumah M.Pd (penulis buku mengenal PTK)
  3. Drs. Dedi Dwitagama, M.Si (penulis buku mengenal PTK)

Biaya Rp. 150.000,- (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah), dimana peserta mendapatkan sertifikat, Buku mengenal PTK, konsumsi, dan bimbingan secara online usai pelatihan untuk membuat laporan PTK.

Biaya workshop atau pelatihan sudah ditransfer ke rekening panitia di Bank Bukopin UNJ, rek 0105035962 a.n. wijaya kusumah.

Mari kita sama-sama belajar ilmu penelitian tindakan kelas (PTK) secara baik dan benar. Semoga bapak/ibu guru dapat melaksanakannya di kelas sesuai dengan kaidah ilmiah. Temukan potensi unik yang dimiliki peserta didik melalui PTK.

Informasi dan pendaftaran dapat menghubungi omjay di hp 08159155515. Info lengkap di http://wijayalabs.com

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Pemenang Lomba Menulis Artikel di TWC3

Teman-teman Blogger yang Omjay Sayangi dan Banggakan.

Bersama ini diumumkan pemenang lomba menulis TWC3 yang tulisannya sudah dilihat, dibaca, dan dinilai oleh tim juri (Pak Rudy, Bu Mugi, dan Pak Sukani)

Para pemenang Guraru Award 2013 merekomendasikan pemenang tulisan terbaik di http://guraru.org adalah :
  1. Etna Rufiati, Judul Artikel :Dahsyatnya Siklus Belajar Menulis di TWC 3
  2. Sri Sugiastuti, Judul Artikel : Buktikan Bahwa Menulis di Media Itu Menghasilkan
  3. Fitria Yustiarsih, Judul Artikel :Reportase TWC 3 hari pertama

Terimakasih, semoga dapat memotivasi peserta TWC3 lainnya. Para pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang total Rp. 750.000,- sebesar:

  • Juara I berupa uang sebesar Rp. 300.000,-
  • Juara II berupa uang sebesar Rp. 250.000,-
  • Juara III berupa uang sebesar Rp. 200.000,-

Kepada para pemenang dimohon untuk mengirimkan no rekeningnya ke omjay di hp 08159155515. Terima kasih kepada para donatur yang telah mendukung penuh acara ini.

Menjadi Guru di Zaman Edan

Semoga kita semua dalam keadaan sehat. Baik lahir maupun batin. Dengan begitu kita bisa menyehatkan orang lain. Apalagi bila anda berprofesi sebagai seorang guru. Anda perlu memiliki kesehatan tubuh yang prima. Di zaman edan seperti saat ini, kesehatan lahir maupun batin harus terjaga dengan baik.

 

13832734187474547
Menjadi Guru di Zaman Edan

 

Menjadi guru di zaman edan memang butuh perjuangan. Perjuangan dari dalam diri maupun perjuangan melawan orang lain. Marilah sekarang kita saling bergandengan tangan untuk mendidik murid atau siswa dengan sepenuh hati. Tak perlu lagi saling menyalahkan, dan mari kita mencari solusi yang terbaik.Tanggung jawab kita bersama-sama untuk menyelesaikannya. Mari, sudah saatnya kita kembalikan ruh pendidikan kepada rel yang benar. Pendidikan yang lebih mengutamakan pembentukan akhlak anak, dan bukan pendidikan yang hanya mengedepankan kognitif saja. Anak harus dididik bukan hanya cerdas otak, tetapi juga cerdas watak.

 

Mari kita simak berita dari detik.com dengan judul “Duh! Ada 10 Siswa SMP yang Terlibat Syuting Video Porno”. Sebagai seorang guru sekaligus pendidik, tentu saya sedih membaca berita ini. Miris rasanya melihat kenyataan itu. Tentu harus dicarikan solusi yang jitu agar murid atau anak didik kita tak menjadi seperti itu. Moral mereka sangat bejat dan nampak sekali pendidikan agama dan karakter tak tersentuh dalam hati mereka. Perlu kerja keras guru mengantarkan mereka menjadi orang yang bertakwa.

 

Lebih menyedihkan lagi ketika membaca berita di okezone.com dengan judul “Siswi SMP di Tasikmalaya Diperkosa Temannya Beramai-ramai”. Saya menangis dalam kesedihan yang mendalam. Sebagai seorang guru saya dan teman-teman guru lainnya harus berjuang agar peserta didik kami menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan berkarakter. Mereka harus berprestasi tinggi. Keimanan dan ketakwaan (imtak) harus seiring sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

 

Mereka para generasi penerus bangsa tak boleh menjadi orang edan. Apa itu orang edan? Orang yang berkelakuan bejat dan menjadi laknat bagi semua. Seharusnya mereka harus menjadi rahmat dan sehat rohani serta jasmani. Di zaman global seperti ini, perlu guru yang siap jadi pemandu, dan mampu menjadi tauladan bagi mereka. Keteladanan jauh lebih berbekas ketimbang lisan atau ucapan. Negeri ini memerlukan banyak guru yang mampu memberikan keteladanan. Satu kata antara perkataan dan perbuatan.

 

 

Negara kita tak mungkin terlepas dari era global. Itu berarti Informasi dalam era global sangat terbuka , jiwa kita belum siap. Anak-anak kita belum siap menerimanya bila tak ada pemandunya. Perlu banyak orang tua dan guru yang mampu menjadi pemandu. Seorang teman memberikan komentar di facebook. “Kejadian seperti ini sebenarnya sudah sering terjadi dari jaman saya ketika sekolah di smp kira-kira 2004-2007″. Saya hanya bisa mengucapkan “Astaghfirullah”. Saya memohon ampun kepada Allah.

Seorang rekan guru berkomentar, “guru di zaman edan, murid edan, maka gurunya harus lebih “edan” (baca: Jangan jadi guru yang biasa-biasa seperti kebanyakan guru lainnya)”. Guru harus mampu kreatif dalam berkomunikasi dengan peserta didiknya. Guru harus mengenal karakter siswanya masing-masing.
Dalam diam saya mengaminkan. Jadilah guru yang tidak biasa. Jadilah guru yang luar biasa! Jadilah guru dengan melakukan hal-hal baru dalam berinteraksi dengan peserta didik kita. Jadilah guru yang tak bermental pengeluh, dan jadilah guru tangguh berhati cahaya. Jika semua sepakat bekerja dengan niat yang baik dan ikhlas, Insya Allloh selamatlah negeri ini.
Mari selamatkan pelajar dan remaja kita yang beragama Islam dengan Kitab Suci (Al-Qur’an). Dekatkan mereka pada kitab sucinya, dan bimbing mereka kembali ke jalan yang benar sesuai dengan ajaran nabinya. Begitu juga dengan penganut agama lainnya. Saya yakin mereka membutuhkan pemandu yang mampu memberikan keteladanan dan kepemimpinan. Guru sekarang harus mampu menjadi pemimpin, motivator, evaluator, dan konselor bagi peserta didiknya. Mari mendidik dengan hati. Mari mendidik dengan pikiran jernih, dan disertai zikir kepada Allah. Bila digabungkan dari hati+pikir+zikir, dan strategi pasti dalam kepastian tertuju ke arah kebenaran. Memang sulit banget implementasinya, tapi bisa!
Menurut Ahmad Jauhari, Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi hal di atas adalah:
Pertama, fakta di atas terjadi, salah satunya, ‘control sosial’ sudah mulai melemah. Dari dulu, di kampung-kampung, control sosial masih kuat, oleh sebab jenis pekerjaan masih seragam. Hmm tampaknya kini tak mungkin lagi.

 

Kedua, Ujung pertama dan tombak utama anak adalah kedua orang tua. Sebetulnya, hal yang pertama patut untuk ditunjuk ‘hidung’ dalam problem di atas (sex bebas remaja) adalah melemahnya kasih-sayang orang tua terhadap anaknya. Pendidikan dalam keluarga mulai melemah.

Solusinya, tampaknya hal yang pertama adalah soal mendidik para calon orang tua, dan orang yang sudah menjadi orang tua, sebab masalah ini apa pada problem kebudayaan kita, yang terggelam oleh budaya hedonisme, materialisme, dan seterusnya. Hal yang persisnya budaya kedagingan dan materialistis. Hal ini yang dikejar orang sekarang. jadi memang pendidikan yang memungkinkan seorang individu yang bisa menjadi diri sendiri, yang harus terus menerus di upayakan.

 

Menjadi guru di zaman edan memang memerlukan kreativitas tersendiri. Gunakan cara-cara baru sebab anakmu hidup dalam alam mereka. Ajak dialog dan teruslah berkomunikasi seperti layaknya seorang sahabat yang curhat kepada temannya. Semoga kasus-kasus negatif tentang murid atau siswa tak banyak terdengar dan terbaca lagi di media arus utama. Mungkinkah?

13832739231919393570

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com

Apa Sih Manfaatnya Menulis dan Meneliti Bagi Guru?

omjay

Seorang guru bertanya kepada saya melalui email [email protected]. Pertanyaannya panjang banget kayak kereta. Daripada disimpan di dalam email saja, lebih baik saya bagikan saja dalam blog kompasiana, hehehe. Semoga bermanfaat!

  • Manfaat dari menulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk apa om?
Wah banyak banget, diantaranya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

  • Ada prospek ndak untuk menambah pemasukan saku, misal ada gak event lomba2 tentang PTK ?
Kalau kita menulis laporan ptk dan anak didik merasa puas dengan pelayanan kita sebagai guru, tentu rezeki dengan sendirinya akan mengalir. Jadi niatnya bukan karena duit, tetapi dalam rangka refleksi diri. Enak gak cara ngajar kita dan disukai oleh peserta didik. Kalau begitu terus, kita akan berusaha untuk emmperbaiki cara mengajar kita menjadi lebih baik.
  • Mengapa omjay suka sekali dengan PTK?
Wow, sebab dengan melakukan ptk saya menjadi tahu kekurangan saya dalam mengajar dan menemukan metode baru dalam pembelajaran. PTK itu dimulai dengan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang menantang, pengamatan yang cemerlang, dan refleksi diri yg gemilang. Itulah mengapa saya suka sekali melakukan PTK.
  • Omjay, saya sangat berminat dengan dunia kepenulisan..godaan terbesar adalah tidak istiqomah, banyak faktor penyebabnya….misal keluarga, masalah pekerjaan, dan urusan lain yang menyita..minta kiatnya, agar istiqomah..
Kiatnya cuma satu. konsisten dan komitmen. Bila berjanji pada diri sendiri ya ditepati. Jangan seperti lagu dangsut eh dangdut, “Kau yang berjanji kau yang mengingkari”, hehehe, Jadi godaan itu lebih besar kepada melawan kemalasan diri.
  • Saya ikut lomba sayembara pengayaan puskurbuk 2 kali, tapi tidak lolos…mengharap bansos pun juga tidak dapat…..sebabnya kira2 apa ya om?apa karena saking banyaknya peserta?
Berkali kita gagal, lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri, jangan mengeluh. Jadi kalau baru 2 kali mah itu masih kalah dengan saya, saya sudah 10 kali gak menang dan terus saja mengirimkannya dan akhirnya jadi juara pertama, alhamdulillah. Jadi kalau kita kalah jangan lantas terus menyerah. Perbaiki dan pelajari kembali kekurangannya.
  • Om punya jadwal lomba kepenulisan tahunan ndak om?minta share nya om, coba2 saya ikuti..
Wah banyak banget di internet. Tinggal googling aja. Setiap tahun pemerintah selalu membuat lomba karya tulis untuk guru. ketik saja di google lomba karya tulis guru.
  • Omjay bisa ke berbagai kota di Indonesia dalam rangka apa om? undangan dari sana atau delegasi dari lembaga tertentu ?

Dalam rangka menyebarkan ilmu menulis, dan undangan saya dapatkan dari mereka yang belum saya kenal sebelumnya. Mereka banyak membaca tulisan saya di internet, dan kemudian mengundang saya menjadi pembicara. Saya bergabung dalam komunitas Ikatan Guru Indonesia (IGI).

  • Punya link dengan perusahaan penerbitan buku om? Barang kali mereka masih butuh penulis…
Penerbit jelas sangat butuh penulis. Hanya saja, mereka harus selektif dalam memilih penulisnya. Ya jangan sampai buku yang diterbitkan tidak layak jual dan akhirnya hanya tersimpan di gudang, hehehe. penerbit jelas tak mau rugi.
  • Tentang tema menulis, biasanya penerbit menyerahkan pada penulis , atau kita mengikuti penerbit ?
Hmm, bisa tergantung penulis, dan bisa juga tergantung pesanan penerbit. Prinsipnya layak jual dan laku dijual kepada pembaca. Penerbit itu urusannya bisnis, jadi bila tak menguntungkan mereka tak mau menerbitkan, kecuali mereka punya misi sosial.
  • Minta nasehat dan motivasi terus, om…,
Nasehat saya teruslah menulis, dan jangan takut tulisan kita tak dibaca oleh orang lain. Ingatlah motto ajaib omjay, Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.
  • Terima kasih, om..
sama-sama

1382947680191799105

spanduk ptk

 

 

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com

Forum Untuk Anak Berprestasi

Saya (Ahmad Syaikhu) bersama Anak-Anak Berprestasi Kota Bekasi

Jumat yang lalu saya menerima tamu anak-anak (pelajar) berprestasi Kota Bekasi. Anak-anak Kota Bekasi itu berprestasi dalam berbagai bidang. Ada yang berprestasi dalam bidang akademik, menjuarai beberapa lomba sains tingkat nasional. Ada juga yang unggul dalam bidang organisasi, seperti Ketua Ikatan OSIS Kota Bekasi. Dalam bidang pramuka, pelajar Kota Bekasi turut serta mewakil Indonesia dalam Jambore ASEAN ketiga di Singapura. Dan yang terakhir, M. Rayhan Akbar, Pelajar SMA Negeri 8 menjadi salah satu anggota Paskibraka Nasional 2013.

Secara pribadi dan selaku pimpinan daerah merasa bangga dengan anak-anak Kota Bekasi yang berhasil meraih segudang prestasi. Ini menjadi kebanggaan kita sebagai warga Kota Bekasi. Disamping kebanggaan, menurut hemat saya ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk mendidik anak-anak kita lebih unggul dan berkarakter.

Kita tidak hanya menginginkan anak-anak kita sekadar memiliki sejumlah prestasi tanpa didukung oleh kekuatan karakter. Jika kita hanya sekadar menekankan pada Continue reading Forum Untuk Anak Berprestasi

Belajar dan Berbagi Pengalaman Implementasi Kurikulum 2013

Senin-Jumat, 7 s.d. 11 Oktober 2013 saya ditugaskan oleh sekolah untuk berbagi pengalaman mengajar prakarya dalam pelatihan implementasi kurikulum 2013 bagi guru sasaran tambahan tahun 2013.

Pelatihan ini dilaksanakan di Ciloto Indah Hotel Puncak, Bogor, Jawa Barat oleh pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan bahasa kementrian pendidikan dan kebudayaan. Peserta yang diharapkan hadir berjumlah 559 orang guru SMP yang ada di DKI Jakarta.

1381160350658341561

Peserta Diklat Implementasi Kurikulum 2013

 

Kaget juga diminta berbagi pengalaman mengajar prakarya di SMP, dan menjadi fasilitatornya. Saya langsung mempersiapkan peralatan alat peraga yang saya bawa. Dengan alat peraga yang merupakan hasil prakarya siswa SMP Labschool Jakarta, saya berharap lebih memperjelas pengalaman nyata saya dalam mengajar prakarya dengan aspek rekayasa, dan materi membuat alat penjernih air sederhana.

Tahap yang dilakukan saat ini adalah pelatihan implementasi kurikulum 2013 bagi guru sasaran tambahan tahun 2013. Guru sasaran pelatihan ini adalah guru mata pelajaran IPA, IPS, Matematika, Prakarya, PKN, Seni Budaya, PJOK, Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia SMP.

Senang sekali bisa bertemu dengan teman-teman guru di Jakarta. Ada beberapa diantaranya saya sudah kenal lama. Kami seperti berada dalam kegiatan reuni alumni IKIP Jakarta/UNJ. Ketika sesi foto dilakukan setelah acara pembukaan, guru-guru yang hadir nampak ceria dan bersemangat.

Usai acara pembukaan, teman-teman guru mengikuti tes awal atau pretest di ruangan yang sudah disiapkan oleh panitia. Sedangkan para fasilitator dikumpulkan di ruang khusus panitia untuk mendapatkan pengarahan dari penanggung jawab akademis.

Ada pengalaman baru saya dapatkan. Saya bertemu dengan orang-orang hebat yang menguasai ilmunya masing-masing. Saya menjadi tahu bagaimana teman-teman fasilitator berbagi tugas. Di pertemuan itu, kami saling melengkapi dan memberikan masukan agar para peserta terlayani dengan baik.

Setelah berkumpul di ruang panitia, teman-teman fasilitator langsung ke ruang kelasnya masing-masing. Saya diajak menuju ruang belajar prakarya. Di tempat itu, teman-teman guru sedang asyik melakukan tes awal atau pre test. Saya ditemani oleh ibu Elita Burhanudin dan Pak Sigit Purnomo.

Kami saling berkenalan dengan para peserta. Cair sekali suasananya, sebab beberapa orang guru sudah saya kenal dengan baik. Benar-benar terasa reuni suasananya. Kami saling berbagi tugas, dan membagi kelompok kerja. Alhamdulillah, terbentuk 4 kelompok yang terdiri dari kelompok kerajinan, budidaya, rekayasa, dan pengolahan. Ada 32 orang guru hadir dan siap menerima materi pelatihan implementasi kurikulum 2013.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com