Breaking News !!!: Penundaan Jadwal Kopdar dengan Walikota

Rekan-rekan semuanya, barusan saya mendapat kabar dari Imam Saputra (Aweng), Staf Khusus Walikota Bekasi, bahwa Walikota H. Mochtar Mohammad dengan sangat menyesal tidak bisa memenuhi janjinya bertemu rekan-rekan semua dalam acara kopdar yang semestinya akan dilakukan pada tanggal 2 Januari 2010 pukul 11.30 WIB s/d selesai. Walikota menunda acara kopdar menjadi tanggal 9 Januari 2010 di tempat yang sama (rumah dinas Walikota jalan Achmad Yani) dan pada jam yang sama. Penundaan ini terpaksa dilakukan karena secara mendadak Walikota H. Mochtar Mohammad diharuskan menghadiri pertemuan dinas di luar kota pada tanggal 2 Januari 2009.

Menurut Aweng, Walikota H. Mochtar Mohammad memahami kekecewaan teman-teman semua yang telah mempersiapkan diri dan waktu untuk acara tersebut, termasuk dengan mengirimkan tulisan tentang Bekasi dan pembuatan kaos. Untuk itu Walikota Mochtar Mohammad secara pribadi meminta maaf atas penundaan waktu kopdar ke tanggal 9 Januari 2010 dan berharap teman-teman dapat memahaminya.

Meski harus menyesuaikan kembali jadwal kegiatan pribadi, saya dapat menerima dan memahami penundaan acara kopdar ini. Kita ambil saja hikmah dari penundaan ini, antara lain adanya kesempatan bagi teman-teman yang belum mengirimkan tulisannya untuk segera memposting tulisan tentang Bekasi, dan teman-teman yang tadinya berhalangan hadir karena sedang libur/cuti tahunan akhirnya memiliki kesempatan untuk hadir pada acara kopdar. Hikmah lanjutannya, kemungkinan jumlah 100 artikel yang masuk dalam periode 21 Desember 2009 s/d 8 Januari 2010 bukanlah hal yang mustahil (ketika breaking news ini ditulis sudah ada 58 tulisan yang masuk, sehingga tinggal 42 tulisan lagi).

Untuk mendata jumlah yang akan hadir, mohon kesediaan rekan-rekan untuk mengkonfirmasikan kembali kehadirannya dengan menuliskannya pada kolom komentar.

Mohon bantuannya pula untuk menyampaikan hal ini ke rekan-rekan yang belum sempat mengetahuinya.

Selamat Tahun Baru 2010.

Salam be-Blog dan tetap semangat !!!

Aris Heru Utomo

http://arisheruutomo.com

Kiat Aman dari Jeratan UU ITE

Sejak merebaknya kasus Prita Sari dan Luna Maya, masyarakat pengguna internet mulai khawatir bahwa suatu saat mereka pun akan terjerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) khususnya pasal 27 ayat 3 tentang Pencemaran Nama Baik. Pelanggaan ketentuan ini bisa dikenakan ancaman 6 tahun penjara dan denda 1 miliar.

Untuk menghindari ancaman tersebut di atas, berikut saya sampaikan kiat-kiat yang bisa dilakukan para blogger Bekasi agar aman dari jeratan UU ITE (dikutip dari Koran Tempo hari ini, 27 Desember 2009):

1. Hindari penggunaan judul yang terlalu provokatif, hanya demi sensasi, atau mengejar banyaknya pengunjung. Teknik seperti ini bisa menjadi bumerang untuk kita.

2. Fokus pada masalah, bukan terhadap orangnya. Tulisan dalam blog tak jarang mewakili pandangan subyektif atau kebencian terhadap seseorang. Blogger harus mendukung obyektivitas. Melihat gambaran yang lebih besar, yaitu masalahnya, bukan pada orang.

3. Berikan solusi, jangan hanya mengkritik. Kritik tentu boleh saja, tetapi ada bedanya antara kritik yang membangun dan kritik yang menjatuhkan. Kritik yang menjatuhkan tentu lebih rentan terkena jeratan pasal-pasal dari UU ITE karena memang tujuan awalnya menjelek-jelekan, menyudutkan pihak-pihak tertentu. Tak ada niat positif di belakangnya.

Agar kritik lebih bisa diterima, berikan solusi dari permasalahan yang tengah dibahas. Tentunya solusi positif yang membangun, bukan untuk mempermalukan orang yang kita kritik.

4. Jangan segan minta maaf ketika ketika melakukan kesalahan. Tak jarang blogger atau microblogger enggan meminta maaf setelah melakukan kesalahan. Mereka justru seringnya mempertahankan pendapatnya, meski sebenarnya pendapatnya tersebut keliru.

5. Jangan membuat tulisan yang justru mempermalukan diri sendiri.

6. Jangan berbohong atau memakai data palsu.

Salam be-Blog

Aris Heru Utomo

Ruang Publik dan Ruang Inspirasi Warga Bekasi

Wajah Bekasi di pintu masuk tol Bekasi Barat / foto by Aris Heru Utomo

Jika sebagian besar anggota masyarakat ditanyakan kemana menghabiskan waktu di akhir pekan, saya yakin sebagian besar jawabannya adalah “di rumah saja” atau “pergi ke mall”. Mereka yang memilih di rumah saja beralasan kalau keluar khawatir terserempet mobil, macet, panas, berdebu dan tidak aman jika berjalan sendirian. Sementara yang pergi ke mall beralasan karena bosan terus menerus di rumah, perlu jalan-jalan agar bisa cuci mata, melihat-lihat keramaian dan tentu saja bisa ngadem karena sebagian besar mall menggunakan pendingin gedung/ruangan.

Jarang sekali atau bahkan mungkin tidak ada yang menjawab akan memanfaatkan sebagian waktunya untuk mengunjungi tempat terbuka seperti taman sambil berolahraga, duduk-duduk dan membaca buku. Kalau pun ada yang menjawab ke taman, pasti mengunjungi taman berbayar seperti taman rekreasi, taman buah atau kebun raya.

Tidak ada yang keliru dengan jawaban di atas, karena memang pilihan tempat yang tersedia bagi masyarakat untuk berekreasi (nyaman dan gratis) memang terbatas. Hampir sebagian besar kota di Indonesia belum memiliki taman atau hutan kota yang dapat digunakan warganya untuk berekreasi di akhir pekan dengan nyaman. Kalaupun ada taman, umumnya kotor dan tidak terawat. Hal ini bisa terjadi karena Pemerintah daerah/kota sepertinya lebih cenderung mengedepankan pembangunan fisik yang cepat memberikan keuntungan finansial seperi mall.

Padahal dengan lebih banyaknya warga yang enggan keluar rumah, lebih senang menghabiskan waktu di mall, atau menikmati jalan-jalan dengan mobil sebenarnya menjadikan kota tidak sehat dan tidak memunculkan interaksi antar warga. Pada gilirannya tidak memunculkan inspirasi yang mencerahkan bagi kehidupan warganya. Karena itu patut disimak apa yang dikatakan mantan Walikota Bogota, Kolombia, Enrique Penelosa, bahwa “kota yang baik adalah kota yang bisa merangsang warganya keluar rumah dengan sukarela dan ceriah”.

Dalam konteks kota Bekasi, apakah kota ini telah menjadi kota yang baik seperti yang dikatana Penelosa?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari sejenak menelusuri keadaan di kota Bekasi. Dari gerbang masuk ke kota Bekasi seperti tol Pondok Gede Barat, Bekasi Barat ataupun Timur, maka akan mulai tampak deretan bangunan beton seperti halnya yang terdapat di ibu kota Jakarta. Sebagai daerah penyanggah Jakarta dan dengan sebagian besar warganya mencari nafkah di Jakarta, maka Bekasi pun tumbuh dan berkembang mengikuti Jakarta. Tengok saja pertumbuhan fisik di kanan kiri pintu tol Bekasi Barat dan Timur yang dipenuhi mall, supermarket, gedung perkantoran dan apartemen.

Jalan-jalan utama dan penghubung lainnya terus dibangun dan ditata. Lihat saja ruas jalan utama di kota Bekasi yaitu Jalan Achmad Yani pun telah diperlebar dan diperhalus. Selain itu proyek ruas jalan baru sepanjang Kalimalang mulai dibangun dan nantinya menambah ruas jalan Kalimalang yang sudah ada selama ini. Semua upaya di atas harus diakui telah memberikan gambaran wajah kota Bekasi yang lebih tertata rapih dan bersih.

Jalan Protokol Achmad Yani yang masih gersang dan belum bersahabat dengan pejalan kaki / foto by Aris Heru Utomo

Sayang pembangungan dan pembenahan yang dilaksanakan tersebut baru terbatas fisik, keramahan dan kenyamanan belum sepenuhnya menyentuh ruang publik yang menjadi kebutuhan warga. Tengok saja kebutuhan warga pejalan kaki di sepanjang Jalan Achmad Yani misalnya, meski trotoar sudah diperbaiki, namun belum didukung pepohonan rindang yang meneduhkan pejalan kaki. Sebagian kantor dan pusat pertokoan telah mulai melakukan penanaman pohon, tapi sebagian lainnya belum melakukan. Bahkan beberapa instansi terlihat sudah tidak memiliki tempat lagi untuk menanam pohon. Kalau saja setiap kantor yang ada di jalan tersebut menanam pohon-pohon yang akan tumbuh besar, termasuk penanaman pohon di jalur tengah jalan oleh Pemerintah Kota, maka dalam 4-5 tahun kedepan akan didapati jalan Achmad Yani yang teduh dan nyaman untuk pejalan kaki. Setidaknya kita akan mendapatkan suasana seperti di jalan Dipenogoro Jakarta.

Namun untuk saat ini, jangan coba-coba anda berjalan kaki dari ujung jalan depan kantor walikota menuju ujung jalan satunya dimana terdapat jembatan yang melintasi Kalimalang. Kalau itu dilakukan, dijamin peluh yang menetes akan bercampur dengan debu yang berterbangan.

Ruang publik lainnya adalah taman kota atau hutan kota yang idealnya bisa menjadi paru-paru kota dan ruang bersama bagi warga untuk berkumpul. Sebagai paru-paru kota, taman yang baik bisa mendinginkan kota dari teriknya matahari dan polusi kota. Sebagai ruang berkumpul warga, taman berguna untuk tempat berolahraga, tempat berkumpulnya berbagai anggota masyarakat dan tempat bertukar pikiran. Dimana semua ini pada gilirannya bisa memunculkan berbagai inspirasi dan kreativitas warga.

Bagi anak2, tak ada tempat untuk bermain, tugu pun jadilah / foto by Aris Heru Utomo

Sejauh ini taman kota yang bisa dijadikan benchmark kota adalah taman di alun-alun kota Bekasi yang dibangun bersama oleh Pemerintah Kota dan salah satu perusahaan otomotif. Taman kota yang dikelilingi Masjid Agung Al-Barokah, kantor Kodim, RSUD Bekasi, Polres, dan Kejaksaan ini memang terlihat teduh dinaungi berbagai pohon besar. Namun sayang keteduhan taman tidak diikuti dengan perawatan taman, dimana rumput dan ilalang tumbuh liar dan merusak pemandangan. Jogging track yang ada disekelilingnya tidak berfungsi karena mulai tertutup rumput-rumput, selain bau yang datang dari kotoran hewan dan manusia yang buang hajat seenaknya. Keadaan ini tentu membuat masyarakat enggan berkunjung ke taman.

Sementara itu, trotoar yang mengelilingi taman dan alun-alun kota sebagian mengalami kerusakan dan sebagian lainnya ditempati pedagang kaki lima. Kondisi ini tentu saja tidak memungkinkan bagi warga berjalan nyaman di sepanjang trotoar karena memang tidak ada tanaman pelindung yang bisa meneduhi pejalan kaki. Jadi memang amat disayangkan, jika taman yang semestinya bisa dimanfaatkan bagi kepentingan warga, setidaknya untuk berolahraga di pagi hari tidak termanfaatkan secara maksimal. Kalau untuk berolahraga bersama saja tidak nyaman, bagaimana bisa untuk sekedar duduk-duduk, berbincang santai , membaca dan mendapatkan ide-ide kreatif.

Bicara tentang ruang publik untuk menumbuhkan budaya kreatif, penataan taman tentu saja bukan satu-satunya cara. Namun pembenahan taman sebagai ruang publik yang dapat dimanfaatkan warganya bisa dikedepankan oleh Pemerintah Kota Bekasi. Jika ini dilaksanakan dengan baik, maka Bekasi bukan hanya bisa meraih Piala Adipura di tahun 2010 tetapi juga membudayakan warga untuk kreatif dan aktif mendorong proses pembangunan dan hidup bersih di lingkungannya. Untuk itu pula Pemerintah Kota kira dapat mendorong berbagai proses kreatif dan program yang diajukan oleh berbagai komunitas masyarakat di Bekasi seperti Komunitas Blogger Bekasi, Tangan Di Atas, Bike 2 Work, Forum Masyarakat Bekasi, masyarakat Penggemar Kuliner, Gerakan Masyarakat Peduli Adipura, Pengamen dan Anak Jalanan dan lain-lain.

Khusus Komunitas Blogger Bekasi sejauh ini para blogger telah turut serta mendukung program Pemerintah kota Bekasi seperti sosialisasi gerakan penghijauan dan lingkungan ke masyarakat di Bekasi melalui penyebarluasan opini dan informasi di internet serta aksi nyata di lapangan. Kalau saja pemahaman masyarakat semakin tinggi dan diikuti upaya penataan taman yang bisa menyentuh kebutuhan masyarakat Bekasi, penataan bukan hanya di taman kota alun-alun tetapi di seluruh taman yang ada di Bekasi termasuk di perumahan-perumahan, dapat dibayangkan bagaimana tumbuh dan besarnya kecintaan dan gairah masyarakat untuk ikut serta memajukan Bekasi. Pada gilirannya tentu saja Bekasi akan semakin maju. Semoga.

Salam be-Blog

Aris Heru Utomo

Undangan Kopdar dari Walikota Bekasi

Teman-teman blogger Bekasi,

Pada tanggal 20 Desember 2009, saya, Om Jay, Mas Rawi dan Mas Harun berkesempatan bertemu dan ngobrol-ngobrol dengan Walikota Bekasi H. Mochtar Mohamad di rumah dinasnya di Jalan Achmad Yani. Dalam perbincangan yang dimulai pukul 10 malam tersebut banyak hal yang dibicarakan terkait kegiatan Komunitas kita ini ditahun 2010.

Salah satunya adalah kegiatan di awal tahun. Untuk mengawali tahun baru 2010, Walikota Mochtar Mohamad menyambut baik tawaran be-Blog untuk kopi darat (kopdar) dengan para blogger Bekasi (dan sekitarnya). Untuk itu Walikota Mochtar Mohamad mengundang kita-kita semua dalam acara kopdar di rumah dinas Walikota pada tanggal 2 tanggal 09 Januari 2010 pukul 11.30 WIB s/d selesai. Acaranya santap siang bersama dan ramah tamah di halaman rumah dinas walikota yang rimbun dan asri.

Undangan pada dasarnya bersifat terbuka, namun Pak Walikota menantang blogger yang ingin hadir untuk terlebih dahulu menulis tentang Bekasi di blog (blog sendiri dan bloggerbekasi.com) mulai tanggal 21 Desember 2009 ini sampai tanggal 07 Januari 2010. Tulisan tentang Bekasi bisa berupa apa saja, bebas dan tidak tergantung tema tertentu.

Untuk lebih merangsang blogger menulis tentang Bekasi pada kurun waktu 3 minggu ini, Pak Walikota memberikan rangsangan dengan menjanjikan akan memotong kambing dan membuat kambing guling jika ada 50 blogger yang menulis tentang Bekasi. Sementara kalau jumlahnya lebih dari 100 orang blogger akan disediakan hiburan musik dan mengundang penyanyi. Ketika ditanyakan alasannya menetapkan target jumlah, dengan tersenyum Pak Walikota mengatakan bahwa sebagai birokrat dia harus mengukur pencapaian dengan indikator yang terukur dan salah satu indikator yang mudah diukur adalah kuantitas tulisan, bukan kualitas tulisan. Karena kalau indikator yang digunakan adalah kualitas tulisan maka akan sangat repot menilainya.

Suatu tantangan yang sangat menarik bagi seorang blogger, yang memang tugasnya antara lain untuk menulis. Tantangan semakin menarik jika mengingat waktunya bertepatan dengan pelaksanaan lomba menulis blog “Aku Cinta Bekasi”. Ibarat pepatah, sekali menyelam minum air, sekali menulis tentang Bekasi bisa sekalian diikutkan untuk lomba. Banyak tema dan isu yang bisa dituliskan seperti penghijauan, infrastruktur, hiburan, gaya hidup, lalu lintas, kuliner, bisnis dan ekonomi dan sebagainya.

Jadi tunggu apa lagi, sambil bersiap kopdar di halaman rumah dinas walikota, makan kambing guling dan memetik rambutan dari pohon yang ada disana, kita penuhi tantangan Pak Walikota dengan mulai posting tulisan tentang Bekasi mulai hari ini. Kita banjiri http://bloggerbekasi.com dengan tulisan-tulisan mengenai Bekasi.

Silahkan teman-teman menulis konfirmasi kehadiran dikolom komentar dan mencantumkan link tulisan tertanggal 21 Desember 2009 s/d 07 Januari 2010 tentang Bekasi di blognya (jika diposting juga diblog pribadi). Saya akan update setiap saat postingan ini untuk mengetahui jumlah konfirmasi teman-teman blogger yang akan hadir untuk pengaturan lebih lanjut.

Berikut nama-nama yang sudah konfirmasi untuk hadir dan menulis tentang Bekasi:

1. Wijaya Kusumah alias Om Jay (Judul tulisan: Bekasi kota hijau dan O2, CO2 dan penghijauan di Bekasi)
2. M Harun Al Rasyid (Bekasiku, Bercahayalah!, sentra tanaman hias bekasi dan Panggilan Mesra BeBlog)
3. Irfan Zj (Selular Bekasi dan UU Lalu Lintas di Bekasi)
4. Zuchrie (Mengimbangi Mobilitas Masyarakat Bekasi)
5. Komar (wuih-ada-warga-bekasi-nyalonin-wabub-di-sumbawa dan Jadiin Bahasa Bekasih Jadi Mulok)
6. Wahyu Suhada (hunting jajanan di bekasi yuuk)
7. Ato Sunarto ( Kita orang Bekasi bukan orang Jakarta !!! )
8. Eko June (Just Bekasi)
9. Annas M Yussuf (Commuter Bekasi)
10. Eko Eshape (Aku Cinta Bekas dan Masuk Headline Kompasiana)
11. Ismed (beda-urusan-beda-pelayanan-beda-harga)
12. Aris Heru Utomo (Ruang Publik dan Ruang Inspirasi Warga Bekasi dan Kiat Aman dari Jerat UU ITE)
13. Dewanto (Catatan Sewindu Tinggal di Bekasi)
14. Novia Moefid (Anakku Tulen Bekasi)
15. Choirul Asyhar (Bang Jo di Bekasi)
21. Jamrianto/Eshape (10 tahun di Bekasi)
24. Siswaya (Becakayu, Kehadiranmu sangat kutunggu)
26. Yenny Ruminingsih (Walikotaku kok gaul ya)
27. Didin (Bekasi Pinggiran)
28. Rachman Ray (27 tahun di Bekasi)
29. Didik Hariyanto (Langit Biru ; Multiply dan Facebook)
30. Daeng Rum (Transportasi Umum di Bekasi)
31. Ibnu S (Bulak Kapal)
32. Abdul Koni (Wajah Baru Kota Bekasi…)
33. M. Abduh (Bekasi itu Solusi)
34. Haslita Nisa (Aku Cinta Bekasiku)
35. Dudy Efendi (Bekasi Go Green and Clean)
36. Ari Oni (2 tahun di Jatiasih)
37. Dhewsi (Rumah Singgah Anak Jalanan)
38. Susanto Agus Fadhil (Bekasi, Harapan-ku)
39. Annas Ahmad (Kalimalang Urat Nadi Bekasi)
40. Ruwiyono Hadi (Bantar Gebang dalam Sebuah Elegi Hilir)
41. Masim Vavai Sugianto (Bekasi dan Tantangan Kota Metropolitan)
42. Adhika Dirgantara (Membangun Brand Kota Bekasi)
43. Mualif AM (Membangun Bekasi)
44. Dhimas Rangga - Salwangga (cari uang gampang di Bekasi)
45. Ali Asnawi (Pendidikan Maju di Kota Bekasi)
46. Yaayaat (Kalau Ada di Bekasi, Mengapa Harus Ke Luar Kota?)
47. Chokichim (Syndrome Kota Bekasi)
48. Yulyanto (Bekasi)
49. Arys (Wirausaha di Bekasi)
50. Syamsudin (Bekasi Punya Gw)
51. Wisnu (Bekasi Wannabe)
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.

Total yang konfirmasi hadir: 50 orang

Total jumlah tulisan: 60 artikel (artikel khusus utk tgl 2 Januari)

Catatan: Kalau ada yang sudah konfirmasi dan buat tulisan, namun belum tercantum mohon disampaikan lewat kolom komentar dibawah.

Berikut nama-nama yang telah menulis tentang Bekasi tapi belum kasih konfirmasi kehadiran:

1. Raniran (Kali Malangku, Bekasiku)
2. Rama Wibi (Keindahan Senja di Sudut Bekasi)

Berikut nama-nama yang ingin hadir dan masih ditunggu tulisannya tentang Bekasi:

1. Dwiki Setyawan
2. Wawan Carwan

Kepada teman2 yang belum tercantum namanya, buruan beri konfirmasi kehadiran dan menulislah tentang Bekasi. Jangan sampai rugi dan ketinggalan kesempatan untuk bersilaturahmi dan membuka jejaring di tahun baru dengan pejabat tertinggi di kota Bekasi dan teman-teman blogger serta komunitas lain.

Dapatkan pula kaos bagi 50 pendaftar pertama yang telah memenuhi persyaratan (konfirmasi hadir dan menulis). Jangan lupa lho tulisan yang dimaksudkan adalah yang diposting pada tanggal 21 s/d 31 Desember 2009, bukan tulisan lawas.

Salam be-Blog

Be-Blog Mulai Menembus Tapal Batas Udara

Ketua Blogger Bekasi, Aris Heru Utomo diwawancarai oleh mas Harry Krisnanto dari Radio Pelita Kasih (RPK FM)

Kamis sore (27/11/09) ketika membuka inbox saya mendapatkan email dari Koordinator Program Radio Pelita Kasih FM (RPK FM), Jakarta dengan subjek Talkshow di 96.30 RPK FM. Pengirimnya adalah Mas Harry Krisnanto atau akrab dipanggil Mas Kris, Koordinator program 96.30 RPK FM Education and Infotainment Station. Ia meminta kesediaan saya untuk berbincang-bincang pada Sabtu pukul 07.00 dalam acara “U & The City” seputar “Blogger Bekasi”. Karena akhir pekan ini tidak memiliki acara ke luar kota, meski ada tambahan libur Idul Adha, saya menyambut baik undangan tersebut.

Sabtu (28/11/09), sekitar pukul 06.20, ditemani istri, saya meluncur ke Radio Pelita Kasih FM (RPK FM) di Jl. Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur. Jalanan masih sepi, sehingga perjalanan dari Bekasi Barat ke Cawang dapat ditempuh kurang dari 30 menit. Setibanya di RPK FM, yang berada satu kompleks dengan Harian Suara Pembaruan, suasana juga masih terlihat sepi. Hanya terlihat beberapa petugas Satpam yang sedang bertugas.

Setelah mengisi buku tamu, oleh petugas satpam kami diminta untuk langsung ke lantai 2, Studio RPK FM. Mungkin karena masih suasana libur, suasana di Studio pun masih terlihat lengang. Namun demikian terlihat Mas Mistam, radio deejay RPK, sudah berada di studio untuk mengendalikan siaran. Tak lama kemudian muncullah Mas Kris. Setelah berbincang-bincang sejenak, acara “U & The City” yang dipandu langsung oleh Mas Kris pun dimulai. Topik hangat kali ini adalah seputar perkembangan blog dan ihwal pembentukan Komunitas Blogger Bekasi atau yang dikenal dengan sebutan be-Blog.

Mas Kris mengawali siarannya dengan mengungkapkan bahwa sejalan dengan semakin meningkatnya teknologi informasi, blog semakin banyak digunakan orang untuk menyampaikan informasi dan gagasan ke masyarakat. Salah satu bukti semakin berkembangnya minat masyarakat terhadap blog adalah dibentuknya Komunitas Blogger Bekasi baru-baru ini.

Menanggapi apa yang disampaikan Mas Kris dan pertanyaan terkait Visi dan program kegiatan be-Blog, saya sampaikan bahwa perkembangan blog di tanah air pada dewasa ini memang sangat menggembirakan. Semakin banyak pengguna internet yang memanfaatkan blog untuk menulis dan menuangkan gagasan. Guna merespon perkembangan tersebut, be-Blog lewat visinya bertekad untuk menjadikan budaya blog sebagai salah satu media alternative menyampaikan informasi dan gagasan melalui jurnalisme warga, khususnya dalam upaya berperan aktif memajukan Bekasi.

Untuk menterjemahkan visi tersebut, direncanakan beberapa program kegiatan seperti blogshop dan berbagai kopi darat dengan tema-tema yang merangsang partisipasi warga untuk lebih mencintai Bekasi. Sebagai langkah pertama setelah peluncuran komunitas pada tanggal 17 Oktober 2009, pada tanggal 14 November 2009 lalu telah diselenggarakan blogshop be-Blog-Kompasiana bertempat di STMIK Bani Saleh.

Menanggapi pertanyaan lewat sms dari seorang pendengar yang ingin mengikuti pelatihan-pelatihan berikutnya, saya sampaikan bahwa program blogshop akan dilaksanakan secara regular. Tunggu saja pengumumannya di http://bloggerbekasi.com.

Menanggapi pertanyaan lain dari pendengar mengenai pembentukan komunitas blogger di kota-kota lain dan apakah di Jakarta ada komunitas serupa, saya sampaikan bahwa be-Blog bukanlah yang pertama. Sebelumnya sudah banyak komunitas blogger yang dibentuk di berbagai kota seperti Makassar, Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang. Bahkan selain Bekasi, kota-kota lain yang berbatasan dengan Jakarta yaitu Depok, Bogor dan Tanggerang pun sudah memiliki komunitas blogger. Sedangkan mengenai komunitas blogger di Jakarta, saya informasikan bahwa setidaknya terdapat dua komunitas blogger berkedudukan di Jakarta yaitu Komunitas Bunderan Hotel Indonesia dan Kopdar Jakarta.

Kembali ke manfaat pembentukan Komunitas be-Blog sendiri, Mas Kris kemudian menanyakan tentang peran blogger dalam mengembangkan Bekasi. Menanggapi hal ini saya sampaikan bahwa sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Jakarta, Bekasi juga turut merasakan langsung imbas dari pembangunan di ibu kota. Selain perkembangan Bekasi sebagai daerah penyangga Jakarta, Bekasi pun dipadati warga pendatang, baik yang mencari nafkah di Bekasi maupun yang menjadi komuter karena bekerja di Jakarta. Pada gilirannya hal ini tentu saja menimbulkan berbagai problematika perkotaan, salah satunya adalah kaburnya identitas kota.

Disini blogger kemudian berperan penting untuk mengkomunikasikan berbagai perkembangan yang berlangsung di masyarakat. Blogger juga bisa menyampaikan berbagai informasi yang mungkin tidak diketahui masyarakat. Contoh gampangnya adalah apakah warga dan masyarakat Bekasi mengetahui apakah Bekasi yang menyebutkan diri sebagai sebagai kota Patriot memang benar-benar memiliki pahlawan yang berasal dari Bekasi. Selain itu apakah benar ikan lele merupakan maskot Bekasi ?

Dengan banyaknya hal-hal yang diperbincangkan seputar blog dan be-Blog, tidak terasa waktu 1 jam cepat berlalu. Mewakili teman-teman be-Blog saya sampaikan ucapan terima kasih kepada RPK FM dan pendengarnya atas kesempatan untuk berbincang-bincang dan berbagi pengalaman. Be-Blog merasa senang bisa menjadi komunitas blogger pertama yang diundang RPK FM dalam acara “U & The City”. Wawancara radio ini juga menjadi yang pertama bagi be-Blog yang dilakukan di luar wilayah Bekasi. Beberapa wawancara sebelumnya yang diikuti pengurus be-Blog dilakukan di Bekasi yaitu saat wawancara di radio Dakta dan Gaya.

Be-Blog juga mendukung keinginan Mas Kris mengundang komunitas blogger lainnya yang berada di sekitar Jakarta dalam acara serupa. Be-Blog berharap keinginan tersebut dapat direspon dengan baik oleh teman-teman blogger di Depok, Bogor dan Tanggerang.

Sebelum acara berakhir, saya juga kemudian mengundang pendengar RPK FM untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan be-Blog seperti Lomba Penulisan dan Foto Blog “Aku Cinta Bekasi” yang saat ini sedang berlangsung hingga 5 Februari 2010. Tentunya dengan mengikuti persayaratan lomba yang telah ditetapkan.

Membaca Rambu Berbahasa Inggris di Bekasi

Rambu lalu lintas depan BCP / Foto by Aris Heru Utomo

Kalau kita berkendaraan mendekati perempatan Jalan Achmad Yani dari arah Jalan K.H. Noer Ali (Kali Malang), persis di depan Bekasi Cyber Park, kita akan mendapatkan rambu lalu lintas dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Selain di tempat tersebut, beberapa rambu serupa dapat dijumpai di dekat jembatan penyeberangan, tidak jauh dari Giant Hypermart, dan jalan Chairil Anwar (depan DPRD Kota Bekasi). Hal ini tentu saja menarik perhatian karena menimbulkan pertanyaan mengenai siapa yang menjadi sasaran pemasangan rambu lalu lintas dalam dua bahasa tersebut?. Continue reading Membaca Rambu Berbahasa Inggris di Bekasi

Blogger Bekasi Mari Peduli Adipura

Walikota Bekasi dan Ketua Be-Blog saat peluncuran Komunitas Blogger Bekasi

Tanggal 17 Oktober 2009 merupakan hari yang bersejarah bagi Komunitas Blogger Bekasi (Be-Blog) karena pada tanggal tersebut Walikota Bekasi H. Mochtar Mohamad, bertempat di teras Gloria Jean’s Coffee, Bekasi Cyber Park, secara resmi mengumumkan keberadaan Be-Blog ke publik. Namun bersamaan dengan itu, mungkin tidak banyak blogger yang menyadari bahwa pada pagi harinya, bertempat di Plasa Pemkot Bekasi, Pak Walikota baru saja mendeklarasikan Program Gerakan Masyarakat Peduli Adipura “Gemar Adipura” dalam rangka mendapatkan predikat terbaik penilaian Adipura tahun 2010.

Dalam sambutan saat acara peresmian Be-Blog Pak Walikota memang tidak menjelaskan secara rinci mengenai program Gemar Adipura ini, tetapi beliau sempat menyinggung mengenai keinginan Pemkot Bekasi meraih Adipura dan menghimbau masyarakat Kota Bekasi untuk menanam pohon minimal satu rumah satu pohon. Pemkot Bekasi sendiri seusai pendeklarasian program Gemar Adipura telah melakukan penanaman ratusan pohon di sekitar jalan-jalan utama Bekasi, khususnya di Jalan Jenderal Ahmad Yani.

Walikota Bekasi saat pendeklarasian Gemar Adipura

Sebagai warga Bekasi, blogger Bekasi tentu saja mendukung keinginan pemerintah kota untuk menjadikan kota Bekasi yang bersih dan hijau. Bahkan peraihan penghargaan Adipura sebenarnya bukanlah tujuan akhir karena tujuan sebenarnya adalah kota yang bersih dan hijau itu sendiri. Siapa sih yang tidak merasa nyaman bertempat tinggal dilingkungan yang bersih dan hijau. Bersih bukan hanya karena tidak adanya sampah yang bertebaran, tetapi juga bersih karena udara yang dihirup terasa segar.

Saat ini boleh dikatakan sebagian besar wilayah di Kota Bekasi masih gersang dan udara panas menyengat terasa pada siang hari. Sehingga keberhasilan program penanaman pohon dan kebersihan akan bermanfaat untuk menjadikan kawasan kota sejuk dan bersih.

Untuk mencapai tujuan di atas, blogger Bekasi tentu saja akan dengan senang hati jika bisa terlibat langsung dalam berbagai sosialisasi dan kegiatan program kebersihan dan penghijauan. Setidaknya blogger Bekasi bisa melakukan pengawasan terhadap berbagai lokasi yang masih kotor dan semrawut melalui tulisan jurnalisme warga di blog Komunitas Blogger Bekasi dan tentu saja di blognya masing-masing.

Mudahnya, blogger Bekasi bisa melaporkan mengenai perkembangan program penghijaun di jalan-jalan utama Kota Bekasi seperti Ahmad Yani, Cut Meuthia, Hankam, Jati Waringin, Juanda, KH. Noer Ali serta Agus Salim. Selain itu para blogger juga bisa memantau jalan Chairil Anwar, Kartini, Agus Salim, Hasibuan, Ahmad Yani dan Juanda yang ditargetkan sebagai jalan-jalan bebas sampah oleh Pemerintah Kota. Tentu saja pantauan dan laporan citizen jurnalisme para blogger disertai dengan saran dan solusi penanganannya, jadi bukan sekedar kritik semata.

Selain hal di atas, blogger Bekasi tentunya siap terjung langsung ke lapangan untuk mensosialisasikan program Gemar Adipura. Bukankah begitu rekan-rekan ?

—-

Listrik Boleh Padam, Blogshop Be-Blog Jalan Terus

Jauh-jauh hari acara blogshop blogger Bekasi (Be-Blog) telah direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 14 November 2009. Awalnya kegiatan akan diselenggarakan di Balai Patriot milik Pemerintah Kota Bekasi, namun karena tempatnya terlalu besar dan pertimbangan lainnya, akhirnya acara dipindahkan ke STMIK Bani Saleh. Persiapan pun telah diatur sedemikian rupa, termasuk penggunaan komputer dan akses internet yang didukung Telkom Speedy.

Sayang, sehari menjelang acara digelar, Perusahaan Listrik Negara alias PLN dengan tenangnya menyampaikan bahwa pada tanggal 14 November 2009 kawasan dimana STMIK Bani Saleh berada terkena giliran pemadaman listrik. Saya yang berada jauh dari Bekasi (kebetulan sedang berdinas di Den Haag, Belanda) kemudian membayangkan bagaimana teman-teman panitia Be-Blog yang dikomandani Om Jay menjadi sedikit bingung mengenai kelanjutan pelaksanaan kegiatan. Continue reading Listrik Boleh Padam, Blogshop Be-Blog Jalan Terus

Menulislah Tentang Bekasi

Seorang anggota be-blog sempat bertanya kenapa sich tulisannya di bloggerbekasi.com tak kunjung muncul, apakah ada proses moderasi sebelum ditampilkan ? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya bertanya balik ke anggota be-blog tersebut, memangnya apa yang kamu tuliskan di be-blog ? Ya macam-macam, mulai dari cara download lagu di internet hingga menawarkan produk, jawab si anggota be-blog tersebut dengan santai.

Ehm… pantas saja, bisa jadi admin tidak mempublish tulisanmu karena apa yang ingin kamu sampaikan tidak terkait langsung dengan Bekasi. Benar kamu ingin berbagi pengetahuan tentang cara-cara mendownload lagu bagi anggota be-blog yang lain, tapi itu kan bisa ditaruh di blog kamu sendiri. Kamu juga tidak bisa menuliskan artikel berupa penawaran produk dengan menulis “Jika mencari komputer murah dan bermutu di Bekasi, hubungi toko X di jalan Y, garansi terjamin”. Continue reading Menulislah Tentang Bekasi

UNDANGAN Peluncuran (Launching) be-BLOG

Rekan-rekan blogger semuanya,

Bersama ini dengan hormat, kami Panitia peluncuran (launching) kanal blog Komunitas Blogger Kota Bekasi (http://bloggerbekasi.com) mengundang anda semua untuk ikut hadir dalam acara peresmiannya, detailnya adalah sebagai berikut:

Hari/ Tanggal

  • Sabtu, 17 Oktober 2009

Waktu

  • Jam 11.00WIB s/d 15.30WIB

Lokasi

  • Teras Gloria Jean’s Coffee, Bekasi Cyber Park (BCP), Jl. K. H. Noer Ali no. 77, Bekasi Barat, Bekasi (seberang Metropolitan Mall - Bekasi)

Agenda Acara

  • Bincang-bincang (talkshow) dengan tema acara: “Menembus Tapal Batas Bekasi Melalui BLOG”. Menghadirkan pembicara Chappy Hakim (Marsekal/Mantan KSAU/penulis buku “Cat Rambut Orang yahudi”), Paman Tyo (Blogger tinggal di Bekasi), dan Pepih Nugraha (Jurnalis Senior Kompas, pendiri serta administrator kanal Blog Kompasiana). Moderator: Masim “Vavai” Sugianto (rundown acara launching terlampir dibagian paling bawah pengumuman ini)

Continue reading UNDANGAN Peluncuran (Launching) be-BLOG