Rumah Belajar Samsung (RBS) yang keempat diresmikan di Makasar pada 27 Januari 2015. Alhamdulillah omjay berkesempatan mengunjungi peresmiannya. Samsung menyediakan kesempatan bagi para pemuda untuk meraih masa depan yang lebih baik dengan lapangan pekerjaan secara langsung dan berbagai pelatihan keterampilan. Adanya RBS diharapkan dapat menjadi solusi pengangguran terdidik di Sulawesi Selatan. Inilah salah satu contoh pendidikan multi budaya yang diharapkan memiliki dampak berkelanjutan dalam menyiapakn generasi emas Indonesia. Yuk kita baca liputannya!
Rumah Belajar Samsung (RBS) Makassar merupakan hasil kerjasama antara Samsung, Yayasan Cinta anak Bangsa (YCAB), Unit Pelaksana Teknis (UPTD), dan Pusat Pelayanan Sosial Bina Remaja (PPSBR) Makkareso Maros Sulawesi Selatan yang memberikan solusi edukasi keterampilan lanjutan lebih dari 240 anak putus sekolah di Sulawesi Selatan. RBS menjadi salah satu pemenuhan komitmen samsung pada dunia sosial dan ketenagakerjaan dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Tentu saja untuk mewujudkan semua itu samsung perlu menggandeng dan bekerjasama dengan lembaga lainnya.
Kolaborasi antar ketiga lembaga di atas memberikan kekuatan dahsyat untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Sungguh saya sangat kagum dibuatnya. Pemerintah daerah sangat antusias dengan adanya kerjasama dengan pihak swasta ini. Samsung bekerjasama dengan YCAB dan PPSBR Makkareso, Maros ingin mendapatkan pemetaan yang paling sesuai untuk menyasar target RBS di Makkasar. Tanpa adanya kerjasama antar lembaga, mustahil tujuan yang mulia ini dapat terwujud.
RBS merupakan sebuah program strategic dari corporate citizenship Samsung Electronic Indonesia. Perusahaan elektronik dari Korea Selatan ini benar benar mencari lokasi yang tepat agar programnya tepat sasaran dan memiliki azas manfaat buat orang banyak.
Perhatikan wajah-wajah anak muda dalam foto-foto di blog ini. Mereka begitu bersemangat belajar di RBS. Selama 5 bulan mereka dilatih keterampilannya, dan juga mentalnya. Kurikulum yang dibuat diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta pelatihan dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja pada umumnya. Harapannya, mereka siap kerja dan siap usaha serta kalau bisa siap kuliah lagi di perguruan tinggi. RBS akan berusaha untuk memfasilitasinya.
Harus diakui, kondisi ketenagakerjaan kita banyak yang tidak siap pakai di dunia industri. Hal itu terjadi di hampir di setiap daerah. Tentu ini menjadi perhatian dan latar belakang samsung bersama lembaga lainnya membuka RBS di Makassar Sulawesi Selatan.
Sayang saya belum sempat mendapatkan kisah yang utuh tentang kisah dibalik para penerima bantuan RBS dan bagaimana bantuan samsung melalui RBS bermanfaat bagi mereka. Mr. Kanghyun Lee saat ditanya wartawan enggan menyebutkan berapa dana yang mereka gulirkan. Katanya cukup besar dan ini bisa dilihat dari bukti fisik dari adanya bangunan dan peralatan yang tersedia di RBS Makassar.
Inovasi penting yang dilakukan dalam rumah belajar samsung makassar dilakukan dengan fasilitas smart library dengan tujuan meningkatkan kebiasaan membaca anak-anak Indonesia dan juga mendukung bekal keahlian anak didik dalam budaya digitalisasi di dunia perusahaan. Otomatis buku-buku yang ada dalam perpustakaan ini adalah buku-buku yang mampu mencerdaskan peserta pelatihan. Ada sebuah buku lucu dan keren yang saya dapatkan dalam perpustakaan RBS ini.
Sekjen YCAB, Farhan sangat senang bisa ikut andil dalam mewujudkan RBS di 4 kota. Sayang saat pembukaan RBS di Makassar beliau berhalangan hadir, dan diwakili Dr. Iskandar Irwan Hukom (Board, Advisor Yayasan Cinta Anak Bangsa).
Alhamdulillah, senang sekali omjay, Selasa 27 Januari 2015 bisa menyaksikan langsung peresmian rumah belajar samsung di Bantimurung, Kabupaten Maros Makassar. Omjay bisa hadir karena diundang oleh tim Talk Link dari Samsung sebagai bloggers. PT. Samsung elektronics Indonesia adalah perusahaan elektronik urutan ke-7 global brand berdasarkan survey interbrand. Sebuah loncatan hebat dari Samsung dalam dunia elektronik.
Dengan diresmikannya rumah belajar samsung di Bantimurung, Maros Makassar, maka sudah ada 4 rumah belajar samsung selain di Jakarta, Medan, dan Cikarang. Adanya RBS diharapkan lebih dari 1200 anak didik dapat dilatih menjadi teknisi elektronik handal dan wirausaha dalam setahunnya melalui pelatihan pelatihan yang diberikan di RBS. RBS di Sulsel diharapkan dapat membantu menurunkan tingkat pengangguran propinsi yang semakin meningkat setiap tahunnya bila tidak ditangani dengan baik.
Para pimpinan lembaga melihat langsung rbs, yaitu: Mr. Kanghyun Lee , Ibu Nurmi Handa, SH, MH, dan Bapak Drs. H. Patriot Haruni, Msi
Adapun lokasi RBS lainnya yang sudah diresmikan ada di Duri Kepa Jakarta Barat, Cikarang Bekasi yang diresmikan tahun 2012 dan kemudian di Tanjung Morawa Medan yang resmi digunakan sejak tanggal 28 oktober 2014. Di setaip RBS samsung berusaha menyediakan fasilitas pendukung seperti Smart Library. Adanya perpustakaan diharapkan dapat mencerdaskan anak bangsa dan meningkatkan kebiasaan membaca yang sangat lemah di kalangangenerasi muda kita.
RBS memberikan kesempatan bagi para pemuda Indonesia untuk mengikuti pelatihan mental, keterampilan elektronik, dan softkill yang terdiri dari interpersonal skill dan intrapersonal skill. Dari pelatihan ini diharapkan ada kemandirian dan jiwa kewirausahaan dari para peserta yang belajar di RBS. Sudah banyak peserta yang berhasil dan sukses dalam karir setelah RBS didirikan.
Rasanya seperti mimpi bisa berada di Makassar dan melihat langsung RBS yang keempat diresmikan. Selasa, 27 Januari 2015 omjay bersama media dan bloggers mendapatkan kesempatan meliput acara peresmian rumah belajar samsung yang sangat luas lokasinya. RBS dibangun dengan luas kurang lebih 240 meter persegi di dalam area 4,8 hektar di dalam area PPSBR Makkareso. RBS Makassar memiliki 4 ruang kelas dan 1 ruang smart library yang akan memberikan pelatihan keterampilan elektronik di bidang telepon selluler, teknologi informasi atau komputer, audio visual dan peralatan rumah tangga lainnya.
Di tempat yang luas ini dibangun fasilitas gedung dan sarana penunjang lainnya agar mampu mempersiapkan anak muda Indonesia untuk tidak kalah bersaing dengan pemuda dari negara lainnya dalam mencari dan menciptakan pekerjaan sendiri. RBS yang didirikan dalam area seluas 4,8 hektar ini adalah milik UPTD PPSBR Makkareso di Jl. Poros Bantimurung km. 11, Kabupaten Maros. Keberadaannya diharapkan dapat mengatasi pengangguran, pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat Sulawesi Selatan.
Terus terang omjay baru tahu ada rumah belajar samsung. Kalau tidak ada undangan datang kepada omjay, mungkin omjay tidak pernah tahu ada rumah belajar samsung yang kehadirannya sangat bermanfaat buat anak muda Indonesia. Peran swasta dalam peduli pendidikan tentu sangat diharapkan. Di sinilah dahsyatnya bila perusahaan swasta berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
Usai berkeliling Rumah Belajar Samsung, ada konferensi pers dan dialog dari Mr. Kanghyun Lee (Vice President PT. Samsung Electronics Indonesia), Ibu Nurmi Handa, SH, MH (Kepala UPTD Pusat Pelayanan Bina Sosial Remaja Makkareso, Maros), Bapak Dr. Iskandar Irwan Hukom (Board, Advisor Yayasan Cinta Anak Bangsa), dan Bapak Drs. H. Patriot Haruni, Msi (Sekretaris Jenderal Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, mewakili Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan).
Dalam konferensi pers yang digelar, didapatkan informasi bahwa samsung akan membuka kembali rumah belajar samsung yang kelima. Tempatnya sampai saat ini masih dalam tahap penjajakan. Lalu ada cerita dari siswa rumah belajar yang sudah sukses setelah mengikuti pelatihan di rumah belajar samsung. Saeful Alimi yang biasa dipanggil ipul menjadi saksi hidup tentang bukti nyata peran RBS dalam membina dan melatih anak muda Indonesia dalam keterampilan tambahan. Videonya bisa ditonton di sini.
Pengalaman diundang mengikuti peresmian rumah belajar samsung di Makasar bagi omjay memiliki arti tersendiri. Ternyata masih ada perusahaan dari luar negeri yang tidak hanya sekedar mencari keuntungan semata di negeri ini. Semoga bisa ditiru oleh perusahaan asing lainnya.
Rumah Belajar Samsung memang sangat inovatif. Keberadaannya mengikuti perkembangan zaman. Teknologi yang ditampilkan dan dipelajari peserta pelatihan selama 5 bulan nampak modern. Saya percaya RBS akan menjadi tempat pengembangan pelatihan keterampilan di bidang teknologi elektronika, dan digital. Peran YCAB sebagai organisasi non profit Indonesia yang berfokus kepada pembagunan anak muda tentu sangat diharapkan. Adanya YCAB memungkinkan pemuda kurang mampu untuk mandiri melalui gaya hidup sehat, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Salah satunya dengan bekerjasama membangun rumah belajar samsung bersama PT Samsung Electronics Indonesia, dan Pusat pelayanan Sosial Bina Remaja Makkareso, Maros Sulawesi Selatan.