Pesan Rahasia “si Anak Batu” untuk siswa Pak Andy (2 - Habis)

Cuplikan tulisan terakhir di Pesan Rahasia “si Anak Batu” untuk siswa Pak Andy

( Dengan berbekal hikmah ketekunan kisah “si Anak Batu”, dan hikmah Akhlaq yang baik dari kisah Imam syafi’I, serta Amalan Nasehat Strategi Jitu dalam Belajar, lahirlah sebuah konsep penanganan permasalahan belajar siswa di kelasnya. Kartu Belajar, demikian ia menamakan konsep tersebut yang akan memberi kontribusi positif bagi ORTU dan seluruh siswa di kelasnya, yang mungkin juga bermanfaat untuk siswa-siswa lainnya… untuk tulisan bagian (1) dapat dibaca di sini)

Kartu Belajar adalah hanya sebuah sarana berbentuk selembar kertas berukuran A4 berisikan kegiatan belajar siswa. Bila dilihat dari tampilannya, hanya tampak sebagai selembar kertas tiada arti yang suatu saat bisa tercecer, robek, atau terbang ke suatu tempat karena kreatifitas anak dan angan-angannya sebagai seorang pilot/professor pencipta Pesawat terbang, atau bahkan sekedar menjadi PembungkusCabe dan kacang rebus. semua kenyataan “nasib” yang dialami kertas selama ini, sudah terpikirkan oleh Pak andy, maka beliau memikirkan sebuah trik jitu agar nasib selembar kertas Kartu Belajar yang ia konsep tak mengalami nasib yang sama.

Sangat sederhana trik yang dilakukan oleh Pak Andy, beliau memotivasi seluruh siswa :

    • Anak-anakku…Seorang Ibnu Hajar, ketika ia melihat tetesan air yang melubangi sebuah batu, ia tersadar akan keputus asaannya dalam belajar, beliau sadar bahwa ilmu tidak bisa didapat dalam sekejap mata.
    • Lalu Imam Syafi’I, ia mengadu ke gurunya tentang susahnya beliau dalam menghapal, sampai akhirnya beliau memutuskan untuk mengulang membaca saat malam hari sebanyak tiga kali setiap pelajaran yang baru ia terima, lalu pada hari berikutnya mengulang membaca sebanyak satu kali pelajaran yang sudah ia baca tiga kali tadi ditambah membaca sebanyak tiga kali pelajaran yang baru ia terima pada hari tersebut, begitu seterusnya dibarengi niat tulus ikhlas, berdoa, menjauhi maksiat, dan tawakkal, walhasil Imam Syafi’I menjadi seorang Alim Ulama besar karena sering membaca dan perlu digaris bawahi dia tidak menghapal
    • Untuk mendapatkan ilmu memang butuh waktu dan ketelatenan, bapakpun (Pak Andy : red) pernahmelakukan sebuah kekeliruan ketika bapak kuliah, semua persiapan UAS selalu bapak lakukan dengan instan, sampai-sampai berkembang sebuah istilah di kalangan Mahasiswa “SKS” (Sistem Kebut Semalam), ini sangat tidak baik untuk sebuah persiapan menghadapi UAS. Hari ini bapak bagikan selembar kertas Kartu Belajar yang akan menjadikanmu mampu meraih semua prestasi impianmu dalam belajar. Kartu ini harus kamu bawa setiap harinya dan diletakkan di atas meja bapak, kertas ini sebagai bukti baktimu pada Orang Tuamu, maka jagalah bukti baktimu ini…

Lalu Pak Andy memberikan petunjuk penggunaan Kartu Belajar tersebut :

    • Pada kolom Targetku, kamu isi dengan nilai yang kamu inginkan untuk setiap mata pelajaran, targetkanlah nilai tersebut lebih tinggi dari NKBM (Nilai Ketuntasan Belajar Minimum)
    • Di kolom selanjutnya ada kolom Membaca Bab 1, Bab 2, dst. Kolom ini akan diisi dengan tanda tangan Orang Tuamu, bapak sudah membuat kesepakatan dengan Orang Tuamu untuk tidak membubuhkan tanda tangan pada kolom tersebut bila kamu tidak membaca pada malam harinya, atau kamu membaca tapi tidak didampingi Orang Tuamu karena mereka harus melihatmu benar-benar telah membaca Bab terkait dan setelah membaca mereka akan bertanya padamu satu atau dua pertanyaan tentang Bab yang telah kamu baca. Target kita hanya membaca dalam sebulan ini semua bab yang ada kecuali pelajaran Matematika.

Tentunya ada beberapa diantara kamu yang berpikiran “ah, gak apa tidak ditanda tangani” atau “udah aja gak usah dikumpulin…”. Ketahuilah pemikiran seperti ini bisa merugikanmu, karena tatkala kolom tersebut kosong (tanpa tanda tangan) atau kamu tidak mengumpulkan kartu, maka kamu akan kehilangan waktu istirahat pertama dan Istirahat kedua, karena bapak akan menugaskanmu membaca Bab terkait pada jam tersebut sebagai pengganti waktu belajar malammu yang kamu sia-siakan, itu artinya kamu tidak akan bisa bermain saat istirahat pertama dan kedua. Tentunya bapak tak rela melihatmu seperti itu, pastinya kamupun demikian, tidak menginginkan hal tersebut terjadi padamu

    • Setelah kita membaca semua bab setiap pelajaran yang ada, maka kita akan lanjut ke tahap berikutnya yaitu Memahami isi semua bab yang ada pada semua pelajaran tercantum di Kartu Belajar, tahap inipun prakteknya sama dengan Tahap Membaca, targetnyapun sama yaitu memahami selama sebulan semua isi bab pada seluruh pelajaran yang ada kecuali Matematika.
    • Tahap berikutnya kita berlatih soal/mengerjakan LKS ditandai pula bukti tanda tangan dari ORTU kalian.

Untuk merampungkan semua itu hanya dibutuhkan waktu tiga bulan setiap malam, dan ingat, bapak tidak mewajibkan kamu belajar setiap malam selama satu jam atau lebih, bapak hanya meminta kamu mengikuti langkah-langkah di atas sesuai kemampuanmu, jika kamu bisa menyelesaikan satu bab dalam waktu lima menit, so be it, you are good…dan bila kamu mampu menyelesaikan satu bab dalam waktu satu jam, itu tidak jadi masalah…setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda.setelah merampungkan semua ikhtiar di atas, maka bapak yakin, kamu tidak perlu “SKS” yang kamu butuhkan adalah hanya Berdoa pada Allah SWT, dan bapak percaya siswa-siswa yang duduk di hadapan bapak saat ini adalah para juara yang akan meraih prestasi yang dahsyat. Mereka itu adalah kalian semua…

Senin Pagi 08 Januari 2007, Jam 07.00 WIB. Hari Pertama pelaksanaan Kartu Belajar, Pak Andy melihat tumpukan kertas Kartu Belajar di atas mejanya, namun tidak semua siswa mengumpulkan Kartu, ternyata Sonya yang tidak sengaja meninggalkan kartu di rumahnya karena berangkat terburu-buru. Pak Andy mengumpulkan para siswanya lalu berkata “Assalamu’alaikum anak-anakku…Luar biasa…bapak senang melihat semangat kalian hari ini, dan bapak senang kamu sudah memiliki niat untuk berubah…terbukti dengan terkumpulnya lembaran ini (Pak Andy mengangkat tangannya yang menggenggam setumpuk kartu belajar), kartu ini akan bapak periksa, terima kasih…wassalamu…” belum sempat Pak Andy mengakhiri salamnya, tiba-tiba salah seorang siswa berteriak :

“Tapi pak…saya gak ngumpulin…”

Ternyata Sonya yang barusan bicara.

“oh ya…mengapa sonya? Kamu mengalami kesulitan ?” Sahut Pak Andy.

“iya pak…tadi saya buru-buru…” jawab Sonya sedih.

“ya sudah…toh besok kamu bisa memperlihatkannya ke Bapak…”

“Berarti hari ini Sonya gak boleh main saat istirahat ya pak?” Tanya teman-temannya.

“Sonya, Bapak bolehkan main saat istirahat, karena ini adalah Hari pertama pelaksanaan kartu belajar, mungkin beberapa diantara kalian belum terbiasa dengan ini, maka bapak berikan bonus untuk hari ini saja, tapi besok tidak ada seorangpun yang meninggalkan kartu belajar ini”

“Horeeee…” teriak gembira teman-temannya, Sonyapun kelihatan senang.

Hari Kedua berjalan lancar, hari berikutnya ada 2-3 orang yang kena larangan bermain, namun hari-hari setelahnya tak satupun yang berani mengikuti jejak 3 orang temannya tersebut, mungkin mereka takut kena funishment, demi melihat ke tiga orang temannya disuruh belajar dan tidak boleh bercakap-cakap dengan teman yang lain, sementara teman-teman mereka asyik bermain saat istirahat.

Tak terasa hari Pembagian Raport Semester satupun tiba, sekali lagi Luar biasa…prestasi siswa kelas Pak Andy naik drastis dan siswa pringkat satu di kelasnya mengungguli nilai peringkat satu di dua kelas reguler lainnya, tapi memang masih kalah dengan peringkat satu kelas Unggulan (hal yang wajar, mengingat para siswa kelas unggulan memang terdiri dari siswa-siswa pilihan). Tanggapan ORTU terhadap Kartu Belajar yang diterapkan Pak Andypun sangat positif, mereka senang melihat perubahan pada anak-anaknya.

Inilah gambaran sukses sebuah pendidikan, semua elemen terkait ikut terlibat dan peduli terhadap perkembangan siswa :

    • Guru memberikan arahan yang baik dalam belajar
    • Orang Tua Murid mendukung program Guru dan menindak lanjutinya saat di rumah
    • Siswa “terjebak” dalam sebuah kesepakatan yang dibuat Guru dan ORTU yang memaksa mereka untuk ikut terlibat dalam kesepakatan tersebut saat pertama kali, tapi akhirnya menjadi suatu kebiasaan rutin yang mereka lakukan tanpa beban. Ingatlah Suatu hal yang baru memang terasa Berat untuk dikerjakan saat pertama kali.

Pastinya semua ikhtiar akan sia-sia bila tidak dibarengi dengan doa, maka Faktor X pun ikut berperan dalam hal ini adalah Allah SWT. Tanpa Ridho-Nya semua yang kita bangun untuk kemajuan pendidikan akan hancur berantakan, maka sebagai seorang guru tak salah bila kita menyebut nama siswa kita tatkala berdoa memohon kepada Allah untuk kesuksesannya, begitupun siswa yang bersangkutan beserta ORTUnya turut berdoa bagi kesuksesannya. Subhanallah…Maha Benar Allah atas semua Firmannya…

Salam

http://arebyne.wordpress.com/

Menulis Itu Harus Tanpa Beban

Dalam buku pelajaran bahasa Indonesia untuk siswa SMP Kelas VIII karangan Dra. Idda Ayu Kusrini, M.Pd, menulis adalah salah satu bagian terpenting dari keterampilan berbahasa. Untuk bisa menulis dengan baik orang harus memiliki kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Tanpa ketiga kemampuan itu, maka menulis akan menjadi beban. Karena menulis membutuhkan bahan bacaan, bahan omongan, dan bahan lainnya dari apa yang kita dengar.

Continue reading Menulis Itu Harus Tanpa Beban

Bermain juga Belajar…

foto jepretan pak eko eshape saat di Roxy food - cikarang

Bermain juga Belajar… mmhhh memang mengassikkan, Seperti biasa dalam acara Pelatihan Mie kami selalu mengajak si Ifan, begitupun Pak andi juga mengajak si Andin.

Karena suka bertemu akhirnya Andin dan Ifan menjadi teman bermain dalam acara Pelatihan di area Food Court entah itu berlari-larian kesana-kemari sambil main petak umpet. Dalam suatu kesempatan ada kegiatan lain yang mereka lakukan dengan serius sekali yaitu belajar, tapi apa sedang di pelajarinya antara Ifan dan Andin ?

Kesempatan Bermain sambil Belajar seusia Andin dan Ifan memang sangat diperlukan jadi dalam kesempatan di Pelatihan ini si Andin dan Ifan menemukan caranya dalam bermain yang tidak menganggu kami yang sedang membantu acara Pelatihan mie dengan cara Belajar menulis dan berhitung dengan kertas atau buku yang yang tidak dipakai.

Jadi nga perlu terlalu khawatir jika pergi membawa anak, pasti mereka akan menemukan cara bermain yang aman tanpa harus membeli.

Ingat, anak adalah peniru yang ulung.

tag : fire protection, safety, pelatihan

Apresiasilah Tulisan Orang Lain!

Foto: http://sketsadalamsunyi.wordpress.com
Foto: http://sketsadalamsunyi.wordpress.com

Menulis adalah aktifitas yang menyenangkan. Dengan menulis kita dapat mencurahkan ide/ gagasan. Menulis tidak dapat dipisahkan oleh aktifitas membaca, kita dapat membaca karena ada tulisan, keduanya saling erat berhubungan. Baca dan tulis.

Menuangkan imajinasi, ide, atau bahkan fakta kedalam sebuah tulisan. Menarik sekali jika kita berinteraksi, atau bergaul dengan seorang penulis, banyak hal yang akan diperoleh, khususnya pengalaman mereka tentang dunia tulis-menulis.

Blog, Twitter, atau sosial media lainnya mempertemukan saya dengan beberapa orang yang menyukai dunia tulis-menulis. Pertemuan didunia maya berlanjut ke dunia nyata, atau istilahnya kopdar/ gathering.

Beberapa kali saya mendapat email kiriman novel dan cerpen bahkan tulisan lainnya dari mereka yang gemar menulis, semangat mereka untuk tetap belajar menulis patut ditiru. Sebagai penulis pemula, mereka tak hanya ingin menulis, tapi yang paling terpenting bagi mereka adalah tulisannya dibaca dan mendapat apresiasi. Mereka menggunakan jejaring sosial seperti blog dan twitter juga melalui email untuk menyebarkan karya mereka.

Saya mencoba memberikan apresiasi kepada mereka yang mengirimkan langsung karyanya via email dengan membaca dan mencoba memberi masukan dan kritik konstruktif pastinya. Juga mereka yang memposting tulisannya di blog, memberikan apresiasi dengan memberikan komentar.

Apresiasi Karya didunia maya

Perkembangan teknologi tak’an mampu dibendung, tetapi kita perlu sikapi dengan arif dan bijak, tentunya dengan menggunakannya dengan baik dan benar.

Kalau kita searching di mesin pencarian dengan keyword yang kita inginkan, sebenarnya banyak tulisan di blog yang tercecer, dari tulisan yang tidak penting sama sekali hingga tulisan yang bagus namun tidak terlalu mendapatkan apresiasi yang layak, seperti sepi komentar , dan dibajak tanpa menyebut sumber asalnya.

Berikut beberapa apresiasi untuk karya tulisan didunia maya, antara lain:

1. Headline

Kanal Blog, seperti: Kompasiana, dll memposisikan sebuah tulisan ke bagian Headline merupakan bentuk apresiasi tertinggi untuk sebuah tulisan

2. Share ke jejaring sosial

Beberapa situs/ blog memiliki fitur share artikelnya ke jejaring sosial, seperti: Facebook, dan Twitter, dengan mengklik fitur itu tersebut, maka artikelnya akan ter-share kejejaring sosial yang diinginkan. Kalau di facebook terdapat fasilitas share dari link atau “note”. Karena beberapa orang menulis difasilitas note/catatan Facebook, bukan blog. Atau share manual, dengan copy-paste link tulisan ke jejaring sosial kita.

3. Retweet/ RT

Fitur Retweet/RT di Twitter baik itu melalui situsnya langsung Twitter.com, atau aplikasi pihak lain baik melalui ponsel maupun desktop, seperti: TweetDeck, Hootsuite, UberTwitter, dll. Fenomena jejaring sosial yang satu ini (baca: Twitter) memang selalu menarik untuk diamati dan dicermati. Beberapa akun yang memberikan apresiasi sebuah karya dengan me-Retweet, antara lain: @Fiksimini, @sajak_cinta, @jokefisien, @denyutcinta, dll. Silahkan buka link Twitter tsb, betapa dahsyatnya karya-karya yang mendapat RT.

Apapun itu, menulis haruslah menjadi sebuah kebudayaan, karena dengan gemar menulis nantinya budaya membaca juga akan meningkat dikalangan masyarakat kita. Dan jangan patah arang ketika karya tulisan kita tidak mendapat apresiasi dari orang lain, suatu saat nanti, tulisan kita pasti akan berguna untuk diri sendiri, dan orang lain, apalagi jika tulisan kita sudah terpublish di internet.