Puisi: Saat Senja, Ketika Ramadhan Pergi

Saat senja, ketika Ramadhan pergi

Keharuan menyentak dikalbu, menyentuh nurani

Seiring semburat merah jingga bertahta di rangka langit

Bulan Suci beranjak perlahan, menapak dalam keheningan

meninggalkan jejak-jejak cahaya hingga batas cakrawala

Dan aku luruh dalam kesedihan tak terungkapkan

 

Saat Senja, Ketika Ramadhan Pergi

Bersama segenap doa yang terangkum pada setiap sujud,

pada lembar demi lembar Tadarrus Al Qur’an,

pada tiap untai khusyuk Tarawih

pada ikhlas sedekah dan zakat

pada takjub kehadiran Lailatul Qadr

pada gema Takbir, Tahlil dan Tahmid

mengagungkan kebesaranMU ya Allah..

Rindu ini mengapung bersama airmata yang menitik perlahan

Akankah Ramadhan menemuiku lagi tahun depan?

 

Saat Senja, Ketika Ramadhan Pergi

Aku terkulai dalam sunyi mendekap kalbu

Diatas sajadah yang terbentang hingga kaki langit

bersama harapan menemuimu kembali, Ramadhan..

dengan segala gigil kangen yang senantiasa berdetak

di setiap nadiku

bersama lirih Zikir yang kulantunkan dengan bibir bergetar

menyebut namaMU ya Allah

menyebut KemuliaanMu ya Allah..

 

Cikarang, akhir Ramadhan 1432 H

Catatan:

Foto adalah karya Pak Firman Alamsyah di Citography

Untuk Moe Sang Pemimpin Bangsa Ku

Salam merdeka untuk bangsa indonesia

Perjalanan panjang telah kau lalui dari panas, perih dan pahit bahkan pertumpahan darah yang di rasakan pahlawan untuk memperjuangkan negara tercinta ini, demi seucap kata merdeka yang mampu di akui oleh negara lain pun tercapai, namun mengapa perjuangan hanya sampai kata merdeka saja. apakah tidak ada kata makmur dan sejahtra yang harus di capai. mungkin jika pahlawan bisa merasakan sangat kecewanya mereka oleh kelakuan kita.merdeka mungkin hanya sebuah janji namun kenyataan nya tidak di rasakan oleh semua warga negara indonesia.

 

Kata merdeka di sisi lain sudah tercapai namun, yang merasakan merdeka hanya orang orang yang mampu hidup dengan kecukupan bahkan lebih, dan kami kami ini mau di bawa kemana, janjinya merdeka namun rasanya kami masih tertindas. harga diri kamidi tindas di mata saudara sendiri yang selalu mengaku sebangsa dan se tanah air dan negara lain , mana wajah mu indonesia untuk di mata dunia,apakah diri mu tak sadar sang pemimpin ku .Kami butuh dirimu, diri yang kuat, tegar, berani dan bertanggung jawab.namun apa yang kau beri kepada kami sang pemimpin negara ini.apakah wajah mu tak malu di mata msayrakat mu ini. tanyakan pada diri mu sendiri.

 

 

Mungkin kita selalu bangga dengan kekayaan alam kita, Tapi sadari lah, itu semua tidak menjamin kita untuk makmur dan sejahtra dan jangan kau bilang bangsa indonesia adalah bangsa yang bodoh, tapi lihat putra putri indonesia selalu mendapat peluang untuk di hargai oleh bangsa lain. dan jangan kau tampilkan seribu alasan untuk menutupi wajah mu pemimpin ku yang lemah. kami putra putri indonesia mempertanyakan kemana janji janji mu sebelum diri mu menjadi saat ini. kami butuh keseriusan dirimu.

 

 

 

Apakah kah kau sadar pemimpinku kalau kita sekarang ini secara tidak langsung dianggap pembantu oleh negara lain di negeri indonesia ini. bahkan negara lain dapat merendahkan dan memijak mijak kita namun diri mu hanya diam dan diam dengan seribu alasan untuk sebuah titik aman di singa sana mu.mungkin ada rasa sesal didalam hati ini kenapa selalu pemimpin kita hanya selalu mengucapkan sabar, sabar dan selalu sabar.ayolah pemimpinku bangkit dan tegar tunjukan kalau negara kita ini adalah negara MACAN nya ASIA yang dulu pernah di gelarkan oleh kita.

 

Jika saja merdeka ini dapat terciptakan dengan akhir kata makmur dan sejahtra banggalah kami dengan bangsa ini. lihatlah bangsa kita kemiskinan masih terdepan, busung lapar masih terlihat, korupsi bagai jamur yg di pelihara, hukum yang bisa di tawar dan daerah terisolir seperti kebanggaan yang tidak ada perubahanya dan perjuangan untuk kata tiada.rubah lah bangsa ini bikin bangga kami sebagai bangsamu.

 

Untuk moe pemimpinku, sabar dan lemah lembut adalah simbol ciri khas bangsa indonesia, tapi lihat dalam arti luas dengan kesabaran mu dan lemah lembutmu kita selalu di injak injak oleh bangsa lain, di rendahkan di mata umum..tunjukkan pada dunia jika kita sudah merdeka.

Salam kemerdekaan untuk bangsa indonesia

Terima kasih

Bersilahturahim ke Rumah PLT. Walikota Bekasi

Foto Bersama bang Pepen

Senang sekali bisa bertemu dan bersilahturahim dengan bapak PLT Walikota Bekasi, bapak Rahmat Effendi di rumah beliau yang asri di Pondok Pekayon Indah. Selasa, 9 Agustus 2011 sekitar pukul 15.30 WIB kami berisilahrurahim dengan PLT Walikota Bekasi ini. Teman-teman komunitas blogger bekasi diterima langsung oleh pak Rahmat Effendi yang biasa kami memanggilnya bang Pepen. Kamipun ditemani oleh tim dari telematika dan humas pemkot Bekasi. Ibu Murni dan ibu Sri menjembatani kami dalam menyampaikan pesan penting tentang acara amprokan blogger yang akan kami selenggarakan sabtu-minggu, 17-18 September 2011.

Bertemu bang Pepen yang awalnya sulit, menjadi terasa mudah ketika komunikasi terjalin dua arah. Alhamdulillah, terjadilah dialog diantara kami, dan beliau sangat merespon apa yang ingin kami kerjakan demi kelancaran acara amprokan blogger yang akan kami selenggarakan. Anda bisa melihat informasi lengkapnya di http://temublogger.com.

Bertemu Bang Pepen di Rumah Beliau

Banyak hal penting beliau bantu dengan senang hati, seperti ketika kami kesulitan tempat acara seminar, maka beliau langsung menelepon pimpinan pengelola asrama haji bekasi. Syukur alhamdulillah, aula asrama haji bisa digunakan untuk acara seminar di hari pertama. Tinggal urusan surat, dan administrasi yang akan diurus oleh bagian telematika.

Banyak hal penting lainnya yang kami bicarakan, dan semoga dapat terealisasi ditingkat implementasi. Saya pun berharap pertemuan yang saling melengkapi ini dapat menjadi pelajaran ke depan bahwa segala sesuatu bisa dikomunikasikan asalkan masing-masing pihak saling percaya, dan mau duduk bersama membahasnya.

Berfoto Bersama dengan bang Pepen

Saya dan teman-teman panitia Amprokan blogger 2011 mengucapkan terima kasih kepada bapak PLT Walikota Bekasi yang telah menyambut kehadiran kami dengan penuh kekeluargaan. Semoga bapak selalu diberikan kesehatan, dan dapat hadir di acara amprokan blogger bersama teman-teman komunitas blogger dari seluruh Indonesia. Kita berharap acara amprokan belogger yang kedua ini berjalan dengan sukses dan lancar.

Ayo Daftarkan Diri Anda!

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Dangdut dan Oma

http://free-nyanyian.blogspot.com/2010/09/rhoma-irama.html

Bunyi gendang yang meliuk-likuk beriringan mesra dengan suara seruling bambu, berpadu kocokan gitar serta instrument music lainnya menyatu dengan pas menghasilkan irama musik bernada melayu dan india, biasa disebut dangdut, kata yang merepresntasikan bunyi gendang ‘dang-dut’. Jika sudah seperti itu membuat badan tak diam diri bergerak kiri-kanan mengikuti irama musik.

Begitulah musik yang selalu menemani setiap waktu saya ditengah-tengah sajian musik aliran rock, pop, reggae dan lainnya. Namun irama lagu dangdut sudah terlanjur akrab di telinga saya, pasalnya sejak kecil tetangga di kampong di Bekasi Jawa Barat, selalu memutar lagu dangdut seperti rhoma irama, elvi, mansyur s, megy z dan lain-lain sampai sekarang pun masih terdengar bunyi dang-dut itu.

Banyak musisi dangdut yang saya kenal. Tapi lain halnya untuk seorang yang mengklaim dirinya sebagai Raja Dangdut atau biasa dipanggil Bang Haji Rhoma irama yang selalu saya putar lagu-lagunya. Namanya sudah begitu familiar terutama di telinga orang-orang di desa karena lagu-lagunya, namun aksinya di layar tancep tak kalah menarik banyak film ia bintangi sehingga semakin akrab.

Lirik yang disajikan Rhoma Irama tak hanya berkutat soal percintaan ia pun mencoba mewakili masyrakat pinggiran, seperti dalam tembangnya yang berjudul Begadang dua, ia menceritakan kehidupan antara orang beruang (orang kaya) yang setiap malam minggu biasa nongkrong dan makan di tempat-tempat mewah, sementara untuk yang tak beruang cukup dengan nongkrong di pinggir jalan sembari bernyanyi. Ini persis seperti yang saya alami sehari-hari di kampong waktu dulu.

Tak berhenti di situ. Dalam lagunya yang lain ia berbicara perihal Indonesia yang Hijau daratannya dan biru lautannya namun kekayaan sumber daya alam yang melimpah itu tak sampai dinikmati pemiliknya yakni rakyat secara merata sehingga yang terjadi “yang kaya makin kaya yang miskin makin misikin” ujar Rhoma irama.

Ada pula lagu Oma orang desa biasa menyapa, yang mengkampanyekan Demokrasi Pancasila sebagai doktrin Orde Baru, barang kali menurut saya, ini dilakukannya untuk menjaga jarak dengan pemerintah agar tak dibrangus, memang sepanjang karirnya oma jarang berurusan dengan pemerintah. Lagu yang berjudul HAM kalau tak salah, “di awali dengan kata ‘hormati hak asasi manusia, jangan suka memperkosa kebebasan warga negara….. berlanjut, ‘gerakan demokrasi pancasila sebagai landasan negara kita… dan seterusnya.

Meski sudah selang beberapa tahun lamanya lagu-lagunya -tak hanya rhoma irama- terasa awet tak basi seperti lagu band-band saat ini yang baru di dengar lebih dari sebulan sudah bosan telinga bersedia mendengarkannya. Hah mungkin itu subjektif saya. Tapi jika berbicara kualitas semua orang tahu berkualitas mana antara buku best seller dengan disertasi.

Lirik dangdut perubahan cara pandang masyrakat

Lirik-lirik dalam music merupakan representasi dari realitas yang ada dalam diri sang musisi ketika melihat dirinya atau realitas di luar. Begitu pula dengan lirik-lirik lagu dangdut yang diciptakan sang musisi dapat terlihat apa yang terjadi di masyarakat saat ini dan lalu. Dalam lirik yang diciptakan oleh musisi dangdut era Rhoma irama seperti Megi Z, Mansur S, Elvy Sukaesih serta lainnya dengan era dangdut saat ini sebut saja Trio macan dengan teman-temannya mengalami pergeseran atau perubahan. Baik dari segi penggunaan bahasa, cerita yang ditampilkan, dan unsur ke melayuannya.

Lirik-lirik era rhoma umumnya masih kental akan ke melayuannya ini ditandai dengan banyaknya lirik yang bercorak pantun. Pantun merupakan kebudayaan melayu. Serta kata-kata yang dipakai menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan sopan, menggunakan pengibaratan, dengan kata-kata puitis yang memiliki unsur sastra yang tinggi. Dengarkan saja lagu-lagu rhoma..

Dalam lirik soal percintaan sering menggambarkan posisi seorang yang mencinta ketika ditinggalkan selalu berharap agar cintanya dapat kembali, sampai memimimpikannya, disertai permohonan maaf bila terdapat kesalahan, dan berdoa kepada sang tuhan. Kurang lebih perihal itulah yang terdapat di lirik lagu-lagu dangdut era Rhoma.

Sementara itu, Suami selingkuh, ketahuan dari smsnya, kemudian Hamil di luar nikah, main serong dengan wanita lain atau (Jablay). Itu semua merupakan kata-kata yang akrab di lirik lagu dangdut saat ini. Jarang sekali mungkin hilang sudah unsure-unsur ke melayuannya. Bahasa yang digunakan pun sangat jauh dari kesopanan berbahasa misalnya kata-kata seperti Jablay, garong, gue, loh, sudah menjadi bumbu dalam lirik-lirik lagu dangdut saat ini.

Bila sebelumnya lagu dangdut tak berani membicarakan aib namun saat ini permasalahan ini menjadi menu utama. Umpamanya lirik lagu hamil di luar nikah yang sekarang tenar, sungguh tak ada penyesalan dan malah diangap persoalan biasa. Kemudian ada pula lirik lagu bercerita tentang seorang yang ketahuan selingkuh namun itu dianggap persoalan lumrah lagi-lagi tak ada perasaan malu dan penyesalan.

Dapat terlihat adanya pergeseran budaya dari masyrakat kita yang sejatinya adalah budaya timur, terkenal akan kesopanannya serta memiliki rasa malu kini telah berubah kearah yang lain yang jauh dari kesopanan atau berubah menuju kebarat-baratan. Tapi bukan yang baik dari barat yang diambil melainkan efek negativnya yang terserap. Hal ini disebabkan oleh globalisasi yang tak dapat dihindari, hal yang diperlukan ialah pembentangan budaya yang kuat. Bila ingin melihat budaya masyarakat seperti apa, dengarkan saja music kegemarannya. Seperti dangdut ini yang menangkap kenyataan dalam kehidupan sehari-hari untuk disampaikan ke khalayak.[]DIN

 

Top up emas atau Top up paket santunan anak yatim..??

Kemarin sore saya dapat kabar seperti ini dari seorang sahabat
————————————————–
Kondisi per Hari ini s/d tutup bank jam 15.00

HDE BSM Rp 449,401 (note: Kabarnya besok akan jadi 472,000)
Ijaroh 1.2% / month (periode 15 hari-an)

HDE BRI syariah Rp 451,250
Ijaroh 1.25%/month (periode 10 hari-an)

Market Price LM 100gr 495,000/gr.
(tapi…..barang gak ada….)
———————————————

Membaca situasi diatas biasanya banyak pemain emas yang akan langsung melakukan Top Up jika punya gadai emas di bank untuk memanfaatkan momen yang ada

Buat yang belum paham, Top Up adalah meng-gadai ulang emas kita walaupun belum jatuh tempo atau istilah gampangnya yaitu akad lagi sama bank dengan menggunakan HDE Emas yang terbaru

Kondisi penurunan nilai uang yang mengakibatkan “kenaikan” harga emas akan berlangsung terus dalam beberapa hari kedepan apalagi ditunjang indikator dari beberapa negara besar yang mempertahankan nilai cadangannya kedalam bentuk emas

Kita tinggalkan sejenak soal harga emas yang menggila, kita kembali ke bulan Ramadhan

Di acara santunan 1000 anak yatim dan pemberian tongkat kepada 100 tunanetra yang diadakan oleh TDA Bekasi pada tanggal 20-Agustus di Bekasi Square ternyata juga mengalami peningkatan

Kondisi terakhir tanggal 9-agustus pukul 18.00 WIB adalah sebanyak 401 paket santunan dan 100 tongkat padahal sebelumnya total paket hanya 369 jadi kondisinya sama dengan gonjang-ganjing emas, sama-sama mengalami kenaikan yang signifikan

Melihat kondisi diatas, manakah yang akan kita pilih, Top Up emas di bank atau Top Up paket santunan di TDA Bekasi…??

Sebagai perbandingan, biasanya kenaikan emas sekitar 20% per tahun jadi kalaupun kita meng-Top Up emas, nilainya juga tidak akan jauh dari 20%

Sedangkan untuk Top Up paket santunan yang hanya bernilai 150.000/paket, sudah jelas pasti diganti minimal 10x lipat atau 700x lipat bahkan bisa tak terhingga bagaikan benih yang memunculkan banyak cabang di pepohonan

Mungkin pengganti Top Up paket santunan tidak berupa uang secara langsung tetapi jika dihitung dengan nominal bisa jadi nilainya akan lebih besar seperti nikmat sehat, terhindar dari musibah, terbayarnya hutang, dll

Kembali lagi ke pertanyaan diatas, manakah yang akan kita pilih…??

Kalau saya……, akan melakukan dua-duanya, Top Up emas dan Top Up paket santunan

Top Up emas dilakukan karena sudah naluri pedagang untuk memanfaatkan peluang yang ada dan Top Up paket santunan juga untuk memanfaatkan momen bulan Ramadhan yang luar biasa ganjarannya

Top Up 150.000/paket santunan bisa membuat kita “lebih kaya” minimal 10x lipat dari kondisi sekarang

Bagi yang mau melakukan Top Up paket santunan bisa langsung ke rek panitia
BCA 0650603648 atas nama Enjang Muharim
Bank Mandiri 1250000154666 atas nama Enjang Muharim

Dan bagi mereka yang mau melakukan Top Up emas bisa langsung ke bank masing-masing hehehe….

Salam sukses dunia akherat,

http://prakom.com

http://twitter.com/rawiPrakom

http://facebook.com/rawi.wahyudiono

Wawancara Bersama Hazairin Pohan:”Ruang Gerak Bagi Kemajuan Blogging di Indonesia Masih Besar”

Saya mengenal pertama kali Pak Hazairin Pohan saat bertindak sebagai moderator dalam sosialisasi Komunitas ASEAN 2015 di Makassar bulan Desember 2010 lalu dimana saat itu beliau menjadi salah satu narasumbernya bersama mantan Rektor UNHAS dan Duta Besar Indonesia untuk Iran Prof.DR.Basri Hasanuddin MA.

Percakapan saya dan beliau berlangsung hangat, terlebih saat mengetahui Pak Pohan-demikian saya memanggil beliau-juga adalah seorang blogger dan aktif menulis di Kompasiana, Senang sekali bisa bertukar fikiran dengan Pak Pohan yang cerdas, rendah hati dan ramah ini serta turut aktif berbagi informasi tidak hanya melalui blog juga melalui akun sosial medianya di Twitter (@hazpohan) maupun Facebook.

Perhatian mantan Duta Besar RI untuk Polandia (2006-2011) serta saat ini menjabat sebagai dalam Duta Besar Fungsional, Kementerian Luar Negeri sangat besar terhadap dunia blog, bahkan ikut menjadi salah satu tokoh yang menggagas lahirnya Komunitas Blogger ASEAN chapter Indonesia bulan Mei lalu.

Pada kesempatan Sarasehan dan Pameran Foto ASEAN akhir pekan silam, saya mengajukan permohonan kepada beliau untuk wawancara tertulis seputar soal blog dan perkembangan ASEAN, sama seperti yang pernah saya lakukan pada Om Jay dan Pak Prayitno Ramelan. Alhamdulillah, Pak Pohan menyambut baik dan berkenan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya via email, berikut petikannya.

Sejak kapan Pak Pohan mulai ngeblog?

Sejak Januari 2009, ketika sedang bertugas di Polandia. Saya mempunyai blog “A Fellow Countryman” di blogspot, sebagai warganegara ingin sharing dalam hal-hal yang saya ketahui kepada publik. Baru mulai Februari 2011 saya bergabung di Kompasiana.

Sejauh ini bagaimana peran blog terhadap aktifitas bapak sebagai Diplomat?

Memang di kalangan diplomat saya bisa dipandang sebagai “diplomat of a different sort”. Di kalangan pegawai negeri, kegiatan ngeblog itu bisa menjadi ‘bunuh diri’, kalau tidak hati-hati. Apalagi dalam dunia diplomasi, di mana hubungan antar-negara itu selalu sensitive. It can cost you your job, or carrier…

Saya mencoba mendekatinya dalam perspektif berbeda.

Pertama, memang blogging menjadi aneh apabila diplomasi itu hanya dilihat dari hal-hal formalitas hubungan antar-negara dan diplomat itu ‘tidak boleh menjadi diri sendiri’. Padahal, diplomasi itu juga melibatkan semua stakeholders, termasuk wartawan, seniman, pengusaha, anggota parlemen yang semuanya mempunyai bahasa sendiri-sendiri. Diplomasi itu juga substantif.

Kedua, blogging adalah sarana mengekspresikan diri, ada kalanya Anda setuju dengan pendapat pemerintah, namun tidak sering kita berpandangan berbeda. Ada ruang bagi pegawai negeri itu menjadi warganegara.

Ketiga, saya mempunyai pengalaman sebagai wartawan. Tidak semua bisa ditulis di koran, banyak pertimbangan di sana. Ini bekal juga untuk tahu mana yang bisa ditulis di blog, mana pula ruang untuk berbeda pendapat dengan pemerintah, dan mana pula yang tidak bisa ditawar-tawar, seperti Pancasila, NKRI, dsb.

Saya juga memanfaatkan blog, twitter, facebook sebagai social media untuk menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat, terutama mengenai diplomasi dan politik luar negeri yang acapkali diputarbalikkan dan kurang tampil secara proporsional. Saya menerima feedback, berupa kritik atau pertanyaan dan Insya Allah semuanya saja respon.

Apa saja manfaat yang bisa bapak dapatkan melalui aktifitas ngeblog ?

Ngeblog itu berkomunikasi, kepada diri sendiri, teman atau keluarga maupun public at large, umum. Di dalam berkomunikasi ada art, perspective, empathy, dan skill. Blogging membantu kita mengasah ke 4 hal tadi. Semakin sering menulis dan belajar maka semakin canggih kemampuan kita berkomunikasi.

Menjadi diplomat juga sangat erat kaitannya dengan kemampuan berkomunikasi. Saya susah membayangkan bila seorang diplomat kita tidak pandai atau tidak suka bergaul, atau bahkan tidak suka pada rakyat yang diwakilinya. Bagaimana mungkin?

Ekstremnya, diplomat itu dilatih untuk bermanis-manis bahkan dengan musuh sekalipun!

Saya bersama Pak Pohan dan Prof.Basri Hasanuddin dalam Seminar Sosialisasi ASEAN Community di Makassar, Desember 2010

Sebagai salah satu penggagas Blogger ASEAN, bagaimana Pak Pohan melihat Komunitas Blogger ASEAN chapter Indonesia dalam mendukung usaha-usaha sosialisasi menuju Komunitas ASEAN 2015?

Bagi kita ‘blogging’ dan ‘ASEAN’ adalah 2 hal yang ‘baru’. Kita belum sepenuhnya paham fungsi dan cara kerja blogging dalam konteks gerakan sosial. Kita masih dalam taraf hobby dan sedikit-dikit mulai faham blogging juga bisa menghasilkan materi. Capacity building bisa dilakukan melalui workshop, seminar, diskusi.

ASEAN, meskipun telah berusia 44 tahun, tetapi organisasi regional ini di masa lalu kegiatannya elitis. ASEAN dipandang sebagai exercise di kalangan diplomat, politisi, anggota parlemen, pejabat pemerintah. Banyak informasi penting tentang ASEAN yang tidak diketahui masyarakat. Maka, bloggers perlu menggali sendiri informasi yang relevan atau diperlukan oleh jaringan maupun komunitasnya menyangkut ASEAN.

Jadi, ASEAN Bloggers itu perlu berupaya menjembatani antara ‘blogging’ dan ‘ASEAN’, bridging lah. Menjembatani antara ASEAN sebagai organisasi dengan masyarakat/komunitas atau jaringannya. Selanjutnya, bloggers memanfaatkan jaringan (network) dan komunitasnya untuk menyebarkan informasi tentang ASEAN, membentuk opini di masyarakat, sekaligus menyampaikan feedback, input, masukan berharga dari jaringannya kepada ASEAN melalui komunitas yang telah dibentuk.

Dalam konteks Komunitas ASEAN 2015, Presiden SBY secara eksplisit membuat pernyataan menyambut baik berdirinya ASEAN Blogger Community. Substansi yang masuk dalam pernyataan Presiden itu adalah policy directive, yang harus didukung semua pihak.

Sumbangan ASEAN Blogger Community (ABC) Chapter Indonesia mungkin masih kecil, tetapi kita optimis dengan potensi serta pertumbuhan cepat media social maka pada waktunya kita akan semakin berperan mendukung terbentuknya Komunitas ASEAN 2015.

Bagaimana bapak melihat prospek pertumbuhan dan interaksi Blogger Indonesia dibanding blogger-blogger negara lainnya, khususnya di kawasan ASEAN?

Sebagai gerakan jaringan, kekuatan politis blogger Indonesia telah terkompartementalisasi: ada yang suka seni, gossip, gaya hidup, dan sayangnya belum menjadi suatu gerakan sadar untuk perubahan. Menurut saya ini banyak terkait dengan tingkat pendidikan dan pertumbuhan middle-class. Kelas menengah ini menjadi syarat mutlak untuk suatu perubahan, karena mereka independen secara ekonomi dari pemerintah, berpendidikan, dan sadar secara politis.

Dari faktor kesadaran politik karena faktor pendidikan, mungkin Malaysia, Filipina, Singapura atau Thailand lebih menonjol. Tetapi di negara-negara ini media social tidak berjalan lebih bebas dan terbuka, masih kuat kontrol dari penguasa.

Indonesia massif dari segi pengguna sosial media yang terbesar nomor 3 atau 4 di dunia! It’s something, tetapi pada saat bersamaan sejujurnya ruang gerak untuk kemajuan bagi blogging di Indonesia masih besar. Artinya, tantangan bagi kita masih berat ke depan, dan lebih banyak sifatnya internal, dari diri sendiri.

Apa saran bapak khususnya bagi Komunitas blogger ASEAN chapter Indonesia untuk mengaktualisasi perannya mendukung integrasi ASEAN berbasis kerakyatan?

Pertama, kita perlu mengajak orang-orang terkenal, berpengaruh, atau memiliki pembaca/followers yang banyak agar mereka mau menjadi duta ASEAN, dan membantu menyebarkan info tentang ASEAN. Ini sarana halo-halo yang efektif untuk diseminasi informasi. Dari kenal timbul pemahaman, dan kecintaan. Kalau sudah ada rasa cinta, maka akan ada ‘ownership’ atau kepemilikan.

Kedua, agar para blogger membangun jaringannya sendiri, baik dengan sesama blogger di komunitas maupun di luarnya. Tahap selanjutnya, membangun jaringan dengan blogger yang ada di negeri-negeri ASEAN, terutama berkaitan dengan bidang kesukaan/hobby atau minat yang sama.

Ketiga, para bloggers perlu mengintensifkan komunikasi internalnya dengan masyarakat di sekitarnya, baik secara fisik maupun virtual (berbasis minat). Kenapa? Karena media social itu hanya sarana, muatannya (substansi, pesan) harus bisa diisi ke arah pembentukan sense of ownership dan selanjutnya berpartisipasi dalam berbagai program yang ASEAN-driven.

Keempat, karena bahasa Inggeris menjadi medium utama di Asia Tenggara maka para bloggers Indonesia harus membangun kemampun bahasanya agar bisa berkomunikasi dengan teman-teman bloggers se Asia Tenggara.

Bagaimana pendapat bapak tentang etika blogging di Indonesia? Apakah dengan hadirnya UU ITE justru akan “memberangus” kebebasan berekspresi di Internet di Indonesia dan bagaimana kita, sebagai blogger menyikapi ini?

Negara melalui UU ITE bermaksud melindungi warganegaranya dari hal-hal negatif seperti pornografi dan kegiatan hasut-menghasut atau fitnah. Pemerintah tidak boleh menggunakan UU ITE ini justru memberangus kebebasan bereskpresi, atau membiarkan pribadi-pribadi menggunakan UU ITE untuk melindungi kepentingannya dari kritisi masyarakat, seperti kasus Prita itu.

Maka, penggunaan UU ITE itu harus dikembalikan kepada maksud awalnya, yakni melindungi masyarakat dari penggunaan tidak tepat media teknologi informasi.

Seperti saya katakan di depan, blogging ini masih baru bagi kita. Penggunaan media sosial masih pada taraf narsis dalam arti positif, sharing info kepada teman dan keluarga, dagang kecil-kecilan, atau penggalangan empati pada kasus-kasus yang menimpa rakyat kecil. Jadi dari segi jurnalisme masih pada tingkat dasar, pada umumnya.

Para pengguna sosial media kita masih terus belajar tentang art, perspective, empathy, dan skill. Art itu menyangkut kemampuan artikulasi. Perspective itu berarti mengajak masyarakat untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Empathy itu menyangkut solidaritas sosial dan kebersamaan. Sedangkan skill itu kemampuan berekspresi.

Pemerintah harus faham masyarakat kita baru pada tingkat pengguna media social yang mana. Hendaknya tidak pukul rata, sehingga kasus-kasus penghinaan atau pencemaran ditimpakan kepada orang-orang yang tidak tepat.

Di sisi lain, kita yang sudah memiliki kesadaran lebih baik dalam penggunaan media sosial juga perlu membantu membentuk kesadaran masyarakat terhadap dampak positif dan bahaya negatif penggunaan media sosial yang tidak bertanggungjawab.

Jam terbang” Pak Pohan sebagai Diplomat dan Dutabesar sudah cukup tinggi, pengalaman apa saja yg bapak peroleh selama jadi diplomat diluar negeri yg menginspirasi bapak untuk menuangkan ide dan opini lewat blog?

 

Saya dulunya wartawan pada tahun 1975-1976, lalu menjadi diplomat pada tahun 11980 setelah menyelesaikan S-1, di Fakultas Hukum USU. Wartawan itu selalu mencatat, mengulas dan me-warta-kan. Kegiatan professional sebagai diplomat juga sebagian sama dengan wartawan. Hanya, client kita adalah Pemerintah RI, dan semangat kita ingin berkontribusi kepada kepentingan negara.

Selebihnya, saya menjadi diri sendiri. Karena dalam perjalanan karir dan tugas tidak terlepas dari hal-hal human interest yang menurut saya bernilai untuk diwartakan kepada publik maka saya menulis di blog.

Hal-hal berkaitan dengan politik atau kebijakan pemerintah juga saya tulis di blog, tentu setelah mengalami proses ‘internal screening’ dari diri sendiri. Sebagai pegawai negeri, kita harus paham do’s and don’t’s dalam bergaul di media sosial.

Sebagai penulis, tentu saya juga memiliki catatan-catatan khusus mengenai peristiwa diplomasi dan politik internasional yang dengan pertimbangan mendalam tidak dapat saya publikasikan sekarang ini. Suatu ketika mungkin catatan ini dapat menjadi bahan bagi saya untuk menulis buku. Insya Allah.

Melihat kesibukan bapak belakangan ini, bagaimana cara bapak mengelola waktu ngeblog bapak diantara berbagai kesibukan dan kebersamaan dengan keluarga ?

Mencari waktu yang pas ini lah yang sulit. Tetapi pada setiap waktu senggang saya menulis dan menyimpan catatan itu. Pada waktu luang catatan ini saya lengkapi dan lanjutkan sampai tuntas dan matang untuk diterbitkan. Jika belum memadai, catatan ini tetap saya simpan dalam soft file. Ada puluhan tulisan saya yang belum ‘matang’, dan ini selalu saya edit untuk dapat diterbitkan, bila waktu dan mood memungkinkan.

Adakalnya, kedua blog saya tidak di-update sampai sebulan. Biasanya karena pekerjaan di kantor yang intens dan berkelanjutan. Tetapi saya tetap mencatat, atau membuat bahan tulisan. Ini sebabnya mengapa saya memiliki puluhan bakal tulisan, tidak habis-habisnya.

Mengenai keluarga, kebetulan 3 dari 4 anak saya sudah dewasa. Yang paling tua wanita, sarjana hukum UI dan sudah bekerja di sebuah lawfirm. Nomor 2 laki-laki yang hampir menyelesaikan studinya di FISIP UI, dan nomor 3 laki-laki yang tahun depan selesai dari fakultas teknik di ITB. Mereka juga penulis, dan linguist. Kedua bakat ini mengalir dari keluarga Pohan, kakek dan ayah kami (almarhum).

Sandra, anak terbesar sebelum bekerja tetap dan kedua adik laki-lakinya bekerja part-timer sebagai penerjemah ke bahasa Inggeris. Jadi mereka telah memiliki aktifitas sendiri-sendiri.

Beruntung kami masih memiliki Davin, anak laki-laki yang berusia 8 tahun, yang banyak mengisi waktu-waktu luang kami.

Apakah selama ngeblog, bapak mengalami hambatan yg cukup berarti? Bagaimana cara bapak mengatasi masalah itu?

Praktis, hambatan satu-satunya adalah waktu dan mood. Mood menulis berbeda dengan mood membaca, atau bermusik. Saya senang membaca, dan sesekali bermain musik. Di musik saya main gitar, atau bass gitar. Sesekali main drums.

Kalau boleh tahu, siapa blogger atau penulis yang sangat menginspirasi bapak dan apa alasannya?

Saya sudah 58 tahun, jadi idola saya umumnya sudah sangat senior, seperti Mochtar Lubis, Alm Moh Said (guru saya di Waspada Medan), H. Mahbub Djunaidi, Pramoedya Ananta Toer. Saya juga senang membaca karya-karya Ashadi Siregar, Mohammad Sobari, Andrea Hirata, atau karya anak-muda seperti Agustinus Wibowo, Editya Arfah dan banyak lagi.

Usia Pak Pohan sudah tidak muda lagi, bagaimana kiat untuk tetap memelihara spirit berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui ngeblog?

Dalam suatu wawancara dengan Antara, saya katakan bila dada saya dibelah maka yang muncrat bukan darah, tetapi tinta, karena saya pada dasarnya penulis, wartawan. ‘Terlempar menjadi diplomat bukan baru bagi para wartawan seperti Adam Malik, Sabam Siagian, Assegaf, Pudjomartono, Djoko Susilo’ maka saya pun menjadi diplomat.

Saya juga suka menyatakan “old diplomats never die, they may only lose their ties for a while”, sama seperti ‘old journalists never die, they may only lose their laptops….”

Saya juga suka bercanda: ‘music is my profession’. Lalu teman bertanya: diplomacy? Saya jawab: hobby.

Jadi semangat itu tetap ada. Insya Allah, fikiran sehat membuat badan sehat, dan menghasilkan hal-hal positif untuk diri sendiri maupun bagi keluarga dan lingkungan.

Apakah bapak bisa memberikan saran-saran untuk blogger-blogger pemula untuk menuangkan ide dan fikirannya melalui blog?

Belajar dan belajar, dari para senior atau para penulis yang sudah mapan dan hebat. Ibarat dunia lukisan, ada maestro-maestro di sekitar kita. Belajarlah kepada mereka.

Biodata:

Nama : Hazairin Pohan

Tempat/Tgl Lahir : Pematang Siantar, 12 November 1953

Menikah, 4 (empat) anak.

Rumah: Jalan Raden Saleh II No. 7, Cikini, Jakarta 10330

Email: [email protected]

Jabatan saat ini : Duta Besar Fungsional, Kementerian Luar Negeri

Pendidikan Terakhir :

S-1 Sarjana Hukum, USU, Medan, 1980;

S-2, Master of Arts, University of Washington, Seattle (USA), 1985

Pengalaman Diplomatik :

Ketua Delegasi RI dalam kl. 200 kali perundingan bilateral, multilateral,

Duta Besar RI untuk Republik Polandia (2006-2011);

Penerima Tanda Kehormatan Krzyz Komandorski Orderu Zaslugi Rzeczypospolitej Polskiej (Commander’s Cross of the Order of Merit of the Polish Republic (2010)

Alamat Blog : http://hazpohan.blogspot.com/; http://www.kompasiana.com/hazpohan

Twitter: @hazpohan

Facebook: http://www.facebook.com/haz.pohan

Karya (buku) yg sudah dihasilkan:

1. Kontributor Artikel dalam buku “ENERGI POSITIF: Opini 100 Tokoh Indonesia di Era SBY”, Editor Dr. Dino Patti Djalal, 2009;

2. Kontributor, Kumpulan Tulisan Sastrawan Medan “INI MEDAN BUNG”, Editor Izharry Agusjaya Moenzir, 2011

Kegiatan Lain:

1. Dosen tamu di Lemhannas, perguruan tinggi di dalam negeri UI, USU, Unpad, dan luar negeri di University of Jagielonian (Krakow), Warsaw University (Warsaw), University of Adam Mickiewicz (Poznan), University of Nicolae Kopernicus (Torun), University of Lodz (Lodz), Academy of Sciences (Warsaw)

2. Menyampaikan Orasi Ilmiah, dalam rangka Dies Natalis FH USU ke-56, Medan, 16 Januari 2010.

Sumber foto:

Koleksi foto Pak Hazairin Pohan di Facebook dan Eko Eshape

Terima Kasih Bapak PLT Walikota Bekasi

Senang sekali bisa bertemu bapak PLT Walikota Bekasi, bapak Rahmat Effendi di rumah beliau yang asri di Pondok Pekayon Indah. Selasa sore, 9 Agustus 2011 sekitar pukul 15.30 WIB. Teman-teman komunitas blogger bekasi diterima langsung oleh pak Rahmat Effendi yang biasa kami memanggilnya bang Pepen. Kamipun ditemani dengan tim dari telematika dan humas pemkot Bekasi. Ibu Murni dan ibu Sri menjembatani kami dalam menyampaikan pesan penting tentang acara amprokan blogger yang akan kami selenggarakan sabtu-minggu, 17-18 September 2011.

Bertemu bang Pepen yang awalnya sulit menjadi terasa mudah ketika komunikasi terjalin dua arah. Alhamdulillah, terjadilah dialog diantara kami, dan beliau sangat merespon apa yang ingin kami kerjakan demi kelancaran acara amprokan blogger yang akan kami selenggarakan.

Banyak hal penting beliau bantu dengan senang hati, seperti ketika kami kesulitan tempat acara, maka beliau langsung menelepon pimpinan pengelola asrama haji bekasi. Syukur alhamdulillah, aula asrama haji bisa digunakan untuk acara seminar di hari pertama. Tinggal urusan surat, dan administrasi yang akan diurus oleh bagian telematika.

Banyak hal penting lainnya yang kami bicarakan, dan semoga dapat terealisasi ditingkat implementasi. Saya pun berharap pertemuan yang saling melengkapi ini dapat menjadi pelajaran ke depan bahwa segala sesuatu bisa dikomunikasikan asalkan masing-masing pihak saling percaya, dan mau duduk bersama membahasnya.

Saya dan panitia amprokan blogger mengucapkan terima kasih kepada bapak PLT Walikota Bekasi yang telah menyambut kehadiran kami dengan penuh kekeluargaan. Semoga selalu diberikan kesehatan, dan dapat hadir di acara amprokan blogger bersama teman-teman komunitas blogger dari seluruh Indonesia.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Nuansa Kekeluargaan Yang Kental Dalam Kopdar Milis Cikarang Baru

Minggu sore (7/8), dengan menumpang sepeda motor Honda Revo kesayangan, saya bersama si sulung Rizky menuju kediaman pak Saparjan, di Jl. Antilop IV Blok E.3 No.2 Perum Cikarang Baru, Kota Jababeka. Rumah pak Parjan relatif dekat dengan rumah saya di Jl.Antilop 5 yang menjadi tuan rumah pelaksanaan acara kopdar (kopi darat) ke-23 Mailing List Cikarang Baru.

Tiba di lokasi, sudah terlihat beberapa anggota milis sudah siap di lokasi. Ada Pak Yani Pitono, Pak Wawan, Pak Firman Alamsyah, Pak Faisal, Pak Afrizal, Pak Eko Eshape, Pak Gunawan. Pak Hengki dan tentu sang tuan rumah Pak Saparjan yang menyambut kedatangan kami semua dengan hangat. Rizky dan beberapa teman-teman ciliknya langsung tenggelam dalam keasyikan bermain game di Ipad-2 Pak Eko.

Tak lama kemudian menyusul datang Pak Nasrullah, Pak Ipung, Pak Syamsuddin, Pak Zaenal, Pak Ceppi, Pak Bandhi, Pak Ruwi, Pak Ari Sarsono dan Pak David. 3 orang anggota CBC (Cikarang Baru Cycling) klub bersepeda Cikarang Baru yaitu pak Rivaldi, pak Didit dan pak Imam ikut meramaikan suasana. Jersey (baju khusus pengendara sepeda) dengan beragam nama sponsor tertera jelas masih mereka kenakan dan tinggal memakai sarung.

Continue reading Nuansa Kekeluargaan Yang Kental Dalam Kopdar Milis Cikarang Baru

Sulitnya Bertemu Plt. Walikota Bekasi


Ada sebuah pengalaman yang kurang mengenakkan. Hari Rabu, 3 agustus 2011 kami pergi ke kantor walikota Bekasi. Pukul 10.30 saya sudah ada di pemkot Bekasi. Lalu saya telepon ibu Nelly yang ternyata sudah ada di ruang plt walikota Bekasi.

Betapa senangnya saya, sebab sudah lama tak bersua dengan ibu Nelly yang dulu kepala telematika Bekasi. Apalagi beliau dengan senang hati mempertemukan komunitas blogger Bekasi dengan plt walikota, bapak Rahmat Effendi. Surat dan proposalpun langsung masuk ke meja sekretariat plt walikota.

Oleh ajudan kami diminta untuk menunggu. Bapak Rahmat Effendi masih rapat dengan asda katanya. Satu persatu temen-temen blogger Bekasi datang menemani. Mulai dari mas Yuli, mbak Mira lalu mbak Irma dan mas Ilham datang bergabung. Ramailah ruang tunggu bapak plt walikota Bekasi. Kamipun sempat bernarsis ria dan berfoto sejenak untuk melaporkan kondisi kami melalui dunia maya.

Namun, malang benar nasib kami. Pak walikota masih rapat dengan jadwal yang padat. Belum ada kejelasan kapan kami bisa bertemu. Ajudan hanya bisa mengatakan, ditunggu saja.

Akhirnya kamipun menunggu sampai pukul 16.00 sore. Tapi pak plt walikota belum juga keluar menemui kami. Padahal pada siang hari, beliau sudah sempat melihat kami di ruang tunggu. Wah sibuk sekali kelihatannya bapak pejabat kita ini. Sampai- sampai beliau sulit sekali nampaknya bertemu dengan kami dari komunitas blogger Bekasi.

Tiba-tiba ajudan beliau menemui kami. Bapak sudah pulang lewat pintu belakang. Sedih, kecewa dan kesel menjadi satu. Tapi itulah skenario Allah. Nampaknya hari itu Allah belum mempertemukan kami dengan bapak plt walikota.

Semoga bapak plt walikota membaca tulisan saya ini. Betapa inginnya kami bertemu dengannya untuk melaporkan rencana kegiatan amprokan blogger Bekasi yang akan kami laksanakan 17-18 September mendatang. Kami ingin beliau hadir dalam acara kami, dan menyetujui proposal amprokan blogger 2011 yang kami ajukan.

Sulitnya bertemu plt walikota bekasi, membuat saya mencari cara lain untuk bertemu dengan beliau. Niat baik, pasti akan dijawab baik. Semoga Allah melancarkan segala urusan beliau, dan membuat Bekasi lebih cerah di masa kepemimpinannya.

Kami dari blogger Bekasi hanya minta waktu beliau. Kapan kiranya bisa bertemu langsung. Kita bicara tentang amprokan blogger yang telah sukses tahun lalu, dan berharap beliau masih ingat akan kebersamaan kita di pusat industri kecil bekasi dan tempat akhir pembuangan sampah bantar gebang. Semoga beliau ingat, ketika memberikan kartu namanya kepada kami. Sayang no ponselnya sudah tak aktif lagi. Mungkin sudah berganti nomor.

Semoga melalui tulisan ini, ada pembaca yag berbaik hati mempertemukan kami dari komunitas blogger bekasi untuk bisa beraudiensi dengannya, walaupun cuma 30 menit saja.

Salam blogger persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com

Ogah Buka Puasa bersama, karena gak ada acara Tarwikh bersama

“Kemarin malam kenapa gak datang di rumah Haji Ali mas Din?”, begitu tanya Khalid ketika ketemu Udin di pasar bersih. Udin memandang Khalid sejenak, baru menjawab, “Iya bang, lagi nggak enak badan”

“Huss..gak boleh alasan, nanti bener-bener gak enak badan lho”, Khalid langsung memotong.

“Bener nih. Istriku juga lagi gak enak badan, makanya pagi ini aku yang belanja, mumpung hari libur”

“Hmmm…bukannya Ogah Buka Puasa bersama, karena gak ada acara Tarwikh bersama?”

“Ya itu juga salah satu alasanku, tapi alasan utama ya karena istri dan aku sendiri lagi kurang enak badan”.

Khalid terus mengikuti langkah Udin mengitari lorong-lorong pasar. Sementara itu ibu-ibu yang bersimpangan dengan mereka kadang menatap mereka dengan pandangan penuh pertanyaan.

Mungkin para ibu-ibu itu heran melihat dua orang laki-laki yang berjalan kian kemari di pasar yang pagi ini kebetulan isinya memang ibu-ibu semua.

“Coba dong ceritain mas Din, kenapa trauma dengan Buka bersama tanpa tarwikh bersama?”

“Wah, nanti saja bang. Aku kan lagi belanja dan ditunggu istri di rumah. Nanti siang saja di mushola, kita ngobrol disana”

“Oke deh…!”, jawab Khalid sambil berhneti mengikuti Udin dan mulai berbelanja untuk buka nanti sore.

 

ilustrasi : Masjid pekanbaru
ilustrasi : Masjid pekanbaru

Di Mushola, siang ini Udin menepati janjinya dengan bercerita pada para jamaah sholat Dhuhur. Ada Pak Dhe yang ikut mendengarkan cerita Udin.

“Bertahun-tahun aku selalu ikut acara berbuka bersama dan bahkan aktif mengadakan acara buka bersama. Bukankah sebagian besar dari kita sudah pernah mengikutinya bersamaku”

Para jamaah manggut-manggut.

“Tahun lalu, aku punya tekad untuk tidak putus sholat tarwikh selama satu bulan penuh”

“Mas Din, bukannya sholat Tarwikh itu ibadah sunah dan tidak harus dilaksanakan sebulan penuh?”

“Benar. Nabi kita mengajarkan hal itu. Nabi besar Muhammad SAW tidak menginginkan sholat tarwikh dianggap sebagai sholat wajib”

“…………….”

“Masalahnya di bulan puasa, beribadah sangat diutamakan. bahkan ada warung Sayur asem yang rela tutup sebulan di bulan puasa karena sudah merasa cukup dengan rejeki yang diterimanya selama 11 bulan penuh”

“………….”

“Apa yang terjadi tahun lalu. Aku sudah mencoba memilih acara buka bersama yang kupastikan ada acara tarwikh bersama. Ternyata kejadiannya, acara buka bersamanya sangat meriah dan kita semua terlupakan untuk sholat Isya tepat waktu, apalagi sholat tarwikhnya. Sampai di rumah sudah lewat tengah malam dan kantuk sudah tak tertahan..”

“……..”

“Bahkan yang paling parah, subuhpun terlewat !”

“…astaghfirullah..”

“Aku beristighfar berkali-kali dan sampai hari ini kenangan setahun yang lalu itu masih melekat erat di dalam memori otakku”

“…wah, belum pernah dengar cerita ini mas Din…”

“Kapan ya kejadiannya itu mas Din?”

Para pendengar cerita Udin saling berkomentar dengan bahasa mereka sendiri-sendiri, sementara itu Udin sudah tak tahan lagi dan berdiri mengambil air wudhu. Ada air mata panas yang harus disembunyikan Udin dalam air wudhunya. Kenangan tahun lalu begitu lekat di memorinya dan hari ini akhirnya mampu dia ceritakan kepada semua orang.

Sekarang bukan hanya pak Dhe yang tahu cerita ini, tapi semua jamaah jadi ikutan tahu. Ada kelegaan di hati Udin. Beban kisah setahun lalu itu memang menghantuinya. Rasanya tidak cukup hanya dengan meminta ampun pada Sang Khalik, dia harus menceritakan pada semua orang bahwa bulan puasa sebaiknya diisi dengan ibadah yang bermanfaat. Masih banyak bulan lain, hari lain yang cocok untuk berkumpul berkomunikasi tanpa harus mengorbankan ibadah wajib maupun sunah.

“Sudah lega Din?”, ucap Pak Dhe sambil menepuk bahu Udin

Udin tersenyum dan mengangguk.

“Makasih pak Dhe. Sangat lega …”

“Tadi malam di rumah Haji Ali ada tarwikhnya kok Din. Aku yang jadi imam, yang ngasih kultum mas Anto”, pak Dhe mengulurkan tangannya sambil menjelaskan acara buka bersama semalam.

Jabat tangan mengakiri dialog pendek di ruang wudhu. Udin masuk lagi ke mushola untuk sholat sunah dan pak Dhe menyusul kemudian di belakang Udin.

+++

sumber gambar : Pak Firman Citography